misa.lagu-gereja.com        
 
Kamis, 4 Mei 2023
Hari biasa Pekan IV Paskah
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27;
Yohanes 13:16-20
BcO Wahyu 15:5- 16:21
Warna Liturgi Putih

Yohanes 13:16-20
13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. 13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Penjelasan:

* Saling mengasihi (14-20)

Banyak orang Kristen berani mengklaim bahwa ia telah melayani Tuhan, tetapi tidak banyak orang yang bisa mengklaim bahwa ia telah merendah, dan bahkan mengambil risiko kehinaan sosial luar biasa seperti Tuhannya demi melayani orang lain. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus dalam nas yang kita baca kemarin dan hari ini bertujuan agar kita tanpa ragu-ragu lagi memenuhi panggilan kemuridan kita dengan praktik saling melayani. Sederhananya: Tuhanmu saja mau merendahkan diri, masa kamu yang murid-Nya justru gengsian?

Tapi faktanya soal tinggi rendah memang masih jadi penyakit dan cacat yang mencemari pelayanan dan kasih orang Kristen. Ada banyak contoh. Di kalangan 'petinggi' rohani, penghormatan terhadap pemimpin gerejawi atau organisasi pelayanan kadang menyamai perlakuan pada para pembesar, mulai dari permintaan fasilitas istimewa, sikap ABS, dll. Tidak hanya itu, kita yang melayani pun kerap salah kaprah menyamakan tanggung jawab dengan status sosial. Kita memperlakukan tanggung jawab sebagai penanda 'keberbedaan' kita dari orang lain, bukan beban kudus yang datang dari Allah. Pola relasi orang beriman bukannya mendemonstrasikan kasih dengan saling melayani dalam kebhinekaan status dan kondisi umat Kristus, tetapi justru sejajar dengan skema atasan-bawahan yang berlaku di tengah orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Tidak heran banyak orang yang menganggap diri memiliki status yang menjulang tinggi mengharapkan dilayani sebagai suatu kompensasi.

Kasih bukanlah sekadar perasaan. Kasih juga bukan entitas rohani belaka. Kasih mewujud melalui tindakan nyata, yaitu saling melayani. Jika wujudnya tidak ada, namanya jelas bukan kasih. Namun kasih dan pelayanan juga bukan ekspresi kehebatan diri. Orang Kristen tidak perlu menunggu diri kaya, berkuasa, pintar, dll., baru bisa melayani. Kita mampu mengasihi karena Kristuslah yang memampukan kita mulai mewujudkan kasih itu dengan kerendahan hati.

* Yoh 13:16 - Tinggal sesaat saja // melihat // Tinggal sesaat

Tinggal sesaat saja. Ungkapan ini muncul tujuh kali di dalam 4 ayat. Yang dimaksud ialah selang waktu yang singkat yang tersisa sebelum Dia dikubur, ketika para murid tidak akan melihat Dia lagi dengan mata jasmaniah. Tinggal sesaat yang kedua menunjuk kepada selang waktu di antara penguburan dan kebangkitan-Nya, ketika mereka kembali dapat melihat Dia. Di sini kata melihat tidak sama dengan pada peristiwa yang pertama. Melihat di sini mengandung ide tentang memahami dan juga melihat. Sekilas tentang makna drama penebusan, yang saat itu masih serba misterius, akan mulai dipahami orang-orang tersebut.

* Yoh 13:16 - Tinggal sesaat saja // melihat // Tinggal sesaat

Roh Kebenaran (bdg. 15:26; 16:13). Dia adalah Pemberi Pencerahan dan juga Penolong. Tema agung-Nya ialah Kristus Sang Kebenaran (14:6; 15:26). Dunia tidak dapat menerima Dia. Dunia dikuasai oleh daya tangkap indra. Karena Roh tidak dapat dilihat oleh mata dan tidak dapat dipahami oleh akal, Dia tetap berada di luar pengalaman sadar Bari dunia ini (bdg. I Kor. 2:9-14). Menyertai kamu. Suatu kehadiran yang terus-menerus. pengganti dari pengunduran diri Tuhan. Di dalam kamu. Bukan hanya bersama dengan mereka sebagai kehadiran yang meliputi tubuh jasmaniah, tetapi tinggal di dalam diri mereka secara pribadi.

* Yoh 13:18 - Yatim piatu

Pokok bahasan yang sama dilanjutkan. Yatim piatu. Kebutuhan para murid akan dipenuhi apabila Kristus datang kepada mereka di dalam berkat kebangkitan. Hal ini akan disertai dengan kedatangan Oknum Roh (20:22). Sebagaimana Roh pasti akan menyertai mereka dan tinggal di dalam mereka, demikian pula Kristus. Akan mustahil untuk membedakan Kristus dengan Roh, sama seperti Anak tidak bisa dipisahkan Bari Bapa (bdg. II Kor. 3:17). Kristus di sini bukan berbicara tentang kedatangan-Nya yang akan datang seperti dalam ayat 3, tetapi tentang kedatangan yang akan memenuhi kebutuhan yang ada.

* Kristus memberi alasan mengapa Dia memberi tahu mereka sebelumnya mengenai pengkhianatan Yudas itu (ay. 19):

"Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, sebelum Yudas benar-benar mulai melaksanakan rancangannya yang jahat itu, supaya jika hal itu terjadi, kamu tidak akan tersandung, melainkan benar-benar percaya, bahwa Akulah Dia, Dia yang akan datang itu."

    . Melalui pengetahuan-Nya yang jelas dan benar mengenai hal-hal yang akan terjadi, dalam hal ini, dan juga dalam hal-hal lainnya, Kristus telah memberikan bukti yang tidak dapat disanggah lagi bahwa Ia adalah benar Allah, yang di hadapan-Nya segala sesuatu telanjang dan terbuka. Kristus sudah tahu bahwa Yudas akan mengkhianati-Nya, bahkan saat kelihatannya tidak ada alasan apa pun untuk mencurigai hal semacam itu, sehingga dengan demikian Dia membuktikan diri-Nya adalah firman yang kekal itu, yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Nubuat-nubuat Perjanjian Baru mengenai kemurtadan di akhir zaman (2Tes. 2; 1Tim. 4, Wahyu) yang sedang terbukti tergenapi sekarang, merupakan sebuah bukti bahwa tulisan-tulisan tersebut memang diilhami oleh Allah dan meneguhkan iman kita terhadap keseluruhan firman-Nya dalam Kitab Suci.

    . Dengan menggenapkan semua pertanda dan nubuatan Perjanjian Lama di dalam diri-Nya, Kristus membuktikan bahwa Dia memang benar Sang Mesias, yang mengenai-Nya semua nabi memberi kesaksian. Begitulah ada tertulis demikian: Mesias harus menderita, dan Ia memang menderita tepat seperti yang tertulis itu (Luk. 24:25-26; Yoh. 8:28).

* Kristus memberi kata-kata penghiburan kepada para rasul dan hamba-hamba-Nya yang Ia pekerjakan untuk melayani-Nya (ay. 20):

barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku. Maksud dari perkataan tersebut sama saja dengan yang kita dapati pada ayat-ayat lain, tetapi tidak mudah untuk mengaitkan hubungan ayat-ayat tersebut. Kristus sebelumnya memberi tahu murid-murid-Nya bahwa mereka harus merendahkan diri mereka. "Kini," kata-Nya, "meskipun akan ada orang-orang yang menghina kamu karena kerendahan hatimu itu, tetap saja masih akan ada orang-orang yang menghormatimu, dan mereka ini akan dihormati karena itu." Jadi, mereka yang sadar bahwa diri mereka dimuliakan karena melakukan tugas Kristus, boleh merasa puas bila direndahkan oleh pendapat dunia ini. Atau, Kristus hendak meredakan keragu-raguan orang-orang yang mungkin akan menjadi segan menerima para murid, hanya karena ada seorang pengkhianat di antara mereka. Sebab, jika salah seorang dari mereka saja sudah tidak setia kepada Gurunya sendiri, kepada siapa lagi yang lainnya akan bersikap benar? Ex uno disce omnes -- Mereka semua sama saja. Tidak, Kristus tidak akan membiarkan hal buruk menimpa mereka karena kejahatan Yudas, sehingga Ia pun membela dan mengakui mereka dan akan meninggikan siapa saja yang menerima mereka. Orang-orang yang telah menerima Yudas saat ia berkhotbah dulu, dan mungkin telah dibangun imannya dan bertobat karena khotbahnya itu, tidak boleh menyesali peristiwa itu walaupun akhirnya Yudas terbukti sebagai seorang pengkhianat, sebab bagaimanapun juga dulu dia adalah salah satu dari yang diutus oleh Kristus. Kita tidak dapat mengetahui sifat asli manusia, apalagi mengetahui akan jadi apa mereka itu nantinya, tetapi kita harus menerima semua orang yang kelihatannya telah diutus oleh Kristus, sampai mereka menunjukkan yang sebaliknya. Meskipun beberapa di antara kita mungkin secara tidak sadar pernah menjamu pencuri saat menerima orang tak dikenal, namun kita tetap harus ramah dalam menerima orang tak dikenal, sebab siapa tahu kita malah menjamu malaikat. Meski tindakan kasih kita telah diselewengkan dengan cara yang begitu rapi, kita tidak boleh berhenti berbuat amal kasih, sebab kita tidak akan pernah kehilangan upah atas setiap perbuatan kasih kita.

    . Di sini kita didorong untuk menerima para hamba Allah yang diutus oleh Kristus: "Barangsiapa menerima orang yang Kuutus, meskipun dia lemah dan miskin dan dapat jatuh dalam godaan seperti manusia lainnya (sebab seperti juga hukum, Injil telah memilih manusia yang tidak sempurna sebagai imam-imam), namun bila ia menyampaikan pesan-Ku, dipanggil dan ditetapkan untuk berbuat demikian, dan sebagai seorang petugas membaktikan dirinya kepada firman Allah dan doa, maka siapa pun yang menjamunya akan disebut sebagai sahabat-Ku juga." Kristus kini hendak meninggalkan dunia ini, namun Dia ingin meninggalkan sebuah amanat bagi manusia supaya menjadi utusan-Nya untuk menyampaikan firman-Nya, dan setiap orang yang menerima firman itu dalam terang dan kasih firman itu berarti menerima Dia juga. Memercayai ajaran Kristus, mematuhi hukum-Nya, dan menerima keselamatan yang ditawarkan dengan syarat-syaratnya sama saja dengan menerima orang-orang yang telah diutus Kristus, dan pada intinya sama dengan menerima Yesus Kristus sendiri sebagai Tuhan.
    . Di sini kita didorong untuk menerima Kristus sebagai yang diutus oleh Allah: Barang siapa menerima Aku, yaitu menerima Kristus melalui para hamba-Nya, maka dia menerima Bapa juga, sebab mereka semua menjalankan tugas yang sama, yaitu membaptis dalam nama Bapa dan Anak. Atau, secara umum, barang siapa menerima Aku sebagai Raja dan Juruselamat, ia menerima Dia yang mengutus-Ku sebagai bagian dan kebahagiaan-Nya. Kristus diutus oleh Allah, dan karena itu, memeluk agama-Nya berarti memeluk satu-satunya agama yang benar.


BcO Wahyu 15:5-16:21
Tujuh malaikat dengan tujuh cawan murka Allah
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga. 15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. 15:8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
Ketujuh malapetaka
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi." 16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya. 16:3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. 16:4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. 16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. 16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!" 16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." 16:8 Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. 16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. 16:10 Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, 16:11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. 16:12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. 16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. 16:14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. 16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." 16:16 Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. 16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." 16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. 16:19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. 16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. 16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Penjelasan:

* Kemunculan Ketujuh Malaikat; Perlengkapan Ketujuh Malaikat (15:5-8)

        I. Bagaimana ketujuh malaikat ini muncul (ay. 5). Di sini ada rujukan ke tempat yang kudus dalam Kemah Pertemuan dan Bait Suci, di mana ada tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah. Dalam semua penghakiman yang sekarang hendak Allah laksanakan ini, Ia sedang memenuhi firman dan perjanjian-Nya, yang selalu ada di hadapan-Nya.
        II. Bagaimana ketujuh malaikat itu diperlengkapi. Mereka berkilau-kilauan (ay. 6). Ini sudah menjadi kebiasaan dari para imam besar ketika mereka masuk ke dalam Bait Suci untuk bertanya kepada Allah dan keluar dengan sebuah jawaban dari Dia. Mereka melakukan segala sesuatu dengan cara yang murni dan kudus. Senjata ketujuh malaikat itu adalah tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah. Mereka dipersenjatai dengan murka Allah melawan musuh-musuh-Nya.
        III. Ketujuh malaikat itu dibungkus dalam awan asap, yang memenuhi Bait Suci, asap yang berasal dari kehadiran Allah yang teramat mulia dan penuh kuasa. Ini terjadi supaya seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sampai pekerjaan itu selesai dilakukan. Allah sendiri sekarang sedang berbicara kepada jemaat dan kepada seluruh dunia, melalui perkara-perkara mengerikan yang terjadi sebagai perbuatan yang benar dan adil. Tetapi, ketika pekerjaan ini rampung, Bait Suci akan dibukakan.

* Penumpahan Cawan Murka (16:1-7)

        I. Walaupun segala sesuatu sudah disiapkan sebelumnya, namun tidak ada yang dilaksanakan tanpa perintah dari Allah. Dan perintah-Nya Dia keluarkan dari Bait Suci.
        II. Begitu perkataan perintah dikeluarkan, langsung segera ditaati. Allah berfirman, Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu, dan segera saja pekerjaan dimulai. Di sini kita dapati rujukan dan pengingatan kembali akan beberapa tulah Mesir. Dosa-dosa yang mengakibatkan tulah-tulah itu mirip, dan begitu juga dengan penghakimannya. Cawan-cawan ini jelas-jelas merujuk ke tujuh bunyi sangkakala, yang menggambarkan kemunculan antikristus. Kejatuhan antikristus akan pelan-pelan terjadinya. Kejatuhan kepentingan antikristus akan terjadi di seluruh dunia. Segala sesuatu yang berkaitan dengannya dalam cara apa saja, semuanya ditentukan untuk dibinasakan, semuanya ada di bawah kutukan oleh karena kejahatan orang-orang jahat itu.
            1. Malaikat pertama (ay. 2). Ke mana cawan itu jatuh. Yaitu ke atas bumi, ke atas orang-orang biasa. Apa yang diakibatkannya: bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu. Mereka menandai diri mereka sendiri dengan dosa-dosa mereka, dan sekarang Allah menandai mereka dengan penghakiman-penghakiman-Nya.
            2. Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya. Ke mana ia jatuh: ke atas laut. Cawan itu mengubah laut menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. Allah tidak saja menemukan kesia-siaan dan kepalsuan dari agama mereka, tetapi juga sifatnya yang merusak dan mematikan. Malaikat berikut menumpahkan cawannya. Di mana cawan itu jatuh: atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. Doksologi (puji-pujian) mengikutinya (ay. 5-6). Alat yang dipakai Allah dalam pekerjaan ini disebut di sini sebagai malaikat yang berkuasa atas air, yang mengagung-agungkan keadilan Allah dalam melakukan pembalasan ini, yang diamini penuh oleh malaikat yang lain (ay. 7).

* Penumpahan Cawan Murka (16:8-11)

    Malaikat keempat menuangkan cawannya, dan jatuh di atas matahari. Matahari yang sebelumnya memelihara mereka dengan pengaruh-pengaruhnya yang hangat dan nyaman, kini menjadi membara terhadap para penyembah berhala ini, dan akan membakar mereka, namun mereka jauh dari rasa bertobat dan malah membuat mereka mengutuki Allah. Hati mereka mengeras sampai membuat mereka binasa. Kemudian malaikat kelima (ay. 10). Di mana cawannya jatuh, yaitu ke atas takhta binatang itu. Seluruh kerajaan binatang itu menjadi gelap. Kegelapan berlawanan dengan hikmat dan pengertian, dan mengakibatkan kebingungan dan kebodohan yang akan didapati para penyembah berhala saat itu. Kegelapan berlawanan dengan kenikmatan dan sukacita.

* Penumpahan Cawan Murka (16:12-16)

    Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya.
        I. Di mana jatuhnya? Yaitu ke atas sungai yang besar, sungai Efrat. Sebagian orang mengartikannya secara harfiah.
        II. Apa yang diakibatkan oleh cawan ini? Lalu keringlah airnya. Dengan ini disiapkanlah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. Usaha terakhir dari si naga yang hebat ini. Ia bertekad melancarkan pukulan lain lagi. Alat yang dipakainya: tiga roh najis yang menyerupai katak. Ini membentuk pasukan Iblis yang menentukan hasil pertempuran. Sarana-sarana yang dipakai alat-alat ini untuk bekerja. Mereka akan mengerjakan mujizat-mujizat palsu. Medan pertempurannya, yaitu sebuah tempat yang disebut Harmagedon , yang menurut sebagian orang adalah gunung Megido (di Israel sekarang ini — pen.). Penjelasan mengenai perbuatan-perbuatan ajaib ini ditunda sampai kita tiba di pasal 19 nanti (ay. 19-20). Peringatan yang diberikan Allah mengenai ujian yang besar dan menentukan ini (ay. 15). Ketika perkara Allah tiba waktunya untuk diuji dan pertempuran-Nya dilaksanakan, maka semua umat-Nya akan siap dan setia dan gigih bertempur dalam melayani-Nya.

* Penumpahan Cawan Murka (16:17-21)

    Penggambaran tentang malaikat ketujuh dan yang terakhir menumpahkan cawannya, yang merupakan hantaman penutup.
        I. Di mana tulah ini jatuh, yaitu ke angkasa, ke atas penguasa kerajaan angkasa, yaitu Iblis. Di sini sebuah cawan dituangkan ke atas kerajaannya, dan ia tidak mampu lagi menopang perkara dan kepentingannya yang goncang.
        II. Apa yang diakibatkan.
            1. Terdengar ucapan syukur dari sorga, mengumandangkan bahwa sekarang pekerjaan itu sudah dilaksanakan. Sudah terlaksana.
            2. Gempa bumi, sangat dahsyat yang tidak pernah terjadi sebelumnya, diawali oleh kilat dan bunyi guruh.
            3. Kejatuhan Babel (ay. 19). Sekarang Allah ingat akan kota yang besar dan jahat ini. Sekarang Dia memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya, dan setiap pulau dan setiap gunung, yang dari rupa dan bentuknya tampak paling aman, disapu habis oleh air bah kehancuran ini.
        III. Bagaimana pihak antikristus terkena akibatnya. Walaupun cawan murka itu menimpa mereka seperti badai yang mengerikan, seolah-olah batu-batu kota dilemparkan ke atas dan jatuh ke atas kepala mereka, bagaikan hujan batu yang berat, namun hati mereka jauh dari bertobat, malah mereka balik menghujat Allah bahwa Ia menghukum mereka sedemikian rupa.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Jumat, 5 Mei 2023 - Yohanes 14:1-6 (Penjelasan) - BcO Wahyu 17:1-18 Penjelasan) - Hari biasa Pekan IV Paskah

PREV:
Renungan Katolik Rabu, 3 Mei 2023 - Percayalah kepada-Ku - Yohanes 14:6-14 (Penjelasan) - BcO Kisah Para Rasul 5:12-32 (Penjelasan) - Pesta St. Filipus dan Yakobus,Rasul





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)