misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7357 kali
Renungan Katolik 2022
Selasa, 11 Oktober 2022
Renungan Katolik Selasa, 11 Oktober 2022 - Lukas 11:37-41 (Penjelasan) - BcO Sirakh 14:20-15:10 - Peringatan fakultatif

Selasa, 11 Oktober 2022
Peringatan fakultatif
St. Yohanes XXIII, Paus
Gal. 4:31b-5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48;
Lukas 11:37-41
BcO Sirakh 14:20-15:10
Warna Liturgi Hijau

Lukas 11:37-41
Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
11:37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 11:38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 11:39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 11:40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 11:41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Penjelasan:

* Luk 11:37 - Seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya // Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan
Seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Lukas mencacat bahwa Yesus berkali-kali diundang untuk makan malam (5:29; 7:36; 14:1; 19:5; bdg. Yoh. 2:1-1; 12:1, 2). Dia memanfaatkan kesempatan-kesempatan ini untuk menjangkau orang-orang yang mungkin tidak akan mendengarkan Dia pada kesempatan yang lain. 38 Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Orang Farisi senantiasa mencuci tangan dahulu sebelum makan, sebagai ketaatan pada agama. Dengan tidak melakukan hal itu Yesus memberi kesan sengaja tidak mau menaati hukum Taurat, dan suatu penghinaan bagi tuan rumah. Reaksi orang Farisi itu mungkin diucapkan, atau Tuhan mungkin sudah membaca pikirannya.

* Luk 11:39 - Kamu membersihkan bagian luar
Kamu membersihkan bagian luar. Orang-orang Farisi termasuk golongan Puritan di dalam Yudaisme, yaitu orang-orang yang sangat ketat menaati hal-hal lahiriah dari Hukum Taurat. Yesus secara keras mengecam kemunafikan mereka, sebab mereka menyimpan segala jenis iri hati dan kekejian di dalam hati mereka.

* Luk 11:40 - Hai, orang-orang bodoh
Hai, orang-orang bodoh. Istilah yang sangat jarang dipakai oleh Kristus, dan hanya terhadap orang-orang yang tersesat secara moral, bukan hanya kepada orang-orang yang berpikiran tumpul.

* Luk 11:41 - Berikanlah isinya sebagai sedekah
Berikanlah isinya sebagai sedekah. Kalau orang Farisi banyak memberikan sedekah kepada orang miskin, mereka tidak perlu terlalu repot tentang kebersihan menurut agama.

* Dari hati lahir perbuatan
Sejak kecil kita sudah diajar mencuci tangan sebelum makan supaya higienis. Tetapi bukan masalah kesehatan yang ada dalam pikiran orang Farisi ketika mereka heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan (38).

Yang ada dalam benak mereka adalah ritual cuci tangan yang dilewatkan oleh Yesus. Ritual itu sudah berlangsung lama dan dibuat oleh pendahulu mereka untuk 'melengkapi' Taurat. Maka Yesus menegur mereka karena mengutamakan hal lahiriah, bagaikan membersihkan cawan dari luarnya saja sementara bagian dalam tetap kotor. Berbeda dari orang Farisi, Yesus mengutamakan apa yang ada di dalam hati. Bagi orang Farisi, manusia disucikan oleh perbuatan yang dilakukannya, sementara menurut Yesus, kesucian datang dari hati yang mewujud di dalam tindakan. Hukum Taurat memang berkaitan dengan perbuatan, tetapi tujuannya adalah mengajar bangsa Israel untuk menaatinya berdasarkan kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia. Maka taat pada Taurat bukan semata-mata taat pada aturan, tetapi taat pada Allah. Perbuatan memang harus bersih, tetapi hati yang melahirkan perbuatan itu harus bersih juga. Dari luar, orang Farisi memang kelihatan baik, saleh dan terpuji, tetapi Yesus membukakan isi hati mereka yang sebenarnya yaitu penuh "rampasan dan kejahatan" (39, bdk. Mat. 23:5-7).

Bahaya mengutamakan perbuatan lebih daripada hati bisa juga terjadi pada kita. Keinginan untuk dipandang sebagai orang baik bisa saja membuat kita menjaga sikap sebaik mungkin di depan orang lain. Tetapi bagaimana bila tidak ada orang lain di sekitar kita? Adakah kita tetap bersikap baik karena keinginan menaati Allah? Yesus mengajar kita bahwa bila hati kita bersih maka motivasi dan sikap kita pun akan murni, perbuatan yang lahir pun bersih. Jika kita hanya memperhatikan apa yang tampak dari luar maka kesombongan akan muncul dari hati kita. Mari kita belajar dari Tuhan bahwa kekudusan dari-Nya terbit dari dalam hati dan mewujud di dalam perbuatan!


BcO Sirakh 14:20-15:10
20
    Berbahagialah orang yang merenungkan kebijaksanaan serta menimbang-nimbang dengan pengertian.
21
    Barangsiapa yang dalam hati memikirkan jalan-jalan kebijaksanaan merenungkan pula segala rahasianya.
22
    Kejarlah kebijaksanaan seperti seorang pemburu, dan pasanglah pangadangan di jalan-jalannya.
23
    Barangsiapa mengintip melalui jendela-jendelanya mendengarkan pula pada pintu-pintunya.
24
    Barangsiapa memasang kediamannya dekat pada rumah kebijaksanaan menancapkan pula pasak kemahnya di dalam dinding-dindingnya;
25
    ia membentangkan kemahnya di sisinya dan berkemah di tempat yang baik;
26
    semua anaknya ditempatkannya di bawah perlindungannya dan diam di bawah dedaunannya;
27
    maka ia terlindung olehnya terhadap panas terik, dan diam di dalam kemuliaannya.

Hubungan manusia dengan Tuhan
1
    Begitulah perbuatan orang yang takut akan Tuhan, dan siapa yang melekat pada Taurat memperoleh kebijaksanaan.
2
    Seperti ibu kebijaksanaan menjemput dia, dan bagaikan isteri yang masih perawan menyambutnya.
3
    Kebijaksanaan memberi dia makanan pengertian, dan memberi minum air kebijaksanaan.
4
    Bersandar kepadanya orang tidaklah goncang, yang percaya padanya tidak dikecewakan.
5
    Kebijaksanaan meninggikan orang ke atas teman kawan, dan mulut orang dibuka olehnya di tengah-tengah jemaah.
6
    Orang mendapat kegembiraan dan puncak sukacita, dan kemasyhuran abadi diberikan kepadanya.
7
    Tetapi orang bodoh tidak sampai memperoleh kebijaksanaan, dan orang berdosa tidak memperhatikannya.
8
    Kebijaksanaan adalah jauh dari kecongkakan, dan para pendusta tidak ingat kepadanya.
9
    Tidak serasilah lagu pujian di mulut orang berdosa, sebab tidak diilhamkan oleh Tuhan.
10
    Lagu pujian diucapkan berkat kebijaksanaan dan dibimbing oleh Tuhan.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 12 Oktober 2022 - Luk. 11:42-46 (Penjelasan) - BcO Sir. 15:11-20 - Hari Biasa

PREV:
Renungan Katolik Senin, 10 Oktober 2022 - Lukas 11:29-32 (Penjelasan) - BcO Sirakh 11:11-28 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)