misa.lagu-gereja.com        
 
View : 4752 kali
Renungan Katolik 2023
Kamis, 19 Januari 2023
Renungan Katolik Kamis, 19 Januari 2023 - Markus 3:7-12 - BcO Roma 6:12-23 - Hari kedua Pekan Doa Sedunia

Kamis, 19 Januari 2023
Hari kedua Pekan Doa Sedunia
Ibr. 7:25-8:6; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17;
Markus 3:7-12
BcO Roma 6:12-23
Warna Liturgi Hijau
----------------------------------------------
Catholic Daily Readings for January 19 2023,
Thursday of the Second Week in Ordinary Time
1st Reading     Hebrews 7:25-8:6
Responsorial Psalm     Psalms 40:7-8A, 8B-9, 10, 17
Alleluia     2 Timothy 1:10
Gospel     Mark 3:7-12

Markus 3:7-12
Yesus menyembuhkan banyak orang
3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, 3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." 3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Penjelasan:

* Apa Motivasimu mengikut Yesus?

Kabar tentang mukjizat yang dilakukan oleh Yesus menarik perhatian orang banyak dari berbagai wilayah, baik wilayah Yahudi maupun nonYahudi. Berbagai upaya mereka lakukan agar dapat menemui Dia, bahkan untuk menyentuh Dia supaya mengalami langsung mukjizat tersebut (ayat 7). Sayangnya, kesediaan mereka mengikut Yesus hanya karena tertarik pada mukjizat yang dilakukan Yesus (ayat 8b) menggunakan kata kerja yang menegaskan ketertarikan mereka pada perbuatan Yesus). Itu sebabnya Tuhan mengambil jarak, menghindar dari orang banyak dengan naik ke perahu (ayat 9). Hampir senada dengan itu, Yesus juga melarang keras pengakuan roh-roh jahat bahwa Ia adalah Anak Allah (ayat 11).

Mungkin kita akan bertanya-tanya, mengapa Tuhan menghindari desakan orang banyak dan juga melarang pengakuan tentang identitas-Nya? Bukankah Yesus sesungguhnya adalah Anak Allah? Memang benar. Akan tetapi, status Anak Allah bukan hanya dinyatakan dalam bentuk demonstrasi kuasa atau mukjizat yang spektakuler. Kemesiasan Yesus di-nyatakan juga melalui penderitaan atau jalan salib, yang jelas tidak populer. Mukjizat penyembuhan dan pengusiran roh-roh jahat merupakan bagian dari rencana yang besar, yaitu mewujudkan pemerintahan Allah di dunia. Ini hanya terwujud melalui salib-Nya. Tuhan mengingat bahwa para murid belum memahami prinsip ini dengan jelas. Sebab bila mereka salah memahami, maka bisa saja mereka jadi memiliki motivasi yang salah, seperti yang terjadi pada orang banyak. Dan itulah yang diharapkan oleh roh-roh jahat.

Bagaimana dengan Anda? Menjadi pengikut Yesus karena mencari mukjizat atau ada alasan lain? Tahukah Anda bahwa Yesus bukan hanya melakukan mukjizat, tetapi juga menekankan pentingnya pengenalan yang utuh tentang diri-Nya?

Renungkan: Menyukai kegiatan rohani yang spektakuler tidak menjamin bahwa kita adalah pengikut Tuhan yang sejati. Pengikut Tuhan yang sejati akan mengenal dan menaati Tuhan seperti yang Tuhan nyatakan dalam peringatan-Nya.


BcO Roma 6:12-23
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Dua macam perhambaan
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! 6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. 6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. 6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Penjelasan:

* Mati bagi dosa, hidup bagi Kristus
Dosa manusia membuat kasih karunia Allah tercurah sehingga manusia menerima pembenaran. Lalu bolehkah kita berbuat dosa terus supaya kasih karunia Allah terus menerus mengalir atas kita (ayat 1)? Pertanyaan ini sebenarnya menggelikan. Bagaimana mungkin seorang anak berpikir un-tuk melawan orang tuanya karena tahu bahwa orang tuanya akan memaafkan dia?

Lahir baru membuat dosa tidak lagi berkuasa atas kita karena Kristus telah mati untuk menebus kita. Kita telah bebas dari pengaruh dosa karena kesatuan kita dengan Kristus. Lalu bagaimana mungkin orang yang telah mati bagi dosa kemudian hidup dalam dosa (ayat 2)? Yang mati dan bangkit bersama Kristus sepantasnya hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus karena Dialah yang sekarang menjadi Tuan kita. Ini bukan pilihan, melainkan tugas yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristen.

Persekutuan kita dengan Kristus akan berdampak pada proses pengudusan yang progresif. Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa karena kita bukan budak dosa lagi (ayat 5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dengan dosa pun berubah. Tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah.

Ciri pengikut Kristus adalah sifat-sifatnya yang baru. Tabiat dan kebiasaan lama tidak ada lagi, sudah terkubur. Yang baru bangkit dan tumbuh bersama Kristus, menghasilkan banyak buah. Seluruh anggota tubuh dipakai untuk tujuan yang berbeda. Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur dan pujian. Yang biasa mencela kemudian menghibur dan memberi semangat. Yang malas jadi rajin dan suka menolong. Yang serakah dan mementingkan diri sendiri kemudian jadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.

* Menjadi hamba Allah

Bagian ini mengulang jawaban Paulus terhadap kesalahan menyimpulkan anugerah. Hanya, dalam bagian ini Paulus menyoroti kesimpulan keliru bahwa orang boleh berbuat dosa karena tidak berada di bawah Taurat (ayat 15). Dalam bagian ini ia menegaskan perhambaan kita kepada Allah. Ada delapan kali kata "hamba" ia gunakan dalam perikop ini. Selain itu, ia juga lebih menekankan aspek aktif orang Kristen menyerahkan diri kepada kebenaran.

Hamba atau budak dalam zaman itu adalah orang yang tidak memiliki kemerdekaan. Ia milik tuannya, ia hidup untuk tuannya. Perbudakan secara terbatas menggambarkan status manusia pada umumnya. Semua manusia pada dasarnya sedang menjalani perhambaan tertentu. Entah kita menjadi hamba kebenaran sehingga kita bebas dari dosa, atau kita menjadi hamba dosa sehingga kita berada di luar kebenaran. Orang Kristen perlu menyadari bahwa hal menjadi hamba itu bukan suatu yang pasif saja menerima nasib kita. Menjadi hamba siapa kita, tergantung pada sikap aktif kita menyerahkan diri entah kepada Allah atau kepada dosa (ayat 18). Karena anugerah Allah, Kristus telah membebaskan kita dari dosa dan membuat kita menjadi hamba kebenaran yang menjalani proses pengudusan. Oleh karena itu kita harus aktif mengambil pilihan serasi dengan fakta tersebut dari waktu ke waktu (ayat 19-23).

Paulus juga menguraikan bagaimana orang Kristen boleh mengalami pengudusan dalam hidupnya. Kekudusan adalah akibat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ia mati dan bangkit untuk keselamatan dan pengudusan kita. Kita harus aktif mengingat bahwa dalam iman, kita satu dengan kematian dan kebangkitan-Nya.

Ingatlah: Kita harus aktif bertindak menyerahkan diri kepada Dia yang sudah membenarkan kita agar kebenaran-Nya berbuah dalam kehidupan kita. Dengan prinsip ini, kekudusan karena anugerah menjadi pengalaman nyata hidup kita sehari-hari.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Jumat, 20 Januari 2023 - Markus 3:13-19 - BcO Roma 7:1-13 - Fabianus dan Sebastianus

PREV:
Renungan Katolik Rabu, 18 Januari 2023 - Markus 3:1-6 - BcO Roma 6:1-11 - Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani.





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)