misa.lagu-gereja.com        
 
View : 11473 kali
Khotbah Katolik 2017
Minggu, 20 Agustus 2017

Khotbah Katolik Minggu, 20 Agustus 2017 - Matius 15:21-28 BcO Efesus 1:1-14 - Hari Minggu Biasa XX - warna liturgi Hijau

Minggu, 20 Agustus 2017
Hari Minggu Biasa XX
Yes. 56:1,6-7; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Rm. 11:13-15,29-32;
Matius 15:21-28
BcO Efesus 1:1-14
warna liturgi Hijau


Matius 15:21-28
Perempuan Kanaan yang percaya
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Penjelasan:


* Menyingkir ke Fenisia dan Penyembuhan Putri Seorang Perempuan Kanaan (15:21-28).
Serangan blak-blakan orang Farisi (ay. 1, 2), yang makin menjadi melalui pelaksanaan hukuman mati atas diri Yohanes dan perlawanan dari Herodes, memaksa penyingkiran kedua ini. Pembicaraan dengan perempuan itu melukiskan dengan jelas latar belakang sejarah dari pelayanan Kristus, bersama dengan aspek kasih karunia-Nya yang lebih meluas. 21. Menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Sekalipun beberapa orang membantah hal ini, tampaknya jelas bahwa Yesus memang meninggalkan negeri Israel dan wilayah kekuasaan Herodes (bdg. juga Mrk. 7:31), untuk menyendiri sesaat di Fenisia. 22. Seorang perempuan Kanaan. Suku asal wanita itu. Penduduk wilayah itu dinamakan orang Kanaan dalam Bilangan 13:29: Yudas 1:30, 32, 33; Markus 7:26 menyebut dia sebagai warga Siro-Fenisia. Anak Daud. Sebutan nama Mesianis oleh wanita tersebut menunjukkan pemahaman tertentu tentang agama Yahudi; sekalipun demikian bagian ini tidak memberikan kesan bahwa dia adalah seorang proselit. 23. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Sebagian disebabkan oleh usaha Yesus untuk tetap menyendiri (Mrk. 7:24). Sekalipun demikian, pembicaraan selanjutnya berfokus pada misi Kristus, dan prosedur Yesus ini membuat pengajaran tersebut paling berhasil guna. Kenyataan bahwa Markus tidak menyebutkan soal tindakan berdiam diri Kristus mungkin menunjukkan bahwa tindakan ini tidak terlalu mengejutkan sebagaimana dugaan orang. Suruhlah ia pergi. Pernyataan dari para murid yang tidak sabar ini dapat bahwa Kristus sebaiknya memenuhi permintaan wanita itu sehingga dapat menyuruhnya pergi, sebab jawaban-Nya menunjukkan bahwa suatu permohonan telah diajukan. 26. Tidak patut untuk mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Wanita bukan Yahudi ini cukup paham dengan kebiasaan orang Yahudi untuk menyebut orang bukan Yahudi sebagai anjing dan menyebut diri mereka sendiri sebagai anak-anak Allah. Ungkapan Kristus yang kelihatannya keras ini diperlunak oleh kenyataan bahwa istilah yang dipakai tidak menunjuk kepada binatang liar dan jahat yang berkeliaran di jalan, tetapi pada anjing-anjing kecil (kunaria) yang dipelihara orang di rumah. Yesus mengatakan kepada wanita bukan Yahudi ini apa yang telah dikatakan-Nya kepada seorang wanita Samaria, yaitu bahwa pada saat ini semua orang tergantung pada Israel untuk memperoleh Mesias dan berkat-berkat-Nya (Yoh. 4:21-23). Yesus telah menyembuhkan orang bukan Yahudi pada kesempatan yang lain, tetapi di Fenisia ini Dia harus hati-hati agar jangan memberikan kesan bahwa la meninggalkan Israel (bdg. Mat. 4:24; 8:5). 27, 28. Anjing itu makan remah-remah. Wanita tersebut sepenuhnya menerima pengaturan Tuhan dan imannya menangkap kebenaran yang berlaku untuknya. Iman inilah yang dipuji oleh Kristus. Besar imanmu. Orang bukan Yahudi kedua yang dipuji karena imannya (8:10), dan peristiwa ketiga di mana Kristus menyembuhkan dari jarak jauh (Mat. 8:13; Yoh. 4:50).


BcO Efesus 1:1-14
Salam
1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Kekayaan orang-orang yang terpilih
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 1:6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. 1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus 1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. 1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya -- 1:12 supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. 1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Penjelasan:


* Pengantar (1:1-2)

    Inilah,
        1. Gelar yang digunakan oleh Rasul Paulus untuk dirinya sendiri, gelar yang digunakan sebagai miliknya sendiri, yaitu Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, dst. Ia menganggap sebagai suatu kehormatan dapat dipakai oleh Kristus sebagai salah seorang utusan untuk anak-anak manusia. Di dalam jemaat Kristen, para rasul adalah pemimpin-pemimpin utama. Mereka menjadi pelayan-pelayan luar biasa yang ditunjuk untuk satu masa saja. Mereka dilengkapi dengan karunia-karunia luar biasa oleh Tuhan mereka yang agung, dan ditambah dengan penyertaan Roh secara langsung, supaya mereka cakap dalam memberitakan dan menyebarluaskan Injil serta mampu memerintah jemaat yang masih dalam keadaan seperti bayi. Begitu jugalah dengan Paulus ketika itu. Ia dianugerahi jabatan itu bukan oleh kehendak manusia, juga bukan oleh campur tangannya sendiri, melainkan oleh kehendak Allah, yang langsung dan jelas ditujukan kepada dia, langsung dipanggil (seperti halnya rasul-rasul lain) oleh Kristus sendiri untuk mengerjakan tugas itu. Setiap pelayan Kristus yang setia (walaupun panggilan dan jabatannya tidak sehebat seperti seorang rasul) bolehlah, bersama para rasul, berpikiran demikian, yaitu memandang suatu kehormatan dan penghiburan bagi dirinya sendiri bahwa dia dipanggil seperti sekarang ini oleh kehendak Allah.
        2. Orang-orang yang menjadi penerima surat kerasulan ini: Kepada orang-orang kudus di Efesus, yaitu, kepada orang-orang Kristen yang menjadi anggota jemaat di Efesus, sebuah kota besar di Asia. Ia menyebut mereka orang-orang kudus, sebab seperti itulah mereka menurut pengakuan iman, demikianlah mereka semua diikat dalam kebenaran serta kenyataan, dan banyak di antara mereka yang memang seperti itu. Semua orang Kristen harus menjadi orang-orang kudus. Jika mereka tidak memiliki sifat dan ciri seperti itu di atas muka bumi, mereka tidak akan pernah menjadi orang-orang kudus di dalam kemuliaan. Ia menyebut mereka sebagai orang-orang percaya dalam Kristus Yesus, orang-orang percaya di dalam Dia, tetap teguh dalam ketaatan kepada Dia serta kepada kebenaran dan jalan-jalan-Nya. Mereka bukanlah orang-orang kudus yang tidak setia, melainkan orang-orang kudus yang percaya di dalam Kristus, sangat taat kepada-Nya, serta setia kepada pengakuan yang mereka buat kepada Tuhan mereka. Perhatikanlah, merupakan suatu kehormatan tidak saja bagi para pelayan Tuhan, tetapi juga bagi setiap orang Kristen untuk memperoleh rahmat Tuhan untuk menjadi setia. Di dalam Kristus Yesus, dari siapa mereka memperoleh semua kasih karunia dan kekuatan rohani, dan di dalam siapa mereka serta semua perbuatan mereka mendapat perkenanan-Nya.
        3. Berkat kerasulan, Kasih karunia menyertai kamu, dan seterusnya. Inilah tanda yang digunakan di dalam setiap surat kerasulan. Berkat itu mengungkapkan kehendak baik Rasul Paulus kepada sahabat-sahabatnya, serta menunjukkan keinginan nyata atas kesejahteraan mereka. Oleh kasih karunia, kita memahami kasih dan kebaikan Allah yang cuma-cuma dan tanpa pamrih, serta semua kasih karunia Roh yang datang dari kasih karunia itu. Oleh damai sejahtera, kita juga memahami semua berkat lainnya, baik yang bersifat rohaniah maupun yang bersifat jasmaniah yang sementara, dan buah-buah serta hasil dari kasih karunia. Tidak ada damai sejahtera tanpa kasih karunia. Tidak ada damai sejahtera dan juga tidak ada kasih karunia, selain yang berasal dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Kristus Yesus. Berkat-berkat yang khas ini berasal dari Allah, bukan sebagai Sang Pencipta, melainkan sebagai Sang Bapa karena pertalian khusus, dan berasal dari Tuhan Yesus Kristus yang telah membeli mereka untuk menjadi umat-Nya. Dia-lah yang memiliki hak untuk melimpahkan berkat-berkat itu ke atas mereka. Sesungguhnya, orang-orang kudus dan orang-orang yang setia di dalam Kristus Yesus, telah menerima kasih karunia dan damai sejahtera ini, namun penambahan berkat-berkat seperti ini sangat diharapkan. Orang-orang kudus yang terbaik, sangat membutuhkan kasih karunia yang baru dari Roh untuk bertumbuh dan berkembang. Itulah sebabnya mengapa mereka harus berdoa, masing-masing untuk dirinya sendiri, dan semua orang untuk satu sama lain, supaya berkat-berkat itu tetap melimpah ke atas mereka. Sesudah pendahuluan singkat ini, Rasul Paulus melanjutkan pada pokok persoalan dan isi dari surat kerasulan ini. Meskipun doa dan pujian seperti ini tampak aneh dicantumkan dalam sepucuk surat, namun Roh Allah memandang baik bahwa pembicaraan mengenai perkara-perkara ilahi di dalam pasal ini disampaikan dalam bentuk doa dan pujian, sebab doa dan pujian merupakan sapaan yang khidmat kepada Allah, sehingga menyampaikan perintah-perintah yang penting kepada orang lain. Doa dapat mengajarkan sesuatu, dan pujian juga dapat melakukan hal yang sama.

* Pujian atas Berkat-berkat Rohaniah (1:3-14)

    Rasul Paulus mengawali suratnya dengan ucapan syukur dan pujian, disertai dengan ungkapan perasaan yang mengalir deras dan berlimpah atas segala keuntungan besar dan berharga yang kita nikmati melalui Yesus Kristus. Memang tepatlah bila hak-hak istimewa dari iman kepercayaan kita itu diperkatakan dan diungkapkan banyak-banyak di dalam puji-pujian kita kepada Allah.
        I. Secara umum Rasul Paulus memuji Allah untuk segala berkat rohani (ay. 3), di mana ia menyebut Dia sebagai Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab, sebagai Pengantara, Sang Bapa adalah Allah-Nya. Sedangkan sebagai Allah dan Pribadi Kedua di dalam Trinitas Allah yang mulia, Allah adalah Bapa-Nya. Hal itu memperlihatkan persekutuan rohani antara Kristus dan orang-orang percaya, bahwa di dalam dan melalui Dia, Allah dan Bapa Tuhan Yesus Kristus kita adalah Allah dan Bapa mereka juga. Segala berkat datang dari Allah yang adalah Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. Tidak ada kebaikan yang dapat diharapkan dari Allah yang adil dan kudus bagi makhluk-makhluk yang penuh dosa, selain melalui pengantaraan Yesus Kristus. Ia telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani. Perhatikanlah, berkat-berkat rohani merupakan berkat-berkat terbaik yang dengannya Allah memberkati kita, dan untuk itu kita harus memuji Dia. Ia memberkati kita dengan melimpahkan berkat-berkat seperti itu ke atas kita untuk membuat kita sungguh-sungguh diberkati. Karena itu, janganlah memuji Allah begitu-begitu saja, tetapi harus dengan memuji-muji dan mengagungkan Dia atas semuanya itu. Orang-orang yang dikarunia Allah beberapa berkat, akan diberkati-Nya lagi dengan segala berkat rohani. Kepada mereka Ia mengaruniakan Kristus, dan sesudah itu Ia mengaruniakan lagi segala berkat ini dengan cuma-cuma kepada mereka. Tidak demikian halnya dengan berkat-berkat jasmani yang bersifat sementara. Sebagian orang diberkati dengan kesehatan, dan tidak dengan kekayaan. Ada juga sebagian yang diberkati dengan kekayaan, tetapi tidak dengan kesehatan, dan begitu seterusnya. Tetapi, ketika Allah mengaruniakan segala berkat rohani, Ia memberkati dengan segalanya. Berkat-berkat itu adalah segala berkat rohani di dalam sorga. Beberapa orang mengartikannya sebagai berkat-berkat di dalam jemaat, dibedakan dari dunia, dan dipanggil keluar darinya. Atau dapat juga diartikan sebagai berkat-berkat di dalam perkara-perkara sorgawi, seperti berkat-berkat yang datang dari sorga, dan yang dirancang untuk menyiapkan manusia untuk masuk ke dalamnya, dan menjamin mereka untuk diterima masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, kita harus peduli dengan perkara-perkara rohani dan sorgawi sebagai hal-hal yang utama. Oleh perkara-perkara ini kita tidak akan sengsara, dan pasti akan sengsara bila tidak memilikinya. Janganlah memikirkan perkara-perkara yang di bumi, tetapi pikirkanlah perkara-perkara yang di atas. Dengan berkat-berkat inilah kita diberkati di dalam Kristus, sebab, sebagaimana pelayanan-pelayanan kita naik ke atas kepada Allah melalui Kristus, begitu jugalah segala berkat kita disampaikan dengan cara yang sama kepada kita, yaitu melalui Kristus, Sang Pengantara antara Allah dan kita.
        II. Berkat-berkat rohaniah khusus yang dengannya kita diberkati di dalam Kristus, dan untuk itu kita harus memuji Allah, banyak dari antaranya disebutkan dan diuraikan di sini.
            1. Pemilihan dan predestinasi (penentuan dari semula), yang merupakan sumber misteri, dari mana berkat-berkat lain mengalir (ay. 4-5, 11). Pemilihan atau pilihan menunjuk kepada sebagian orang yang dipilih dari sejumlah atau sekumpulan besar umat manusia. Dari situ mereka dipisahkan dan dikhususkan. Predestinasi menunjuk kepada berkat-berkat yang dirancang, khususnya pengangkatan menjadi anak-anak-Nya, yang menjadi tujuan Allah agar pada waktu yang telah ditetapkan, kita diangkat menjadi anak-anak-Nya, dan dengan demikian memiliki hak atas semua keistimewaan dan warisan sebagai anak. Di sini kita membaca tentang waktu kapan tindakan kasih ini dilakukan, yaitu pada saat sebelum dunia dijadikan. Tidak saja sebelum umat Allah diciptakan, tetapi sebelum permulaan dunia ini. Karena mereka dipilih dalam kebijaksanaan Allah dari sejak kekekalan. Hal ini meninggikan derajat kebesaran berkat-berkat ini sebagai hasil kebijaksanaan yang kekal. Sedekah-sedekah yang Anda berikan kepada para pengemis di muka pintu rumah Anda berasal dari keputusan yang datang tiba-tiba, namun persiapan bagi masa depan yang dibuat oleh para orang tua bagi anak-anaknya merupakan hasil pemikiran yang panjang, serta dituangkan secara tertulis di dalam bentuk pesan terakhir dan surat wasiat yang dibuat dengan penuh rasa khidmat. Karena itu, pengangkatan menjadi anak ini sungguh mengagungkan kasih ilahi, dan juga menjamin tersedianya berkat-berkat bagi orang-orang pilihan Allah, supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan. Allah melakukannya sesuai dengan tujuan kekal-Nya dalam mengaruniakan segala berkat rohani atas umat-Nya. Ia telah memberkati kita - sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita, di dalam Kristus, Kepala yang agung dari pemilihan itu, yang dengan penuh perasaan kasih menyebut kita sebagai orang-orang pilihan Allah, sebagai orang-orang pilihan-Nya. Di dalam Sang Juruselamat yang terpilih itu ada pandangan kebaikan yang ditujukan kepada kita. Amati di sini satu tujuan dan rancangan yang agung dari pemilihan ini, yaitu dipilih - supaya kita kudus. Mereka harus menjadi kudus bukan karena Ia telah mengetahuinya di dalam kemahatahuan-Nya, melainkan karena Ia telah memutuskan untuk membuat mereka seperti itu. Semua orang yang dipilih supaya berbahagia pada akhirnya, dipilih supaya menjadi kudus sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan itu. Pengudusan dan juga keselamatan mereka merupakan hasil dari kebijaksanaan kasih ilahi. - Dan tak bercacat di hadapan-Nya - supaya kekudusan mereka tidak sekadar bersifat lahiriah dan berpenampilan luar belaka, tetapi sungguh-sungguh nyata dan datang dari dalam batin, untuk mencegah celaan orang. Dan Allah sendiri, yang melihat hati, akan memandang kekudusan seperti itu sebagai kekudusan yang berasal dari hati yang mengasihi Allah dan sesama makhluk ciptaan. Kasih ini menjadi dasar pijakan dari semua kekudusan yang sejati. Kata aslinya berarti kemurniaan tiada tara sehingga tidak ada orang yang sanggup mencelanya. Itulah sebabnya mengapa ada sebagian orang yang mengartikannya sebagai kekudusan sempurna yang akan dicapai oleh para orang kudus di dalam kehidupan yang akan datang. Kekudusan yang menjadi teramat sangat sempurna di hadapan Allah, dan mereka akan berada di dalam hadirat Allah sampai selama-lamanya. Di sini juga diberikan aturan dan sumber penyebab pilihan Allah, yaitu sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya (ay. 5). Bukan demi apa saja yang telah diketahui-Nya dalam kemahatahuan-Nya, melainkan karena hal itu merupakan kehendak-Nya yang berdaulat, dan merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan hati-Nya. Hal itu sesuai dengan maksud Allah, kehendak yang sudah tetap dan tidak dapat diubah lagi, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya (ay. 11), yang dengan penuh kuasa menyempurnakan apa saja yang berkenaan dengan umat pilihan-Nya, sebagaimana Ia dengan bijaksana dan bebas menentukan dan menetapkan dari semula tujuan dan rancangan terakhir dan agung dari semua yang adalah kemuliaan-Nya sendiri, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia (ay. 6), supaya kami boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya (ay. 12), yaitu, supaya kita sendiri hidup dan berperilaku seperti itu sehingga kasih karunia-Nya yang melimpah akan diagungkan dan tampak mulia, serta layak memperoleh pujian tertinggi. Semua berasal dari Allah, dari Dia, dan melalui Dia, dan itulah sebabnya semua harus ditujukan kepada-Nya, dan berpusat di dalam pujian kepada-Nya. Perhatikanlah, kemuliaan Allah merupakan tujuan-Nya sendiri, dan tujuan itu haruslah menjadi tujuan kita juga di dalam semua yang kita lakukan. Bagian ini dipahami oleh sebagian orang dengan cara yang sangat berbeda dan secara khusus merujuk kepada pertobatan orang-orang Efesus menjadi orang-orang Kristen. Orang-orang yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal itu dapat membaca tulisan Locke (filsuf Inggris abad ketujuh belas - pen.) serta penulis-penulis ternama lainnya.
            2. Berkat rohaniah berikut yang diperhatikan oleh Rasul Paulus adalah penerimaan Allah melalui Yesus Kristus: Di dalam Dia, atau oleh kasih karunia-Nya ini, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya (ay. 6), Ia telah membuat kita diterima oleh Allah. Yesus Kristus adalah Pribadi yang dikasihi oleh Bapa-Nya (Mat. 3:17), seperti juga para malaikat dan orang-orang kudus. Sungguh sangat istimewa apabila kita diterima oleh Allah, karena ini menyiratkan kasih-Nya kepada kita dan bagaimana kita dibawa masuk ke dalam pemeliharaan-Nya dan keluarga-Nya. Dengan demikian, kita tidak mungkin dapat diterima oleh Allah, selain di dalam dan melalui Yesus Kristus. Allah mengasihi umat-Nya demi Kristus yang dikasihi-Nya itu.
            3. Pengampunan dosa dan penebusan melalui darah Yesus (ay. 7). Tidak ada pengampunan tanpa penebusan. Karena alasan dosalah kita menjadi orang tahanan, dan kita tidak dapat dilepaskan dari tahanan selain oleh pengampunan atas dosa-dosa kita. Penebusan ini kita peroleh di dalam Kristus, dan pengampunan diperoleh melalui darah-Nya. Kesalahan dan noda dosa hanya dapat dihapus oleh darah Yesus. Semua berkat rohani kita mengalir kepada kita di dalam curahan darah itu. Keuntungan besar yang kita peroleh dengan cuma-cuma ini telah dibeli dan dibayar dengan pengorbanan yang besar oleh Tuhan kita yang mahamulia. Dan itu semua terjadi sesuai dengan kekayaan kasih karunia Allah. Penebusan Kristus dan kelimpahan kasih karunia Allah sangat sesuai dengan perkara besar penebusan umat manusia. Allah dipuaskan oleh Kristus sebagai pengganti dan penjamin kita. Walaupun demikian, kasih karunia yang melimpah itulah yang memungkinkan penerimaan jaminan itu, yaitu ketika Allah tidak menjalankan pelaksanaan kerasnya hukum Taurat atas diri si pelanggar. Juga, kasih karunia-Nya yang melimpah itulah yang menjadikan Anak-Nya sendiri sebagai jaminan, serta menyerahkan Dia dengan cuma-cuma, ketika tidak ada lagi jaminan lain yang dapat kita pikirkan, dan yang dapat ditemukan untuk menggantikan kita. Di dalam hal ini, Ia tidak saja menunjukkan kekayaan kasih karunia itu, tetapi juga dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian (ay. 8), yaitu hikmat di dalam memahami penyelenggaraan-Nya itu, dan pengertian di dalam melaksanakan rencana kehendak-Nya, sebagaimana telah Ia lakukan. Betapa mulianya hikmat dan pengertian ilahi menyatakan diri, dengan pantas dan layak menyesuaikan masalah antara keadilan dan belas kasihan Allah di dalam urusan yang agung ini, di dalam menjamin kehormatan Allah dan hukum-Nya pada saat yang sama, sehingga pemulihan orang-orang berdosa dan keselamatan mereka dapat ditegaskan dan dipastikan!
            4. Hak istimewa lain yang membuat Rasul Paulus di sini memuji Allah adalah wahyu ilahi - bahwa Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita (ay. 9). Yakni, betapa besarnya perkenan Allah kepada manusia, yang telah disimpan-Nya dalam waktu yang lama, dan tetap tinggal tersembunyi bagi sebagian besar dunia ini, dan untuk ini kita sekarang berutang kepada Kristus, yang setelah sejak kekekalan berada di pangkuan Bapa, kini telah datang untuk menyatakan kehendak-Nya kepada anak-anak manusia. Sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, kebijaksanaan rahasia-Nya mengenai penebusan manusia, yang telah Ia tetapkan, atau tentukan, hanya ada di dalam Dia serta berasal dari Dia sendiri, dan tidak di dalam anak-anak manusia itu. Di dalam pewahyuan ini, dan di dalam menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, hikmat dan pengertian Allah akan bercahaya dengan terang. Hal itu digambarkan sebagai firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan kita (ay. 13). Setiap firman dari Injil itu benar adanya. Firman itu mengandung dan mengajarkan kebenaran-kebenaran yang paling berbobot dan penting kepada kita. Firman itu ditegaskan dan dimeteraikan oleh sumpah Allah sendiri, yang darinya kita harus belajar untuk pergi sendiri mencari kebenaran ilahi itu. Itu adalah Injil keselamatan kita, karena ia menyatakan kabar baik tentang keselamatan dan mengandung tawaran bagi keselamatan itu. Injil itu menunjukkan jalan menuju kepada keselamatan itu, dan Roh yang mulia itu memberikan pengertian dan pertolongan yang dapat mendatangkan hasil baik bagi keselamatan jiwa-jiwa. Oh, betapa kita harus menjunjung tinggi Injil yang mulia ini dan memuji Allah untuk itu! Inilah cahaya yang bersinar di tempat yang gelap, yang untuknya kita beroleh alasan untuk bersyukur, dan untuknya kita harus memberikan perhatian.
            5. Persekutuan di dalam dan dengan Kristus merupakan sebuah hak istimewa, sebuah berkat rohaniah, dan dasar dari banyak berkat lainnya. Ia mempersatukan di dalam Kristus segala sesuatu (ay. 10). Segala macam wahyu ilahi bersatu di dalam Kristus, semua agama berpusat di dalam Dia. orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dipersatukan satu sama lain oleh penyatuan mereka kepada Kristus. Baik yang di sorga maupun yang di bumi dikumpulkan bersama-sama di dalam Dia. Terjadi perdamaian, keselarasan dibangun antara sorga dan bumi melalui Dia. Kumpulan malaikat yang tidak terhitung jumlahnya menjadi satu dengan jemaat melalui Kristus, dan semua ini sudah ditetapkan-Nya di dalam Kristus. Sudah menjadi ketetapan-Nya di dalam masa penyelenggaraan itu, yang digenapi dengan dikirimkan-Nya Kristus setelah genap waktunya, pada waktu yang tepat sebagaimana telah ditetapkan dan diputuskan-Nya sejak semula.
            6. Warisan atau bagian kekal itu merupakan berkat besar yang dengannya kita diberkati di dalam Kristus: Di dalam Dia-lah kami mendapat bagian yang dijanjikan (ay. 11). Sorga itulah warisan atau bagian kekal itu, kebahagiaan yang diperoleh darinya merupakan bagian yang cukup bagi jiwa. Bagian yang dijanjikan ini disampaikan melalui pewarisan, sebagai suatu pemberian dari Bapa kepada anak-anak-Nya. Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris. Segala berkat yang telah kita terima menjadi kecil jika dibandingkan dengan harta pusaka ini. Apa yang disediakan bagi seorang ahli waris ketika ia masih belum dewasa tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang disimpan baginya ketika ia telah dewasa. Dikatakan bahwa orang-orang Kristen akan menerima harta pusaka ini, karena mereka memiliki hak untuk itu pada saat sekarang ini, dan bahkan menjadi pemilik yang sebenarnya, di dalam Kristus yang menjadi kepala dan wakil mereka.
            7. Meterai dan jaminan Roh merupakan bagian dari berkat-berkat ini. Dikatakan bahwa kita dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu (ay. 13). Roh yang mulia itu adalah kudus, dan ia membuat kita menjadi kudus. Ia disebut sebagai Roh perjanjian, sebab Ia adalah Roh yang dijanjikan itu. Oleh-Nya orang-orang percaya dimeteraikan, artinya dipisahkan dan disisihkan bagi Allah, dikhususkan dan ditandai sebagai milik-Nya. Roh itu adalah jaminan bagian kita (ay. 14). Jaminan itu merupakan bagian dari pembayaran dan menjamin jumlah pembayaran sepenuhnya. Begitu jugalah karunia Roh Kudus itu, semua pengaruh dan pekerjaan-Nya, baik yang menguduskan dan yang menghibur. Semuanya dimulai dari dalam sorga, dan menjadi mulia di dalam Sang Benih dan Tunas. Pencerahan Roh merupakan jaminan dari cahaya yang kekal, sedangkan pengudusan merupakan jaminan dari kekudusan yang sempurna, dan segala penghiburan-Nya merupakan jaminan dari sukacita yang tak berkesudahan. Dikatakan bahwa Dia menjadi jaminan, sampai penebusan yang menjadikan kita milik Allah. Di sini jaminan itu bisa juga disebut kepemilikan, sebab jaminan ini memastikan para ahli waris seakan-akan mereka memang sudah memiliki warisan atau bagian kekal itu, dan bagian tersebut dibeli bagi mereka oleh darah Kristus. Penebusan warisan itu disebutkan di sini karena ia telah digadaikan dan diambil oleh dosa, dan Kristus mengembalikannya lagi kepada kita. Karena itulah dikatakan sebagai menebus warisan itu, dengan menggunakan kiasan hukum penebusan. Dari semua ini amatilah, betapa indahnya janji yang menjamin karunia Roh Kudus kepada mereka yang meminta-Nya. Rasul Paulus menyebutkan tujuan dan rancangan agung Allah dalam melimpahkan semua hak istimewa rohaniah ini, supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya - kepada kamilah pertama kali Injil diberitakan dan kamilah yang pertama kali bertobat dan percaya kepada iman kepada Kristus, serta menaruh harapan dan kepercayaan kami di dalam Dia. Perhatikanlah, orang yang lebih dahulu ada di dalam kasih karunia, mereka itu lebih diutamakan: yang menjadi Kristen sebelum aku, kata Rasul Paulus (Rm. 16:7). Orang-orang yang sudah lebih lama mengalami kasih karunia Kristus memiliki kewajiban yang lebih khusus untuk memuliakan Allah. Mereka harus menjadi kuat di dalam iman, lebih unggul dalam memuliakan Dia. Walaupun demikian, hal ini harus menjadi tujuan umum dari semua orang percaya. Untuk inilah kita diciptakan, dan untuk inilah kita ditebus. Inilah rancangan agung Kekristenan kita, serta juga dari Allah yang telah melakukan semuanya bagi kita, yaitu untuk memuji kemuliaan-Nya (ay. 14). Dengan cara ini Ia bermaksud supaya kasih karunia, kuasa, dan semua kesempurnaan lainnya menjadi menarik serta mulia, dan semua anak manusia mengagungkan Dia.




Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2017
Lukas 10:13-16(1)
Lukas 10:17-24(1)
Lukas 10:25-37(1)
Lukas 11:27-28(1)
Lukas 14:1,7-11(1)
Lukas 18:1-8(1)
Lukas 1:39-56(1)
Lukas 20:27-40(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 6:12-19(1)
Lukas 6:43-49(1)
Lukas 7:1-10(1)
Lukas 8:16-18(1)
Lukas 8:4-15(1)
Lukas 9:43b-45(1)
Markus 13:33-37(1)
Matius 10:17-22(1)
Matius 10:26-33(1)
Matius 10:37-42(1)
Matius 13:1-23(1)
Matius 13:24-43(1)
Matius 16:13-20(1)
Matius 17:1-9(2)
Matius 18:1-5,10(1)
Matius 1:1-25(1)
Matius 20:1-16a(1)
Matius 21:28-32(1)
Matius 21:33-43(1)
Matius 25:31-46(1)
Matius 4:1-11(1)
Matius 4:12-23(1)
Matius 5:13-16(1)
Matius 5:17-37(1)
Matius 5:38-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Matius. 5:1-12(1)
Yohanes 10:1-10(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 14:1-12(1)
Yohanes 14:15-21(1)
Yohanes 1:1-18(1)
Yohanes 1:29-34(1)
Yohanes 20:19-23(1)
Yohanes 3:16-18(1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Khotbah Katolik Minggu, 27 Agustus 2017 - Matius 16:13-20 BcO Efesus 4:17-24 - Hari Minggu Biasa XXI

PREV:
Khotbah Katolik Minggu, 13 Agustus 2017 - Lukas 1:39-56 BcO Efesus 1:16-2:10 - HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA


All Garis Besar





Arsip Khotbah Katolik 2017..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)