misa.lagu-gereja.com        
 
View : 4216 kali
Kutipan Katolik
31 Desember 2021
MENGHANCURKAN MITOS TENTANG MISA TRIDENTIN
#tag:

Pada masa kini terlalu sering dalam diskusi liturgi yang berkaitan dengan Ritus Roma dimulai dengan mitos populer bahwa Misa Latin Tradisional hanya berasal dari abad keenam belas dan Konsili Trente (1545-1563). Sementara beberapa orang membuat klaim ini karena kurangnya katekese, sayangnya ada beberapa orang yang terus-menerus menyebarkan mitos ini untuk mengurangi keantikan ritus kuno. Mari kita koreksi ini dengan mematahkan mitos tentang Misa “Tridentin”.

Pertama catatan tentang terminologi. Misa Tridentin adalah nama lain untuk Misa Latin Tradisional, yang juga disebut sebagai Bentuk Luar Biasa dari Ritus Roma sejak Summorum Pontificum dikeluarkan oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2007.

Sekarang tentang sejarah. Setelah Konsili Trente, Paus St. Pius V mengeluarkan Bulla Quo Primum kepausan tentang Misa. Penting untuk dicatat bahwa Paus Pius V tidak mempermaklumkan Misa baru (seperti yang dilakukan Paus Paulus VI pada tahun 1970), melainkan mengkonsolidasikan dan mengkodifikasikan Misa Ritus Roma yang sudah ada. Dia juga memperluas penggunaannya di seluruh Gereja Latin, memberikan pengecualian hanya untuk ritus-ritus yang penggunaannya terus-menerus lebih dari 200 tahun, seperti Ritus Ambrosian yang ditemukan di Milan.

Sejak Missale 1570 dari Pius V dikeluarkan setelah Konsili Trente, ritus kuno sering disebut sebagai Misa Tridentin. Meskipun tidak ada yang salah dengan istilah ini, istilah Misa Tridentin dapat (dan telah) digunakan oleh sebagian orang yang berusaha untuk mengurangi kekunoan ritus dengan menyiratkan bahwa itu hanya berasal dari tahun 1570. Ini, tentu saja, adalah mitos.

Ditulis 50 tahun sebelum Konsili Vatikan II (1962-1965) dan sebelum dipermaklumkannya Misa Paulus VI yang baru (1970), Pater Adrian Fortescue membahas kekunoan Ritus Roma dalam bukunya, Misa: Studi tentang Liturgi Roma (1912):

“Pada dasarnya Missale St. Pius V adalah Sacramentarium Gregorianum, itu juga dibentuk dari kitab Gelasian yang bergantung pada koleksi Leonin. Kami menemukan doa-doa Kanon dalam risalah de Sacramentis dan kiasannya pada abad ke-4. Jadi Misa kita kembali, tanpa perubahan esensial, ke zaman ketika pertama kalinya dikembangkan liturgi tertua dari segalanya. Misa masih beraroma liturgi itu, masa ketika Kaisar memerintah dunia dan berpikir bahwa dia bisa menghancurkan iman kepada Kristus, masa ketika para bapa kita bertemu bersama sebelum fajar dan menyanyikan kidung kepada Kristus seperti kepada Allah. Hasil akhir dari penyelidikan kami adalah bahwa terlepas dari masalah yang belum terpecahkan, terlepas dari perubahan pada kemudian hari, tidak ada dalam Kekristenan ritus lain yang begitu mulia seperti milik kita.”

Dan ini tentu saja intinya. Bukannya Misa tidak berkembang secara organik, karena memang demikian. Juga bukannya tidak ada revisi lebih lanjut untuk itu, karena Missale 1962 yang digunakan dalam Bentuk Luar Biasa pada masa kini memasukkan (sebagai salah satu contoh) revisi Pekan Suci 1955. Melainkan, bahwa Misa Tradisional berasal dari liturgi tertua dari segalanya “tanpa perubahan esensial”, memakai ungkapan Pater Fortescue. Ketika merujuk Misa ini, kita berbicara dalam istilah ribuan tahun, bukan abad.
Memang, beberapa orang menyebut liturgi tradisional sebagai Ritus Gregorian, atau Misa Gregorian, untuk menghormati sacramentarium kuno yang menyandang nama santo dari abad keenam itu, seorang paus dan liturgi yang mendahului Konsili Trente selama seribu tahun.

Ketika diskusi liturgi bergerak maju di dalam Gereja, dan kedua bentuk Ritus Roma dipelajari dan dipertimbangkan, marilah kita berharap bahwa (minimal) kita akhirnya dapat mematahkan mitos bahwa Misa Tradisional adalah produk dari abad ke-16. Jika kita benar-benar ingin memulihkan segala sesuatu yang telah begitu banyak hilang, pertama-tama kita harus memulai dengan informasi yang benar dan kejujuran intelektual.

Diterjemahkan oleh Nicholas Adityas dari:
https://liturgyguy.com/.../busting-the-myth-of-the.../



Daftar Label dari Kategori Kutipan Katolik




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Sasaran dari Tahun Baru (Gilbert Keith Chesterton)

PREV:
Ekaristi adalah upaya mencapai tujuan, pencicipan cita rasa kepenuhan sukacita .. (Paus St. Yohanes Paulus II)





Arsip Kutipan Katolik..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)