|
Selasa, 21 Nopember 2023 Renungan Katolik Selasa, 21 Nopember 2023 - Lukas 19:1-10 - BcO Yehezkiel 18:1-13,20-32 - Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah#tag: Pertobatan Zakheus Selasa, 21 Nopember 2023 Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah 2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Lukas 19:1-10 BcO Yehezkiel 18:1-13,20-32 Warna Liturgi Putih Lukas 19:1-10 Zakheus 19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Penjelasan: * Pertobatan Zakheus (19:1-10) Tidak diragukan lagi, ada banyak orang yang dipertobatkan ke dalam iman kepada Kristus tetapi kisahnya tidak disimpan dalam kitab-kitab Injil. Namun, pertobatan beberapa orang yang peristiwanya dipandang luar biasa dicatat di dalamnya, seperti yang terjadi atas Zakheus ini. Kristus sedang melintasi kota Yerikho (ay. 1). Kota ini dibangun di bawah kutukan, tetapi Kristus menghormatinya dengan kehadiran-Nya, karena Injil mengenyahkan kutukan. Walaupun kota itu seharusnya tidak boleh dibangun, namun bukanlah dosa untuk tinggal di dalamnya ketika kota itu telah dibangun. Kristus sedang melakukan perjalanan dari seberang sungai Yordan menuju Betani yang di dekat Yerusalem, untuk membangkitkan Lazarus yang sudah mati. Ketika hendak melakukan suatu perbuatan baik tertentu, Ia merencanakan untuk melakukan banyak perbuatan baik lainnya di sepanjang perjalanan-Nya. Ia melakukan kebaikan terhadap jiwa maupun raga orang-orang. Di sini kita temukan satu contoh mengenai kebaikan-Nya terhadap jiwa. Amatilah: I. Siapa dan apa pekerjaan Zakheus ini. Namanya menunjukkan bahwa ia adalah seorang Yahudi. Zaccai adalah sebuah nama yang umum dipakai di antara orang-orang Yahudi. Ada juga seorang rabbi Yahudi terkenal yang hidup kira-kira pada masa yang sama dengan nama yang sama. Perhatikanlah baik-baik: . Panggilan hidupnya dan kedudukan yang dipegangnya: Ia seorang kepala pemungut cukai, seorang pimpinan, yang mengepalai semua pemungut-pemungut cukai yang lain. Dia adalah seorang pemungut cukai, seperti kata sebagian orang. Kita sering membaca mengenai pemungut cukai yang datang kepada Kristus, namun yang ada di sini adalah seorang kepala pemungut cukai, yang berkuasa, yang datang mencari-Nya. Allah memang memiliki sisa-sisa umat-Nya dari berbagai macam orang. Kristus datang bahkan untuk menyelamatkan seorang kepala pemungut cukai. . Keadaannya di dunia ini sungguh terhormat: Ia seorang yang kaya. Para pemungut cukai umumnya adalah orang-orang yang nasibnya kurang beruntung dan statusnya rendah di dunia ini. Namun, si kepala pemungut cukai ini telah mengumpulkan harta yang banyak. Belum lama berselang Kristus menunjukkan betapa sukarnya bagi orang yang beruang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, namun sekarang Ia memberikan contoh mengenai seorang kaya yang tersesat namun ditemukan kembali, bukan sebagai seorang anak hilang yang jatuh miskin. II. Bagaimana ia menemui Kristus di jalan-Nya, dan apa yang terjadi ketika ia bertemu dengan-Nya. . Ia mempunyai rasa keingintahuan yang besar untuk melihat Yesus, untuk mengetahui orang seperti apakah Dia, karena telah mendengar banyak hal yang hebat mengenai diri-Nya (ay. 3). Bukanlah hal yang aneh bagi kita untuk bertemu, jika bisa, dengan orang-orang terkenal yang sering kita dengar karena kita cenderung berpikir bahwa ada sesuatu yang luar biasa dalam penampilan mereka. Setidaknya setelah itu kita dapat berkata bahwa kita telah melihat orang-orang besar yang seperti ini atau itu. Akan tetapi, mata tidak dipuaskan dengan melihat. Sekarang ini kita harus berusaha melihat Yesus dengan mata iman, untuk melihat siapa Dia sebenarnya. Dengan kudus kita harus mengarahkan diri kita kepada Dia, dan kita akan melihat Yesus. . Ia tidak dapat memuaskan rasa penasarannya karena badannya pendek, dan orang-orang sangat ramai di situ. Kristus tidak mencoba untuk menarik perhatian, Ia tidak dipikul di atas pundak orang supaya semua orang dapat melihat-Nya. Baik Dia maupun kerajaan-Nya datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Ia tidak menunggangi kereta kuda yang terbuka layaknya pangeran-pangeran, namun, sebagai salah satu dari kita, Ia membaur dalam kerumunan orang, karena hari itu adalah hari ketika Ia akan mendapat penghinaan. Zakheus badannya pendek dan dihalangi oleh orang-orang yang lebih tinggi darinya sehingga ia tidak dapat melihat Yesus. Banyak orang yang badannya kecil mempunyai jiwa yang besar dan semangat yang hidup. Siapa yang tidak ingin lebih menjadi seperti Zakheus daripada Saul, walaupun dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya? Janganlah mereka yang badannya kecil ingin menambahkan sehasta ke atas diri mereka. . Karena ia tidak ingin rasa penasarannya tidak terpuaskan, ia melupakan harga dirinya sebagai kepala pemungut cukai, dan berlarilah ia mendahului orang banyak, seperti seorang anak kecil, dan memanjat pohon ara, untuk melihat Yesus. Perhatikanlah, mereka yang dengan tulus ingin melihat Kristus akan menggunakan cara yang tepat untuk melihat-Nya dan akan menerjang segala kesulitan dan tantangan dan rela menderita untuk melihat-Nya. Mereka yang merasa dirinya kecil harus menggunakan segala kesempatan yang mereka dapatkan untuk meninggikan diri mereka agar dapat melihat Kristus, dan tidak merasa malu untuk mengakui bahwa mereka membutuhkan-Nya, dan sekecil apa pun yang kita lakukan, cukuplah itu. Janganlah kita berputus asa, karena dengan pertolongan yang tepat, kita harus menentukan tujuan-tujuan yang tinggi supaya dapat mencapai tempat-tempat yang tinggi. III. Kristus melihatnya dan memanggilnya untuk berkenalan lebih jauh dengannya (ay. 5) dan hasil dari panggilan tersebut (ay. 6). . Kristus mengundang diri-Nya sendiri untuk berkunjung ke rumah Zakheus, tanpa meragukan kesediaan Zakheus untuk menyambut-Nya dengan hati yang terbuka. Ya, ke mana pun Kristus pergi, Ia membawa serta penghiburan bersama diri-Nya, dan juga sambutan atas diri-Nya sendiri. Ia membuka hati orang dan mencondongkannya untuk menerima Dia. Kristus memandang ke atas pohon, dan melihat Zakheus. Ia datang untuk melihat Kristus dan bertekad untuk secara khusus memperhatikan Dia, namun tidak pernah menyangka bahwa Kristus akan memperhatikannya. Ini suatu kehormatan yang terlalu besar dan jauh melebihi apa yang layak ia dapatkan, jauh melebihi apa yang pernah dipikirkannya. Lihatlah bagaimana Kristus mendahului Zakheus dengan berkat-berkat kebaikan-Nya dan bertindak melampaui harapan-harapannya. Lihatlah juga bagaimana Ia membesarkan hati orang-orang yang baru mulai dan membantu mereka untuk maju. Mereka yang berniat untuk mengenal Kristus akan dikenal oleh-Nya. Mereka yang hanya sekadar ingin melihat-Nya akan disambut untuk berbincang-bincang dengan-Nya. Perhatikanlah, mereka yang setia dalam perkara kecil, akan dipercayakan dengan sesuatu yang lebih besar lagi. Kadang-kadang mereka yang datang untuk mendengar firman Kristus sekadar untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka, seperti yang dilakukan Zakheus, tanpa pernah mereka duga, hati nurani mereka malah dibangunkan, dan hati mereka diubahkan. Kristus memanggilnya dengan namanya, Zakheus, karena Ia mengenal orang-orang pilihan-Nya dengan nama mereka; bukankah semuanya sudah dicatat? Zakheus mungkin bertanya, seperti halnya Nathanel (Yoh. 1:48), "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Akan tetapi, sebelum ia memanjat pohon ara, Kristus sudah melihatnya dan mengenalnya. Ia menyuruhnya segera turun. Mereka yang dipanggil oleh Kristus harus turun, harus merendahkan diri mereka, dan tidak berpikir untuk naik ke sorga dengan mengandalkan kebenaran mereka sendiri. Mereka harus bergegas untuk turun, karena bahaya jika ditunda-tunda. Zakheus tidak boleh ragu-ragu, tetapi bergegas. Ia tahu bahwa tidak perlu menimbang-nimbang apakah mau menyambut tamu yang demikian atau tidak ke dalam rumahnya. Ia harus turun, karena Kristus pada hari tersebut berniat untuk menumpang di rumahnya, dan berada di situ satu atau dua jam lamanya. Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetok. . Zakheus sangat bersukacita mendapat kehormatan sedemikian besar atas rumahnya (ay. 6): Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Sambutan yang diberikan Zakheus kepada Kristus untuk masuk ke dalam rumahnya merupakan awal dan tanda bahwa ia menerima Kristus ke dalam hatinya. Perhatikanlah, ketika Kristus memanggil kita, kita harus bergegas menjawab panggilan-Nya dan ketika Ia datang kepada kita, kita harus menerima-Nya dengan sukacita. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang. Kita dapat menerima-Nya dengan suka cita karena Ia membawa serta segala kebaikan dalam diri-Nya, dan ketika Ia memenangkan satu jiwa, mata air sukacita akan terbuka dan terus mengalir tanpa putus. Betapa seringnya Kristus memberi tahu kita, Bukalah pintu, karena kita selalu banyak alasan dengan kekasih kita! (Kid. 5:2-3). Keterbukaan Zakheus dalam menerima Kristus akan membuat kita malu. Memang sekarang kita tidak memiliki Kristus lagi untuk menjamu Dia di dalam rumah kita, namun kita memiliki murid-murid-Nya, dan apa yang kita lakukan bagi mereka akan diperhitungkan Kristus sebagai sesuatu yang dilakukan bagi diri-Nya sendiri. IV. Rasa tidak senang orang-orang akan sambutan hangat yang diberikan Kristus kepada Zakheus. Orang-orang Yahudi yang berhati picik dan suka menghakimi itu bersungut-sungut dan berkata bahwa Ia telah menumpang di rumah orang berdosa, para hamartōlō andri -- dengan orang yang berdosa. Namun, bukankah mereka sendiri juga orang-orang berdosa? Bukankan tujuan Kristus datang ke dunia adalah untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang adalah orang-orang berdosa? Akan tetapi, Zakheus dianggap sebagai pendosa besar di antara semua yang tinggal di Yerikho, seorang pendosa yang bahkan tidak layak untuk disapa. Dalam hal ini, sangatlah tidak adil untuk menyalahkan Kristus karena pergi ke rumahnya, sebab: . Walaupun ia adalah seorang pemungut cukai, dan banyak dari mereka adalah orang-orang yang busuk, tidaklah berarti bahwa dengan demikian mereka semua sama. Kita harus waspada agar jangan sampai mengecam orang menurut kelompoknya, atau menurut pandangan umum, karena dalam pengadilan Allah semua orang akan diadili sesuai dengan keadaan dirinya masing-masing. . Walaupun Zakheus dulu seorang pendosa, tidak berarti bahwa sekarang ia sama busuknya dengan keadaannya yang sebelumnya. Walaupun orang-orang mengetahui bahwa kehidupan masa lalunya jelek, Kristus bisa mengetahui bahwa tabiatnya yang sekarang baik. Allah memberikan ruang untuk pertobatan, sehingga kita juga harus berbuat demikian. . Walaupun Zakheus sekarang seorang pendosa, mereka tidak boleh menyalahkan Kristus karena datang kepadanya, karena Ia tidak terancam bahaya disakiti oleh seorang pendosa, sebaliknya Ia memiliki harapan yang besar untuk melakukan kebaikan kepada seorang pendosa. Kepada siapakah seorang tabib akan pergi selain kepada orang sakit? Namun lihatlah bagaimana niat yang baik sering direka-reka menjadi hal yang jelek. V. Kesaksian yang Zakheus perlihatkan secara terbuka adalah bahwa, walaupun dulunya ia seorang pendosa, ia kini menyesal dan benar-benar bertobat (ay. 8). Ia tidak berharap untuk mendapat pembenaran melalui perbuatannya layaknya orang Farisi yang selalu menyombongkan apa yang telah ia lakukan. Sebaliknya, melalui pekerjaan-pekerjaan baik, dengan anugerah Allah, ia akan membuktikan ketulusan iman dan pertobatannya. Dan, memang ia menyatakan kebulatan hatinya itu. Ia berdiri dan membuat pernyataannya itu, supaya dapat dilihat dan didengar oleh mereka yang bersungut-sungut kepada Kristus karena datang ke rumahnya. Dengan mulut orang mengakui pertobatan dan iman mereka. Ia berdiri, yang berarti bahwa ia mengucapkannya dengan sungguh-sungguh dan khusyuk, seperti bersumpah di hadapan Allah. Ia mengarahkan dirinya kepada Kristus ketika berbuat demikian, bukan kepada orang banyak (mereka bukan hakimnya), namun kepada Tuhan. Ia berdiri seakan-akan di hadapan pengadilan-Nya. Apa pun perbuatan baik kita, harus kita lakukan layaknya bagi-Nya. Kita harus memohon kepada-Nya dan membuktikan diri untuk mendapat perkenanan-Nya dalam keutuhan atau integritas kita, dalam segala niat dan tekad baik kita. Zakheus memperlihatkan bahwa ada perubahan dalam hatinya (dan inilah pertobatan itu), karena ada perubahan dalam cara hidupnya. Tekadnya adalah untuk menaati perintah-perintah Allah pada loh batu kedua, karena Kristus dalam segala kesempatan selalu menegaskan hal-hal tersebut. Perintah-perintah ini sangat cocok dengan keadaannya dan tabiatnya, karena dengan memenuhi perintah-perintah tersebut akan tampak sekali kesungguhan pertobatan kita. . Zakheus mempunyai banyak harta. Jika ia sebelumnya mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri sehingga membawa penderitaan bagi dirinya, sekarang ia bertekad bahwa ke depan ia hanya akan mencari Allah dan melakukan kebaikan bagi orang lain dengan hartanya: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin. Ia tidak berkata, "Aku akan memberikannya nanti ketika aku meninggal," tetapi, "Aku akan memberikannya sekarang juga." Mungkin ia telah mendengar mengenai perintah dalam ujian yang Kristus berikan kepada seorang kaya yang lain agar ia menjual apa yang dimilikinya dan memberikannya kepada orang miskin (Mat. 19:21), dan bagaimana ia meninggalkan Kristus dalam hal tersebut. "Tetapi aku tidak akan berbuat demikian," kata Zakheus; "Aku setuju semuanya, walaupun sampai saat ini aku tidak berbelas kasih kepada mereka yang miskin, sekarang aku akan memberikan kelegaan kepada mereka dan memberikan lebih banyak lagi karena telah mengabaikan kewajibanku begitu lama, bahkan setengah dari milikku." Ini adalah jumlah yang sangat besar untuk digunakan bagi perbuatan saleh dan amal. Dulu orang-orang Yahudi biasanya berkata bahwa seperlima dari pendapatan tahunan seseorang sangat pantas diberikan untuk hal-hal saleh, dan hukum Taurat juga menyebut jumlah yang kira-kira sebanyak itu. Akan tetapi, Zakheus berbuat lebih jauh lagi dengan memberikan setengah hartanya kepada orang miskin, yang akan membuatnya mengurangi segala pengeluarannya yang boros, karena dengan begitu ia akan lebih dapat memberikan kelegaan bagi banyak orang melalui kelimpahannya. Jika saja kita hidup lebih sederhana dan dapat menyangkal diri, kita akan dapat lebih beramal, dan jika kita dapat merasa puas dengan tidak hidup berlebihan, kita akan punya lebih banyak lagi untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Zakheus menyebutkan hal ini sebagai buah pertobatannya. Perhatikanlah, orang yang benar-benar bertobat kepada Allah adalah mereka yang berbuat amal kepada orang yang miskin. . Zakheus sadar sendiri bahwa ia tidak memperoleh semua hartanya dengan jujur dan adil, tetapi sebagiannya diperoleh dengan cara-cara yang curang dan melawan hukum. Mengenai apa yang ia dapatkan dengan cara-cara demikian, ia berjanji untuk menggantinya: "Jika ada sesuatu yang kuperas dari seseorang, atau jika aku telah merugikan siapa pun dalam pekerjaanku sebagai pemungut cukai, mengambil lebih dari apa yang seharusnya, aku berjanji untuk mengganti empat kali lipat." Ini adalah ganti rugi yang harus diberikan oleh seorang pencuri (Kel. 22:1). (1) Zakheus tampaknya dengan terbuka mengakui bahwa ia telah berbuat salah. Jabatannya sebagai seorang pemungut cukai memberinya kesempatan untuk berlaku tidak adil dengan mengambil keuntungan dari para pedagang untuk menyenangkan hati penguasa. Mereka yang sungguh-sungguh menyesal tidak hanya akan mengakui kesalahan-kesalahan umum yang mereka lakukan di hadapan Allah, namun akan secara khusus bercermin dari pelanggaran yang mereka sendiri lakukan, karena alasan tugas dan pekerjaan mereka di dunia ini mudah memberikan masalah bagi mereka. (2) Bahwa ia telah berbuat tidak adil dengan memeras. Inilah hal yang sering menjadi godaan bagi pemungut cukai, yang secara khusus telah diperingatkan kepada mereka oleh Yohanes Pembaptis (Luk. 3:14). Mereka adalah telinga bagi penguasa dan apa pun akan dilakukan demi meningkatkan pemasukan, sehingga memberikan mereka kesempatan untuk memuaskan dendam mereka jika mereka punya niat jahat tertentu terhadap seseorang. (3) Ia berjanji untuk mengganti empat kali lipat, sejauh ia dapat mengingat atau menemukan dalam catatannya bahwa ia telah berbuat tidak adil kepada seseorang. Ia tidak berkata, "Jika aku dituntut dan terpaksa membayar, aku akan menggantinya" (sebagian orang menjadi jujur ketika mereka tidak dapat menghindar), sebaliknya, ia akan melakukannya dengan sukarela: Ini akan menjadi tindakanku dan perbuatanku sendiri. Perhatikanlah, mereka yang sudah diyakinkan telah berbuat curang tidak tahan untuk memperlihatkan ketulusan pertobatan mereka itu kecuali dengan memberikan ganti rugi. Perhatikanlah, Zakheus tidak menganggap bahwa memberikan sebagian hartanya kepada orang miskin akan menebus kesalahan yang telah ia perbuat. Tuhan membenci perampasan dan kecurangan, sehingga kita harus pertama-tama bertindak adil, baru kemudian mencintai kesetiaan. Jika kita memberikan apa yang bukan milik kita, itu bukanlah amal, melainkan kemunafikan. Kita tidak boleh menganggap hal-hal yang kita peroleh dengan tidak jujur sebagai milik kita sendiri. Tidak juga selama semua utang-utang kita dibayar dan ganti rugi diberikan atas segala ketidakadilan kita. VI. Pujian dan penerimaan Kristus terhadap pertobatan Zakheus. Dengan tindakan ini pula Kristus membersihkan segala tuduhan yang dialamatkan kepada-Nya dengan menjadi tamunya (ay. 9-10). . Zakheus sekarang dinyatakan sebagai orang yang berbahagia. Ia sekarang telah berpaling dari dosa kepada Allah. Ia telah mengundang Kristus masuk ke dalam rumahnya, dan menjadi orang yang jujur, penuh amal, dan baik hati: Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini. Sekarang setelah ia dipertobatkan, ia juga dengan demikian diselamatkan; diselamatkan dari dosa-dosanya, dari rasa bersalah akibat dosa-dosa tersebut, dan dari kuasa dosa. Segala manfaat dari keselamatan telah menjadi miliknya. Kristus telah datang ke rumahnya, dan ke mana pun Kristus datang, Ia membawa serta keselamatan dengan-Nya. Ia adalah, dan akan selalu menjadi Sumber keselamatan kekal bagi semua yang mengakui-Nya, seperti yang dilakukan Zakheus. Namun semua ini belumlah cukup. Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini. (1) Ketika Zakheus bertobat, ia akan menjadi berkat bagi rumahnya, lebih dari yang sudah-sudah. Ia akan membawa sumber anugerah dan keselamatan ke dalam rumahnya, karena ia sekarang benar-benar anak Abraham. Oleh karena itu, seperti halnya Abraham, ia akan mengajar rumah tangganya untuk hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan. Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, dan membawa kutukan ke atasnya (Hab. 2:9), namun ia yang bermurah hati kepada yang miskin membawa kebaikan ke atas rumahnya sendiri, serta berkat ke atasnya dan keselamatan ke dalamnya, setidaknya untuk sementara selama di dunia ini (Mzm. 112:3). (2) Ketika Zakheus sendiri berpaling kepada Kristus, keluarganya juga menjadi bagian dalam Kristus, dan anak-anaknya diakui sebagai anggota jemaat-Nya, sehingga keselamatan terjadi kepada rumahnya. Oleh karena ia adalah anak Abraham, ia juga menjadi bagian dari kovenan Allah dengan Abraham, yaitu bahwa berkat Abraham akan turun ke atas para pemungut cukai, ke atas orang-orang bukan-Yahudi melalui iman, bahwa Allah akan menjadi Allah bagi mereka dan keturunan mereka. Oleh karena itu, ketika ia percaya, keselamatan datang ke atas rumahnya, seperti yang dikatakan kepada si kepala penjara itu: Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (Kis. 16:31). Menurut kelahiran, Zakheus adalah anak Abraham, namun dengan menjadi seorang pemungut cukai, dia dipandang sebagai orang kafir, sehingga diberi cap tertentu (Mat. 18:17). Oleh karena itulah, orang-orang Yahudi malu untuk berbicara dengannya, dan berharap bahwa Kristus juga hendaknya berbuat demikian. Namun Ia menunjukkan bahwa, dengan menjadi seorang yang benar-benar menyesal, Zakheus telah menjadi rectus in curia -- benar di hadapan hukum, sama baiknya sebagai anak Abraham, seakan-akan ia tidak pernah menjadi seorang pemungut cukai, sebutan yang hendaknya tidak dilontarkan lagi kepadanya. . Apa yang telah dilakukan Kristus secara khusus untuk menjadikannya seorang yang berbahagia adalah sesuai dengan rencana besar-Nya dan maksud kedatangan-Nya ke dunia (ay. 10). Dengan dasar yang sama ini pula Kristus sebelumnya telah membenarkan pergaulan-Nya dengan para pemungut cukai (Mat. 9:13). Pada waktu itu Ia mengimbau bahwa Ia datang untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat, sekarang ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang, to apolōlos -- yang hilang. Perhatikanlah: (1) Kemalangan anak-anak manusia: mereka tersesat. Di sini seluruh umat manusia dibicarakan sebagai satu tubuh. Perhatikanlah, dunia manusia secara keseluruhan, setelah kejatuhan dalam dosa, telah menjadi dunia yang tersesat, seperti kota yang hilang yang jatuh ke dalam tangan pemberontak, seperti seorang pengelana yang kehilangan arah di padang belantara, seperti seorang sakit yang hilang karena penyakitnya tidak dapat disembuhkan, seperti seorang penjahat yang hilang ketika hukuman dijatuhkan ke atasnya. (2) Rencana Anak Allah yang penuh anugerah: Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan, mencari untuk menyelamatkan. Ia datang dari sorga ke bumi (sebuah perjalanan yang jauh), untuk mencari yang tersesat (yang sudah berkelana jauh dan sesat) dan membawanya kembali (Mat. 18:11-12), serta menyelamatkan yang hilang, yang sedang binasa, yang hancur dan dicampakkan. Kristus rela menanggung akibat bagi yang tersesat: Ia berusaha membawa mereka kembali kepada diri mereka sendiri, yang telah tersesat dan kehilangan Allah dan segala kebaikan. Perhatikanlah, Kristus datang ke dunia yang tersesat ini untuk mencari dan menyelamatkannya. Rancangan-Nya adalah untuk menyelamatkan, ketika keselamatan tidak ada di dalam siapa pun. Dalam menjalankan rancangan-Nya tersebut, Ia mencari, menggunakan segala cara yang mungkin untuk mewujudkan keselamatan tersebut. Ia mencari mereka yang tidak layak dicari, Ia mencari mereka yang tidak mencari-Nya dan tidak mengharapkan-Nya, seperti halnya Zakheus di sini. BcO Yehezkiel 18:1-13,20-32 Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya 18:1 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: 18:2 "Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? 18:3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. 18:4 Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. 18:5 Kalau seseorang adalah orang benar dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, 18:6 dan ia tidak makan daging persembahan di atas gunung atau tidak melihat kepada berhala-berhala kaum Israel, tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri perempuan waktu bercemar kain, 18:7 tidak menindas orang lain, ia mengembalikan gadaian orang, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang, 18:8 tidak memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan, melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, 18:9 hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia -- ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 18:10 Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari hal-hal itu 18:11 -- walaupun ayah tidak melakukan satupun -- juga makan daging persembahan di atas gunung dan mencemari isteri sesamanya, 18:12 menindas orang sengsara dan miskin, merampas, tidak mengembalikan gadaian orang, melihat kepada berhala-berhala dan melakukan kekejian, 18:13 memungut bunga uang dan mengambil riba, orang yang demikian tidak akan hidup. Segala kekejian ini dilakukannya, ia harus mati; darahnya tertimpa kepadanya sendiri. 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. 18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. 18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? 18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik -- apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. 18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. 18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. 18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 18:29 Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 18:30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. 18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? 18:32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 14 Desember - Santo Yohanes dari Salib, Santo Venantius Fortunatus (Uskup dan Pengaku Iman), Santo Spiridion (Uskup dan Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Rabu, 22 Nopember 2023 - Lukas 19:11-28 - BcO Yehezkiel 20:27-44 - Peringatan Wajib St. Sesilia PREV: Renungan Katolik Senin, 20 Nopember 2023 - Lukas 18:35-43 - BcO Yehezkiel 17:3-15,19-24 - Hari biasa 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |