misa.lagu-gereja.com        
 
View : 4320 kali
Renungan Katolik 2023
Senin, 19 Juni 2023
Renungan Katolik Senin, 19 Juni 2023 - Matius 5:38-42 (Penjelasan) - BcO Hakim-hakim 2:6-3: 4 (Penjelasan) - Romualdus
#tag:

Senin, 19 Juni 2023  
Romualdus
2Kor. 6: 1-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Matius 5:38-42
BcO Hakim-hakim 2:6-3: 4
Warna Liturgi Hijau

Matius 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

Penjelasan:

* Mat 5:38-42 - Mata ganti mata // Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu // Baju // Jubah // Memaksa engkau

Ilustrasi kelima: pembalasan. Mata ganti mata (Kel. 21:24). Sebuah prinsip hukum yang menjadikan hukuman sesuai dengan kejahatannya. Sekalipun demikian, prinsip ini tidak dimaksudkan untuk memberi izin kepada orang membalas dendam (Im. 19:18). Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Yesus menunjukkan kepada warga Kerajaan bagaimana mereka harus menghadapi tindakan yang melukai diri pribadi. (Dia bukan membicarakan kewajiban pemerintah untuk memelihara ketertiban.) Seorang anak Allah harus rela menderita rugi karena diserang (ay. 39). karena dituntut secara hukum (ay. 40), karena diwajibkan oleh peraturan (ay. 41). karena ada orang yang meminta (ay. 42a), dan karena ada yang meminjam uang (ay. 42b). Baju. Pakaian sebelah dalam. Jubah. Pakaian sebelah luar yang lebih mahal, kadang-kadang dipergunakan sebagai kain penutup tempat tidur (Kel. 24:26, 27) sehingga tidak dapat dijadikan jaminan hutang sampai malam hari (Ul. 24:12, 13). Memaksa engkau. Sebuah istilah yang berasal dari Persia, melukiskan kebiasaan pegawai pos yang berwewenang memaksa seseorang melaksanakan tugasnya apabila diperlukan (bdg. Simon orang Kirene, Mat. 27:32). Patokan untuk perilaku yang bertaraf tinggi ini seharusnya menjadikan semua orang percaya berusaha sedapat mungkin untuk hidup sesuai panggilan mereka dan mendambakan saat ketika pemerintahan Kristus yang adil akan menjadikan cita-cita ini dapat dilaksanakan sepenuhnya di seluruh bidang kehidupan.

* Reformasi terhadap Hukum Pembalasan (5:38-42)

    Melalui ayat-ayat inilah hukum balasan setimpal dijelaskan secara terperinci sekaligus dicabut. Perhatikanlah:

I. Seperti apa kelonggaran Perjanjian Lama sebenarnya
dalam keadaan orang mengalami kerugian. Di sini yang Yesus katakan hanyalah, "Kamu telah mendengar firman," dan tidak, "Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada atau yang dikatakan oleh nenek moyang kita," seperti pada ayat-ayat sebelumnya yang menyangkut perintah-perintah dalam Kesepuluh Hukum. Hukum balas dendam bukanlah hukum yang selalu harus dilaksanakan oleh setiap orang. Kalau mereka memang menghendaki, mereka akan menuntut pembalasan itu secara hukum: mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Kita menemukan hal ini dalam Keluaran 21:24, Imamat 24:20, dan Ulangan 19:21. Dalam semua ayat tersebut, pelaksananya adalah pejabat yang bertindak sebagai hakim dan tidak percuma menyandang pedang, tetapi yang adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah (Rm. 13:4). Hukum tersebut memberikan petunjuk kepada para hakim bangsa Yahudi mengenai hukuman apa yang harus ditimpakan dalam kasus-kasus yang menyebabkan cacat fisik. Sebab di pihak orang yang berbuat jahat, hukuman ini dapat menimbulkan ketakutan, sedangkan di pihak yang dirugikan karena kejahatan tadi, petunjuk ini dapat mengendalikan mereka agar tidak menuntut hukuman yang lebih berat daripada yang semestinya. Bukanlah nyawa ganti mata atau anggota badan ganti gigi, melainkan apa yang adil dan sebanding. Petunjuk ini juga mengisyaratkan (Bil. 35:31) bahwa penghilangan bagian tubuh dalam perkara seperti ini bisa digantikan dengan uang. Walaupun telah ditetapkan bahwa orang tidak boleh mengganti nyawa seorang pembunuh dengan menerima uang pendamaian, maka orang beranggapan bahwa dalam kasus cacat anggota tubuh, denda berupa uang bisa diperbolehkan sebagai gantinya.

    Namun, sebagian guru-guru Yahudi, yang tidak terhitung sebagai orang-orang yang sangat berbelas kasihan, bersikeras bahwa pembalasan setimpal itu perlu dilaksanakan, bahkan oleh perorangan sekalipun. Bagi mereka, tidak ada tempat bagi pengampunan atau ganti rugi. Bahkan sampai saat mereka berada di bawah pemerintahan peradilan Romawi pun, di mana dengan sendirinya hukum pengadilan mereka tidak berlaku lagi, mereka tetap saja menginginkan hal yang tampak kasar dan bengis.
    Nah, sejauh ini, hukum tersebut juga berlaku bagi kita, yakni sebagai petunjuk bagi para hakim, supaya mereka menggunakan pedang keadilan sesuai dengan hukum yang baik dan yang menyejahterakan, demi membuat takut para pelaku kejahatan dan memulihkan nama baik korban, tidak seperti hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, yang tidak mau membela janda miskin terhadap lawannya (Luk. 18:2-3). Hukum tersebut juga berlaku bagi para pembuat hukum, supaya mereka menetapkan hukuman-hukuman yang adil dan setimpal bagi setiap kejahatan, untuk mencegah perampokan dan tindak kekerasan dan untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah.


II. Seperti apa perintah Perjanjian Baru itu sebenarnya,
yaitu bagi si penuntut itu sendiri. Kewajiban si penuntut ini adalah bahwa dia harus mengampuni kesalahan yang telah dilakukan terhadap dirinya dan tidak lagi bersikeras menuntut hukuman yang melebihi apa yang baik bagi kepentingan umum. Perintah ini sejalan dengan kelemahlembutan Kristus dan kuk-Nya yang ringan itu.

. Kita tidak boleh membalas dendam (ay. 39). Aku berkata kepadamu, "Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, -- orang jahat yang melukaimu." Di sini, tindakan melawan orang yang berbuat jahat terhadap kita dilarang secara umum dan tegas, seperti halnya dengan tindakan melawan pemerintah (Rm. 13:2). Namun, hal ini bukan berarti mencabut hukum mengenai perlindungan diri sendiri dan pemeliharaan kita terhadap keluarga. Kita boleh menghindari kejahatan dan melawannya sejauh ini memang perlu bagi keamanan kita sendiri, tetapi kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan, menyimpan dendam, membalas dendam, ataupun berlaku sama seperti mereka yang telah bertindak jahat terhadap kita. Sebaliknya, kita harus melakukan hal yang jauh melebihi mereka dengan cara mengampuni mereka (Ams. 20:22; 24:29; 25:21-22; Rm. 12:7). Hukum pembalasan setimpal haruslah dibuat supaya sesuai dengan hukum kasih. Jika ada orang yang melukai kita, maka menuntut ganti rugi bukanlah hak kita melainkan hak Allah, dan kepada-Nya-lah kita harus menyerahkan murka itu. Adakalanya ini juga menjadi hak para wakil-Nya, jika ini memang diperlukan demi memelihara ketenteraman umum. Tidaklah benar kalau kita menyakiti saudara kita dengan alasan bahwa dialah yang memulai terlebih dulu, sebab biasanya pukulan kedualah yang menimbulkan pertengkaran. Saat kita dilukai, kita mempunyai kesempatan bukan untuk tidak membenarkan perbuatan kita dengan balas melukai, sebaliknya menunjukkan bahwa kita ini sungguh-sungguh murid Kristus yang sejati dengan cara mengampuninya.

. Kita harus bersikap dermawan dan murah hati (ay. 42), bukan saja tidak boleh menyakiti sesama, malah sebaliknya, kita harus berusaha sedapat mungkin untuk berbuat baik kepada mereka.
            (1) Kita harus siap memberi, "Berilah kepada orang yang meminta kepadamu. Bila engkau memiliki kemampuan, anggaplah permintaan orang miskin sebagai kesempatan untuk memberikan derma." Saat seseorang yang benar-benar patut menerima derma muncul, kita harus bersedia memberi pada kesempatan pertama. Berikanlah bagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang. Namun, perbuatan dermawan kita haruslah dilakukan dengan sewajarnya (Mzm. 112:5), supaya jangan kita memberikannya kepada orang yang malas dan tidak layak menerimanya. Kita harus memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya dan memang layak menerimanya. Apa yang dikatakan Allah kepada kita harus kita sampaikan juga kepada sesama kita yang miskin, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu."

            (2) Kita harus siap memberikan pinjaman. Adakalanya hal ini hampir sama dermawannya dengan memberi, karena tindakan ini bukan saja meringankan keadaan darurat saat itu, tetapi juga menuntun si peminjam kepada pengelolaan yang lebih baik, ketekunan yang berdedikasi, dan kejujuran. Oleh sebab itu, "Mengenai orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu agar bisa hidup atau untuk berdagang, janganlah menolaknya. Janganlah kautolak orang-orang yang kauketahui mempunyai permintaan seperti itu kepadamu, dan jangan mengarang alasan untuk mengusir mereka." Jadilah orang yang mudah ditemui oleh dia yang mau meminjam walaupun ia merasa malu dan kurang percaya diri untuk menyampaikan masalahnya dan meminta pertolongan. Engkau mengetahui baik kebutuhan maupun keinginannya, dan oleh karenanya, tawarkan kebaikan kepadanya. Exorabor antequam rogor; honestis precibus occuram -- aku akan dibujuk sebelum diminta, aku akan bersiap-siap menyambut permohonan yang akan datang (Seneca, dalam De Vitâ Beatâ). Oleh karena itu, kita harus siap siaga dalam berbuat baik, sebab sebelum kita berseru, Allah sudah mendengar kita dan menyambut kita dengan berkat melimpah.


BcO Hakim-hakim 2:6-3: 4

Orang Israel menyembah berhala pada zaman hakim-hakim
2:6 Setelah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu. 2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel. 2:8 Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun; 2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. 2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. 2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. 2:13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. 2:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. 2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. 2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut. 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. 2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. 2:20 Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku, 2:21 maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya, 2:22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak." 2:23 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.
Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan tinggal di Kanaan
3:1 Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan. 3:2 -- Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN. 3:3 Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat. 3:4 Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.

Penjelasan:

* Penyembahan Berhala oleh Bangsa Israel (2:6-23)

    Bagian awal dari perikop ini hanyalah pengulangan dari kisah yang telah kita dapati sebelumnya tentang sikap bangsa Israel yang baik selama pemerintahan Yosua, dan tentang kematian serta penguburannya (Yos. 24:29-30). Kisah itu diselipkan lagi di sini hanya sebagai pendahuluan untuk kisah berikutnya, yang disajikan dalam pasal ini, tentang kemerosotan dan kemurtadan mereka. Sang Malaikat telah menubuatkan bahwa orang Kanaan dan berhala-berhala mereka akan menjadi jerat bagi Israel. Sekarang penulis kitab ini hendak menunjukkan bahwa memang demikianlah adanya, dan, supaya hal ini tampak lebih jelas, ia menengok ke belakang sebentar, dan memberi perhatian,
        1. Tentang berdiamnya bangsa Israel dengan bahagia di negeri Kanaan. Yosua, setelah membagi-bagikan tanah ini di antara mereka, melepas mereka pergi untuk menduduki negeri itu dengan tenang dan nyaman (ay. 6): Ia melepas mereka pergi, bukan hanya setiap suku, melainkan juga masing-masing orang Israel ke milik pusakanya, tentu saja dengan memberi mereka berkatnya.
        2. Tentang ketekunan mereka di dalam iman dan rasa takut akan nama Allah yang kudus selama Yosua hidup (ay. 7). Sama seperti mereka pergi ke milik pusaka masing-masing dengan tekad yang baik untuk berpaut kepada Allah, demikian pula mereka tetap bertekun selama beberapa waktu dalam tekad yang baik ini, sepanjang mereka memiliki pemimpin-pemimpin yang baik yang memberi mereka teladan yang baik, ajaran-ajaran yang baik, dan menegur serta menahan kebobrokan-kebobrokan yang merangkak masuk ke tengah-tengah mereka. Dan sepanjang masih segar dalam ingatan mereka perkara-perkara besar yang telah diperbuat Allah bagi mereka ketika Ia membawa mereka masuk ke dalam Kanaan. Orang-orang yang telah menyaksikan keajaiban-keajaiban ini berpikiran begitu waras hingga mereka mempercayai mata mereka sendiri, dan begitu berakal budi hingga mereka melayani Allah yang telah menampakkan diri dengan begitu mulia bagi mereka. Namun angkatan berikutnya, oleh karena tidak melihat, maka tidak percaya.
        3. Tentang kematian dan penguburan Yosua, yang memberikan hantaman yang mematikan bagi pengaruh-pengaruh agama di kalangan umat (ay. 8-9). Namun, betapa mereka sadar akan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Yosua, sehingga mereka memberinya penghormatan pada waktu kematiannya, dan menguburkannya di Timnat-Heres. Demikianlah tempat itu disebut di sini, bukan Timnat-Serah seperti dalam Kitab Yosua. Heres berarti matahari, yang lambangnya, menurut sebagian penafsir, didirikan pada makamnya, dan tempat itu dinamai demikian untuk mengenang berhentinya matahari atas perintahnya. Demikianlah yang dikatakan oleh sejumlah penulis Yahudi. Tetapi saya sangat mempertanyakan apakah gambar matahari diperbolehkan untuk menghormati Yosua pada waktu itu, sebab mengingat kecenderungan orang secara umum untuk menyembah matahari, ada bahaya hal tersebut akan diselewengkan untuk menjatuhkan kehormatan Allah.
        4. Tentang bangkitnya angkatan baru (ay. 10). Seluruh angkatan yang lama dalam waktu beberapa tahun telah menjadi habis, semua ajaran dan teladan baik mereka telah mati dan terkubur bersama mereka. Lalu bangkitlah angkatan lain dari bangsa Israel yang tidak begitu paham tentang agama, dan tidak begitu peduli terhadapnya, sehingga kendati dengan semua keuntungan dari pengajaran yang telah mereka peroleh, ada benarnya orang berkata bahwa mereka tidaklah mengenal Allah. Mereka tidak mengenal-Nya dengan benar, tidak mengenal-Nya sebagaimana Ia telah menyatakan diri-Nya, sebab jika tidak demikian, mereka tidak akan meninggalkan Dia. Mereka begitu sepenuhnya mengabdi kepada dunia, begitu sibuk dengan urusan dunia, atau begitu memanjakan daging dengan kesenangan dan kemewahan, sehingga mereka tidak pernah memikirkan Allah yang benar dan agama-Nya yang kudus. Dan mereka begitu mudah menyimpang kepada allah-allah palsu dan takhayul-takhayulnya yang menjijikkan.


* Penyembahan Berhala Orang Israel (3:1-7)

1. Ada sebagian dari mereka yang tetap bersatu dalam kelompok-kelompok, tanpa tercerai-berai (ay. 3): Kelima raja kota orang Filistin, yakni Asdod, Gaza, Askelon, Gat, dan Ekron (1Sam. 6:17). Tiga dari kota-kota ini telah ditaklukkan sebagian (1:18), tetapi sepertinya orang Filistin berhasil menduduki kembali kota-kota itu mungkin dengan bantuan kedua raja lain, yang memperkuat persekutuan mereka satu sama lain sejak penaklukan itu. Kelima raja ini paling menyusahkan Israel daripada penduduk asli lainnya, terutama menjelang akhir masa pemerintahan hakim-hakim, dan kelima raja itu belum ditaklukkan sepenuhnya sampai pada masa pemerintahan Daud. Ada satu bangsa tertentu yang disebut orang Kanaan, yang tetap mempertahankan wilayah mereka bersama orang Sidon, di pantai Laut Besar. Dan di sebelah utara, orang Hewi mempertahankan sebagian besar gunung Libanon, karena itu adalah tempat terpencil. Ada kemungkinan di sana mereka disokong oleh sebagian dari negeri-negeri tetangga. Akan tetapi, di samping mereka ini,

2. Di mana-mana di semua bagian negeri itu masih ada sebagian bangsa yang terpencar (ay. 5), yakni orang Het, orang Amori, dan lain lain. Karena orang Israel dengan bodoh membiarkan mereka hidup dan memberi hati kepada mereka, maka mereka menjadi begitu banyak, hidup dengan begitu nyaman, dan bersikap begitu kurang ajar, hingga orang Israel dikatakan diam di tengah-tengah mereka. Seolah-olah hak milik itu masih tetap dipegang oleh orang Kanaan, sedangkan orang Israel diperbolehkan masuk atas izin mereka dan hanya sebagai penyewa sewaktu-waktu.

   



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 20 Juni 2023 - Matius 5:43-48 - BcO Hakim-hakim 4:1-24 - Hari biasa

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 18 Juni 2023 - Yang Penting Buahnya - Matius 9:36 (Penjelasan) - 10:8. BcO Yosua 24:1-7,13-28 - Hari Minggu Biasa XI





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)