misa.lagu-gereja.com
 
View : 3544 kali
Renungan Katolik 2023
Selasa, 19 September 2023
Renungan Katolik Selasa, 19 September 2023 - Lukas 7:11-17 - BcO Hosea 10:1-15 - Yanuarius
#tag:

Selasa, 19 September 2023
Yanuarius
1Tim. 3:1-13; Mzm. 101:1-2ab,2cd-3ab,5,6; 
Lukas 7:11-17
BcO Hosea 10:1-15
Warna Liturgi Hijau

Lukas 7:11-17
Yesus membangkitkan anak muda di Nain
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Penjelasan:

* Janda dari Nain (7:11-17)

Di sini diceritakan tentang bagaimana Kristus membangkitkan anak janda dari Nain, yang mati dan sedang diusung keluar untuk dikuburkan. Kisah ini tidak disebut-sebut oleh Matius dan Markus. Matius hanya mencatat peristiwa ini secara umum saja, yakni dalam jawaban Kristus kepada murid-murid Yohanes, bahwa orang mati dibangkitkan (Mat. 11:5).

Perhatikanlah:

I. Di mana dan kapan mujizat ini diadakan. Peristiwa ini terjadi sehari setelah Ia menyembuhkan hamba perwira itu (ay. 11). Kristus melakukan perbuatan baik setiap hari, dan karena itu Ia tidak pernah mengeluh telah kehilangan suatu hari. Mujizat ini terjadi di pintu gerbang sebuah kota kecil bernama Nain, tidak jauh dari Kapernaum, mungkin juga sama dengan kota bernama Nais yang dibicarakan Jerome, seorang Bapa Gereja.
II. Siapa yang menjadi saksi peristiwa itu. Hal ini telah terbukti kebenarannya karena diadakan di depan dua kelompok orang banyak yang berpapasan di pintu gerbang kota atau tidak jauh dari situ. Di sana terdapat kerumunan murid-murid serta orang banyak yang menyertai Kristus (ay. 11), dan kelompok kerabat dan tetangga yang mengantar pemuda yang hendak dikuburkan itu (ay. 12). Jadi, di situ terdapat cukup banyak saksi yang dapat menyokong kebenaran mujizat ini, yang memberikan bukti tambahan tentang wewenang atau otoritas ilahi Kristus. Bukti ini lebih besar daripada penyembuhan penyakit-penyakit, karena tidak ada kuasa alam atau sarana apa pun yang mampu membangkitkan orang mati.

III. Bagaimana mujizat itu diadakan oleh Yesus Tuhan kita.
Orang yang dibangkitkan itu adalah seorang anak muda, yang dijemput maut di masa mudanya -- suatu hal yang umum, seperti bunga ia berkembang, lalu layu. Semua orang sependapat bahwa ia benar-benar sudah mati. Tidak ada persekongkolan dalam hal ini. Kristus sedang memasuki pintu gerbang kota, dan belum pernah berjumpa dengan anak muda ini sampai ketika Ia melihatnya di atas usungan. Anak muda itu diusung keluar kota, sebab kuburan orang Yahudi terletak di luar kota dan cukup jauh dari situ. Anak muda ini adalah anak tunggal ibunya, sedangkan ibunya sudah janda. Perempuan ini mengandalkan putranya untuk menjadi penopang hidup di hari tuanya. Namun, anak muda ini ternyata bagaikan buluh yang patah, seperti yang terjadi dengan setiap orang yang berada di puncak hidupnya. Betapa sering, betapa beragam, dan betapa celakanya kemalangan yang menimpa orang-orang yang menderita di dunia ini! Betapa banyaknya air mata yang tercurah! Betapa miripnya dengan Bokhim, tempat orang menangis-nangis! Bisa kita bayangkan betapa dalamnya kesedihan ibu yang malang itu atas anak tunggalnya itu (dukacita seperti ini mengacu pada ungkapan kesedihan yang luar biasa -- Za. 12:10), dan terlebih dalam lagi karena perempuan itu seorang janda, yang hancur luluh hatinya dan tidak punya penghiburan lagi. Banyak orang dari kota itu menyertainya, turut berduka atas kehilangannya, dan mau mengiburnya.

Dengan membangkitkan anak muda itu, Kristus menunjukkan belas kasihan dan kuasa-Nya, supaya Ia dapat memberikan contoh mengenai kedua hal tersebut, yang bersinar begitu terang dalam karya penebusan umat manusia.
(1) Lihatlah betapa tergerak hati-Nya oleh belas kasihan terhadap mereka yang menderita (ay. 13). Ketika Tuhan melihat janda yang malang itu mengiring putranya menuju makam, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepadanya. Di sini tidak ada permohonan kepada-Nya untuk perempuan itu, bahkan tidak juga Ia mengucapkan beberapa patah kata untuk menghibur janda itu. Namun, ex mero motu -- semata-mata karena sifat-Nya yang baik, Ia merasa sedih melihat perempuan itu. Kejadian ini memang sungguh membangkitkan rasa iba, dan Ia menyaksikannya dengan rasa kasihan. Apa yang dilihat-Nya itu amat menyentuh hati-Nya, sehingga Ia pun berkata kepadanya, "Jangan menangis!" Perhatikanlah, Kristus menaruh perhatian terhadap orang-orang yang berkabung, terhadap mereka yang kesusahan, dan Ia sering menyambut mereka dengan berkat melimpah. Ia menjalankan karya penebusan dan penyelamatan bagi kita dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya (Yes. 63:9). Betapa menyenangkannya bagi kita, Tuhan Yesus itu sungguh penuh dengan rasa kasihan. Rahmat-Nya berkelimpahan, amat menghibur ketika kita sedang berduka! Biarlah para janda yang malang merasa terhibur dalam kedukaan mereka, karena Kristus mengasihani mereka dan tahu bahwa jiwa mereka menderita. Orang lain bisa saja memandang rendah kedukaan mereka, tetapi Ia tidak seperti itu.

Kristus berkata, "Jangan menangis." Ia bisa memberikan janda itu alasan yang tidak bisa diberikan orang lain, "Jangan menangisi anakmu yang mati, sebab sebentar lagi ia akan hidup kembali." Memang ini alasan yang hanya berlaku khusus bagi si janda itu, namun ada juga alasan yang berlaku umum bagi semua orang yang meninggal dalam Yesus, yang kematiannya juga sama meninggalkan rasa duka yang hebat -- yaitu bahwa mereka akan bangkit kembali, dan bangkit dalam kemuliaan. Oleh sebab itu janganlah kita berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan (1Tes. 4:13). Biarlah Rahel yang menangisi anak-anaknya, mencegah matanya dari mencucurkan air mata, sebab masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN; anak-anak akan kembali ke daerah mereka (Yer. 31:16-17). Dalam saat-saat seperti itu, biarlah rasa kasihan kita terkendali, dengan mengingat belas kasihan Kristus.

(2) Lihatlah betapa perintah-Nya menang atas maut itu sendiri (ay. 14): Sambil menghampiri usungan atau peti mati itu, tempat jasad anak muda itu diletakkan, Ia menyentuhnya, sebab tidak ada yang najis bagi-Nya. Dengan sikap ini Ia memberikan isyarat kepada para pengusung keranda agar mereka berhenti. Ada sesuatu yang perlu dikatakan-Nya kepada anak muda yang sudah mati itu. "Lepaskanlah dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh" (Ayb. 33:24). Segera saja para pengusung itu berhenti, dan boleh jadi mereka meletakkan usungan itu di tanah dan membuka peti matinya jika tertutup. Kemudian, dengan penuh khidmat, sebagai orang yang memiliki kuasa dan berkuasa atas maut, Ia berkata, "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Anak muda itu sudah mati dan tidak mampu bangkit berdiri dengan kekuatan sendiri (sama seperti orang yang mati secara rohani karena pelanggaran dan dosa-dosanya). Namun, bagi Kristus sama sekali tidak mustahil untuk menyuruhnya bangkit, ketika kuasa yang mengalir bersama perkataan itu menghidupkannya kembali. Panggilan Injil kepada semua orang, teristimewa kepada kaum muda, adalah, "Bangkitlah, bangkitlah dari antara orang mati, dan Kristus akan memberimu terang dan kehidupan." Kuasa Kristus atas maut terbukti melalui akibat langsung dari perkataan-Nya itu (ay. 15), Maka bangunlah orang yang sudah mati itu. Apakah kita memiliki anugerah Kristus? Biarlah kita menunjukkannya. Bukti lain bahwa anak muda itu hidup adalah ia mulai berkata-kata. Kapan saja Kristus memberikan kehidupan rohani kepada kita, Ia akan membuka mulut orang untuk berdoa dan memuji. Akhirnya, Ia tidak mewajibkan anak muda yang diberi-Nya hidup itu untuk mengikuti-Nya dan menjadi murid-Nya, untuk melayani-Nya (meskipun anak muda itu berutang budi kepada-Nya), apalagi untuk sampai menjadikannya semacam piala kemenangan atau pameran untuk memperoleh hormat melalui dia. Sebaliknya, Ia menyerahkannya kepada ibunya, supaya ia mengurus ibunya sebagai putra yang berbakti. Ini dilakukan-Nya karena semua mujizat yang diadakan-Nya didasarkan atas rasa iba. Begitu pula, mujizat yang satu ini merupakan tindakan rahmat yang teramat besar bagi perempuan janda ini. Sekarang ia terhibur di tengah masa penderitaannya yang luar biasa, sebab sekarang ia dapat memandang anaknya sebagai kesukaan sorga dengan sukacita yang lebih besar daripada ketika ia belum mati.

IV. Pengaruh mujizat ini ke atas orang banyak (ay. 16). Semua orang itu ketakutan. Mereka semua ketakutan melihat orang mati bangkit dan keluar dari peti matinya atas perintah seseorang. Mereka terperangah dan takjub melihat mujizat-Nya, lalu memuliakan Allah. Tuhan dan kebaikan-Nya, seperti halnya Tuhan dan kebesaran-Nya, memang patut ditakuti. Kesimpulan yang mereka tarik dari kejadian itu adalah, "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, nabi besar yang selama ini kita cari-cari. Tak pelak lagi, Dialah yang menerima ilham ilahi sehingga mampu meniupkan nafas kehidupan ke dalam diri orang mati, dan di dalam-Nya Allah melawat umat-Nya untuk menebus mereka seperti yang dinanti-nantikan" (Luk. 1:68). Ini akan benar-benar menjadi hidup dari antara orang mati bagi semua orang yang menanti-nantikan penghiburan bagi Israel. Ketika jiwa-jiwa yang mati dibangkitkan untuk memperoleh kehidupan rohani, yaitu oleh kuasa ilahi yang menyertai Injil, kita harus memuliakan Allah, dan memandang peristiwa ini sebagai lawatan-Nya yang penuh rahmat kepada umat-Nya.

Berita tentang mujizat ini tersebar:

Secara umum ke segenap penjuru negeri (ay. 17). Maka kabar tentang Yesus, bahwa Dia adalah nabi yang besar, tersiar luas di seluruh Yudea, yang mencakup daerah yang sangat luas, dan ke seluruh Galilea yang termasuk daerah sekitarnya. Banyak orang mendengar berita tentang diri-Nya, tetapi hanya sedikit yang percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya. Banyak yang mendengar kabar tentang Injil Kristus tetapi tidak mengecap dan menikmatinya dalam jiwa mereka.


BcO Hosea 10:1-15
Hukuman karena penyembahan berhala
10:1 Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah. Makin banyak buahnya, makin banyak dibuatnya mezbah-mezbah. Makin baik tanahnya, makin baik dibuatnya tugu-tugu berhala. 10:2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka. 10:3 Sungguh, sekarang mereka berkata: "Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada TUHAN. Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita?" 10:4 Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang. 10:5 Penduduk Samaria gentar mengenai anak lembu Bet-Awen. Sungguh, rakyatnya akan berkabung oleh karenanya, dan imam-imamnya akan meratap oleh karenanya, oleh sebab kemuliaannya telah beralih dari padanya. 10:6 Anak lembu itu sendiri akan dibawa ke Asyur sebagai persembahan kepada Raja 'Agung'. Efraim akan menanggung malu, Israel akan mendapat malu karena rancangannya. 10:7 Samaria akan dihancurkan; rajanya seperti sepotong ranting yang terapung di air. 10:8 Bukit-bukit pengorbanan Awen, yakni dosa Israel, akan dimusnahkan. Semak duri dan rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbahnya. Dan mereka akan berkata kepada gunung-gunung: "Timbunilah kami!" dan kepada bukit-bukit: "Runtuhlah menimpa kami!"
TUHAN kecewa terhadap Efraim
10:9 Sejak hari Gibea engkau telah berdosa, hai Israel; di sana mereka bangkit melawan. Tidakkah perang melawan orang-orang curang akan mencapai mereka di Gibea? 10:10 Aku telah datang untuk menghajar mereka; bangsa-bangsa akan berkumpul melawan mereka, apabila mereka dihajar karena salahnya yang berganda. 10:11 Efraim dahulu seekor anak lembu yang terlatih, yang suka mengirik, dan Aku ini menyayangi tengkuknya yang elok, Aku memasang Efraim; Yehuda harus membajak, Yakub harus menyisir tanah baginya sendiri. 10:12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. 10:13 Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. Oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-pahlawanmu, 10:14 maka keriuhan perang akan timbul di antara bangsamu, dan segala kubumu akan dihancurkan seperti Salman menghancurkan Bet-Arbel pada hari pertempuran: ibu beserta anak-anak diremukkan. 10:15 Demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai kaum Israel, oleh karena dahsyatnya kejahatanmu. Pada waktu fajar akan dilenyapkan sama sekali raja Israel.



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 13 September

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 20 September 2023 - Lukas 7:31-35 - BcO Hosea 11:1-11 - Peringatan Wajib St. Andreas

PREV:
Renungan Katolik Senin, 18 September 2023 - Lukas 7:1-10 - BcO Hosea 9:1-14 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)