misa.lagu-gereja.com        
 
Minggu, 27 Oktober 2024
Hari Minggu Biasa XXX
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6;
Markus 10:46-52
BcO Kebijaksanaan 1:1-15
MT/BPI Edisi Baru: 115, 954 Lama: 830, 954
Saran Nyanyian: PS 539, 544, 546, 549, 562, 653, 674
Warna Liturgi Hijau

Markus 10:46-52
Yesus menyembuhkan Bartimeus
10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Penjelasan:






* Bartimeus Disembuhkan (10:46-52)
Kutipan cerita ini cocok dengan yang terdapat dalam Matius 20:29 dst. Hanya saja dalam Matius diceritakan ada dua orang buta, sedangkan di sini, dan dalam Lukas 18:35, hanya ada satu. Tentu saja, jika ada dua, maka pasti ada satu juga. Yang satu ini disebut namanya dalam Markus ini, yang adalah seorang pengemis buta yang banyak dibicarakan itu. Namanya Bartimeus, anak Timeus, yang menurut sebagian orang berarti anak seorang buta. Ia seorang anak laki-laki yang buta dari seorang ayah yang juga buta, yang membuat keadannya itu lebih buruk lagi, tetapi kesembuhannya lebih ajaib. Oleh sebab itu, kejadian ini lebih jelas menggambarkan kesembuhan rohani yang benar-benar dikerjakan oleh anugerah Kristus, karena yang disembuhkan itu bukan saja orang yang buta dari lahirnya, tapi juga lahir dari orangtua yang juga buta.

I. Orang buta tersebut duduk meminta sedekah, seperti yang dilakukan orang-orang demikian kepada kita. Perhatikanlah, mereka yang karena pemeliharaan Allah tidak mampu mempunyai cara lain lagi untuk mencari nafkah, mereka ini patut memperoleh perbuatan amal kita. Kita harus lebih peduli dengan orang-orang semacam ini.
 
II. Ia berseru kepada Tuhan Yesus memohon belas kasihan, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku." Kesengsaraan merupakan sasaran dari belas kasihan. Karena itu, ia menunjukkan keadaannya yang sengsara itu untuk mendapatkan rasa iba dari Anak Daud, yang tentang Dia telah dinubuatkan bahwa ketika Ia datang untuk menyelamatkan kita, mata orang-orang buta akan dicelikkan (Yes. 35:5). Apabila kita memohon pertolongan dan kesembuhan dari Kristus, kita harus memandang Dia sebagai Mesias yang dijanjikan, Sang Wali, Pemberi belas kasih dan anugerah.

III. Kristus mendorong orang buta itu untuk berharap supaya menemukan belas kasihan karena Ia berhenti dan memerintahkan untuk memanggilnya. Kita tidak boleh menganggap berhenti itu suatu penghalang yang menghambat jalan kita, asalkan kita memang melakukannya untuk suatu pekerjaan baik. Orang-orang di sekeliling orang buta, yang tadinya membuatnya tawar hati, kini sebaliknya menyemangati dia bahwa Kristus berkenan menunjukkan belas kasihan-Nya kepada dia. Mereka berkata, "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau; dan jika Ia memanggil engkau, Ia akan menyembuhkan engkau." Perhatikanlah, undangan anugerah yang diberikan Kristus kepada kita untuk datang kepada-Nya merupakan dorongan luar biasa dalam membangkitkan pengharapan kita, sehingga kita harus bersegera untuk datang kepada-Nya, dan kita akan memperoleh apa yang kita harapkan. Biarlah yang bersalah, yang mengalami kekosongan hidup, yang dicobai, yang lapar, yang telanjang, menguatkan hatinya, karena Ia memanggil mereka untuk diampuni, untuk dipenuhi, untuk ditolong, untuk dikenyangkan, untuk diberikan pakaian, untuk mendapatkan semua yang telah disediakan bagi mereka, sesuai dengan keperluan masing-masing.

IV. Orang malang itu segera melakukan yang terbaik untuk menemui Kristus; ia menanggalkan jubahnya, dan pergi mendapatkan Yesus (ay. 50); ia menanggalkan segala sesuatu yang bisa membahayakan dia dengan membuatnya jatuh, atau bisa menghalangi dia untuk menemui Kristus, atau yang bisa memperlambat gerakannya. Mereka yang ingin datang kepada Yesus harus menanggalkan jubah rasa cukupnya, harus mengosongkan dirinya dari semua kesombongan, dan harus menanggalkan setiap beban dari diri mereka, dan dosa yang, seperti jubah yang panjang, begitu merintangi mereka (Ibr. 12:1).

V. Kebaikan khusus yang dimintanya adalah supaya matanya bisa melihat, sehingga ia dapat bekerja untuk membiayai hidupnya, dan tidak lagi menjadi beban bagi orang lain. Hal yang sangat dikehendaki adalah supaya kita mampu menghasilkan makanan bagi hidup kita sendiri. Sangatlah memalukan bagi manusia bila karena kebodohan dan kemalasannya, ia membuat dirinya buta dan lumpuh, padahal Allah sendiri telah mengaruniakannya anggota badan dan indra.

VI. Kebaikan yang ia minta itu diterimanya, matanya disembuhkan (ay. 52). Ada dua hal yang ditambahkan Markus di sini, yang menunjukkan:

. Bagaimana Kristus membuat orang itu menerima kebaikan ganda, dengan menaruh kehormatan atas imannya, "Imanmu telah menyelamatkan engkau; iman kepada Kristus sebagai Anak Daud, dan belas kasihan dan kuasa-Nya; bukan kesusahanmu, tetapi imanmu, yang membuat Kristus bekerja, atau lebih tepatnya, Kristus membuat imanmu bekerja." Pertolongan yang paling menghibur adalah yang datang oleh iman kita.

. Bagaimana Ia membuat diri-Nya menerima kebaikan ganda; Ketika orang itu bisa melihat, ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Dengan ini, orang itu menunjukkan bahwa ia telah disembuhkan, ia tidak lagi membutuhkan orang lain untuk membantunya, tetapi bisa berjalan sendiri; dan dengan ini ia membuktikan perasaan bersyukurnya atas kebaikan Kristus kepadanya, yaitu bahwa ia menggunakan penglihatannya itu dengan mengikuti Kristus. Tidaklah cukup untuk hanya datang kepada Kristus untuk mendapatkan kesembuhan rohani, tetapi, ketika kita disembuhkan, kita harus tetap mengikuti Dia, supaya kita dapat memuliakan Dia dan menerima petunjuk dari-Nya. Mereka yang mempunyai penglihatan rohani dapat melihat keindahan di dalam Kristus yang akan membawa mereka mengikuti Dia.




BcO Kebijaksanaan 1:1-15
Carilah kebijaksanaan dan jauhilah dosa
1
    Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia, hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati!
2
    Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh yang tidak mencobai-Nya, dan menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya.
3
    Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari pada Allah, dan kekuasaan-Nya yang diuji mengenyahkan orang bodoh.
4
    Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai oleh dosa.
5
    Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya.
6
    Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, tetapi orang penghujat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya.
7
    Sebab roh Tuhan memenuhi dunia semesta, dan Ia yang merangkum segala-galanya mengetahui apapun yang disuarakan.
8
    Maka tidaklah tersembunyi siapa saja yang fasik bicaranya, dan tidak dilewatkan keadilan penghukum.
9
    Rencana orang fasik akan diselidiki kelak, dan laporan tentang perkataannya sampai ke hadapan Tuhan, supaya pelanggaran-pelanggarannya dihukum.
10
    Sebab telinga-Nya dengan cemburu mendengar segala sesuatu, malah bunyi gerutupun tak tersembunyi.
11
    Jadi, waspadalah terhadap gerutu yang sia-sia, dan awasilah lidahmu agar jangan memfitnah. Karena omongan tersembunyipun pasti ada akibatnya, dan mulut yang berdusta mematikan orang.
12
    Jangan mencari-cari maut dengan hidup sesat, dan kebinasaan jangan kamu tarik dengan perbuatan tanganmu.
13
    Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap.
14
    Sebaliknya Ia menciptakan segala-galanya supaya ada, dan supaya makhluk-makhluk jagat menyelamatkan. Di antaranyapun tidak ada racun yang membinasakan, dan dunia orang mati tidak merajai bumi.
15
    Maka kesucian mesti baka.




___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Jumat, 1 November 2024 - Matius 5:1-12a - BcO Wahyu 4:1-11 - HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS

PREV:
Pembacaan Katolik mulai Senin, 14 Oktober 2024 sd. Minggu, 20 Oktober 2024





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)