misa.lagu-gereja.com        
 
Sabtu, 8 Juni 2024
Perayaan Wajib
Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria
Yes. 61:9-11; MT 1 Sam. 2:4-5,6-7,8abcd;
Lukas 2:41-51
BcO Galatia 5:25-6:18
Warna Liturgi Putih

Baca Juga:

Lukas 2:41-51
Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah
2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. 2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" 2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Penjelasan:


* Yesus Duduk Bersama Para Alim Ulama (2:41-52)
Di sini kita memiliki satu-satunya penggalan kisah yang dicatat berkenaan dengan Juruselamat kita yang diberkati, mulai dari masa kecil-Nya sampai Ia menampilkan diri di hadapan bangsa Israel pada usia dua puluh sembilan tahun. Oleh karena itu kita harus memetik manfaat sebesar-besarnya dari semua yang sudah ada ini, karena sia-sialah saja untuk mengharapkan keterangan lebih banyak daripada yang telah tercatat di sini.

Di sini diceritakan perihal:

I. Kepergian Kristus bersama orangtua-Nya ke Yerusalem pada hari raya Paskah (ay. 41-42).
. Kegiatan ini lazim mereka lakukan sesuai dengan hukum Taurat, walaupun harus menempuh perjalanan jauh, dan lagi pula mereka itu miskin, sehingga tanpa mengencangkan ikat pinggang, mungkin mereka tidak akan cukup mampu menanggung biaya perjalanan tersebut. Perhatikanlah, aturan-aturan keagamaan yang dilakukan bersama-sama harus sering kita ikuti, dan kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang. Kegiatan duniawi harus mengalah dan memberikan tempat bagi hal-hal rohani. Dalam keluarga mereka, Yusuf dan Maria mempunyai seorang Anak yang sebenarnya mampu mengajar mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan semua rabi di Yerusalem. Namun demikian, mereka pergi ke sana juga seperti yang lazim pada hari raya itu. Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub, demikian jugalah hendaknya kita. Kita cukup punya alasan untuk menduga bahwa Yusuf juga pergi ke Yerusalem untuk menghadiri hari raya Pentakosta dan Pondok Daun, selain hari raya Paskah, karena semua laki-laki harus hadir di sana sebanyak tiga kali dalam setahun, sedangkan Maria cukup hadir pada hari raya Paskah, yaitu hari raya terbesar di antara ketiga hari raya orang Yahudi. Lagi pula, hari raya Paskah mengandung lebih banyak makna Injil di dalamnya.

. Yesus, yang telah berusia dua belas tahun, pergi bersama mereka. Para ulama Yahudi mengatakan bahwa anak-anak yang telah menginjak usia dua belas tahun harus mulai berpuasa sekali-sekali, sehingga mereka dapat belajar berpuasa pada hari pendamaian, dan setelah itu pada usia ketiga belas, mereka dapat mulai menjadi seorang anak hukum Taurat, artinya mulai wajib menjalankan tugas-tugas keanggotaan jemaat dewasa, sebagai kelanjutan dari upacara penyunatan yang telah dilakukan ketika masih bayi pada saat ia dikukuhkan sebagai seorang anak perjanjian. Tidak dikatakan di sini bahwa Yesus pergi untuk pertama kalinya ke Yerusalem untuk beribadah pada hari raya itu. Mungkin Ia telah melakukannya selama beberapa tahun sebelumnya, karena Ia memiliki roh dan kebijaksanaan yang melebihi usia-Nya, dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti harus hadir dalam ibadah raya tersebut (Neh. 8:3). Demikianlah halnya, anak-anak yang lebih unggul dalam hal-hal lain harus diupayakan maju dalam hal kerohanian. Anak-anak harus mengikuti ibadah raya demi kehormatan Kristus, dan Ia berkenan dengan sorak hosana mereka. Anak-anak yang sejak kecil telah dipersembahkan kepada Allah harus dibimbing untuk menghadiri Paskah Injil, yaitu Perjamuan Tuhan, ketika sudah bertumbuh, sehingga dengan kemauan dan tindakan sendiri mereka akan mengikut Tuhan.

II. Kristus tinggal di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Dengan tinggal di sana tanpa sepengetahuan orangtua-Nya, Ia bermaksud memberikan sebuah contoh awal tentang tujuan kehidupan yang sudah disediakan bagi-Nya.

. Orangtua-Nya tidak kembali ke tempat asal mereka sebelum hari perayaan itu berakhir. Mereka tetap tinggal di Yerusalem selama tujuh hari masa perayaan itu berlangsung, meskipun sebenarnya mereka tidak diharuskan untuk tinggal melebihi dua hari pertama pada masa perayaan itu. Sesudah dua hari pertama itu biasanya cukup banyak orang sudah pulang ke tempat masing-masing. Perhatikanlah, sangat baik untuk tinggal sampai suatu ketentuan ibadah itu usai, dan menjadi seperti mereka yang berkata, betapa bahagianya berada di tempat ini, dan tidak tergesa-gesa pergi, seolah-olah kita seperti Doëg, orang yang dikhususkan melayani Tuhan.

. Anak itu tinggal di Yerusalem, bukan karena Ia enggan pulang atau merasa malu berjalan bersama orangtua-Nya, tetapi karena Ia mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakan di sana. Ia ingin agar orangtua-Nya tahu bahwa Ia memiliki Bapa di Sorga, yang harus lebih diperhatikan daripada mereka. Menghormati Bapa-Nya tidak boleh diartikan sebagai tidak menghormati mereka. Beberapa dugaan yang muncul perihal mengapa Ia tetap tinggal di Bait Allah mengatakan bahwa telah menjadi kebiasaan di antara orang-orang Yahudi yang saleh untuk terlebih dahulu pergi ke Bait Allah dan menyembah Allah di sana pada pagi hari sebelum mereka pulang. Di sanalah Ia berada, dan merasa terhibur sampai Ia ditemukan kembali. Ada juga yang berpendapat bahwa mungkin Ia tinggal di rumah tempat mereka menginap, atau di rumah teman-teman lain (Anak seperti Dia akan disukai oleh banyak orang, dan setiap orang pasti akan berusaha menarik perhatian-Nya), dan dari sana Ia pergi ke Bait Allah hanya pada saat-saat ibadah. Begitulah jadinya Ia tertinggal di sana. Betapa indahnya melihat anak-anak muda bersedia tinggal di rumah Tuhan. Mereka akan menjadi seperti Kristus.

. Orangtua-Nya telah berjalan sehari perjalanan jauhnya tanpa curiga bahwa Ia tertinggal di Yerusalem, karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka (ay. 44). Pada saat-saat seperti itu, khususnya pada perjalanan hari pertama, kerumunan orang sangat padat. Jalanan dipenuhi orang, karena itu mereka menyangka bahwa Ia berjalan bersama beberapa tetangga mereka. Mereka lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka yang berjalan pulang ke kampung halaman mereka. Tolong, apakah engkau melihat Anak kami? Atau, apakah engkau melihat Dia? Sama seperti yang ditanyakan oleh mempelai perempuan, Apakah kamu melihat jantung hatiku? Yesus ibarat permata yang layak dicari. Mereka tahu bahwa semua orang sangat ingin berjalan bersama-Nya, dan Ia pun mau berbuat baik di antara kaum keluarga dan kenalan mereka, tetapi di antara mereka pun, bapa dan ibu-Nya tidak menemukan Dia (ay. 45). Ada banyak, bahkan terlampau banyak kaum keluarga dan kenalan kita, sehingga kita tidak dapat menghindar untuk berbincang-bincang dengan mereka, namun, di antara mereka kita hanya menjumpai sedikit keterangan mengenai Kristus atau bahkan tidak menemukan keterangan apa-apa. Ketika tidak mendengar apa pun tentang keberadaan-Nya di sini atau di antara orang-orang lain yang sedang dalam perjalanan, mereka masih tetap berharap akan berjumpa dengan-Nya di tempat mereka akan menginap pada malam itu. Namun, bahkan di sana pun mereka tidak mendengar kabar apa-apa mengenai Dia. Bandingkan keadaan ini dengan Ayub 23:8-9.

. Ketika pada malam hari mereka tidak dapat menemukan Dia di penginapan, keesokan harinya kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Perhatikanlah, mereka yang ingin menemukan Kristus harus terus mencari sampai mereka menemukannya, karena pada akhirnya mereka yang mencari akan menemukan Dia, dan akan mendapat upah yang melimpah. Mereka yang telah kehilangan penghiburan di dalam Kristus dan mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan minat kepada-Nya, harus menguji diri sendiri, di mana, bilamana, dan bagaimana mereka mulai kehilangan Dia. Mereka harus kembali lagi ke tempat terakhir mereka bersama-Nya. Mereka harus ingat betapa dalamnya mereka telah jatuh. Bertobatlah, dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan, dan kembalilah kepada kasihmu yang semula (Why. 2:4-5). Mereka yang telah kehilangan perkenalan mereka dengan Kristus dan ingin menemukannya kembali, harus pergi ke Yerusalem, kota pertemuan raya kita, tempat yang akan dipilih Tuhan untuk menegakkan nama-Nya di sana. Mereka harus rajin mengiringi Dia secara teratur di dalam ibadah-ibadah dan ketetapan-Nya, dalam Paskah Injil. Di sanalah mereka boleh berharap akan menemukan Dia.

. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia di Bait Allah, di dalam salah satu ruangan Bait Allah yang digunakan oleh para alim ulama, bukan sebagai tempat untuk mengadili perkara, tetapi lebih banyak digunakan sebagai ruang pertemuan atau tempat bersoal jawab. Di sanalah mereka menemukan Dia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama (ay. 46), bukan berdiri seperti seorang calon baptisan atau calon pengaku iman yang sedang diuji atau diajar oleh mereka, karena Ia telah memiliki cukup pengetahuan dan kebijaksanaan untuk itu, sehingga mereka pun menerima Dia duduk di antara mereka sebagai seorang rekan atau anggota perkumpulan mereka. Hal ini merupakan contoh bahwa Ia bukan hanya penuh hikmat (ay. 40), tetapi juga memiliki hasrat yang kuat untuk meningkatkan dan menyampaikan hikmat itu. Dalam hal ini Ia menjadi contoh bagi anak-anak dan orang-orang muda, supaya mereka belajar dari Kristus, untuk lebih suka berkumpul bersama teman-teman yang bisa menjadikan mereka lebih baik lagi dan duduk di antara para alim ulama daripada duduk-duduk untuk hanya main-main saja. Biarlah mereka mulai pada usia dua belas tahun dan lebih cepat lagi untuk mencari pengetahuan dan bergaul dengan orang-orang yang dapat mengajar mereka. Kalau sedari muda orang sudah menginginkan pengajaran, ini memberi pertanda yang penuh harapan dan menjanjikan. Banyak anak muda seusia Kristus sekarang hanya bermain-main saja dengan anak-anak kalau berada di Bait Allah, tetapi Kristus, Ia duduk dengan para alim ulama di dalam Bait Allah.

(1) Ia mendengarkan mereka. Mereka yang ingin belajar hendaknya cepat untuk mendengar.

(2) Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka; apakah dalam kedudukan sebagai seorang guru (Ia memiliki wewenang seperti itu untuk bertanya) atau sebagai seorang murid (Ia memiliki kerendahan hati seperti itu untuk bertanya), saya tidak tahu. Bisa juga Ia bertanya sebagai sesama rekan atau sesama pencari kebenaran yang harus menemukan sesuatu melalui pembahasan bersama yang panjang dan penuh persahabatan.

(3) Ia memberikan jawaban kepada mereka, jawaban yang sangat mengejutkan dan memuaskan mereka (ay. 47). Kebijaksanaan dan kecerdasan-Nya tersirat dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan-Nya dan dalam jawaban-jawaban yang Ia berikan, sehingga semua orang yang mendengar Dia merasa sangat heran. Mereka belum pernah mendengar seseorang yang masih begitu muda, juga dari antara para alim ulama mereka yang paling hebat sekalipun, yang mampu berbicara dengan penuh pengertian seperti Dia. Sama seperti Daud, Ia lebih berakal budi dari pada semua pengajarnya, ya, lebih mengerti dari pada orang-orang tua (Mzm. 119:99-100). Sekarang Kristus menunjukkan sejumlah berkas sinar kemuliaan-Nya, yang pada saat itu juga ditarik kembali. Ia memberikan mereka merasakan sekecap (menurut Calvin) hikmat dan pengetahuan ilahi-Nya. Menurut saya, penampilan Kristus di hadapan umum sebagai seorang guru di Bait Allah ini mirip dengan upaya awal Musa membebaskan bangsa Israel sebagaimana dijelaskan oleh Stefanus. Dengan membunuh orang Mesir itu, Musa menyangka bahwa saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka (Kis. 7:24-25). Seharusnya mereka dapat menerima petunjuk ini dan kemudian diselamatkan, tetapi mereka tidak mengerti. Begitu pula dengan para alim ulama ini, sebenarnya mereka dapat menerima Kristus sekarang (setahu saya) untuk memulai pekerjaan-Nya, namun, mereka hanya merasa heran dan tidak mengerti petunjuk itu. Oleh karena itu, sama seperti Musa, Ia kembali memasuki keadaan yang penuh ketidakjelasan lagi. Mereka tidak pernah mendengar tentang Dia lagi selama bertahun-tahun setelah itu.

. Ibu-Nya membicarakan hal itu secara pribadi dengan-Nya. Ketika pertemuan para alim ulama itu bubar, Ibu-Nya membawa Dia ke samping dan menanyakan hal itu dengan penuh kelembutan dan kasih sayang (ay. 48). Yusuf dan Maria tercengang menemukan Dia di tempat itu, mendapati bahwa Ia begitu dihormati karena diakui dan diperbolehkan duduk di antara para alim ulama, serta begitu diperhatikan. Ayah-Nya tidak berkata apa-apa, sebab ia menyadari bahwa ia hanyalah seorang ayah angkat.

Tetapi:
(1) Ibu-Nya mengungkapkan betapa cemas hati mereka, "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Mengapa Engkau membuat kami begitu ketakutan?" Mereka siap berkata seperti Yakub, ayah Yusuf, "Binatang buas telah memakan-Nya," atau "Ia jatuh ke tangan musuh yang kejam, yang kemudian mengetahui bahwa Ialah si anak kecil yang nyawa-Nya dicari-cari oleh Herodes beberapa tahun yang lalu." Kita bisa menduga, mereka mengkhawatirkan Dia dengan ribuan khayalan, yang satu lebih menakutkan daripada yang lain. "Sekarang, mengapa Engkau membuat kami ketakutan seperti ini? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau. Bukan hanya khawatir kehilangan Engkau, tetapi juga mencemaskan diri kami sendiri kalau-kalau kami kurang hati-hati dalam membawa Engkau bersama-sama dengan kami." Perhatikanlah, banyak orang hanya mengeluhkan kerugian mereka karena menyangka telah kehilangan Kristus. Tetapi cucuran air mata Yusuf dan Maria tidak menghalangi mereka untuk menabur. Mereka tidak hanya duduk dalam kesusahan dan berputus asa, tetapi mereka merasa susah dan terus mencari. Perhatikanlah, jika kita ingin menemukan Kristus, kita harus mencari Dia dengan rasa susah, merasa susah karena telah kehilangan Dia, karena kita telah membuat Dia meninggalkan kita, dan kita harus segera mencari Dia. Pada akhirnya, mereka yang mencari-cari Dia dengan rasa susah seperti ini akan menemukan Dia dengan sukacita yang sangat besar.

(2) Dengan lembut Kristus menegur kekhawatiran mereka yang berlebihan tentang Dia (ay. 49): "Mengapa kamu mencari Aku? Kamu harus percaya kepada-Ku, Aku akan menyusul kamu pulang bila pekerjaan yang harus Aku kerjakan di sini telah selesai. Aku tidak akan tersesat di Yerusalem. Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada, en tois tou patros mou -- di dalam rumah Bapa-Ku?" Beberapa orang membaca seperti ini, "Di mana lagi Sang Anak harus berada selain daripada tinggal selamanya di rumah Bapa? Di sanalah Aku harus berada,"
- "Di bawah pemeliharaan dan perlindungan Bapa-Ku, karena itu kamu harus meletakkan kekhawatiranmu tentang Aku kepada Bapa dan tidak menanggung sendiri beban kekhawatiran itu." Kristus adalah sebuah anak panah runcing yang disembunyikan dalam tabung panah Bapa-Nya (Yes. 49:2). Sama seperti itulah Ia menjaga jemaat-Nya, karena itu janganlah kita meragukan dan kehilangan harapan atas pemeliharaan-Nya.
- "Dalam pekerjaan Bapa-Ku," (begitulah pengertian kita): "Aku harus selalu mengerjakan pekerjaan Bapa-Ku, karena itu Aku tidak dapat pulang dengan segera seperti kamu. Tidakkah kamu tahu? Belum mengertikah kamu tentang Aku, bahwa Aku telah menyerahkan diri-Ku untuk pekerjaan Bapa, sehingga Aku harus melibatkan diri-Ku dalam pekerjaan-Nya?" Dalam hal ini Ia meninggalkan sebuah contoh bagi kita. Karena sungguh menyenangkan bagi anak-anak Allah, seperti halnya Kristus, untuk selalu berada di dalam pekerjaan Bapa-Nya, dan menyisihkan semua pekerjaan lainnya demi pekerjaan Bapa. Firman Kristus sekarang dapat kita pahami dengan sangat baik karena Ia telah menjelaskannya melalui perbuatan dan perkataan-Nya. Inilah yang menjadi tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini, makanan dan minuman-Nya dalam dunia ini, yaitu melakukan kehendak Bapa-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Akan tetapi, pada saat itu kedua orangtua-Nya tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka (ay. 50). Mereka tidak mengerti pekerjaan apa yang harus Ia lakukan di Bait Allah untuk Bapa-Nya. Mereka percaya bahwa Ia adalah Sang Mesias, yang akan menjadi pemilik takhta Daud, bapa-Nya, sehingga mereka mengira bahwa seharusnya Ia berada di istana raja dan bukan berada di Bait Allah. Mereka tidak mengerti tugas-Nya sebagai seorang nabi, dan bahwa Ia harus melakukan banyak hal dengan jabatan-Nya ini.

Terakhir, di sinilah catatan tentang perjalanan mereka kembali ke Nazaret. Kilasan kemuliaan-Nya saat itu hanya berlangsung singkat. Sekarang semuanya telah berlalu. Ia tidak mendesak orangtua-Nya untuk pindah dan menetap di Yerusalem atau untuk membiarkan Ia tinggal di sana (meskipun Yerusalem adalah tempat untuk meningkatkan diri dan menjadi pilihan utama, serta tempat yang dapat memberikan peluang terbaik bagi-Nya untuk menunjukkan hikmat-Nya), tetapi dengan penuh kesukarelaan Ia kembali ke tempat persembunyian-Nya, tempat Ia dikuburkan hidup-hidup selama bertahun-tahun. Tidak diragukan lagi bahwa Ia tetap pergi tiga kali dalam setahun ke Yerusalem untuk beribadah pada hari-hari raya, namun tidak diceritakan apakah Ia pergi ke Bait Allah untuk berbincang-bincang kembali dengan para alim ulama di sana. Mungkin saja. Tetapi, yang pasti kita diberitahukan di sini:

. Bahwa Ia tunduk kepada orangtua-Nya. Meskipun Ia pernah satu kali meninggalkan orangtua-Nya untuk menunjukkan bahwa Ia lebih daripada seorang manusia biasa dan pergi untuk melakukan pekerjaan Bapa-Nya, Ia tidak melakukannya lagi, setidaknya bertahun-tahun setelah kejadian itu. Sebaliknya, ia tunduk kepada mereka, mematuhi perintah-perintah mereka, pergi dan datang seperti yang diarahkan mereka, dan seperti yang mungkin demikian, Ia bekerja dengan ayah-Nya sebagai seorang tukang kayu. Dalam hal ini Ia ingin memberikan contoh kepada anak-anak agar belajar memenuhi kewajiban dan mematuhi orangtua mereka di dalam Tuhan. Karena lahir dari seorang perempuan, Ia dibuat tunduk pada perintah Allah yang kelima, supaya dengan demikian Ia dapat mengajar keturunan orang-orang yang setia agar meneladani Dia sebagai keturunan yang setia. Meskipun keadaan orangtua-Nya miskin dan rendah, meskipun ayah-Nya hanyalah seorang ayah angkat, Ia tetap tunduk kepada mereka. Meskipun Ia bertumbuh menjadi kuat dan penuh hikmat di dalam Roh, bahkan meskipun Ia adalah Anak Allah, Ia tetap tunduk kepada orangtua-Nya. Jadi, kalau Dia saja sudah demikian, bagaimana mungkin kita yang sudah bodoh dan lemah ini tidak mau tunduk kepada orangtua kita?

. Bahwa ibu-Nya yang meskipun tidak dapat mengerti sepenuhnya perkataan-perkataan Anaknya, menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya, dan berharap pada suatu saat nanti ia akan mengerti sepenuhnya serta mengetahui bagaimana memanfaatkannya. Meskipun kita mungkin mengabaikan perkataan-perkataan manusia yang tidak jelas (Si non vis intelligi debes negligi -- jika tidak dapat dimengerti, artinya tidak ada harganya), kita tidak boleh memperlakukan Firman Allah seperti itu. Sesuatu yang pada mulanya tampak belum jelas, mungkin pada suatu saat nanti akan menjadi jelas, karena itu kita harus menyimpannya untuk masa-masa selanjutnya (Yoh. 2:22). Mungkin kita dapat menggunakannya pada suatu saat nanti, meskipun sekarang kita tidak mengerti kegunaannya. Seorang pelajar menyimpan kaidah-kaidah tata bahasa yang sekarang masih belum dipahami di dalam ingatannya, karena ia telah diberi tahu bahwa pada suatu saat nanti hal itu akan bermanfaat baginya. Demikian jugalah yang harus kita lakukan dengan perkataan-perkataan Kristus.


BcO Galatia 5:25-6:18

5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Saling membantulah kamu
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 6:3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. 6:4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. 6:5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. 6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. 6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Peringatan dan salam
6:11 Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri. 6:12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. 6:13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. 6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. 6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. 6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. 6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. 6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik: Minggu, 9 Juni 2024 - Markus 3:20-35 - BcO Filipi 1:1-11

PREV:
Renungan Katolik Jumat, 7 Juni 2024 - Yohanes 19:31-37 - BcO Roma 5:1-21 - HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)