misa.lagu-gereja.com        
 
Minggu, 14 Januari 2024
Hari Minggu Biasa II
1Sam. 3:3b-10,19; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 6:13c-15a,17-20; 
Yohanes 1:35-42
BcO Kejadian 9:1-17
Warna Liturgi Hijau
MT/BPI Edisi Baru: 091, 960 Lama: 850, 960
Saran Nyanyian: PS 336, 373, 376, 539, 572, 586(bait1), 588, 664, 690

Yohanes 1:35-42
Murid-murid Yesus yang pertama
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. 1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" 1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. 1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" 1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. 1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." 1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Penjelasan:
*  Inilah kesaksian Yohanes tentang Kristus, pada keesokan harinya (ay. 35-36).
Dalam peristiwa ini, perhatikanlah:
. Yohanes memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menuntun orang kepada Kristus: Yohanes berdiri melihat Yesus lewat. Tampaknya ketika itu Yohanes sudah tidak bersama orang banyak lagi, dan sedang bercakap-cakap secara pribadi dengan dua orang muridnya. Perhatikanlah, hamba-hamba Tuhan harus bersaksi tentang Kristus dan melayani kepentingan-kepentingan-Nya, bukan hanya ketika mereka berkhotbah kepada orang banyak melainkan juga dalam percakapan mereka secara pribadi. Ia melihat Yesus sedang berjalan di sebelah sana, tetapi tidak pergi menemui-Nya, karena ia tidak mau melakukan hal sekecil apa pun yang dapat mengundang kecurigaan bahwa mereka bersekongkol. Ia melihat Yesus -- emblepsas. Ia terus memandang-Nya dan mengarahkan matanya kepada Dia. Mereka yang hendak menuntun orang lain kepada Kristus dengan sendirinya harus tekun dan sering merenung tentang Dia. Yohanes sudah melihat Kristus sebelumnya, tetapi kini ia memandang-Nya (1Yoh. 1:1).
. Ia mengulangi kesaksian yang sama mengenai Kristus yang disampaikannya pada hari sebelumnya, meskipun ia bisa saja menyampaikan kebenaran agung yang lain mengenai Dia. Tetapi dengan berbuat demikian ia ingin menunjukkan bahwa ia teguh dan setia dalam kesaksiannya, dan tetap dalam pendiriannya. Ajaran yang disampaikannya dalam perkumpulan pribadi sama dengan ajaran yang disampaikannya di muka umum, seperti halnya ajaran Paulus (Kis. 20:20-21). Baik bagi kita untuk mendengar kembali apa yang sudah kita dengar sebelumnya (Flp. 3:1). Ajaran tentang pengorbanan Kristus untuk menghapus dosa dunia harus ditekankan secara khusus oleh semua hamba Tuhan yang baik: Kristus, Anak Domba Allah, Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
. Ia bermaksud mengatakan hal ini secara khusus kepada kedua muridnya yang sedang berdiri bersamanya. Ia bersedia menyerahkan mereka kepada Kristus, sebab untuk tujuan inilah ia memberikan kesaksian tentang Kristus di depan mereka, yaitu supaya mereka meninggalkan semua untuk mengikuti-Nya, bahkan supaya mereka dapat meninggalkan dirinya sendiri. Ia tidak menganggap dirinya kehilangan murid-murid yang berpindah darinya kepada Kristus, seperti halnya kepala sekolah tidak merasa telah kehilangan muridnya yang dikirimkannya ke perguruan tinggi. Yohanes mengumpulkan murid-murid bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Kristus, untuk menyiapkan mereka bagi Tuhan (Luk. 1:17). Ia sama sekali tidak iri dengan kehormatan Kristus yang semakin besar, malah tidak ada hal lain yang lebih diinginkannya selain memberikan kehormatan yang lebih besar kepada-Nya. Jiwa-jiwa yang rendah hati dan murah hati akan memberikan kepada orang lain pujian yang layak mereka dapatkan tanpa takut bahwa hal itu akan merendahkan diri mereka sendiri. Semua nama baik kita, serta hal-hal lain yang kita miliki, tidak akan berkurang ketika kita memberikan kepada orang lain apa yang layak mereka dapatkan.

* Panggilan kepada Andreas dan Petrus (1:37-42)
Di sini kita melihat penyerahan dua murid Yohanes kepada Yesus, dan salah satu dari mereka kemudian mengajak orang ketiga untuk turut mengikuti-Nya, dan mereka ini adalah buah-buah pertama dari murid-murid Kristus. Lihatlah betapa kecilnya jemaat Tuhan pada awalnya, dan bagaimana sederhananya masa permulaan dari perkara-perkara besar yang akan dialaminya di kemudian hari.

I. Andreas dan seorang lain yang bersamanya adalah kedua murid yang diarahkan Yohanes Pembaptis kepada Kristus (ay. 37). Siapa murid yang lain ini kita tidak diberi tahu. Menurut sebagian orang, dia adalah Tomas, dengan membandingkan pasal 21:2, sementara menurut sebagian lain lagi, dia adalah Yohanes sendiri, si penulis Injil ini, yang memang selalu ingin menyembunyikan namanya sedapat mungkin (13:23 dan 20:3).

. Inilah kesediaan mereka untuk berpindah kepada Kristus: Mereka mendengar apa yang dikatakan Yohanes tentang Kristus sebagai Anak Domba Allah, dan mereka pun pergi mengikut Yesus. Mungkin mereka mendengar Yohanes mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakannya pada hari sebelumnya, namun pada waktu itu perkataannya tidak menimbulkan dampak yang sama kepada mereka seperti sekarang. Lihatlah manfaat pengulangan itu, dan percakapan pribadi. Mereka mendengarnya berkata-kata tentang Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, dan ini membuat mereka pergi mengikut Dia. Alasan yang paling kuat dan paling berhasil bagi jiwa yang sadar dan berpikiran sehat untuk mengikut Kristus adalah bahwa Dialah, dan hanya Dia, yang menghapus dosa.

. Perhatian yang baik yang diberikan Kristus kepada mereka (ay. 38). Mereka mengikuti Dia dari belakang. Namun, walaupun Ia membelakangi mereka, Ia segera sadar akan keberadaan mereka, dan kemudian menoleh, dan melihat mereka sedang mengikuti Dia. Perhatikanlah, Kristus cepat memperhatikan gerakan-gerakan awal yang dibuat jiwa ketika datang kepada-Nya, dan langkah-langkah awal yang diambilnya untuk menempuh jalan ke sorga (Yes. 64:5; Luk. 15:20). Ia tidak tinggal diam menunggu mereka meminta izin untuk berbicara dengan-Nya, tetapi justru Dia yang berbicara terlebih dahulu. Betapa indahnya persekutuan antara jiwa dan Kristus, karena di dalam persekutuan itu, Dialah yang memulai percakapan. Ia berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu cari?" Ini bukanlah suatu teguran kepada mereka karena sudah lancang mengganggu-Nya: Dia yang datang untuk mencari kita tidak pernah menegur siapa pun yang mencari-Nya. Akan tetapi, sebaliknya, pertanyaan-Nya itu merupakan suatu undangan yang bersahabat bagi mereka untuk mengenal-Nya dengan lebih baik sebab Ia mengamati bahwa mereka sangat malu-malu dan rendah hati: "Ayolah, apa yang hendak kalian katakan kepada-Ku? Apa yang hendak kalian mohon? Apa yang hendak kalian minta?" Perhatikanlah, orang yang pekerjaannya mengajar orang lain tentang hal-hal yang menyangkut jiwa, mereka haruslah rendah hati, lemah lembut, dan mudah didekati, serta harus memberikan dorongan terhadap orang-orang yang datang membawa diri kepada mereka. Pertanyaan yang diajukan Kristus kepada mereka adalah pertanyaan yang hendaknya kita ajukan kepada diri kita sendiri ketika kita mulai mengikut Kristus dan memeluk iman agama-Nya yang kudus: "Apakah yang kamu cari? Apakah yang kita rencanakan dan kita inginkan?" Orang-orang yang mengikut Kristus namun mencari dunia, atau diri mereka sendiri, atau pujian dari orang lain, menipu diri mereka sendiri. "Apakah yang kita cari dalam mencari Kristus? Apakah kita mencari seorang guru, penguasa, dan pendamai? Dalam mengikut Kristus, apakah kita mencari kasih karunia Allah dan kehidupan kekal?" Jika mata kita baik dalam hal ini, maka teranglah seluruh tubuh kita.

. Pertanyaan mereka yang sederhana mengenai tempat tinggal-Nya: "Rabi, di manakah Engkau tinggal?"
(1) Dengan memanggil-Nya Rabi, mereka menunjukkan bahwa mereka datang kepada-Nya dengan maksud untuk diajar oleh-Nya. Rabi berarti tuan, tuan yang mengajar. Orang-orang Yahudi menyebut para cendekiawan mereka, atau orang cerdik pandai, dengan Rabi. Kata Rabi berasal dari rab, multus atau magnus, seorang rabi, seorang yang besar, seorang yang, seperti yang biasa kita katakan, kaya akan berbagai hal. Tidak pernah ada rabi seperti Yesus Tuhan kita, seorang yang begitu besar, yang di dalam-Nya tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Mereka ini datang kepada Kristus untuk menjadi murid-murid-Nya, begitu pula seharusnya dengan orang-orang yang menyerahkan diri mereka kepada-Nya. Yohanes telah memberi tahu mereka bahwa Ia adalah Anak Domba Allah. Nah, Anak Domba ini layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya seperti seorang rabi (Why. 5:9). Dan, jika kita tidak menyerahkan diri kita untuk diatur dan diajar oleh-Nya, maka Ia tidak akan menghapus dosa-dosa kita.

(2) Dengan menanyakan di mana Ia tinggal, mereka menunjukkan suatu keinginan untuk mengenal-Nya dengan lebih baik. Kristus adalah orang asing di negeri ini, sehingga mereka bermaksud untuk menanyakan di mana penginapan tempat Ia menginap, sebab di sana mereka akan menemui-Nya pada waktu yang tepat, sesuai dengan yang ditentukan-Nya, untuk menerima pengajaran dari-Nya. Mereka tidak mau begitu saja mendatangi-Nya dengan kasar, kalau memang waktunya tidak tepat. Para pengikut Kristus haruslah bertingkah laku sesuai dengan tata krama dan sopan santun. Dan, di samping itu, mereka berharap mendapatkan sesuatu yang lebih dari-Nya daripada apa yang bisa mereka dapatkan dalam percakapan singkat di tengah jalan sekarang ini. Mereka bertekad untuk bergaul bersama Kristus secara mendalam, bukan secara sambil lalu. Orang-orang yang sudah sedikit banyak bersekutu dengan Kristus pasti akan menginginkan:

- Persekutuan yang lebih mendalam dengan-Nya. Mereka mengikut Dia untuk mengetahui lebih banyak tentang-Nya.
- Persekutuan yang tetap dengan-Nya, di mana mereka bisa duduk di bawah kaki-Nya, dan mematuhi segala perintah-Nya. Menemui Kristus kadang-kadang saja tidaklah cukup, kita harus tinggal bersama-Nya.

. Undangan bersahabat yang diberikan Kristus kepada mereka untuk melihat tempat tinggal-Nya: Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Demikianlah, keinginan-keinginan yang baik terhadap Kristus dan untuk bersekutu dengan-Nya pasti akan dipuaskan.
(1) Ia mengundang mereka untuk datang ke tempat tinggal-Nya. Semakin dekat kita dengan Kristus semakin banyak kita melihat keindahan dan keunggulan-Nya. Para penipu biasanya menjaga kepentingan mereka dengan cara menjauhkan para pengikut mereka dari mereka sendiri, sedangkan cara yang dipakai Kristus supaya para pengikut-Nya menghargai dan mengasihi-Nya adalah mengajak mereka datang dan melihat: "Datang dan lihatlah betapa sederhananya tempat tinggal-Ku, betapa buruknya rumah yang Kutinggali, supaya kamu tidak berharap akan memperoleh keuntungan-keuntungan duniawi dengan mengikut Aku, seperti yang diharapkan orang-orang yang mengikut ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan memanggil mereka rabi. Marilah dan lihatlah apa yang harus kamu perhitungkan jika kamu mengikut Aku" (Mat. 8:20).

(2) Ia mengundang mereka untuk datang segera tanpa ditunda-tunda. Mereka bertanya di mana Ia tinggal, supaya mereka dapat menemui-Nya pada waktu yang lebih tepat. Akan tetapi, Kristus mengundang mereka untuk segera datang dan melihatnya. Tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang ini juga.

Dari hal ini pelajarilah:
- Dalam hubungan dengan orang lain, paling baik bila kita mengajak orang ketika mereka sedang berpikiran baik. Tempalah besi selagi panas.
- Dalam hubungan dengan kita sendiri, bijaklah untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada pada saat ini juga: waktu ini adalah waktu perkenanan itu (2Kor. 6:2).

. Sambutan mereka yang penuh dengan rasa gembira dan (tidak diragukan lagi) penuh rasa syukur terhadap undangan-Nya: Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal besama-sama dengan Dia. Seandainya mereka menolak tawaran ini, mereka mungkin sudah berbuat sopan, tetapi mereka akan rugi sendiri dan kehilangan banyak hal baik.
(1) Mereka siap pergi bersama-Nya: Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal. Jiwa-jiwa yang baik pasti dengan gembira akan menerima undangan Kristus yang baik, seperti halnya Daud (Mzm. 27:8). Mereka tidak bertanya bagaimana mereka bisa tinggal bersama-Nya, tetapi pasrah saja terhadap apa yang nanti terjadi, dan memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang nanti mereka dapati. Sungguh baik berada bersama Kristus, di mana pun itu.

(2) Mereka begitu senang dengan apa yang mereka dapati sehingga hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia ("Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini"), dan Ia pun menyambut mereka di tempat-Nya. Waktu itu kira-kira jam kesepuluh (terjemahan KJV -- pen.). Menurut sementara orang, Yohanes memakai perhitungan jam menurut cara Romawi, dan bahwa waktu itu sekitar pukul sepuluh pagi, dan mereka tinggal bersama-Nya sampai malam. Menurut orang lain lagi, perhitungan jam yang dipakai Yohanes sama seperti yang dipakai para penulis Injil lain, yaitu menurut cara Yahudi, dan bahwa waktu itu kira-kira pukul empat sore, dan mereka tinggal bersama-Nya pada malam itu dan besok harinya. Dr. Lightfoot mengambil kesimpulan bahwa keesokan hari yang dihabiskan mereka bersama Kristus itu adalah hari Sabat, dan, karena waktu itu sudah petang, mereka pun tidak bisa pulang sebelum hari Sabat berakhir. Demikianlah halnya dengan kewajiban kita, di mana pun kita berada, untuk berusaha menghabiskan hari Sabat sebaik mungkin demi kebaikan dan keuntungan rohani kita sendiri. Kita akan berbahagia bila kita giat melatih iman, kasih, dan pengabdian kita dan menghabiskan hari Sabat kita dalam persekutuan bersama Kristus. Sungguh, sekaranglah hari-hari Tuhan itu, hari-hari Anak Manusia.


II. Andreas membawa saudaranya Petrus kepada Kristus. Seandainya Petrus adalah murid Kristus yang pertama, maka gereja Katolik Roma mungkin telah memanfaatkan hal itu. Di kemudian hari Petrus memang menjadi murid yang lebih unggul dalam hal karunia, tetapi Andreaslah yang mendapatkan kehormatan untuk mengenal Kristus terlebih dulu, dan menjadi alat yang membawa Petrus kepada-Nya.

Perhatikanlah:
. Informasi yang disampaikan Andreas kepada Petrus, dengan maksud mengajaknya mendatangi Kristus.
(1) Ia menemuinya: Ia mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya. Dengan menemuinya berarti Andreas mencarinya. Simon selama ini pergi bersama Andreas mengikuti pelayanan dan baptisan Yohanes, dan karena itu Andreas tahu di mana ia harus mencarinya. Mungkin murid yang lain yang ada bersamanya ketika itu pergi juga untuk mencari temannya pada waktu yang sama, tetapi Andreaslah yang lebih cepat melakukannya: Ia mula-mula bertemu dengan Simon, yang datang hanya untuk mengikuti Yohanes, namun kemudian justru mendapatkan sesuatu yang melebihi apa yang diharapkannya: ia bertemu dengan Yesus.

(2) Ia memberi tahu dia siapa yang telah mereka temukan: Kami telah menemukan Mesias. Perhatikanlah:
- Ia berbicara dengan rendah hati. Ia tidak berkata, "Aku telah menemukan Mesias," dengan rasa hormat bagi dirinya sendiri karena telah menemukan-Nya, tetapi "Kami telah menemukan Mesias," dengan rasa gembira telah berbagi dengan orang lain mengenai penemuannya itu.
- Dengan melonjak kegirangan ia berbicara, dan dengan nada kemenangan: Kami telah menemukan mutiara yang sangat berharga itu, harta karun yang sesungguhnya itu. Dan setelah menemukannya, ia mengumumkannya seperti yang dilakukan orang-orang yang sakit kusta itu (2Raj. 7:9), sebab ia tahu bahwa ia tidak akan kekurangan apa pun di dalam Kristus bila orang lain ikut berbagi dengannya.
- Ia berbicara dengan penuh selidik: Kami telah menemukan Mesias, lebih dari apa yang sudah dikatakan selama ini. Yohanes berkata, Dia adalah Anak Domba Allah, Anak Allah, dan sekarang Andreas membandingkan perkataan Yohanes ini dengan kitab-kitab Perjanjian Lama, dan, setelah membandingkan semuanya, ia menyimpulkan bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan kepada para bapa leluhur itu, sebab sekaranglah datangnya kegenapan waktu itu. Dengan demikian, dengan merenungkan peringatan-peringatan Allah, ia berbicara dengan lebih jelas tentang Kristus daripada semua pengajarnya (Mzm. 119:99).

(3) Ia membawa Petrus kepada Yesus, ia tidak berusaha mengajarinya sendiri, tetapi membawanya kepada sang sumber itu sendiri, membujuknya untuk datang kepada Kristus dan memperkenalkannya kepada-Nya.
Nah, hal ini merupakan:
- Wujud kasih sejatinya kepada saudaranya, saudaranya sendiri, demikianlah Petrus disebut di sini, karena ia sangat dikasihinya. Perhatikanlah, kita harus sungguh-sungguh peduli dan berusaha mencarikan kesejahteraan rohani bagi mereka yang ada hubungan kerabat dengan kita. Hubungan kerabat itu justru lebih menambah lagi kewajiban kita untuk berbuat baik kepada jiwa-jiwa mereka dan karena itu membuat kita untuk lebih mencari kesempatan untuk melakukan kewajiban ini.
- Tindakannya mengajak Petrus merupakan dampak dari pergaulannya dengan Kristus pada hari itu. Perhatikanlah, bukti terbaik bahwa kita telah memperoleh manfaat dari sarana kasih karunia ilahi adalah kesalehan dan kegunaan kita di dalam pergaulan kita dengan orang lain sesudahnya. Dengan ini tampak bahwa Andreas telah bersama-sama dengan Kristus sehingga ia begitu dipenuhi oleh-Nya, bahwa ia telah berada bersama-Nya di atas gunung, sebab wajahnya bersinar-sinar. Ia tahu bahwa di dalam Kristus ada kecukupan bagi semua orang. Setelah merasakan bahwa Ia baik hati, ia tidak bisa tinggal diam sebelum orang-orang yang dikasihinya merasakan juga apa yang dirasakannya. Perhatikanlah, kasih karunia yang sejati tidak suka mengambil semua hal untuk dirinya sendiri, dan tidak ingin memakan remah-remahnya seorang diri.

. Penghiburan yang diberikan Yesus Kristus kepada Petrus, yang tetap disambut dengan sama baiknya meskipun ia datang karena dibujuk saudaranya (ay. 42).
Perhatikanlah:
(1) Kristus memanggilnya dengan namanya: Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes." Tampak bahwa Petrus sama sekali tidak dikenal Kristus sebelumnya, dan jika demikian,
- Hal itu membuktikan kemahatahuan Kristus, sehingga pada waktu pertama kali melihatnya, tanpa bertanya apa-apa lagi Ia dapat menyebutkan baik namanya maupun nama ayahnya. Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya dan segala sesuatu mengenai mereka. Tetapi juga,
- Hal itu menunjukkan wujud kasih karunia dan kebaikan-Nya yang mau merendahkan diri, sehingga dengan begitu bebas dan bersahabat Ia mau memanggil Petrus dengan namanya, meskipun ia hanya berasal dari keluarga yang sederhana saja, vir nullius nominis -- orang yang tidak ternama. Adalah kasih karunia Allah terhadap Musa bahwa Ia mengenalnya dengan namanya (Kel. 33:17, menurut KJV -- pen.). Sebagian orang mengamati bahwa nama-nama ini mempunyai arti tersendiri: Simon -- taat, dan Yohanes (KJV: Jona -- pen.) -- merpati. Roh yang taat seperti merpati membuat kita memenuhi syarat untuk menjadi murid-murid Kristus.

(2) Ia memberinya nama baru: Kefas.
- Pemberian nama ini menunjukkan bahwa Kristus berkenan kepadanya. Nama yang baru menunjukkan martabat yang luhur (Why. 2:17; Yes. 62:2). Dengan berbuat demikian Kristus tidak hanya menghapus celaan dari garis keturunannya yang hina dan tidak ternama itu, tetapi juga mengangkatnya menjadi anak di dalam keluarga-Nya, sebagai salah seorang kepunyaan-Nya sendiri.
- Nama yang diberikan-Nya kepadanya berbicara mengenai kesetiaannya kepada Kristus: Engkau akan dinamakan Kefas (kata Ibrani untuk batu), yang dalam bahasa Yunani Petrus. Demikianlah yang seharusnya diartikan di sini, seperti dalam Kisah Para Rasul 9:36, Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas, Tabita adalah bahasa Ibrani dan Dorkas adalah bahasa Yunani yang berarti anak kijang. Petrus bertabiat keras, tahan banting, dan tegar, dan hal ini saya anggap sebagai alasan utama mengapa Kristus menamainya Kefas -- batu. Di kemudian hari ketika Kristus berdoa untuknya supaya imannya jangan gugur, supaya ia tetap teguh bagi Kristus, dan pada saat yang sama menyuruhnya menguatkan saudara-saudaranya serta siap meneguhkan orang lain, pada saat itulah Ia membuatnya sesuai dengan nama yang diberikan-Nya di sini, Kefas -- batu. Orang-orang yang datang kepada Kristus haruslah datang dengan tekad bulat untuk tetap teguh dan setia kepada-Nya, seperti batu, kokoh dan tegar, dan karena kasih karunia-Nyalah mereka bisa seperti itu. Perkataan-Nya kepada mereka, "Teguhkanlah hatimu," membuat mereka menjadi teguh. Nah, dengan diberi nama Kefas, ini tidak membuktikan bahwa hanya Petruslah satu-satunya batu yang di atasnya gereja didirikan. Sama seperti Yakobus dan Yohanes yang diberi nama Boanerges tidak membuktikan bahwa hanya merekalah anak-anak guruh, atau Yusuf yang diberi nama Barnabas tidak membuktikan bahwa hanya dialah anak penghiburan.



BcO Kejadian 9:1-17

Perjanjian Allah dengan Nuh
9:1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. 9:2 Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. 9:3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. 9:4 Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. 9:5 Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. 9:7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya." 9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: 9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, 9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. 9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." 9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: 9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. 9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, 9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. 9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi." 9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Senin, 15 Januari 2024 - Markus 2:18-22 - BcO Kejadian 11:1-26 - Hari Biasa

PREV:
Renungan Katolik Sabtu, 13 Januari 2024 - Markus 2:13-17 - BcO Kejadian 8:1-22 - Hilarius





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)