misa.lagu-gereja.com        
 
View : 8508 kali
Khotbah Katolik 2018
Sabtu, 29 September 2018
(Yohanes 1:47-51)

Khotbah Katolik Sabtu, 29 September 2018 - Yohanes 1:47-51. BcO Why 12:1-18 - Pesta St. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Sabtu, 29 September 2018
Pesta St. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung
Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5;
Yohanes 1:47-51.
BcO Why 12:1-18
warna liturgi Putih

Yohanes 1:47-51
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Penjelasan:


* Yoh 1:47
Kata Filipus kepadanya: "Datanglah dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Ajakan Datanglah dan lihatlah! merupakan tantangan, bukan untuk Natanael saja, tetapi untuk setiap pembaca. Dengan kata lain, kita semua diajak datang dan lihat.173

Pada waktu Tuhan Yesus bertemu dengan Petrus, Dia mengucapkan sesuatu yang khusus mengenai Petrus (pasal 1:42). Demikian juga di sini, pada saat Dia bertemu dengan Natanael, Dia mengucapkan sesuatu yang mengejutkan. Para pembaca tidak diberitahu mengapa Tuhan Yesus mengatakan ini, dan tema ini dalam kehidupan Natanael tidak dikembangkan dalam Injil Yohanes. (Natanael hanya diceritakan dalam peristiwa ini dan dalam pasal 21:2.174)

Kata kepalsuan175 mengandung unsur penipuan. Istilah ini dipakai untuk menceritakan Kuda Troy. Dalam Septuaginta, istilah ini dipakai dalam Kejadian 27:35, mengenai tipu daya Yakub terhadap Esau. Pemakaian istilah ini dalam Kejadian 27:35 lebih penting karena dalam peristiwa ini Tuhan Yesus juga menyebutkan kisah Yakub. Mungkinkah Tuhan Yesus memakai permainan kata untuk berkata bahwa Natanael adalah orang Israel tanpa keYakuban?176 Tuhan Yesus senang dengan sikap Natanael, yang rela datang dan lihat, walaupun prasangkanya menyangkal kemungkinannya. Dengan demikian, Natanael dapat dikatakan "mewakili" orang Israel yang rela mencari kebenaran, tidak seperti mereka dalam pasal 9 yang tidak terbuka terhadap bukti kebenaran yang cukup meyakinkan.177

* Yoh 1:48
Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

Pertanyaan Natanael masuk akal. Tuhan Yesus menjawab pertanyaan Natanael, tetapi sebenarnya jawaban-Nya hanya menambah keheranan Natanael dan tidak menerangkan apa-apa bagi para pembaca. Kita hanya dapat mengerti bahwa Dia memperoleh pengertian yang tidak tersedia bagi manusia biasa.

Dalam sastra rabi-rabi Israel, kita membaca bahwa mereka suka belajar dan merenungkan di bawah pohon ara. Itu masuk akal, karena pohon ara memberi naungan yang baik.178 Para pembaca tidak diperbolehkan untuk ikut mendengarkan doa, pengakuan, atau renungan Natanael yang terjadi di bawah pohon ara, tetapi berdasarkan tanggapannya dalam ayat yang berikut, kita dapat menduga bahwa hal itu bersifat besar, pribadi, mendalam, dan sangat menyentuh bagi Natanael. Lebih dari itu, tidak dinyatakan kepada para pembaca.

Awal dalam Injil Yohanes kita dapat menangkap suatu kiat penafsiran kitab ini, yaitu bahwa kita perlu membedakan antara hal-hal yang dinyatakan untuk dipahami, dan hal-hal yang tidak dijelaskan, dan tidak dapat dipahami oleh para pembaca. Dalam peristiwa ini, misalnya, bagaimana Dia mengenal Natanael, dan apa yang terjadi di bawah pohon ara itu tidak dikupas bagi kita. Biarlah ketidaktahuan kita mendorong kita untuk lebih mencari dan mengenal Dia yang melihat Natanael di bawah pohon ara. Dengan demikian Injil Yohanes berhasil dalam kehidupan kita.

* Yoh 1:49
Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"

Natanael, yang tadinya menghina Kota Nazaret, sudah tidak menghina lagi. Segala keraguan lenyap dari hatinya, dan dia mengucapkan suatu pengakuan iman yang mengherankan. Pasti murid yang baru ini tidak memahami seluruh arti ungkapan Anak Allah,179 tetapi sebutan ini pasti menyatakan hubungan yang sangat erat antara Anak dan Bapa.

Rupanya dalam pikiran Natanael ungkapan Anak Allah dan ungkapan Raja Israel sejajar. Kalau latar belakang ungkapan Anak Allah dipelajarai dalam Mazmur 2, maka kesejajaran tersebut terlihat wajar. Dalam Mazmur 2:6 kita membaca kata Dia yang bersemayam di surga, "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Kemudian dalam ayat 7-9 kita membaca kata Raja tersebut: "Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: 'Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.'" Dalam nas ini Allah Bapa menjelaskan bahwa Ia menetapkan seorang untuk menjadi Raja yang akan Dia utus untuk menghakimi dan memiliki bumi. Dalam konteks ini istilah "memperanakkan" berarti "mengangkat sebagai raja", dan istilah "Anak" berarti "Raja".180 Wajarlah, jika Natanael memakai ungkapan Anak Allah dan ungkapan Raja Israel secara sejajar.

Kita tidak diberitahu mengapa Natanael mengungkapan kata-kata ini yang tampaknya begitu spontan, tetapi sikap yakin Natanael dapat "menular" kepada kita, sehingga kita ingin lebih mengenal Yesus dari Nazaret.

Ungkapan Raja Israel hanya dipakai empat kali dalam seluruh Perjanjian Baru.181 Tampaknya ungkapan ini dapat disamakan dengan sebutan "Kristus" atau "Mesias".182


* Yoh 1:50
Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."

Menurut terjemahan ini, jawaban-Nya dibentuk sebagai pertanyaan, tetapi kita mengerti bahwa bahasa asli tidak memakai tanda tanya, sehingga adanya tanda tanya dalam ayat ini merupakan masalah tafsiran. Mungkin ini memang pertanyaan, tetapi pertanyaan retoris, yaitu pertanyaan yang sebenarnya tidak minta jawaban.

Dalam jawaban ini Tuhan memuji iman dan pengakuan Natanael. Berdasarkan nas ini, pasal 2:23, dan pasal 20:29, dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus lebih menghargai iman yang timbul dari firman-Nya daripada iman yang timbul karena tanda keajaiban atau bukti yang lain.

Walaupun Dia memuji Natanael, tetapi Dia meremehkan hal perkataan mengenai pohon ara itu, karena jika dibandingkan dengan apa yang akan dia lihat, perkataan tersebut tidak berartilah.

Ungkapan hal-hal yang lebih besar dari pada itu diuraikan lebih lanjut dalam ayat yang berikut.


* Yoh 1:51
Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu,183 sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Natanael heran pada waktu Tuhan Yesus berkata bahwa Dia telah melihat dia di bawah pohon arah, tetapi Tuhan berjanji bahwa dia akan melihat "hal-hal yang lebih besar dari pada itu". Tuhan tidak menegur, tetapi Dia membesarkan hati Natanael. Seolah-olah Dia berkata, "Jagalah iman ini yang baru lahir, kembangkanlah imanmu, karena imanmu itu benar, dan akan tiba harinya, engkau akan melihat sesuatu yang jauh lebih mulia. Siaplah, Natanael!"

Ungkapan langit terbuka juga dipakai dalam baptisan Tuhan Yesus, Kisah Para Rasul 7:56; 10:11; Wahyu 4:1; dan 19:11. Tampaknya dari bumi mereka akan melihat Anak Manusia di surga. Tafsiran ini didukung oleh urutan kata dalam bahasa Yunani, yang bukan turun naik, tetapi "naik dan turun". Malaikat harus naik untuk mendekat kepada-Nya, maka tampaknya Dia mengatakan bahwa mereka akan melihat Dia di surga. Dengan demikian pengakuan yang besar yang telah mereka ucapkan akan diteguhkan.

Pengalaman Yakub diceritakan dalam Kejadian 28:12, "Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik padanya."184 Yakub melihat sebuah tangga yang memungkinkan hubungan antara bumi dan surga. Dalam perkataan Tuhan Yesus, Dia menjadi tangga itu, Dia memungkinkan hubungan antara bumi dan surga. Apa yang akan mereka lihat jauh lebih mulia daripada apa yang dilihat Yakub.

Natanael menyebut Tuhan Yesus "Anak Allah", tetapi Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia. Dalam sastra Yahudi julukan Anak Manusia tidak dipakai.185 Julukan ini dipakai 182 kali dalam seluruh Alkitab,186 dengan beberapa arti yang berbeda-beda. Dalam Bilangan 23:19; Ayub 25:6; Mazmur 8:4; dan144:3 julukan ini berarti "manusia". Dalam Kitab Yehezkiel julukan ini dipakai 93 kali untuk Nabi Yehezkiel sendiri, dan sekali dalam Daniel 8:17 untuk Nabi Daniel sendiri. Dalam Daniel 7:13-14 ditulis, "Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti Anak Manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah." Bagi Daniel, julukan Anak Manusia berarti Mesias, yaitu Raja yang ditetapkan oleh Tuhan Allah sendiri, yang akan mendirikan suatu kerajaan yang mulia dan kekal. Jadi, julukan Anak Manusia itu tepat, karena dunia ini diciptakan untuk ditaklukkan oleh seorang manusia, yaitu Adam, tetapi oleh karena dia gagal, maka Adam Kedua, Anak Manusia, akan menjadi Raja.

Carson187 dan Morris188 berkata bahwa Tuhan Yesus memakai julukan Anak Manusia karena julukan tersebut belum memiliki arti yang jelas bagi mereka, sehingga Dia dapat "mengisi" julukan itu dengan arti yang sesuai. Jika misalnya Dia sering menyebut diri-Nya "Raja Israel", maka masyarakat yang mendengar akan beranggapan bahwa Dia adalah raja yang mereka harapkan untuk menghancurkan kuasa Roma. Kalau begitu, untuk memahami arti dari julukan Anak Manusia, kita perlu mempelajari keempat Injil!

Peristiwa percakapan Tuhan Yesus dengan Natanael dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Hal-hal yang seperti apa yang telah dilakukan oleh Tuhan buat kita? Bagi Tuhan Yesus, hal-hal itu kecil. Mungkin doa dikabulkan, penghiburan disampaikan melalui seorang teman lama, biarlah hal-hl ini mengagumkan kita, sama seperti Natanael kagum, biarlah hal-hal ini menarik kita dalam iman kepada Dia, semakin erat. Tetapi kita juga harus mengingat bahwa hal-hal ini kecil dan tidak berarti dibanding dengan kemuliaan-Nya yang akan kita lihat pada Hari-Nya.

* Yoh 1:45-51 - Musa // para nabi // Yesus dari Nazaret // anak Yusuf // sesuatu yang baik, // Mari dan lihatlah // Israel sejati // tidak ada kepalsuan // Anak Allah ... Raja orang Israel // hal-hal yang lebih besar // (engkau) // Anak Manusia // langit terbuka // Anak Manusia // akan
Filipus mempertahankan kepercayaan Yesus kepadanya sebagai seorang murid dengan cara menemukan Natanael dan menyampaikan kepadanya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Oknum yang sudah lama dinantikan yang menggenapi semua nubuat Musa dan para nabi. Orang bisa saja bersaksi tentang Tuhan sekalipun pemahamannya tidak lengkap atau bahkan keliru. Tidak lama kemudian Yesus dari Nazaret memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia yang surgawi (ay. 51). Bahkan Natanael cepat bisa memahami bahwa anak Yusuf itu adalah Anak Allah (ay. 49). Reaksi pertama Natanael ialah meragukan bahwa Nazaret sanggup menghasilkan sesuatu yang baik, apalagi menghasilkan Mesias (ay. 46). Pandangan ini tidak selalu berarti bahwa Nazaret mempunyai reputasi yang jelek, tetapi lebih menunjukkan keadaan kota itu yang tidak mantap. Mari dan lihatlah. Pengalaman lebih baik daripada argumentasi. Israel sejati yang di dalam dirinya tidak ada kepalsuan merupakan kontras dengan Yakub, yang menjadi Israel baru sesudah mengalami pertobatan. Ketajaman yang sama yang membaca isi hati Simon (ay. 42) seperti membaca sebuah buku terbuka serta menembus kehidupan batin Natanael (ay. 47, 48) kini secara hangat diakui dalam pengakuan yang belakangan - Anak Allah ... Raja orang Israel. Bayangan pohon ara, yang merupakan tempat retret yang tenang bagi jiwa yang saleh, secara diam-diam juga dinikmati oleh Kristus yang tajam pandangan-Nya. Filipus sadar bahwa guru ini pasti lebih hebat daripada yang dapat dilihatnya. Dan itu semua belumlah akhir, sebab sang Juruselamat menjanjikan hal-hal yang lebih besar. Yakub masih menjadi latar belakang (ay. 51). Penglihatannya tentang malaikat di Betel akan dilampaui ketika para murid (engkau) melihat di dalam diri Anak Manusia Oknum yang bagi-Nya langit terbuka (bdg. Mat. 3:16) dan Oknum yang, selaku Perantara, menghubungkan langit dan bumi. Anak Manusia. Sebuah gelar yang menunjuk kepada tokoh surgawi yang adikodrati dalam Daniel 7:13 dan dalam kitab-kitab apokaliptik Yahudi; merupakan cara yang dipilih Yesus untuk menyebut diri-Nya, menurut kitab-kitab Injil. Nama ini lebih baik daripada "Mesias" sebab tidak menunjukkan aspirasi politik yang menyangkut suatu kerajaan bersifat sementara seperti yang dinanti-nantikan sebagian orang-orang Yahudi. Kemuliaan Sang Anak (Yoh. 1:14), yang dilihat sebagian oleh para pengikut mula-mula (ay. 39, 46), akan lebih tersingkap lagi.

Label:   Yohanes 1:47-51 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2018
Lukas 12:8-12(1)
Lukas 13:1-9(1)
Lukas 18:1-8(1)
Lukas 1:57-66(1)
Lukas 21:25-28(1)
Lukas 21:34-36(1)
Lukas 2:41-51(1)
Lukas 8:4-15(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 10:35-45(1)
Markus 10:46-52(1)
Markus 11:27-33(1)
Markus 12:28-34(1)
Markus 14:12-16(1)
Markus 3:20-35(1)
Markus 4:26-34(1)
Markus 5:21-43(1)
Markus 6:1-6(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 7:1-8,14-15, 21-23(1)
Markus 7:31-37(1)
Markus 8:27-35(1)
Markus 9:30-37(1)
Matius 12:14-21(1)
Matius 23:1-12(1)
Matius 28:16-20(1)
Matius 9:14-17(1)
Yohanes 17:11b-19(1)
Yohanes 19:25-27(1)
Yohanes 1:47-51(1)
Yohanes 6:60-69(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Khotbah Katolik Minggu, 30 September 2018 - Markus 9:38-43,45,47-48. BcO Ydt. 2:1-6; 3:6; 4:1-2,9-15. - Hari Minggu Biasa XXVI

PREV:
Khotbah Katolik Minggu, 23 September 2018 - Markus 9:30-37. BcO Tb. 1:1-22 warna liturgi Hijau - Hari Minggu Biasa XXV


All Garis Besar





Arsip Khotbah Katolik 2018..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)