misa.lagu-gereja.com        
 
Senin, 24 Oktober 2022
Peringatan fakultatif
St. Antonius Maria Claret
Ef. 4:32-5:8;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Lukas 13:10-17.
BcO Kebijaksanaan 1:16-2:24.
Warna Liturgi Hijau

Lukas 13:10-17
-----------------------------------
Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat
13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

Penjelasan:

* Lima menit terlalu lama bagi Allah. Orang Yahudi mempunyai
pemahaman bahwa orang yang mengalami malapetaka dan bencana adalah orang yang dosanya lebih besar dari orang yang tidak mengalami bencana. Pemahaman ini salah! Sekalipun bencana dan malapetaka diizinkan Allah menimpa orang atau bangsa tertentu sebagai hukuman dosa mereka, tetapi semua itu tidak harus dilihat sebagai hukuman Allah.

Untuk mendapatkan pemahaman yang benar, kita harus beranjak dari konsep dasar yang benar yaitu bahwa kita semua adalah orang berdosa. Membanding-bandingkan dosa satu dengan yang lainnya hanya akan membawa pada kesimpulan bahwa dosa ada tingkatannya. Namun demikian hal ini tidak mengurangi fakta bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang harus dimurkai Allah. Yang mengherankan bukanlah mengapa hanya beberapa orang menderita malapetaka dan bencana, tetapi mengapa tidak ada seorang pun yang akan luput dari hukuman, walaupun tidak harus selalu berbentuk bencana dan malapetaka. Sekalipun demikian Yesus menegaskan bahwa mereka akan luput jika bertobat.

Menurut ajaran perumpaman pohon ara, manusia masih diberikan perpanjangan waktu untuk bertobat (ayat 6-9). Dengan kata lain manusia pasti akan mengalami hukuman, jika tidak bertobat. Allah dapat menyelamatkannya kapan saja, tanpa menunda-nunda lagi dan tidak membutuhkan waktu yang lama jika manusia mau percaya kepada-Nya dan bertobat. Kebenaran ini digambarkan secara jelas dalam peristiwa penyembuhan perempuan yang sudah dirasuk setan selama 18 tahun pada hari Sabat (ayat 10-17). Bila kita mengamati peristiwa penyembuhan nampaknya hanya peristiwa kecil. Perempuan itu bukan orang yang terkenal. Namun, sesungguhnya hal ini mengandung kebenaran yang dalam dan indah, yang dibutuhkan seluruh umat manusia dan nantinya memberikan pengaruh yang sangat besar bagi seluruh kehidupan umat manusia. Hal ini digambarkan oleh Yesus dalam perumpamaan biji sesawi dan ragi.


* Luk 13:10 - Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat
Bagian ini merupakan salah satu dari sejumlah kisah yang diulang dalam kitab-kitab Injil mengenai tindakan penyembuhan yang dilakukan pada hari Sabat oleh Tuhan Yesus, suatu tindakan yang selalu merupakan sumber pertengkaran antara Yesus dengan orang-orang Farisi.

* Luk 13:11 - Seorang perempuan yang ... dirasuk roh
Perempuan itu merupakan korban kerasukan setan. Kuasa jahat kadang-kadang dimanifestasikan dalam perilaku bengis (8:29) atau dengan melumpuhkan suatu anggota tubuh korban (11:14). Yesus berbicara tentang perempuan itu sebagai seorang yang telah diikat oleh Iblis (13:16).

* Luk 13:12 - Ia memanggil
Ia memanggil dia (perempuan itu). TindakanNya spontan: Dia mengambil inisiatif.

* Luk 13:14 - Kepala rumah ibadat
Kepala rumah ibadat menunjukkan norma-norma Yudaisme dengan penafsiran yang ketat atas hukum Taurat. Dia tidak berbicara secara langsung, tetapi dengan pernyataannya dia menyalahkan tindakan Yesus.

* Luk 13:15 - Tuhan menjawab dia
Kepala rumah ibadat mengetahui peraturan itu: Tuhan mengetahui kapan harus menggunakan perkecualian. Mengapa perempuan ini tidak boleh disembuhkan pada hari Sabat apabila Hukum Taurat mengatur agar hewan-hewan tidak kehausan?

* Luk 13:16 - Bukankah perempuan ini ... harus dilepaskan
Bukankah perempuan ini ... harus dilepaskan. Yesus tidak hanya menyatakan bahwa penyembuhan itu diperbolehkan; Dia menegaskan bahwa penyembuhan itu merupakan suatu kewajiban.

BcO Kebijaksanaan 1:16-2:24
-----------------------------------
Pandangan hidup orang fasik
16
    Tetapi dengan perbuatan dan kata para fasik telah memanggil maut dan didambakannya sambil memandangnya sebagai sahabat. Mereka mengadakan perjanjian dengannya, oleh karena mereka patut menjadi bagiannya.

1
    Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: "Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab; seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal.
2
    Serba kebetulan kita dijadikan, dan kelak kita ini seolah-olah tak pernah ada. Asap sajalah nafas di dalam hidung kita, dan pikiran hanya merupakan bunga api dari denyut jantung kita.
3
    Setelah padam maka tubuh akan menjadi abu, dan rohnya akan disebar-sebarkan bagaikan udara yang halus.
4
    Maka lambat laun nama kitapun terlupa pula, dan pekerjaan kita tidak seorangpun ingat kepadanya. Laksana jejak awan hidup kita berlalu, bagaikan kabut menghilang, dan dienyahkan oleh sinar matahari terkena oleh panas teriknya.
5
    Umur hidup kita merupakan bayang-bayang yang berlalu, dan akhir hidup kita tak dapat ditunda, karena sudah dimeteraikan dan tak seorangpun dapat merubahnya.
6
    Jadi, marilah kita menikmati hal-hal baik yang masih ada, dan bergegas menggunakan alam seperti di masa muda!
7
    Marilah kita manfaatkan air anggur yang mahal serta wangi-wangian sepuas-puasnya, dan bunga musim semi janganlah kita lewatkan!
8
    Marilah kita mengenakan karangan kuncup mawar sebelum jadi layu!
9
    Di antara kita jangan seorangpun mengelakkan diri dari kesukaan kita! Hendaklah di mana-mana kita tinggalkan tanda-tanda keriangan kita, sebab itulah bagian dan nasib kita!"

 
Sikap orang fasik terhadap orang benar
10
    "Mari kita menindas orang miskin yang benar, jangan kita mengasihani janda, dan jangan peduli akan uban orang yang lanjut usia.
11
    Kekuatan kita hendaknya menjadi kaidah keadilan, sebab yang lemah ternyata tidak berguna.
12
    Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.
13
    Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan.
14
    Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita.
15
    Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.
16
    Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah.
17
    Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
18
    Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
19
    Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
20
    Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."

 
Orang fasik keliru
21
    Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka.
22
    Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
23
    Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.
24
    Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 25 Oktober 2022 - Lukas 13:18-21 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 3:1-19 - Hari Biasa

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 23 Oktober 2022 - Lukas 18:9-14 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 1:1-15 - HARI MINGGU BIASA XXX





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)