misa.lagu-gereja.com        
 
Selasa, 14 Mei 2024
Pesta
St. Matias
Kis 1:15-17.20-26; Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8;
Yohanes 15:9-17
BcO Kisah Para Rasul 5:12-32
atau 1Kor 1:17-2:5 atau 1Kor 4:1-16
Warna Liturgi Putih
MT/BPI Edisi Baru: 166, 951 Lama: -

Yohanes 15:9-17
Bahasa Kupang:
9Sama ke Bapa ada sayang sang Beta, Beta ju ada sayang sang bosong bagitu. Bosong musti ta'ika tarús deng Beta, ko biar Beta bisa kasi tunju Beta pung sayang sang bosong. 10Kalo bosong bekin iko Beta pung parenta dong, na, bosong ta'ika tarús deng Beta, ju Beta bisa kasi tunju Beta pung sayang sang bosong. Itu sama ke Beta bekin iko Beta pung Bapa pung parenta, ais Dia kasi tunju Dia pung sayang sang Beta tarús.
11Beta kasi tau ini hal dong sang bosong dari dolu, ko biar bosong pung hati bisa babunga, sama ke Beta pung hati babunga. Te Beta pung mau ko bosong pung hati babunga bam-banya! 12Beta pung parenta bagini: bosong musti basayang satu deng satu, sama ke Beta ju su sayang sang bosong.a 13Kalo satu orang sadia mati ko biar dia pung tamán bisa idop, dia sayang batúl sang dia pung tamán. Sonde ada sayang yang lebe hebat dari itu. 14Kalo bosong bekin iko Beta pung parenta tarús, bosong jadi Beta pung tamán dong. 15Beta sonde mau subu bosong, Beta pung ‘orang suru-suru’ lai. Te satu orang suru-suru sonde mangarti batúl dia pung bos pung mau-mau. Ma Beta subu bosong, andia Beta pung ‘tamán’, tagal Beta su buka kasi taráng samua-samua yang Beta pung Bapa su kasi tau sang Beta. 16Bosong sonde pili sang Beta. Ma Beta yang pili deng angka sang bosong ko kasi jalan ini tugas. Jadi, bosong musti pi bekin banya hal yang bae yang batahan lama. Itu sama ke pohon anggor satu yang kasi kaluar bua yang bae tarús-tarús. Kalo bosong bekin bagitu, na, bosong bisa minta apa sa di Beta pung Bapa, ais Dia bekin kasi sang bosong. 17Jadi, yang Beta parenta sang bosong ni, bagini: bosong musti basayang satu deng satu.”

Bahasa Indonesia:
Perintah supaya saling mengasihi
15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Penjelasan:

* Kasih Kristus terhadap Murid-murid-Nya (15:9-17)

Kristus, yang adalah kasih itu sendiri, di sini berbicara mengenai kasih, kasih dengan empat sisi, yaitu:

I. Mengenai kasih Allah kepada-Nya, dan tentang hal ini Dia memberi tahu kita:

. Bahwa Bapa benar-benar mengasihi Dia (ay. 9): Seperti Bapa telah mengasihi Aku. Bapa mengasihi-Nya sebagai Sang Pengantara: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Kristus adalah Anak-Nya yang terkasih. Bapa mengasihi-Nya dan menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya. Meskipun demikian, karena Allah begitu mengasihi dunia ini, Ia sampai rela menyerahkan Anak-Nya bagi kita semua. Saat Kristus memasuki penderitaan-Nya, Ia pun menghibur diri-Nya sendiri dengan kenyataan ini, yaitu bahwa Bapa-Nya mengasihi Dia. Orang-orang yang dikasihi Allah sebagai Bapa mampu mengabaikan permusuhan seisi dunia.

. Bahwa Dia tinggal di dalam kasih Bapa-Nya (ay. 10). Kristus terus setia mengasihi Bapa-Nya, dan Dia juga dikasihi oleh Bapa. Dia tetap tinggal dalam kasih Bapa-Nya, bahkan saat Dia dijadikan dosa dan kutuk demi kita dan TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan (Mzm. 89:34). Karena Dia begitu setia mengasihi Bapa-Nya, Ia pun dengan senang hati melalui penderitaan-Nya, dan karena itulah Bapa-Nya terus mengasihi Dia.

. Bahwa Dia tinggal di dalam kasih Bapa-Nya sebab Ia taat kepada hukum Bapa-Nya: Aku menuruti perintah Bapa-Ku, sebagai Pengantara, dan dengan demikian, tinggal di dalam kasih-Nya. Dia menunjukkan bahwa Dia setia mengasihi Bapa-Nya dengan cara terus melangkah maju dan menjalankan tugas-Nya, dan karena itulah Bapa terus mengasihi Dia. Kepada-Nya Bapa berkenan, karena Dia tidak menjadi pudar dan tidak patah terkulai (Yes. 42:1-4). Kita telah melanggar hukum penciptaan dan karena itu telah menjauhkan diri kita sendiri dari kasih Allah, tetapi Kristus telah menjadi penyelamat kita dengan mematuhi hukum penebusan, dan dengan demikian Ia tinggal di dalam kasih Bapa dan mengembalikan kita ke dalamnya.


II. Mengenai kasih Kristus sendiri terhadap murid-murid-Nya. Meskipun Ia meninggalkan mereka, Ia tetap mengasihi mereka.

    Perhatikanlah di sini:

. Pola kasih tersebut: Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu. Sebuah ungkapan yang tidak lazim mengenai kasih karunia Kristus yang rendah hati itu! Seperti Bapa telah mengasihi Dia yang paling layak untuk itu, demikianlah Kristus mengasihi murid-murid, yang paling tidak layak untuk itu. Bapa mengasihi-Nya sebagai Anak-Nya, dan Kristus mengasihi para murid sebagai anak-anak-Nya juga. Bapa menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan Kristus, demikian pula Kristus memberi kita segala sesuatu secara cuma-cuma, dengan diri-Nya sendiri. Bapa mengasihi-Nya sebagai Sang Pengantara, sebagai kepala gereja dan yang dipercaya untuk menerima kasih karunia dan kebaikan ilahi yang tidak diterima-Nya demi diri-Nya sendiri saja, tetapi juga demi semua orang yang dipercayakan kepada-Nya. Kata-Nya, "Aku telah menjadi seorang hamba yang setia. Sebagaimana Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada-Ku, demikianlah Aku hendak menyalurkannya lagi kepadamu." Karena itulah Bapa berkenan kepada-Nya, yaitu supaya Dia pun berkenan kepada kita di dalam Kristus. Bapa juga mengasihi-Nya, supaya melalui Dia, yang terkasih itu, Kristus dapat membuat kita diterima oleh Bapa (Ef. 1:6).

. Empat bukti dan buah dari kasih-Nya itu:
(1) Kristus mengasihi murid-murid-Nya, sehingga Dia rela menyerahkan nyawa-Nya bagi mereka (ay. 13): Tidak ada bukti kasih yang lebih besar yang dapat ditunjukkan selain daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Dan dengan kasih seperti inilah Kristus telah mengasihi kita. Dia adalah antipsychos kita -- jaminan pembebasan kita, tubuh ganti tubuh, nyawa ganti nyawa, meskipun Dia tahu bahwa kita tidak akan pernah bisa membalas-Nya dan sudah mengetahui betapa besar pengorbanan yang harus Ia lakukan.

(2) Kristus mengasihi murid-murid-Nya sehingga Dia membawa mereka ke dalam kovenan persahabatan dengan diri-Nya (ay. 14-15). "Jika kamu menunjukkan bahwa kamu adalah murid-murid-Ku melalui ketaatanmu, kamu adalah sahabat-Ku, dan akan diperlakukan sebagai seorang sahabat." Perhatikan, para pengikut Kristus adalah sahabat-sahabat Kristus, dan Dia berkenan untuk memanggil dan memperhitungkan mereka demikian. Mereka yang melakukan tugas sebagai hamba-Nya akan diakui dan diangkat martabatnya untuk menjadi sahabat-Nya. Daud memiliki satu saja hamba di istananya, dan Salomo juga demikian, yaitu seseorang yang secara istimewa dipandang sebagai sahabat raja (2Sam. 15:37; 1Raj. 4:5). Akan tetapi, kehormatan untuk menjadi sahabat raja seperti itu dimiliki oleh semua hamba Kristus. Terhadap seorang asing, bisa saja dalam suatu kesempatan kita berbuat baik, namun, terhadap seorang sahabat karib kita akan melakukan segala hal demi kepentingannya, kita berusaha sedapat-dapatnya untuk memedulikan dia. Seperti inilah yang Kristus lakukan terhadap semua orang percaya dengan mengangkat mereka menjadi sahabat-sahabat-Nya. Dia mengunjungi mereka dan berbincang-bincang dengan mereka, menanggung beban mereka dan menggunakan kelebihan mereka yang terbaik, turut merasakan kesukaran mereka dan ikut senang melihat kesejahteraan mereka. Dia membela mereka di sorga dan mengurus segala kepentingan mereka di sana. Bukankah ada banyak sahabat tetapi satu jiwa? Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia (1Kor. 6:17). Meskipun mereka sering bersikap tidak bersahabat, Kristus selalu menjadi seorang sahabat yang menaruh kasih setiap waktu. Perhatikanlah bagaimana hal itu diungkapkan dengan sangat mesra di sini.
                [1] Dia tidak akan memanggil mereka dengan sebutan hamba, meskipun mereka memanggil-Nya dengan sebutan Guru dan Tuhan. Orang-orang yang ingin menjadi rendah hati seperti Kristus tidak boleh bermegah dengan cara memaksakan wewenang dan kekuasaan mereka di setiap kesempatan, melainkan harus ingat bahwa bawahan mereka itu adalah juga rekan mereka. Tetapi,
                [2] Dia akan menyebut mereka sahabat-Nya. Dia tidak saja akan mengasihi mereka, tetapi juga memberitahukan mereka mengenai kasih-Nya ini, sebab pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Setelah kebangkitan-Nya, Kristus tampaknya berbicara mengenai dan kepada mereka dengan kelemahlembutan yang lebih besar daripada sebelumnya. Pergilah kepada saudara-saudara-Ku (20:17). Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk? (21:5). Tetapi perhatikanlah, meskipun Kristus memanggil mereka sebagai sahabat-Nya, mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai hamba-Nya: Petrus, rasul Kristus (1Ptr. 1:1), begitu pula Yakobus: hamba (Yak. 1:1). Semakin besar kehormatan yang diberikan Kristus kepada kita, semakin besar pula kehormatan yang harus kita berikan bagi-Nya; Semakin tinggi di hadapan-Nya, kita justru harus semakin merendahkan diri kita.

(3) Kristus mengasihi para murid-Nya, dan hal itu terlihat dari cara-Nya yang begitu karib dalam berkomunikasi dengan mereka (ay. 15): "Mulai sekarang kamu tidak akan lagi dibiarkan dalam kegelapan seperti dulu, sebagaimana para hamba yang hanya diberitahukan mengenai pekerjaan mereka saat itu. Tetapi, saat Roh dicurahkan, kamu akan mengetahui rancangan-rancangan Gurumu untuk memperlakukan kamu sebagai para sahabat-Nya. Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Berkaitan dengan kehendak Allah yang masih tersembunyi, ada banyak hal yang kita harus merasa puas saja walaupun kita tidak tahu. Tetapi, mengenai kehendak Allah yang perlu diungkapkan, dengan setia Yesus Kristus telah menyatakan semuanya yang Ia terima dari Bapa (1:18; Mat. 11:27). Kristus telah menyatakan hal-hal besar mengenai penebusan manusia kepada para murid-Nya supaya mereka bisa menyatakannya lagi kepada orang lain. Ia menjadi penasihat bagi mereka (Mat. 13:11).

(4) Kristus mengasihi murid-murid-Nya, sebab Dia memilih dan menetapkan mereka menjadi alat utama bagi kemuliaan dan kehormatan-Nya di dunia ini (ay. 16): Akulah yang memilih kamu dan Aku telah menetapkan kamu. Kasih-Nya kepada mereka terlihat:
                [1] Dalam pemilihan mereka, yaitu pemilihan mereka sebagai rasul (6:70): Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini. Hal itu tidak diawali dari pihak mereka: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu terlebih dahulu. Mengapa mereka diperbolehkan memasuki keakraban yang begitu dalam dengan Dia, dipekerjakan untuk perbuatan mulia bagi Dia, dan dianugerahi kuasa yang begitu besar dari atas? Itu semua bukan karena hikmat atau kebaikan mereka dalam memilih-Nya sebagai Guru, melainkan karena kasih karunia dan kebaikan-Nya yang memilih mereka sebagai rasul-rasul-Nya. Memang pantas bahwa Kristus-lah yang memilih hamba-hamba-Nya sendiri. Dia pun masih melakukannya hingga kini, melalui pemeliharaan dan Roh-Nya. Meskipun para hamba Allah menjadikan panggilan kudus itu sebagai pilihan mereka, pilihan Kristus mendahului, mengarahkan, dan menetapkan pilihan mereka tersebut. Tentang semua orang yang dipilih untuk mendapatkan kasih karunia dan kemuliaan itu dapat dikatakan, bukan mereka yang memilih Kristus, tetapi Dialah yang memilih mereka (Ul. 7:7-8).
                [2] Dalam penetapan mereka: Aku telah menetapkan kamu, hethÄ”ka hymas -- "Aku telah mempercayakan pelayanan ini kepadamu (1Tim. 1:12), melibatkanmu dalam amanat ini." Melalui pernyataan tadi terlihat bahwa Kristus memandang mereka sebagai sahabat-sahabat-Nya saat Dia memahkotai kepala mereka dengan kehormatan besar tersebut dan memenuhi tangan mereka dengan kepercayaan besar itu. Dia menaruh kepercayaan yang luar biasa besarnya kepada mereka, saat Dia menjadikan mereka sebagai utusan-utusan-Nya untuk mengurusi kepentingan kerajaan-Nya di dunia bawah ini, sebagai para pelayan atau abdi utama-Nya dalam menjalankan kerajaan-Nya itu. Kekayaan Injil dipercayakan kepada mereka,

Pertama, supaya Injil disebarkan: supaya kamu pergi, hina hymeis hypagĔte -- "supaya kamu pergi seolah-olah kamu ada di bawah kuk atau beban, sebab pelayanan adalah suatu pekerjaan, dan kamu yang mengerjakannya haruslah bertekad untuk bersungguh-sungguh di dalamnya, supaya kamu dapat pergi dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh penjuru dunia, dan menghasilkan buah." Mereka telah ditetapkan bukan untuk berpangku tangan saja, tetapi untuk berkeliling, bergiat dalam pekerjaan mereka, dan tidak jemu-jemunya berbuat baik. Mereka telah ditetapkan bukan untuk berleha-leha, melainkan untuk menjadi alat dalam tangan Allah untuk membawa bangsa-bangsa ke dalam kepatuhan terhadap Kristus (Rm. 1:13). Perhatikan, orang-orang yang telah ditetapkan Kristus harus dan pasti akan berbuah. Mereka harus bekerja, dan pekerjaan mereka tidak akan menjadi sia-sia.

Kedua, supaya Injil dapat terus berlangsung, supaya buahnya tetap, supaya hasil baik dari pekerjaan mereka akan terus ada di dunia ini dari satu generasi ke generasi berikutnya, sampai akhir zaman nanti. Gereja Kristus tidak dimaksudkan untuk berlangsung sesaat saja, sebagaimana banyak aliran filsuf yang gaungnya hanya dapat bertahan dalam hitungan hari semata. Gereja Kristus itu tidak muncul dalam semalam, dan tidak akan hancur dalam semalam pula, melainkan akan tetap ada selama sorga ada. Khotbah-khotbah dan tulisan-tulisan dari para rasul disampaikan kepada kita, dan kini kita dibangun di atas dasar itu, sejak gereja Kristen pertama kali didirikan melalui pelayanan para rasul dan ketujuh puluh murid. Sewaktu satu generasi pelayan dan orang-orang Kristen telah tiada, generasi yang baru pun muncul. Berkat adanya amanat yang tertulis itu (Mat. 28:19), Kristus memiliki gereja di dunia ini, yang dengan meminjam istilah ahli hukum mengenai suatu asosiasi atau perhimpunan, tidaklah mati, melainkan terus hidup. Oleh karena itulah, buah mereka tetap ada sampai saat ini, dan akan terus begitu selama bumi ini masih ada.

Kasih Kristus terhadap murid-murid-Nya nyata melalui keuntungan yang mereka peroleh di takhta kasih karunia: Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Mungkin saja hal ini terutama menunjuk pada kuasa untuk mengerjakan mujizat yang dikaruniakan kepada para rasul, yang harus dikerahkan mereka melalui doa. "Apa pun karunia yang diperlukan dalam meneruskan pekerjaanmu, apa pun dan kapan pun bantuan yang kamu butuhkan dari sorga, minta saja, dan kamu akan memperolehnya." Ada tiga hal yang tersirat di sini untuk menyemangati kita dalam berdoa, dan ketiga hal itu memang sangat menguatkan.

Pertama, bahwa kita memiliki seorang Allah sebagai Bapa yang bisa kita datangi. Di sini Kristus memanggil-Nya Bapa, Bapa-Ku dan Bapamu. Roh dalam firman dan dalam hati kita mengajari kita untuk berseru, Abba, Bapa.

Kedua, bahwa kita mengusung nama yang sangat mulia saat kita datang menghadap Bapa. Apa pun yang menjadi tujuan kita datang ke hadapan takhta kasih karunia berdasarkan kehendak Allah, kita dapat menyebutkan nama Kristus dalam keberanian dan kerendahan hati, dan menyatakan hubungan kita dengan-Nya dan bahwa Dia memedulikan kita.

Ketiga, bahwa kita dijanjikan untuk mendapatkan jawaban damai sejahtera. Apa pun yang kamu minta dalam doa itu akan diberikan kepadamu. Janji agung yang diberikan untuk mendukung tugas pewartaan Injil yang mulia itu memperkuat hubungan yang membawa berkat dan penuh penghiburan antara sorga dan bumi.

III. Mengenai kasih para murid terhadap Kristus, yang harus mereka tunjukkan oleh karena kasih besar yang telah terlebih dahulu Ia berikan kepada mereka. Ada tiga hal yang Kristus serukan untuk mereka perbuat:

. Supaya tinggal di dalam kasih-Nya (ay. 9). "Tinggallah di dalam kasihmu untuk-Ku dan di dalam kasih-Ku untukmu." Keduanya dapat dimasukkan dalam penafsiran ayat itu. Kebahagiaan kita bergantung pada keberlangsungan kasih Kristus kepada kita. Karena itu harus berusaha terus untuk menunjukkan kasih kita kepada Kristus, supaya tidak satu hal pun dapat menjauhkan kita dari-Nya, atau menyebabkan Dia mengundurkan diri dari kita. Perhatikanlah, semua orang yang mengasihi Kristus harus terus tinggal di dalam kasih mereka kepada-Nya. Artinya, selalu mengasihi Dia dan mempergunakan setiap kesempatan untuk menunjukkannya, dan mengasihi Dia sampai pada kesudahannya. Para murid harus pergi keluar untuk melayani Kristus, dan karena itu mereka mungkin akan menghadapi banyak kesukaran. Akan tetapi, kata Kristus, "Tinggallah di dalam kasih-Ku. Pertahankanlah kasihmu kepada-Ku, dan segala kesukaran yang kamu hadapi itu akan menjadi mudah." Oleh karena kasihlah, tujuh tahun kerja keras terasa mudah bagi Yakub. Biarlah segala kesukaran yang harus kamu alami oleh karena Kristus tidak sampai memadamkan kasihmu untuk-Nya, melainkan sebaliknya, membuat kasihmu itu semakin bertambah-tambah.

. Supaya membiarkan sukacita-Nya ada di dalam mereka dan memenuhi mereka (ay. 11). Hal ini Ia rancangkan dalam kewajiban dan janji yang telah Ia berikan kepada mereka.
            (1) Supaya sukacita-Nya ada di dalam mereka. Dalam teks asli, kata-kata di atas dirangkai sedemikian rupa supaya bisa diartikan:
                [1] Supaya sukacita-Ku tinggal tetap di dalam kamu. Jika mereka menghasilkan banyak buah dan tinggal di dalam kasih-Nya, Dia akan terus bersukacita di dalam mereka seperti yang telah Ia lakukan sebelumnya. Perhatikanlah, murid-murid yang berbuah dan setia menjadi kesukaan Tuhan Yesus. Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya (Zef. 3:17). Sebagaimana ada luapan sukacita di sorga saat para pendosa bertobat, begitu pula ada sukacita yang tetap tinggal oleh karena ketekunan para orang kudus. Atau,
                [2] Supaya sukacita-Ku, yaitu, sukacitamu di dalam-Ku, tetap tinggal. Kristus berkehendak supaya murid-murid-Nya tetap dan tak putus-putusnya selalu bersukacita di dalam Dia (Flp. 4:4). Sukacita orang munafik hanya berlangsung sesaat saja, tetapi sukacita orang yang tinggal di dalam kasih Kristus bagaikan pesta yang tiada berkesudahan. Firman Tuhan berlangsung selamanya, begitu pula sukacita yang mengalir dan bersumber darinya.
            (2) Supaya sukacitamu penuh. Bukan hanya supaya kamu dipenuhi oleh sukacita, tetapi juga supaya sukacitamu di dalam-Ku dan di dalam kasih-Ku akan terus bertambah-tambah, sampai mencapai titik kesempurnaan, saat kamu memasuki sukacita Tuhanmu.

BcO Kisah Para Rasul 5:12-32
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat
5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. 5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. 5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, 5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. 5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Rasul-rasul dilepaskan dari penjara
5:17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 5:18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. 5:19 Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: 5:20 "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." 5:21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. 5:22 Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, 5:23 katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya." 5:24 Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. 5:25 Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."
Rasul-rasul di hadapan Mahkamah Agama -- Nasihat Gamaliel
5:26 Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka. 5:27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, 5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. 5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. 5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. 5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 15 Mei 2024 - Yohanes 17:11b-19 - BcO Kisah Para Rasul 27:1-20 - Hari Biasa Pekan VII Paskah

PREV:
Renungan Katolik Senin, 13 Mei 2024 - Yohanes 16:29-33 - BcO Kisah Para Rasul 25:1-27 - Santa Perawan Maria dr Fatima





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)