misa.lagu-gereja.com        
 
Rabu, 5 Juni 2024
Perayaan Wajib
St. Bonifasius
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2a.2bcd;
Markus 12:18-27
BcO Galatia 3:15-4:7
Warna Liturgi Merah

Markus 12:18-27
Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
12:18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 12:19 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 12:20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 12:21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 12:22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 12:23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 12:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 12:25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Penjelasan:

* Pertanyaan Orang Saduki (12:18-27)

Di sini diceritakan tentang orang Saduki, yang merupakan orang-orang Deis pada zaman itu. Tetapi, tampaknya mereka tidak seperti ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, dan imam-imam kepala, yang melakukannya dengan niat jahat terhadap diri-Nya; mereka bukan orang-orang yang fanatik dan suka menganiaya, melainkan suka bersikap skeptis dan tidak mau percaya. Yang menjadi sasaran penyerangan mereka adalah pengajaran-Nya, untuk menghalangi penyebarannya, karena mereka menyangkal adanya kebangkitan dan dunia roh, ganjaran dan hukuman setelah kematian. Kebenaran-kebenaran besar dan mendasar yang mereka ingkari inilah yang menjadi inti pengajaran Kristus, yang hendak dikukuhkan dan dibuktikan-Nya dan bahkan diajarkan-Nya jauh melampaui apa yang pernah didengar orang sebelumnya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang Saduki bermaksud mengacaubalaukan ajaran-Nya.

I. Perhatikanlah cara yang mereka gunakan untuk mengacaukan ajaran-Nya.
Mereka mengutip hukum kuno, yaitu jika seorang pria mati tanpa meninggalkan keturunan, saudaranya wajib menikahi jandanya (ay. 19). Mereka mengandaikan adanya suatu masalah yang terjadi persis seperti yang dikatakan hukum itu, bahwa ada tujuh orang bersaudara berturut-turut menjadi suami dari satu orang wanita (ay. 20). Mungkin orang-orang Saduki ini, sesuai dengan kebiasaan berpikir mereka yang duniawi, dengan ini bermaksud untuk mengejek hukum tersebut, dan dengan begitu hendak menghina seluruh sistem peraturan Musa sebagai tidak masuk akal dan sulit untuk dilaksanakan. Begitulah, orang-orang yang menyangkal kebenaran ilahi umumnya akan meremehkan hukum dan peraturan ilahi. Tetapi ini barulah permulaannya saja. Rencana mereka yang sebenarnya adalah untuk menyingkap pengajaran mengenai kebangkitan. Dalam anggapan mereka, jika memang ada kehidupan yang akan datang, pastilah keadaannya seperti kehidupan sekarang ini, dan kalau begitu, pikir mereka, ajaran mengenai kebangkitan ini akan mengalami jalan buntu dalam dua hal. Yang pertama, ajaran ini tidak bisa mengatasi masalah yang tidak masuk akal ini, yaitu bahwa seorang perempuan pada masa itu harus mempunyai tujuh orang suami. Kedua, ajaran ini akan mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan, yakni akan menjadi istri dari pria manakah si perempuan itu? Lihatlah betapa halus dan hampir tidak kelihatannya ajaran sesat ini merusak kebenaran; mereka tidak menyangkalnya, tetapi juga tidak mengatakan, "Tidak ada kebangkitan." Oh tidak, tampaknya mereka tidak meragukannya. Mereka tidak mengatakan, "Jika ada kebangkitan, siapa yang akan menjadi suami perempuan itu?" Mereka tidak mengatakannya seperti yang dikatakan Iblis kepada Kristus, "Jika Engkau Anak Allah." Padahal, mereka ini tampak seperti binatang-binatang buas di padang yang lebih cerdik daripada ular naga sekalipun. Mereka pura-pura mengakui kebenaran itu, seolah-olah mereka itu bukan orang Saduki. Oh tidak, seakan-akan mereka mau berkata, siapa yang mengatakan kami ini menyangkali adanya kebangkitan? Jadi mereka menerima bulat-bulat begitu saja bahwa memang ada kebangkitan dan berpura-pura ingin mengetahui pengajaran mengenainya, padahal yang sebenarnya mereka bermaksud untuk memberikan tikaman yang mematikan. Ingatlah, seperti itulah tipuan yang umumnya dipakai oleh ajaran-ajaran sesat dan orang Saduki untuk membingungkan dan mengacaukan kebenaran, tanpa harus menyangkali kebenaran itu secara langsung.

II. Perhatikanlah sekarang cara yang digunakan Kristus untuk membersihkan dan menegakkan kebenaran ajaran kebangkitan,
yang hendak dikaburkan dan digoncangkan oleh orang-orang Saduki itu. Inilah kesempatan yang baik, yang tidak mau dibiarkan Kristus berlalu begitu saja. Sebaliknya, Ia memakai kesempatan ini untuk menguraikan ajaran-Nya, supaya mereka bisa dipulihkan, atau, kalau mereka tidak mau, semoga orang lain bisa dikuatkan.

. Ia menyatakan kesalahan orang Saduki, dan bahwa kesalahan mereka itu adalah karena kebodohan mereka. Mereka yang suka bermain-main dengan pengajaran tentang kebangkitan ini, seperti juga sebagian orang pada zaman kita ini, mereka pikir merekalah orang yang tahu segala-galanya, karena mereka menganggap diri mereka adalah orang-orang yang berpikiran bebas. Tetapi mereka tidak sadar bahwa dalam kenyataannya, merekalah orang-orang bodoh di Israel, para pemikir yang pikirannya paling diperbudak dan paling dipenuhi dengan berbagai prasangka buruk di dunia ini. Kamu sesat. Sadarilah sendiri kesalahanmu itu. Penyebab kesalahanmu adalah:

(1) Karena kamu tidak mengerti Kitab Suci.
Walaupun orang-orang Saduki ini membaca Kitab Suci, mereka mungkin belum siap untuk menerimanya, karena boleh dikatakan mereka benar-benar tidak mengetahui Kitab Suci, dan ini terbukti dari ketidaktahuan mereka akan maksud dan arti dari Kitab Suci, dan hanya mereka-reka apa yang ada di dalamnya. Mereka juga mungkin tidak mau menerima Kitab Suci sebagai Firman Allah, dan sebagai gantinya malah melawan Kitab Suci dengan pola-pola pemikiran mereka yang rusak, sehingga tidak ada yang dapat mereka percayai selain dari apa yang mereka terka dengan pikiran mereka sendiri. Perhatikanlah, pengetahuan yang benar tentang Alkitab, sebagai mata air dari mana agama Kristen seluruhnya sekarang mengalir, dan dasar yang digunakan untuk membangunnya, merupakan pelindung terbaik yang dapat menghidarkan kita dari kesalahan. Jagalah kebenaran, kebenaran Alkitab, dan kebenaran itu akan menjagamu.

(2) Karena kamu tidak mengerti kuasa Allah.
Mereka hanya tahu bahwa Allah itu mahakuasa, tetapi tidak mampu menerapkan pengajaran tersebut dalam masalah ini, dan hanya bisa menyerah dan membiarkan kebenaran itu tunduk di bawah kemustahilan. Padahal, jika mereka mau tetap berpegang teguh pada ajaran bahwa Allah itu mahakuasa, mereka akan menemukan jawaban atas apa yang mereka pikir mustahil itu, karena tidak ada yang mustahil bagi kuasa Allah. Karena itu apa yang telah sekali dinyatakan Allah mengenai kuasa-Nya ini, kita harus mendengarnya dua kali, yaitu untuk mendengar dan percaya, dan untuk mendengar dan menerapkannya -- bahwa kuasa itu dari Allah asalnya (Mzm. 62:12; Rm. 4:19-21). Kuasa yang sama ini, yang menciptakan tubuh dan jiwa dan melindungi keduanya saat masih menyatu, dapat melindungi tubuh supaya tetap aman, dan jiwa untuk tetap aktif ketika keduanya terpisah, dan dapat menyatukan mereka lagi; Lihatlah, tangan TUHAN tidak kurang panjang. Kuasa Allah dapat dilihat pada pembaruan muka bumi (Mzm. 104:30), dalam menghidupkan biji gandum (Yoh. 12:24), dalam memulihkan keadaan orang yang hina menjadi kaya (Yeh. 37:12-14), dalam membangkitkan banyak orang dengan ajaib, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan khususnya dalam kebangkitan Kristus (Ef. 1:19-20). Semua peristiwa ini memberikan petunjuk akan jaminan kebangkitan kita oleh kuasa yang sama (Flp. 3:21); menurut karya-Nya yang mahakuasa di mana Ia sanggup untuk menundukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

. Ia mengalahkan semua serangan keberatan mereka dengan meletakkan pengajaran tentang kehidupan yang akan datang dalam terang yang sesungguhnya (ay. 25); Apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. Bodoh untuk menanyakan, "Siapakah yang akan menjadi suami perempuan itu?" Karena hubungan antara suami dan istri, walaupun dilembagakan dalam Taman Eden duniawi, tidak akan dikenal dalam Taman Eden sorgawi. Penganut agama lain dan orang kafir mengharapkan kesenangan duniawi dalam sorga kebodohan mereka, tetapi pengikut-pengikut Kristus mengetahui hal-hal yang lebih baik, yaitu bahwa darah dan daging tidak akan mewarisi Kerajaan Allah (1Kor. 15:50), dan mengharapkan hal-hal yang lebih baik -- yaitu, dalam kepuasan penuh dalam kasih dan rupa Allah (Mzm. 17:15); mereka akan menjadi seperti malaikat-malaikat Allah di sorga, dan kita tahu bahwa mereka tidak mempunyai anak dan istri. Tidak mengherankan jika kita membingungkan diri kita sendiri dengan berbagai kemustahilan yang tidak berkesudahan, jika kita mereka-reka pikiran kita mengenai dunia roh melalui hal-hal yang terjadi di dunia jasmani ini.

III. Kristus membangun ajaran-Nya mengenai keadaan kehidupan akan datang dan mengenai diberkatinya orang-orang benar pada saat itu berdasarkan perjanjian Allah dengan Abraham, yang berkenan diakui-Nya bahkan setelah kematian Abraham. Ia mengarahkan mereka kepada Kitab Suci, "Tidakkah kamu baca dalam kitab Musa?" Memang ada untungnya juga kalau kita berurusan dengan orang-orang yang sudah membaca Kitab Suci, walaupun banyak yang sudah membacanya hanya bisa bergulat dengannya, seperti kaum Saduki ini, sampai menemui kehancuran sendiri. Nah, apa yang dirujuk oleh Kristus kepada mereka adalah apa yang Allah katakan kepada Musa di semak belukar, "Akulah Allah Abraham; bukan saja Aku Allahnya pada waktu dulu, tetapi masih demikian sampai kini; Akulah Allah kehidupan dan kebahagiaan bagi Abraham, yang mencukupi segalanya bagi dia." Perhatikanlah, kalau kita pikir baik-baik, tidaklah masuk akal bahwa hubungan Allah dengan Abraham harus dilanjutkan dan diakui kalau Abraham sendiri sudah tiada, atau bahwa Allah yang hidup harus terus menjadi pegangan hidup dan kebahagiaan seseorang yang sudah mati. Berdasarkan ini, bisa kita simpulkan,

. Bahwa jiwa Abraham masih ada dan berpisah dari tubuh jasmaninya.

. Bahwa karena itu, pada suatu ketika nanti, tubuh itu akan bangkit lagi; karena secara bawaan jiwa manusia cenderung untuk mencari tubuh jasmani, supaya tidak terjadi pemisahan menyeluruh dan abadi yang tidak mendatangkan ketenangan dan kedamaian, yang menjauhkan kebahagiaan dan sukacita dari jiwa yang telah memiliki Tuhan sebagai Allahnya. Pada akhirnya, Kristus menyimpulkan, "Kamu benar-benar sesat." Orang yang menyangkali adanya kebangkitan kembali benar-benar sesat, dan mereka pantas dikatakan demikian.



BcO Galatia 3:15-4:7
Hukum Taurat atau janji
3:15 Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorangpun. 3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. 3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya. 3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham. 3:19 Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran -- sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu -- dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. 3:20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu. 3:21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. 3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. 3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. 3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. 3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Tak ada lagi perhambaan
4:1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; 4:2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. 4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. 4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Kamis, 6 Juni 2024 - Markus 12:28b-34 - BcO Galatia 4:8-5:1a - Norbertus

PREV:
Renungan Katolik Selasa, 4 Juni 2024 - Markus 12:13-17 - BcO Galatia 2:11-3:14 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)