misa.lagu-gereja.com        
 
Jumat, 24 Mei 2024
Hari Biasa
Yak. 5:9-12; Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12;
Markus 10:1-12
BcO 2 Korintus 5:1-21
Warna Liturgi Hijau

Markus 10:1-12
Perceraian
10:1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula. 10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" 10:3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" 10:4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." 10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. 10:6 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 10:7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. 10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 10:10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. 10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. 10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Penjelasan:


* Pengajaran mengenai Perceraian (10:1-12)
Yesus Tuhan kita adalah seorang Pengkhotbah keliling. Ia tidak berada di satu tempat untuk waktu yang lama, karena seluruh tanah Kanaan adalah wilayah gereja-Nya atau daerah penggembalaan-Nya. Oleh karena itu Ia mengunjungi setiap bagiannya dan memberikan perintah kepada mereka yang berada di setiap pelosok negeri itu. Dalam perikop ini kita mendapati Ia sedang berada di perbatasan Yudea, arah ke timur seberang Sungai Yordan. Belum lama berselang, Ia berada di perbatasan paling barat, dekat Tirus dan Sidon. Jadi perjalanan-Nya seperti jalan keliling matahari, yang dari terik dan panasnya tiada sesuatu pun yang bisa luput. Nah, di sini kita mendapati Dia:

I. Dikerumuni oleh banyak orang (ay. 1). Ke mana pun Ia pergi, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia; mereka mendatangi-Nya lagi, seperti yang mereka lakukan saat Ia berada di tempat itu sebelumnya, dan, seperti biasa, Ia mengajar mereka lagi. Perhatikanlah, berkhotbah merupakan pekerjaan tetap Kristus. Inilah pekerjaan yang biasa Ia lakukan pada waktu dulu, dan karena itu, di mana pun Ia datang, Ia melakukan apa yang biasa dikerjakan-Nya itu. Dalam Injil Matius dikatakan, "Ia menyembuhkan mereka," sedangkan dalam Injil Markus ini disebutkan, "Ia mengajar mereka," karena kesembuhan itu dilakukan untuk meneguhkan pengajaran-Nya dan supaya orang mau mengikutinya, sedangkan pengajaran-Nya digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan kesembuhan yang Ia lakukan. Ia kembali mengajar mereka. Perhatikanlah, orang-orang yang sudah pernah diajar oleh Kristus pun perlu untuk diajarkan kembali. Inilah sifat sejati dari ajaran Kristen, bahwa selalu ada lagi yang harus dipelajari, bahwa kita ini makhluk pelupa, jadi perlu selalu diingatkan kembali mengenai apa telah kita ketahui.


II. Kita mendapati-Nya berdebat dengan orang Farisi,
yang iri dengan kemajuan jangkauan pelayanan rohani-Nya, dan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menghalangi dan menentang-Nya, mengalihkan perhatian-Nya dan membingungkan-Nya untuk menghasut orang-orang untuk menentang-Nya.

Dalam hal ini kita melihat:

        . Orang Farisi mengawali dengan sebuah pertanyaan mengenai perceraian (ay. 2), Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya? Sebenarnya ini merupakan sebuah pertanyaan yang baik, jika saja ditanyakan pada tempatnya dan dengan kerendahan hati untuk mengetahui kehendak Allah mengenai hal tersebut. Tetapi pertanyaan ini sudah mereka rencanakan untuk mencobai Dia, karena mereka sudah menunggu-nunggu cara untuk menentang-Nya, dan kesempatan untuk menguji Dia, karena mau tidak mau Yesus harus menjawab pertanyaan mereka itu. Para pelayan Tuhan harus waspada, supaya tidak terjerat oleh pertanyaan-pertanyaan palsu.
        . Kristus menjawab mereka dengan sebuah pertanyaan (ay. 3), "Apa perintah Musa kepada kamu?" Ini ditanyakan-Nya kepada mereka untuk menunjukkan rasa hormat-Nya kepada hukum Musa dan untuk memperlihatkan bahwa Ia tidak datang untuk melenyapkannya, serta untuk mengajak mereka untuk memberikan penghormatan yang adil terhadap seluruh tulisan Musa dan membandingkan satu bagian dengan bagian yang lain dari hukum itu.
        . Keterangan jelas yang mereka temukan dalam hukum Musa mengenai perceraian (ay. 4). Kristus bertanya, "Apa perintah Musa kepada kamu?" Mereka mengakui bahwa Musa hanya mengizinkan atau memperbolehkan seorang laki-laki untuk membuat surat cerai terhadap isterinya dan menyuruhnya pergi (Ul. 24:1). "Jika kamu akan melakukannya, kamu harus menulis surat cerai, menyerahkannya ke tangan perempuan itu, menyuruh dia pergi, dan tidak boleh kembali lagi kepadanya."
        . Dalam jawaban-Nya, Yesus tetap berpegang pada ajaran yang telah ditetapkan-Nya dari semula mengenai masalah ini, yaitu bahwa "setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah" (Mat. 5:32). Dan untuk menjelaskan hal ini, Ia memperlihatkan:
            (1) Bahwa alasan mengapa Musa, dalam hukumnya, mengizinkan perceraian, adalah supaya mereka tidak menyalahgunakan izin tersebut; karena izin tersebut diberikan justru karena ketegaran hati mereka (ay. 5), kalau-kalau, jika mereka tidak diizinkan untuk menceraikan sang istri, mereka akan membunuhnya. Dengan demikian, sebenarnya tidak seorang pun diperbolehkan membuang istrinya, jadi mereka harus mengakui bahwa mereka sendirilah yang tegar hati sampai menuntut diberikannya izin tersebut.
            (2) Bahwa upaya yang dilakukan Musa terhadap lembaga pernikahan, menurut sejarah ini, adalah untuk menentang perceraian, yang maksudnya sama saja dengan melarang terjadinya perceraian itu. Karena itu, jika pertanyaannya adalah "Apa perintah Musa kepada kamu?" (ay. 3), maka jawabannya haruslah, "Walaupun dengan sebuah ketetapan yang sifatnya hanya sementara Musa mengizinkan perceraian kepada orang Yahudi, namun sebenarnya dengan alasan kekekalan ia melarang perceraian itu kepada semua keturunan Adam dan Hawa, dan itulah hukum yang harus kita patuhi."

Musa mengatakan kepada kita:
                [1] Bahwa Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, seorang laki-laki dan seorang perempuan, supaya Adam tidak bisa meninggalkan istrinya dan mengambil perempuan lain, karena memang tidak ada perempuan lain lagi waktu itu, dan ini merupakan isyarat bagi anak-anak laki-lakinya bahwa mereka tidak boleh berbuat demikian.
                [2] Bilamana laki-laki dan perempuan ini, menurut peraturan Allah, bersatu dalam satu ikatan pernikahan yang kudus, hukumnya adalah bahwa seorang pria harus meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya (ay. 7), yang tidak hanya menunjukkan kedekatan dari hubungan mereka, tetapi juga keabadiannya. Laki-laki tersebut harus sedemikan dekatnya dengan istrinya sehingga tidak dapat dipisahkan.
                [3] Hasil dari hubungan ini adalah bahwa, walaupun mereka itu dua, mereka kini sudah menjadi satu, menjadi satu daging (ay. 8). Persatuan di antara mereka merupakan persatuan paling intim yang pernah ada, dan, seperti yang diutarakan Dr. Hammond, merupakan hal yang suci yang tidak boleh dinodai.
                [4] Allah sendiri yang telah mempersatukan mereka; Ia bukan saja, sebagai Pencipta, memperlengkapi mereka untuk saling menghibur dan menolong, tetapi Ia juga, dalam hikmat dan kebaikan, telah menetapkan mereka yang bersatu itu untuk hidup bersama dalam kasih sampai maut memisahkan mereka. Pernikahan bukanlah penemuan manusia, tetapi merupakan lembaga ilahi, karena itu harus diperhatikan dengan segala kesalehan, dan lebih dari itu, karena pernikahan itu merupakan kiasan yang penuh misteri mengenai kesatuan yang tak terpisahkan antara Kristus dan Gereja-Nya.

Sekarang, dari semua ini Ia menarik kesimpulan, bahwa laki-laki tidak boleh menjauhkan diri dari istrinya, karena Allah telah mendekatkan mereka sedemikian rupa. Ikatan yang telah diikat oleh Allah sendiri tidak boleh dilepaskan dengan begitu saja. Seorang laki-laki yang bermaksud menceraikan istrinya karena pelanggaran apa saja, sebaiknya memikirkan nasibnya sendiri, jika Allah memperlakukan dia dengan cara yang sama (Yes. 50:1; Yer. 3:1).

Pembicaraan Kristus dengan murid-murid-Nya, secara pribadi, mengenai masalah ini (ay. 10-12). Murid-murid ini sangat beruntung memperoleh kesempatan untuk berbicara secara pribadi dengan Kristus, bukan hanya mengenai rahasia Injil, tetapi juga tentang kewajiban-kewajiban moral, sehingga hati mereka bisa dipuaskan. Dalam pembicaraan pribadi ini, tidak ada hal lain lagi yang disinggung selain hukum yang ditetapkan Kristus mengenai hal perceraian ini, yaitu bahwa barangsiapa menceraikan istrinya, lalu menikah dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan "terhadap isterinya" itu. Ia bersalah kepada istrinya, karena melanggar perjanjian dengan istrinya itu (ay. 11). Kristus menambahkan, jika seorang perempuan menceraikan suaminya, melarikan diri dari suaminya, meninggalkan suaminya dengan persetujuan, dan menikah dengan laki-laki lain, perempuan itu berbuat zinah (ay. 12), dan tidak ada alasan apa pun baginya untuk mengatakan bahwa ia melakukannya dengan persetujuan dari suaminya. Hikmat dan anugerah, kekudusan dan kasih, yang memerintah di dalam hati, akan membuat perintah-perintah tersebut menjadi ringan walaupun menurut pemikiran daging mungkin merupakan kuk yang berat.


BcO 2 Korintus 5:1-21

5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini, 5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang. 5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. 5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. 5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, 5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat -- 5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. 5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Pelayanan untuk pendamaian
5:11 Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu. 5:12 Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah. 5:13 Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. 5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. 5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.




___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 25 Mei 2024 - Markus 10:13-16 & 2 Korintus 6:1--7:1

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 23 Mei 2024 - Markus 9:41-50 - BcO 2 Korintus 4:5-18 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)