|
Sabtu, 12 Mei 2018 Khotbah Katolik Sabtu, 12 Mei 2018 - Yohanes 16:23b-28 - BcO Kis. 23:12-35 - Hari Biasa Pekan VI Paskah (P).Hari Biasa Pekan VI Paskah (P). BcE Kis. 18:23-28; Mzm. 47:2-3,8-9,10; Yohanes 16:23b-28. BcO Kis. 23:12-35. O IbdSore I. Pfak S. Nereus dan Akhilleus, Mrt (M); Pfak S. Pankrasius, Mrt (M). Pekan VII Paskah O Pekan III Yohanes 16:23b-28 16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. 16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. 16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, 16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. 16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." Penjelasan: * Anjuran untuk Berdoa (16:23-27) Di sini dijanjikan jawaban atas permintaan-permintaan mereka, guna menghibur mereka lebih lanjut. Sekarang, ada dua cara untuk meminta: meminta dengan bertanya, yaitu bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui, dan meminta dengan memohon, yaitu meminta sesuatu karena kekurangan. Di sini Kristus berbicara mengenai kedua cara tersebut. I. Dengan cara bertanya. Mereka tidak perlu bertanya (ay. 23): Pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku, ouk erōtēsete ouden -- kamu tidak akan mengajukan pertanyaan. "Kamu akan memahami rahasia-rahasia Injil dengan begitu jelas melalui dibukakannya pengertianmu, hingga kamu tidak perlu lagi bertanya" (seperti dalam Ibr. 8:11, mereka tidak akan mengajar lagi). "Kamu akan tiba-tiba mempunyai pengetahuan, lebih daripada yang kamu miliki selama kamu mengikuti-Ku dengan tekun selama ini." Mereka pernah mengajukan beberapa pertanyaan bodoh (seperti dalam 9:2), beberapa pertanyaan penuh keinginan yang berlebihan (seperti dalam Mat. 18:1), yang mengandung rasa tidak percaya (Mat. 19:27), yang tidak sepatutnya (21:21), yang penuh rasa ingin tahu (seperti dalam Kis. 1:6). Namun, setelah Roh dicurahkan, semua pertanyaan seperti ini tidak diajukan lagi. Di dalam Kisah Para Rasul, kita jarang menemui mereka mengajukan pertanyaan seperti Daud yang bertanya, Apakah aku harus maju? atau, Apakah aku harus pergi? karena mereka senantiasa berada di bawah pimpinan ilahi. Dalam tugas berat memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi, Petrus pergi tanpa bimbang (Kis. 10:20). Mengajukan pertanyaan berarti kita tampak seperti orang kebingungan atau setidaknya mempertahankan diri, dan memang bahkan yang terbaik dari kita pun perlu mengajukan pertanyaan. Namun, pada waktu bertanya, kita harus punya tujuan untuk memahami yang ditanyakan itu sepenuh-penuhnya supaya kita tidak ragu lagi, melainkan senantiasa berdiri di atas jalan kebenaran dan kewajiban. Untuk hal ini Ia memberikan alasannya (ay. 25), yang dengan jelas merujuk pada janji ini, bahwa mereka tidak akan perlu lagi mengajukan pertanyaan-pertanyaan: "Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan yang sedemikian rupa, yang tidak selugas dan sejelas seperti yang kamu harapkan, tetapi akan tiba saatnya Aku berkata-kata kepadamu dengan terus terang, sejelas yang kamu inginkan, memberitakan Bapa kepadamu, sehingga kamu tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan." . Hal terbesar ke mana Kristus akan membawa mereka adalah pengenalan akan Allah: "Aku akan memberitakan Bapa kepadamu, dan membawa kamu untuk mengenal-Nya." Inilah yang ingin diberikan Kristus dan yang harus ingin dimiliki semua orang Kristen sejati. Waktu Kristus hendak mengutarakan anugerah terbesar yang hendak diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, Ia mengatakan kepada mereka bahwa anugerah itu adalah dengan terus terang memberitakan Bapa kepada mereka. Karena, apakah sebenarnya kebahagiaan sorgawi itu, kecuali segera memandang Allah selamanya? Mengenal Allah sebagai Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus, merupakan rahasia terbesar bagi akal budi kita untuk memahaminya. Dan akal budi bisa memahaminya dengan cara merenungkannya. Dan mengenal Dia sebagai Bapa kita merupakan kebahagiaan terbesar bagi kehendak dan perasaan kita, yaitu dengan cara memilih untuk mengenal Dia dan menikmati pengenalan kita akan Dia. . Selama ini Ia berbicara kepada mereka melalui perumpamaan, yang mengandung perkataan bijaksana dan penuh pengajaran, namun bersifat kiasan dan umum. Kristus telah berbicara dengan terus terang mengenai banyak hal kepada mereka dan menguraikan perumpamaan-perumpamaan-Nya secara pribadi kepada murid-murid-Nya, tetapi, (1) Mengingat kebebalan dan ketidaksigapan mereka dalam menerima apa yang dikatakan-Nya kepada mereka, bisa dikatakan bahwa Ia berbicara dalam perumpamaan. Apa yang dikatakan-Nya kepada mereka bagaikan kitab yang termeterai (Yes. 29:11). (2) Dengan membandingkan hal-hal yang telah diungkapkan-Nya kepada mereka, dalam apa yang telah disampaikan-Nya ke telinga mereka, dengan apa yang akan diperbuat-Nya kepada mereka ketika Ia memberikan Roh Kudus di dalam hati mereka, maka sampai saat itu semuanya disampaikan dalam bentuk perumpamaan. Nantinya ketika Roh dicurahkan ke atas mereka, pada saat itu semuanya akan mendatangkan kejutan manis bagi mereka, mereka akan merasa seperti berada di suatu dunia baru, karena saat itu ketika mereka merenungkan semua gagasan yang mereka miliki sebelumnya dan menganggap semua gagasan itu membingungkan dan penuh teka-teki jika dibandingkan dengan pengetahuan yang sekarang mereka miliki dengan jelas mengenai perkara-perkara ilahi. Pelayanan dengan hukum yang tertulis tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pelayanan Roh (2Kor. 3:8-11). (3) Menyangkut apa yang telah dikatakan-Nya perihal Bapa dan kebijaksanaan-kebijaksanaan Bapa. Semua yang telah dikatakan-Nya mengenai hal-hal tersebut sangatlah gelap, dibandingkan dengan apa yang sebentar lagi akan dinyatakan (Kol. 2:2). . Ia akan berkata-kata dengan terus terang kepada mereka, parrēsia -- dengan bebas, tentang Bapa. Ketika Roh dicurahkan, para rasul memperoleh pengetahuan perihal perkara-perkara ilahi yang jauh lebih mendalam daripada sebelumnya, seperti yang tampak melalui perkataan yang diberikan Roh kepada mereka (Kis. 2:4). Mereka dibawa kepada rahasia perkara-perkara yang sebelum itu sangat membingungkan mereka. Apa yang ditunjukkan Roh, itulah yang ditunjukkan Kristus kepada mereka, seperti yang dikatakan di sini, sebab sama seperti Bapa berbicara melalui Anak, begitu pula Anak berbicara melalui Roh. Namun, janji ini akan digenapi dengan sempurna di dalam sorga, di mana kita akan melihat Bapa sebagaimana adanya, muka dengan muka, bukan seperti sekarang ini, seperti melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar (1Kor. 13:12). Hal ini sungguh merupakan penghiburan kepada kita yang sekarang ini ada di bawah awan gelap, yang membuat kita tidak mampu mengatur perkataan kita, malah justru mengacaukannya. Sementara kita masih hidup di sini, kita mempunyai banyak pertanyaan perihal Allah dan dunia yang tidak terlihat, tetapi pada hari itu kita akan melihat semuanya dengan jelas dan tidak perlu bertanya lagi. II. Ia berjanji bahwa dengan memohon, mereka tidak akan meminta dengan sia-sia. Dengan sendirinya ini berarti semua murid Kristus harus berserah diri dalam doa. Ia telah mengajar mereka melalui aturan dan teladan-Nya supaya mereka banyak berdoa. Ini harus menjadi penopang serta penghiburan mereka saat Ia meninggalkan mereka. Pengajaran, bimbingan, kekuatan, dan keberhasilan mereka harus diperoleh melalui doa. Sekarang: . Di sini diberikan janji bahwa permintaan mereka akan dikabulkan (ay. 23). Kata-kata pengantar untuk janji ini demikian pastinya hingga tidak perlu dipertanyakan lagi: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, Aku menjamin kebenaran ucapan-Ku ini." Janji itu sendiri kaya dan manis tidak terkira. Di sini tongkat emas itu diulurkan kepada kita dengan perkataan, Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Karena Ia berkata, Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sebelum ini kita telah membacanya dalam pasal 14:13. Jadi apa lagi yang kita butuhkan? Janji itu sepasti yang kita inginkan. (1) Di sini kita diajar caranya untuk mencari. Kita harus meminta kepada Bapa dalam nama Kristus. Kita harus memandang Allah sebagai seorang Bapa, dan datang kepada-Nya sebagai anak. Dan kita harus datang kepada Kristus sebagai Sang Pengantara, datang kepada-Nya dalam kedudukan kita sebagai orang yang memerlukan pembelaan. Meminta kepada Bapa mencakup berkat-berkat rohani dengan kesadaran bahwa hal-hal ini hanya bisa diperoleh dari Allah semata. Ini juga mencakup sikap rendah hati dalam menyampaikan permintaan kita kepada-Nya, dengan keyakinan yang teguh terhadap-Nya, sebagai Bapa yang mampu dan siap menolong kita. Meminta dalam nama Kristus mencakup pengakuan ketidaklayakan kita untuk menerima kemurahan hati apa saja dari Allah. Kita harus puas dengan cara ini sebagai cara yang digunakan Allah untuk berhubungan dengan kita melalui Anak-Nya. Kita harus bergantung sepenuhnya kepada Kristus sebagai TUHAN keadilan kita. (2) Di sini diajarkan kepada kita tentang bagaimana kita akan berhasil: akan diberikan-Nya kepadamu. Apa lagi yang bisa kita rindukan selain memiliki apa yang kita inginkan, bahkan memiliki apa yang kita kehendaki, sesuai dengan kehendak Allah, dengan memintanya? Ia, yang dari-Nya datang setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, akan memberikannya kepadamu. Apa yang telah ditebus Kristus melalui kematian-Nya, tidak diperlukan-Nya bagi diri sendiri, tetapi dimaksudkan dan diserahkan-Nya kepada para pengikut-Nya yang setia. Setelah dipertimbangkan dengan baik dan diterima sepenuhnya, Ia seakan membuat tagihan kepada perbendaharaan sorga melalui janji ini, dan tagihan ini yang harus kita kemukakan melalui doa. Dalam nama-Nya kita dapat meminta hal yang telah dibayar lunas dan dijanjikan itu, sesuai dengan tujuan sejati Kovenan Baru itu. Kristus telah menjanjikan pencerahan oleh Roh, tetapi mereka harus berdoa untuk itu, dan mereka melakukannya (Kis. 1:14). Untuk hal inilah diajukan permintaan kepada Allah. Ia telah menjanjikan mereka kesempurnaan sesudah ini, tetapi sementara itu, apa yang harus mereka lakukan? Mereka harus terus berdoa. Keberhasilan sempurna disimpan untuk negeri perhentian kita kelak, sedangkan meminta dan menerima merupakan penghiburan di tanah perziarahan kita ini. . Di sini diberikan ajakan kepada mereka untuk mengajukan permohonan. Sudah menjadi anggapan bahwa cukuplah bila orang-orang besar bersedia memberi kesempatan untuk berbicara, tetapi Kristus mengajak kita untuk mengajukan permintaan (ay. 24). (1) Ia mengamati perilaku mereka sampai saat itu, Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Hal ini merujuk: [1] Pada masalah doa mereka: "Kamu belum meminta sesuatu yang pantas, sesuatu yang boleh kamu minta dan akan kamu minta saat Roh dicurahkan." Lihatlah betapa dermawannya Yesus Tuhan kita, melebihi segala dermawan. Ia memberi dengan limpah dan sama sekali tidak mencela kita karena seringnya dan besarnya anugerah yang diberikan-Nya. Ia justru menegur kita karena jarang dan sempitnya permintaan kita: "Kamu belum meminta sesuatu pun jika dibandingkan dengan apa yang kamu inginkan dan apa yang hendak Kuberikan serta janjikan." Kita diminta untuk membuka mulut lebar-lebar. Atau, [2] Pada nama yang mereka gunakan ketika berdoa. Mereka sudah sering kali memanjatkan doa, namun belum pernah di dalam nama Kristus seperti yang sekarang disuruhkan-Nya kepada mereka. Ini dikarenakan ketika itu Ia belum mempersembahkan korban agung yang membuat doa kita diterima. Saat itu juga Ia belum melakukan tugas pengantaraan-Nya bagi kita. Hal-hal inilah yang mengharumkan semua ibadah kita sehingga memampukan kita berdoa dalam nama-Nya. Sampai saat itu mereka telah mengusir setan dan menyembuhkan penyakit dalam nama Kristus sebagai raja dan nabi, tetapi belum dapat berdoa dalam nama-Nya sebagai imam. (2) Ia mengharapkan mereka melakukan hal ini di kemudian hari: Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Di sini: [1] Ia mengarahkan mereka untuk meminta segala sesuatu yang mereka perlukan dan yang telah Ia janjikan. [2] Ia meyakinkan mereka bahwa mereka akan menerima. Apa yang kita minta berdasarkan kasih karunia akan diberikan Allah dengan murah hati: Kamu akan menerima. Di dalam hal ini terdapat lebih daripada sekadar janji bahwa Ia akan memberikannya. Dia bukan saja akan memberikannya, tetapi memberi supaya kita menerimanya, memberikan penghiburan dan manfaatnya, suatu hati untuk menikmatinya (Pkh. 6:2) [3] Supaya dengan demikian penuhlah sukacita mereka. Hal ini menunjukkan, Pertama, hasil yang penuh berkat dari doa yang lahir dari iman. Hasil ini turut melengkapi sukacita dalam iman. Jika kita ingin agar supaya sukacita kita penuh, sepenuh yang dapat terjadi di dunia ini, kita harus bertekun dalam doa. Ketika kita diminta untuk bersukacita senantiasa, kita diminta untuk segera sesudah itu tetap berdoa. Lihatlah betapa tinggi sasaran yang harus kita tuju dalam doa -- bukan saja pada damai sejahtera, tetapi juga sukacita, sukacita berlimpah-limpah. Atau, Kedua, hasil penuh berkat dari jawaban damai sejahtera: "Mintalah, maka kamu akan menerima hal yang akan memenuhi kamu dengan segala sukacita." Pemberian Allah melalui Kristus mengisi perbendaharaan jiwa dengan sukacita (Ams. 8:21). "Mintalah karunia Roh Kudus, dan kamu akan menerimanya, sementara pengetahuan lain hanya memperbanyak kesedihan (Pkh. 1:18). Pengetahuan yang diberikan-Nya akan bertambah dan memenuhi kamu dengan sukacita." . Di sini terdapat dasar yang dapat mereka harapkan bahwa doa mereka akan berhasil (ay. 26-27), yang diringkas oleh Rasul Yohanes (1Yoh.2:1): "Kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa." (1) Kita mempunyai seorang pengantara, atau pembela. Mengenai hal pengantaraan ini, saat itu Kristus melihat alasan untuk tidak bersikeras membicarakan hal ini, karena Ia mau menekankan ucapan berikut-Nya ini: "Tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa. Seandainyapun Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa Aku akan menjadi pengantara bagimu, tidak berusaha memohonkan semua yang kamu minta, paling tidak kamu boleh merasa terhibur bahwa Aku telah membangun suatu hubungan di antara kamu dan Allah, telah menegakkan takhta anugerah, dan mengkhususkan untukmu suatu jalan yang baru dan yang hidup ke tempat yang kudus." Ia berbicara seolah-olah mereka tidak membutuhkan pertolongan apa-apa lagi, karena Ia telah meminta Roh Kudus menjadi pengantara mereka, sebagai Roh yang berseru, ya Abba, ya Bapa, seakan-akan mereka sekarang tidak memerlukan Dia lagi untuk berdoa bagi mereka. Tetapi kita akan mendapati bahwa Ia berbuat lebih banyak bagi kita daripada yang pernah dikatakan-Nya. Perbuatan manusia sering kali tidak seperti yang dijanjikannya, tetapi Kristus justru berbuat lebih banyak daripada yang dijanjikan-Nya. (2) Kita berurusan dengan seorang Bapa, dan ini sungguh membesarkan hati: "Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, philei hymas, Dia adalah seorang sahabat bagimu dan tidak ada sahabat yang lebih baik dari Dia." Perhatikanlah, murid-murid Kristus adalah kesayangan Allah juga. Kristus bukan saja mengalihkan murka Allah dari kita dan membawa kita ke dalam kovenan perdamaian serta pemulihan hubungan, tetapi juga mendapatkan perkenanan-Nya bagi kita serta membawa kita ke dalam kovenan persahabatan. Perhatikanlah bagaimana penekanan diberikan pada kenyataan ini, bahwa "Bapa sendiri mengasihi kamu. Sekalipun Ia adalah Bapa yang sempurna bahagia dalam menikmati diri-Nya sendiri, di mana kasih yang ada dalam diri-Nya sungguh adil dan sungguh terpuji, namun Ia berkenan mengasihi kamu." Bapa itu sendiri, yang perkenanan-Nya telah kamu hancurkan, yang murka-Nya telah kamu bangkitkan, dan yang dengan siapa kamu membutuhkan seorang pengantara atau pembela, Dia sendiri yang sekarang mengasihi kamu. Perhatikanlah: [1] Mengapa Bapa mengasihi murid-murid Kristus: Karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Artinya, karena kamu memang murid-murid-Ku: bukan seolah-olah kasih itu berawal dari pihak mereka, melainkan karena melalui anugerah-Nya Ia telah membentuk di dalam diri kita kasih terhadap diri-Nya sehingga Ia sangat senang dengan karya tangan-Nya sendiri. Perhatikanlah di sini: Pertama, seperti apa watak murid-murid Kristus. Mereka mengasihi Dia karena mereka percaya bahwa Dia datang dari Allah, bahwa Dia adalah Anak Tunggal Bapa dan wakil-Nya di dunia. Perhatikanlah, iman kepada Kristus bekerja melalui kasih terhadap Dia (Gal. 5:6). Jika kita percaya bahwa Dia adalah Anak Allah, tidak bisa tidak kita akan mengasihi Dia yang memang patut dikasihi, dan jika kita percaya bahwa Dia adalah Juruselamat kita, tidak bisa tidak kita akan mengasihi Dia yang paling berbaik hati kepada kita. Perhatikanlah bagaimana Kristus dengan rasa hormat berbicara tentang kasih para murid terhadap diri-Nya, dan betapa Ia sangat senang menerima kasih mereka itu. Ia mengatakan bahwa kasih mereka itulah yang membuat mereka mendapat perkenanan Bapa. "Kamu telah mengasihi Aku dan percaya kepada-Ku ketika dunia membenci dan menolak Aku, dan kamu pun akan dibedakan." Kedua, perhatikanlah keuntungan apa yang diperoleh murid-murid Kristus yang setia. Bapa mengasihi mereka, dan itu karena mereka mengasihi Kristus. Bapa begitu berkenan kepada-Nya hingga Ia juga berkenan kepada sahabat-sahabat Kristus. [2] Betapa hati mereka dikuatkan dalam doa. Mereka tidak perlu segan-segan menghampiri Dia yang mengasihi dan memberkati mereka. Pertama, hal ini memperingatkan kita untuk tidak berpikiran buruk tentang Allah. Waktu kita diajar untuk berdoa memohon kebaikan dan pengantaraan Kristus, ini bukanlah berarti seolah-olah semua kebaikan hanya terdapat di dalam diri Kristus semata, sedangkan di dalam Allah hanya terdapat angkara murka semata. Tidak, bukan begitu maksudnya. Kasih dan kehendak baik Bapa menetapkan Kristus untuk menjadi Pengantara. Karena itu, kita ini berutang kepada belas kasihan Allah atas jasa Kristus itu, karena Allahlah yang memberikan Kristus bagi kita. Kedua, biarlah hal ini membuat kita gembira dan memperkuat pikiran-pikiran yang baik tentang Allah. Orang-orang percaya yang mengasihi Kristus sudah seharusnya tahu bahwa Allah mengasihi mereka, dan oleh sebab itu berani menghampiri Dia seperti anak-anak menghampiri Bapa yang penuh kasih sayang.
Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2018 Lukas 12:8-12(1) Lukas 13:1-9(1) Lukas 18:1-8(1) Lukas 1:57-66(1) Lukas 21:25-28(1) Lukas 21:34-36(1) Lukas 2:41-51(1) Lukas 8:4-15(1) Markus 10:13-16(1) Markus 10:35-45(1) Markus 10:46-52(1) Markus 11:27-33(1) Markus 12:28-34(1) Markus 14:12-16(1) Markus 3:20-35(1) Markus 4:26-34(1) Markus 5:21-43(1) Markus 6:1-6(1) Markus 6:30-34(1) Markus 7:1-8,14-15, 21-23(1) Markus 7:31-37(1) Markus 8:27-35(1) Markus 9:30-37(1) Matius 12:14-21(1) Matius 23:1-12(1) Matius 28:16-20(1) Matius 9:14-17(1) Yohanes 17:11b-19(1) Yohanes 19:25-27(1) Yohanes 1:47-51(1) Yohanes 6:60-69(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Khotbah Katolik Minggu, 13 Mei 2018 - Yohanes 17:11b-19 - BcO Kisah Para Rasul 24:1-6,8b-27 - HARI MINGGU PASKAH VII (P). E KemSyah PrefPaskah. PREV: Khotbah Katolik Minggu, 6 Mei 2018 - Yohanes 15:9-17 - BcO Kis. 20:17-38 - HARI MINGGU PASKAH VI (P). E KemSyah PrefPaskah. All Garis Besar 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |