misa.lagu-gereja.com        
 
View : 6906 kali
Khotbah Katolik 2016
Kamis, 20 Oktober 2016
(Lukas 12:49-53)

Khotbah Katolik Kamis, 20 Oktober 2016 Hari Biasa - Lukas 12:49-53. BcO Sir. 38:24-39:11

Kamis, 20 Oktober 2016
Hari Biasa
Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53.
BcO Sir. 38:24-39:11
warna liturgi Hijau

Lukas 12:49-53
Yesus membawa pemisahan
12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling pertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Penjelaasan:
* Pembicaraan lebih lanjut tentang penderitaan-penderitaan-Nya sendiri, yang sudah disadari-Nya, dan tentang penderitaan-penderitaan para pengikut-Nya, yang Ia ingin agar mereka pun terus menyadarinya dalam kehidupan mereka. Secara umum (ay. 49), "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi." Sebagian orang mengartikan perkataan ini dengan pemberitaan Injil dan pencurahan Roh Kudus, api suci. Api ini dikirim Kristus dengan tugas untuk memurnikan dunia, untuk mengangkat sisa-sisa kotoran di dalamnya, dan untuk membakar sekamnya, dan api itu telah menyala. Injil sudah mulai diberitakan, dan sudah ada persiapan bagi pencurahan Roh Kudus. Kristus membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Roh ini turun dalam lidah-lidah api. Namun demikian, dari perkataan selanjutnya, tampak bahwa api ini harus lebih dimengerti sebagai api penganiayaan. Kristus bukanlah penyebab dari penganiayaan ini, sebab penganiayaan terjadi karena dosa para pengacau, para penganiaya. Namun, Ia mengizinkannya,
bahkan menugaskannya, sebagai api yang memurnikan untuk menguji mereka yang dianiaya. Api itu telah menyala dalam bentuk permusuhan orang-orang Yahudi yang tidak saleh terhadap Kristus dan para pengikut-Nya. "Betapakah Aku harapkan api itu telah menyala! Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera. Jika api itu telah menyala, apakah yang hendak Kuperbuat? Haruskah Aku menunggu sampai api itu dipadamkan? Tidak, sebab api itu harus melekat kepada-Ku dan kepada semua orang, dan
dengannya Allah akan semakin dipermuliakan."

Ia sendiri harus menderita banyak hal, Ia harus melewati api yang telah menyala ini (ay. 50), "Aku harus menerima baptisan." Penderitaan-penderitaan biasanya dibandingkan dengan api atau air (Mzm. 66:12; 69:2-3). Penderitaan-penderitaan Kristus adalah keduanya, api dan air. Ia menyebut penderitaan-penderitaan-Nya ini sebuah baptisan (Mat. 20:22), sebab Ia dibenamkan di dalam air atau diperciki dengan air, seperti Israel yang dibaptis dalam awan dan dibenamkan ke dalamnya, seperti Israel yang dibaptis dalam laut (1Kor. 10:2). Ia harus diperciki dengan darah-Nya sendiri, dan dengan darah musuh-musuh-Nya (Yes. 63:3).

Perhatikanlah di sini:
(1) Kristus sudah melihat sebelumnya penderitaan-penderitaan-Nya. Ia tahu apa yang harus dialami-Nya, dan bagaimana pentingnya Dia mengalami penderitaan-

penderitaan itu: "Aku harus menerima baptisan." Ia menyebut penderitaan-Nya dengan sebuah istilah yang membuatnya terdengar ringan. Penderitaan itu adalah baptisan,

bukan luapan air. Aku harus dibenamkan, bukan ditenggelamkan, di dalamnya. Ia menyebutnya dengan suatu istilah yang menguduskan segala penderitaan-Nya itu, sebab

baptisan adalah nama yang menguduskan penderitaan itu, sebab baptisan adalah upacara yang kudus. Kristus dalam penderitaan-Nya mempersembahkan diri-Nya bagi kehormatan

Bapa-Nya, dan menahbiskan diri-Nya sebagai imam untuk selama-lamanya (Ibr. 7:27-28).
(2) Keberanian Kristus dalam menghadapi penderitaan-Nya: "Betapakah Aku harapkan api itu telah menyala!" Ia rindu akan saat Ia harus menderita dan wafat,

mata-Nya tertuju pada kemuliaan yang akan diperoleh dari penderitaan-penderitaan-Nya. Secara tidak langsung, ini seperti keadaan seorang wanita di dalam penderitaannya

hendak melahirkan, ia menyambut rasa sakitnya, karena penderitaan itu mempercepat kelahiran anaknya, ia berharap rasa sakit itu menusuk tajam dan hebat, supaya ia

tidak usah berlama-lama menderita. Penderitaan-penderitaan Kristus adalah kesengsaraan jiwa-Nya, yang dengan senang hati dijalani-Nya, dengan harapan bahwa melalui

penderitaan itu Ia akan melihat keturunan-Nya (Yes. 53:10-11). Betapa hati-Nya terpatri pada penebusan dan keselamatan umat manusia.
2. Ia memberi tahu mereka yang ada di sekeliling-Nya bahwa mereka juga harus menanggung berbagai kesusahan dan kesulitan (ay. 51): "Kamu menyangka, bahwa Aku

datang untuk membawa damai di atas bumi, untuk memberimu ketenangan dalam memiliki bumi, dan hidup berkelimpahan secara lahiriah di dalamnya?" Di sini tersirat bahwa

mereka cenderung berpikiran seperti ini, malah bahwa mereka terus beranggapan demikian, bahwa Injil akan diterima di mana-mana, bahwa semua orang akan memeluknya

dengan suara bulat dan bahwa oleh sebab itu mereka akan berusaha membuat para pengabarnya merasa tenang dan hebat, bahwa Kristus, kalaupun Ia tidak memberi mereka

kemegahan dan kekuasaan, setidaknya akan memberi mereka kedamaian. Dalam hal ini mereka didorong oleh bacaan-bacaan dari Perjanjian Lama yang berbicara tentang

kedamaian dalam kerajaan Mesias, yang hanya ingin mereka mengerti sebagai kedamaian lahiriah. "Tetapi," kata Kristus, "kamu keliru, sebab apa yang akan terjadi justru

bertentangan dengan itu, dan karena itu janganlah kamu menghibur dirimu dengan gambaran Firdaus orang-orang bodoh. Kamu akan melihat":
(1) "Bahwa pemberitaan Injil akan mengakibatkan pertentangan." Rancangan Injil dan kuasanya yang benar memang untuk menyatukan anak-anak manusia satu dengan

yang lain, untuk mengumpulkan mereka bersama-sama dalam jalinan kasih yang kudus, dan jika mereka semua mau menerimanya, maka itulah yang akan dihasilkan. Akan tetapi,

nyatanya, ada orang banyak yang bukan hanya tidak mau menerima Injil, tetapi juga menentangnya, yang marah karena kejahatan-kejahatan mereka diusik olehnya, dan berang

terhadap orang-orang yang menerimanya. Semuanya ini memberikan kesempatan, meskipun bukan penyebab, bagi adanya pertentangan itu. Ketika orang kuat dan bersenjata

menjaga rumahnya, di dunia orang-orang bukan-Yahudi, maka amanlah segala miliknya. Segalanya serba tenang, karena semua orang menuju ke arah yang sama, para filsuf

dengan berbagai aliran mereka dapat hidup rukun satu sama lain, begitu pula dengan para penyembah ilah-ilah yang beraneka ragam. Tetapi ketika Injil diberitakan, dan

banyak orang diterangi olehnya, dan berbalik dari kuasa Iblis kepada Allah, maka timbullah suatu gejolak, suatu suara berderak-derak (Yeh. 37:7). Sebagian orang

memisahkan diri mereka dengan memeluk Injil, dan ini membuat yang lain marah. Ya, bahkan di antara orang-orang yang menerima Injil akan ada berbagai pendapat dan

perasaan yang berbeda dalam menanggapi perkara-perkara kecil, dan ini akan mengakibatkan pertentangan, yang diperbolehkan Kristus demi tujuan-tujuan yang kudus (1Kor.

11:18), yaitu agar orang-orang Kristen dapat belajar dan berlaku sabar satu sama lain (Rm. 14:1-2).
(2) "Bahwa pertentangan ini akan dialami juga oleh keluarga-keluarga, dan pemberitaan Injil akan menimbulkan perpecahan di antara kerabat-kerabat terdekat"

(ay. 53): ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya. Ini terjadi apabila yang satu menjadi Kristen dan yang lain tidak, sebab yang menjadi

Kristen akan bersemangat untuk mempertobatkan yang lain dengan perkataan dan tindakan kasih (1Kor. 7:16). Paulus, segera setelah ia bertobat, bersoal jawab (Kis.

9:29). Orang yang terus tidak percaya akan merasa berang dan akan membenci serta menganiaya orang yang melalui iman dan ketaatannya bersaksi melawan dan mencela

ketidakpercayaan serta ketidaktaatan mereka. Semangat fanatisme dan penganiayaan akan memutuskan tali persaudaraan dan kasih sayang yang paling kuat (lih. Mat. 10:35

dan Mat. 24:7). Bahkan ibu dan anaknya perempuan berselisih tentang agama; orang-orang yang tidak percaya menjadi buas dan garang sampai bersedia menyerahkan orang-

orang percaya, walaupun sangat dekat dengan mereka dan sangat mereka kasihi, ke dalam tangan para penganiaya yang haus darah. Kita membaca dalam Kisah Para Rasul bahwa

di mana pun Injil diberitakan, orang-orang dihasut untuk melakukan penganiayaan. Injil di mana-mana mendapat perlawanan, dan menimbulkan huru-hara besar mengenai Jalan

Tuhan. Oleh karena itu, janganlah murid-murid Kristus mengidam-idamkan damai di bumi bagi diri mereka, sebab mereka diutus seperti domba di tengah-tengah serigala.

Label:   Lukas 12:49-53 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2016
Ayub 1:1-22(1)
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 11:15-26(1)
Lukas 11:27-28(1)
Lukas 11:29-32(1)
Lukas 11:37-41(1)
Lukas 12:39-48(1)
Lukas 12:49-53(1)
Lukas 12:54-59(1)
Lukas 13:1-9(1)
Lukas 15:1-10(1)
Lukas 1:39-45(1)
Lukas 20:27-38(1)
Lukas 21:5-19(1)
Matius 11:2-11(1)
Matius 1:18-24(1)
Matius 24:37-44(1)
Matius 3:1-12(1)
Matius 5:1-12a(1)
Yohanes 1:1-18(2)
Yohanes 6:37-40(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA




Arsip Khotbah Katolik 2016..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)