misa.lagu-gereja.com        
 
View : 8960 kali
Khotbah Katolik 2017
Minggu, 24 Desember 2017
(Matius 1:1-25)

Matius 1:1-25 - BcO Yesaya 51:17- 52:2,7-10 - HARI MINGGU ADVEN IV, Sore Menjelang Hari Raya Natal

Minggu, 24 Desember 2017
HARI MINGGU ADVEN IV, Sore Menjelang Hari Raya Natal
2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38
Sore : Yes. 62:1-5; Mzm. 89:4-5,16-17,27,29; Kis. 13:16-17,22-25;
Matius 1:1-25
BcO Yesaya 51:17- 52:2,7-10
warna liturgi Pagi Ungu, Sore Putih

Matius 1:1-25
Silsilah Yesus Kristus
1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, 1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, 1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, 1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, 1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. 1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, 1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, 1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, 1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.


Penjelasan:

* Silsilah Yesus Kristus (1:1-17)

    Mengenai silsilah Juruselamat kita, kita perhatikan:

    I. Judulnya. Ini adalah buku (atau catatan, seperti kata Ibrani sepher, "buku," adakalanya diartikan) mengenai garis silsilah Yesus Kristus, mengenai leluhur-Nya menurut daging; atau, kisah tentang kelahiran-Nya. Ini adalah Biblos Geneseōs -- Kitab Kejadian. Perjanjian Lama diawali dengan kitab tentang garis penciptaan dunia, dan itulah kemuliaan kitab Perjanjian Lama dengan mencantumkannya. Namun, kemuliaan di dalam kitab Perjanjian Baru jauh melampaui itu, karena diawali dengan kitab mengenai garis silsilah dari Dia yang menciptakan dunia. Sebagai Allah, permulaan-Nya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mi. 5:1), dan tidak seorang pun dapat menyatakan kebermulaan itu; namun sebagai manusia, Ia diutus setelah genap waktunya, ... lahir melalui seorang perempuan, dan garis silsilah itulah yang dinyatakan di sini.
    II. Tujuan utamanya. Ini bukan sekadar silsilah tanpa tujuan atau tanpa guna; bukan pula untuk memperlihatkan kemuliaan yang sia-sia, sebagaimana biasa terjadi pada tokoh-tokoh besar. Stemmata, quid faciunt? -- Apa faedahnya silsilah kuno itu? Gunanya seperti silsilah yang diberikan dalam pembuktian, untuk membenarkan suatu hak, dan mengajukan tuntutan. Dalam Injil Matius, tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa Yesus Tuhan kita adalah anak Daud, dan anak Abraham, dan karena itu dari bangsa dan keluarga yang darinya Sang Mesias akan muncul. Di masa mereka, Abraham dan Daud merupakan wali utama atas janji yang berkaitan dengan Sang Mesias. Janji tentang berkat diberikan kepada Abraham dan keturunannya, tentang kekuasaan diberikan kepada Daud dan keturunannya. Karena itu, mereka yang memiliki hak dalam Kristus, anak Abraham, yang oleh-Nya semua kaum di muka bumi akan mendapatkan, harus setia dan tunduk kepada Dia sebagai Anak Daud, yang oleh-Nya seluruh kaum di muka bumi akan diperintah. Telah dijanjikan kepada Abraham bahwa Kristus akan lahir dari keturunannya (Kej. 12:3; 22:18), dan juga kepada Daud bahwa Dia akan lahir dari keturunannya (2Sam. 7:12; Mzm. 89:4 dst.; 132:11). Oleh sebab itu, kalau kita tidak dapat membuktikan bahwa Yesus adalah anak Daud, dan anak Abraham, kita tidak dapat mengakui-Nya sebagai Sang Mesias. Dalam Injil Matius, hal ini dibuktikan melalui catatan-catatan autentik dari lembaga-lembaga pencatatan silsilah. Orang Yahudi sangat saksama dalam melestarikan garis silsilah mereka, dan ada providensi di dalamnya, demi menjernihkan garis keturunan Sang Mesias dari bapak-bapak leluhur; lagi pula, sejak kedatangan-Nya, bangsa itu begitu tercerai-berai dan tercampur-baur hingga menimbulkan pertanyaan apakah ada orang di dunia ini yang dapat dengan sah membuktikan bahwa dirinya adalah keturunan Abraham. Namun, ada satu hal yang pasti, tidak seorang pun dapat membuktikan dirinya sebagai anak Harun atau anak Daud, karena itu jabatan imamat dan rajawi harus disudahi, ibarat hilang selamanya, atau diletakkan ke dalam tangan Yesus Tuhan kita. Kristus dalam Injil ini mula-mula disebut Anak Daud, sebab dengan julukan itulah Ia umumnya diperbincangkan, dan diharapkan, di antara orang Yahudi. Mereka yang mengakui-Nya sebagai Kristus menyebut-Nya Anak Daud (15:22; 20:31; 21:15). Jadi, karena itulah, penulis Injil Matius berusaha menjelaskan bahwa Ia bukan hanya seorang keturunan Daud, melainkan Sang Anak Daud itu sendiri dan lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya; Ia bukan sekadar seorang keturunan Abraham, tetapi Sang Anak Abraham yang dimaksudkan untuk menjadi bapa banyak bangsa. Dengan menyebut Kristus sebagai anak Daud, dan anak Abraham, penulis Injil Matius menunjukkan bahwa Allah setia kepada janji-Nya, dan akan menepati setiap perkataan yang telah diucapkan-Nya; dan hal ini:
        1. Walaupun pelaksanaannya tertunda lama. Ketika Allah menjanjikan Abraham seorang putra, yang akan menjadi berkat luar biasa bagi dunia, mungkin ia mengharapkan anak itu adalah putra kandungnya; namun ternyata putra yang dimaksud itu berjarak empat puluh dua generasi, sekitar 2.000 tahun lamanya. Jadi, sejak sebegitu jauh sebelumnya Allah menubuatkan apa yang akan dilakukan, dan kadang-kadang baru sebegitu lama sesudahnya, baru Allah menggenapi apa yang telah dijanjikan. Perhatikanlah, penangguhan rahmat yang dijanjikan, meskipun melatih kesabaran kita, tidaklah melemahkan janji Allah.
        2. Walaupun orang sudah mulai putus asa akan janji itu. Anak Daud dan anak Abraham ini, yang akan menjadi kemuliaan rumah Bapa-Nya, lahir ketika keturunan Abraham menjadi bangsa yang terhina, dan belum lama ini menjadi jajahan bangsa Romawi, dan ketika anak cucu Daud tidak lagi dikenal. Sebab memang Kristus harus menjadi tunas dari tanah kering. Perhatikanlah, waktu Allah bagi penggenapan janji-janji-Nya terjadi ketika segala sesuatu tampak sangat mustahil.
    III. Rangkaian silsilah tersebut, yang ditarik langsung dari Abraham, sesuai dengan sejarah silsilah yang dicatat dalam bagian awal kitab-kitab Tawarikh (sejauh yang ada), dan yang kita lihat penggunaannya di sini. Beberapa hal khusus yang dapat kita amati dalam silsilah Injil Matius adalah:
        1. Di antara leluhur Kristus yang mempunyai saudara laki-laki, umumnya Kristus digambarkan turun dari saudara yang lebih muda, seperti Abraham, Yakub, Yehuda, Daud, Natan, dan Resa; untuk menunjukkan bahwa tidak seperti para raja duniawi, Kristus bukan berasal dari kesulungan para leluhur-Nya, melainkan dari kehendak Allah, yang meninggikan orang-orang yang rendah, dan yang memberikan penghormatan khusus kepada anggota-anggota yang tidak mulia, yang merupakan cara pemeliharaan-Nya.
        2. Di antara putra-putra Yakub, di samping Yehuda, yang darinya lambang pemerintahan (Silo) berasal, perhatian diberikan kepada saudara-saudaranya: Yehuda dan saudara-saudaranya. Tidak disebut-sebut tentang Ismael, putra lain dari Abraham, atau tentang Esau, putra lain dari Ishak, sebab mereka bukan bagian dari Gereja; sedangkan semua anak Yakub dimasukkan, dan, meskipun bukan merupakan bapak-bapak leluhur Kristus, mereka adalah bapak-bapak leluhur Gereja (Kis. 7:8), dan oleh sebab itu disebut-sebut dalam silsilah, untuk memberi semangat kepada kedua belas suku di perantauan, sambil menunjukkan kepada mereka bahwa mereka mempunyai hak dalam Kristus, dan memiliki hubungan dengan Dia seperti halnya dengan Yehuda.
        3. Peres dan Zerah, putra kembar Yehuda, keduanya-duanya juga disebut, meskipun hanya Peres yang merupakan leluhur Kristus, untuk alasan yang sama mengapa saudara-saudara Yehuda diperhatikan; ada juga yang berpendapat bahwa karena kelahiran Peres dan Zerah menggambarkan semacam kiasan. Zerah mengeluarkan tangannya terlebih dahulu, sebagai yang lahir sulung, namun, karena ia menariknya kembali, Pereslah yang memperoleh hak kesulungan. Umat Yahudi, seperti halnya Zerah, mencapai hak kesulungan terlebih dahulu, namun karena ketidakpercayaan mereka, dengan menarik tangan kembali, maka umat bukan-Yahudilah, seperti Peres, yang maju dan mendapatkan hak kesulungan itu; dan dengan demikian sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk, dan kemudian baru Zerah lahir, yakni seluruh Israel akan diselamatkan (Rm. 11:25-26).
        4. Ada empat orang perempuan, dan hanya empat, yang disebut dalam silsilah ini; dua di antaranya tidak termasuk kewargaan Israel, yaitu Rahab seorang perempuan Kanaan, yang juga seorang sundal, dan Rut seorang perempuan Moab; sebab di dalam Kristus Yesus tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi; di dalam Kristus, baik orang asing dan pendatang disambut menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus. Dua orang perempuan lainnya adalah pezinah, yaitu Tamar dan Batsyeba. Ini merupakan suatu tanda penghinaan lainnya lagi yang ditimpakan kepada Tuhan Yesus, bahwa bukan saja Ia keturunan orang-orang semacam itu, tetapi juga apa yang memang ada pada mereka dikatakan secara khusus dalam sejarah silsilah-Nya, tanpa ditutup-tutupi. Ia menanggung keadaan dalam daging yang dikuasai dosa (Rm. 8:3), dan bahkan membawa orang-orang yang paling berdosa ke dalam hubungan paling dekat dengan-Nya ketika mereka bertobat. Perhatikanlah, tidak sepantasnya kita mencela orang dengan aib yang dilakukan leluhur mereka; sebab hal ini berada di luar pilihan mereka, dan telah menjadi nasib para tokoh terbaik, bahkan Tuhan kita sendiri. Pernyataan Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria diperhatikan dalam silsilah ini (menurut Dr. Whitby) untuk menunjukkan bahwa kejahatan Daud, yang kemudian bertobat, sama sekali tidak menghalangi penggenapan janji yang diberikan kepadanya, bahwa Allah berkenan menggenapi janji itu melalui perempuan ini.
        5. Meskipun berbagai nama raja disebutkan dalam silsilah ini, tidak seorang pun yang dengan jelas dipanggil raja kecuali Daud (ay. 6), raja Daud; sebab dengan dirinyalah dibuat kovenan takhta kerajaan itu, dan kepadanyalah diberikan janji kerajaan Sang Mesias, yang oleh sebab itu disebut akan mewarisi takhta Daud, bapa leluhurnya (Luk. 1:32).
        6. Dalam silsilah raja-raja Yehuda, antara Yoram dan Uzia (ay. 8), ada tiga raja yang tidak tercantum, yakni Ahazia, Yoas, dan Amazia. Oleh sebab itu, ketika dikatakan bahwa Yoram memperanakkan Uzia, yang dimaksudkan menurut penggunaan bahasa Ibrani adalah bahwa Uzia merupakan keturunan Yoram, seperti yang dikatakan kepada Hizkia bahwa putra-putra yang akan diperanakkannya akan diangkut ke Babel, padahal mereka ini terpisah beberapa generasi darinya. Bukanlah karena kekeliruan maupun kealpaan kalau ketiga nama ini dihilangkan, tetapi, kemungkinannya, mereka memang sudah dihilangkan dalam daftar-daftar silsilah yang dijadikan bahan acuan oleh penulis Injil Matius. Daftar-daftar silsilah tersebut diakui asli. Sebagian orang memberikan alasan berikut: Ini merupakan rancangan Matius, supaya mudah diingat, untuk mengecilkan jumlah leluhur Kristus menjadi tiga kelompok yang masing-masing berisi empat belas keturunan. Dan, untuk keperluan ini, dalam kelompok silsilah raja-raja Yehuda ini ada tiga raja yang harus dicoret, dan tidak ada yang lebih cocok daripada mereka yang merupakan anak cucu langsung dari raja Atalya yang dikutuk, yang memperkenalkan penyembahan berhala oleh Ahab ke dalam rumah Daud, yang karenanya aib menimpa keluarga itu dan kejahatannya sampai ke keturunan yang ketiga dan keempat. Dua dari ketiga raja ini menjadi murtad; dan demikianlah Allah biasanya menetapkan suatu tanda dalam dunia ini untuk menunjukkan perasaan tidak senang-Nya: ketiganya dikuburkan dengan keadaan bersimbah darah.
        7. Beberapa orang mengamati adanya campuran antara yang baik dan yang jahat dalam pergantian raja-raja ini; misalnya (ay. 7-8), Rehabeam yang jahat memperanakkan Abia yang jahat; Abia yang jahat memperanakkan Asa yang baik; Asa yang baik memperanakkan Yosafat yang baik; Yosafat yang baik memperanakkan Yoram yang jahat. Anugerah tidak mengalir melalui hubungan darah, dosa yang merajalela pun tidak. Anugerah Allah adalah milik-Nya sendiri, dan Ia memberikan atau menahannya sesuai perkenanan-Nya.
        8. Pembuangan ke Babel disebutkan sebagai suatu masa yang luar biasa dalam silsilah (ay. 11-12). Jika memperhatikan segala sesuatunya, sungguh mengherankan bahwa umat Yahudi tidak musnah selama pembuangan itu, seperti yang dialami bangsa-bangsa lain; namun ini mengisyaratkan alasan mengapa arus bangsa itu dijaga untuk tetap mengalir dalam kemurnian melalui laut mati itu, sebab merekalah yang menurunkan Mesias dalam keadaannya sebagai manusia. Janganlah musnahkan [bangsa] itu, sebab di dalamnya masih ada berkat, bahkan berkat di atas segala berkat, yaitu Kristus sendiri (Yes. 65:8-9). Dengan mata yang tertuju kepada-Nya-lah mereka dipulihkan, dan tempat kudus yang telah musnah itu disinari dengan wajah-Nya demi Tuhan sendiri (Dan. 9:17).
        9. Dikatakan bahwa Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya (ay. 11); yang dimaksudkan dengan Yekhonya di sini adalah Yoyakim, putra sulung Yosia. Namun ketika dikatakan (ay. 12) bahwa Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Yekhonya yang ini adalah putra Yoyakim tadi yang dibawa ke Babel, dan di sana ia memperanakkan Sealtiel (sebagaimana ditunjukkan Dr. Whitby). Yekhonya juga dikatakan tercatat tidak mempunyai anak (Yer. 22:30), tetapi hal ini dijelaskan sebagai berikut: seorang pun dari keturunannya tidak akan berhasil. Sealtiel di sini dikatakan memperanakkan Zerubabel, padahal sebenarnya Sealtiel memperanakkan Pedaya, yang memperanakkan Zerubabel (1Taw. 3:19), namun, seperti sebelumnya, cucu sering disebut putra; Kemungkinannya, Pedaya mati semasa ayahnya masih hidup, sehingga dengan demikian putranya, Zerubabel, disebut anak Sealtiel.
        10. Garis keturunan ditarik terus ke bawah, tetapi bukan ke Maria, ibu Tuhan kita, melainkan ke Yusuf suami Maria (ay. 16); sebab orang Yahudi selalu menghitung silsilah berdasarkan kaum laki-laki. Walaupun demikian, Maria masih dari suku dan keluarga yang sama dengan Yusuf, sehingga dengan demikian, baik melalui ibu maupun orang yang dianggap sebagai ayah-Nya, Yesus berasal dari rumah Daud. Namun hak-Nya akan martabat itu diperoleh melalui Yusuf, yang secara daging tidak ada hubungan dengan-Nya, untuk menunjukkan bahwa kerajaan Mesias itu bukan didirikan atas dasar keturunan alamiah dari Daud.
        11. Pusat di mana seluruh garis keturunan itu bertemu adalah Yesus yang disebut Kristus (ay. 16). Inilah Dia yang begitu amat didambakan, begitu ditunggu-tunggu dengan tidak sabar, dan kepada-Nya-lah mata para bapa leluhur tertuju ketika mereka begitu menginginkan anak-anak, agar boleh memperoleh kehormatan masuk di dalam garis keturunan yang kudus itu. Terpujilah Allah, kita sekarang tidak berada dalam keadaan penantian yang demikian gelap dan berawan seperti yang dialami mereka ketika itu, melainkan boleh melihat dengan jelas apa yang dahulu seakan terlihat melalui cermin yang samar-samar oleh para nabi dan raja. Tambahan lagi, kita boleh, kecuali karena salah kita sendiri, menerima kehormatan yang lebih besar yang melebihi kehormatan yang begitu mereka ingini: sebab mereka yang melakukan kehendak Allah memiliki hubungan yang lebih terhormat dengan Kristus dibandingkan mereka yang memiliki hubungan dengan-Nya menurut daging (12:50). Yesus disebut Kristus, yaitu Yang Diurapi, sama dengan makna sebutan Mesias dalam bahasa Ibrani. Ia disebut Mesias Sang Raja (Dan. 9:25), dan sering kali yang diurapi Allah (Mzm. 2:2). Dengan tanda pengenal inilah Ia ditunggu-tunggu: Engkau itukah Kristus, Yang Diurapi? Daud, sang raja, diurapi (1Sam. 16:13); begitu pula Harun, sang imam (Im. 8:12), dan Elisa, sang nabi (1Raj. 19:16), serta Yesaya, sang nabi (Yes. 61:1). Kristus, yang ditunjuk dan memenuhi syarat untuk semua jabatan ini, karena itu disebut Yang Diurapi, diurapi dengan minyak tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Nya. Dan, dari nama-Nya inilah, sebagaimana minyak urapan dicurahkan, semua pengikut-Nya disebut orang Kristen, sebab mereka pun telah menerima pengurapan.
        Yang terakhir. Kita mendapati ringkasan umum dari seluruh silsilah, ayat 17, yang diringkaskan menjadi tiga kali empat belas, yang ditandai dengan periode-periode yang luar biasa. Dalam periode empat belas generasi pertama, kita melihat terbitnya keluarga Daud, yang bagaikan fajar merekah; dalam periode empat belas generasi kedua, kita melihatnya tumbuh subur dalam puncak kemasyhuran; dalam periode ketiga, kita melihatnya mengalami kemerosotan dan semakin mundur dan mundur, hingga mengecil menjadi keluarga tukang kayu yang miskin, dan setelah itu Kristus bercahaya dari situ, menjadi kemuliaan bagi umat[-Nya] Israel.

* Kelahiran Kristus (1:18-25)

    Misteri inkarnasi Kristus adalah untuk dipuja, bukan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Jika kita tidak mengetahui cara Roh bekerja baik dalam penciptaan manusia umumnya maupun dalam jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim dari setiap perempuan yang mengandung (Pkh. 11:5), maka kita jauh lebih tidak tahu bagaimana Yesus yang diberkati itu terbentuk di dalam rahim anak dara yang diberkati itu. Waktu Daud mengagumi bagaimana dirinya dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam (Mzm. 139:13-16), boleh jadi ia sedang berbicara dalam roh mengenai inkarnasi Kristus. Dalam Injil Matius kita menemukan beberapa keadaan yang menyertai kelahiran Kristus yang tidak tercantum di dalam Injil Lukas, meskipun Lukas mencatat sebagian besarnya. Dalam Matius kita melihat:

    I. Pertunangan Maria dengan Yusuf. Maria, ibu Tuhan kita, bertunangan dengan Yusuf, belum menikah sepenuhnya, tetapi sudah terikat; tujuan perkawinan dengan khidmat tertuang dalam perkataan de futuro -- yang berkenaan dengan masa depan, dan dalam sebuah janji yang dibuat bila Allah mengizinkan. Kita membaca tentang seorang laki-laki yang bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum mengawininya (Ul. 20:7). Kristus lahir dari seorang anak dara, tetapi anak dara yang sudah bertunangan:
        1. Untuk menghargai status pernikahan, dan untuk menyatakannya sebagai sesuatu yang patut dihormati di antara semua hal; untuk melawan ajaran Iblis yang melarang orang kawin dan menganggap sempurna status tidak menikah. Siapa yang lebih dikaruniai dalam pertunangannya daripada Maria?
        2. Untuk menyelamatkan nama baik anak dara yang diberkati itu, yang bila tidak demikian, akan dicemooh. Sangat layak kehamilan Maria dilindungi melalui pernikahan, sehingga dibenarkan di mata dunia. Salah seorang penulis kuno berkata, Lebih baik bila ditanyakan, Bukankah ini anak tukang kayu? daripada, Bukankah ini anak seorang perempuan sundal?
        3. Agar supaya anak dara yang diberkati itu mempunyai seseorang yang menjadi pembimbing di masa mudanya, pengiring dalam kesendirian dan perjalanannya, kawan yang menjaganya, dan penolong baginya. Ada yang berpikir bahwa Yusuf seorang duda, dan bahwa mereka yang disebut saudara-saudara-Nya (13:55), adalah anak-anak Yusuf dari istrinya yang terdahulu. Ini merupakan perkiraan banyak penulis kuno. Yusuf seorang yang tulus hati, dan Maria seorang perempuan baik-baik. Orang-orang percaya janganlah menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya: tetapi biarlah mereka yang beriman memilih menikah dengan mereka yang juga beriman, karena mereka dapat mengharapkan kebahagiaan dari hubungan itu dan berkat Allah atas mereka di dalamnya. Dari contoh ini, kita juga bisa belajar bahwa sangatlah baik untuk memasuki pernikahan dengan pertimbangan mendalam, dan bukan dengan tergesa-gesa, untuk mempersiapkan upacara pernikahan itu dalam sebuah ikatan perjanjian. Lebih baik mengambil waktu sebelumnya untuk mempertimbangkan daripada mencari waktu sesudahnya untuk menyesali diri.
    II. Kehamilannya akan benih yang dijanjikan; ternyata ia mengandung ... sebelum mereka hidup sebagai suami isteri, yang sungguh-sungguh terjadi dari Roh Kudus. Pernikahan itu berselang waktu begitu lama setelah ikatan pertunangan sehingga ia mengandung sebelum tiba saatnya melangsungkan upacara pernikahan, meskipun ia telah terikat dengan ikatan pertunangan sebelum mengandung. Barangkali, sekembalinya Maria dari rumah Elisabet, sepupunya, sesudah tinggal bersamanya selama tiga bulan (Luk. 1:56), barulah tampak oleh Yusuf bahwa Maria sudah mengandung, dan hal ini tidaklah disangkal olehnya. Perhatikanlah, barangsiapa memiliki Kristus di dalam dirinya, hal itu akan tampak; dan akan nyata bahwa sesuatu itu merupakan karya Allah yang akan diakui-Nya. Sekarang kita bisa membayangkan betapa membingungkannya kejadian ini bagi perawan yang diberkati itu. Dia sendiri tahu asal usul ilahi dari kehamilannya; tetapi bagaimana dia bisa membuktikannya? Dia bisa diperlakukan sebagai perempuan sundal. Ingatlah, setelah mencapai berbagai prestasi yang tinggi dan hebat, agar kita tidak menjadi sombong karenanya, kita harus mengharapkan sesuatu terjadi untuk merendahkan hati kita, seperti semacam teguran, sebagai duri dalam daging, atau bahkan, lebih dari itu, seperti tikaman maut ke dalam tulang. Belum pernah terjadi seorang putri Hawa begitu dipermuliakan seperti anak dara Maria, dan meski begitu, ia juga berada dalam bahaya jatuh ke dalam dakwaan telah melakukan salah satu kejahatan terbesar. Walaupun demikian, Maria terbukti tidak menyiksa diri dengan hal tersebut. Sebaliknya, sadar dirinya tidak bersalah, dia tetap tenang dan tidak cemas, serta menyerahkan perkaranya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Catatlah, mereka yang menjaga hati nuraninya tetap benar boleh mempercayai dengan segenap kutukan Allah bahwa Dia menjaga nama baik mereka, dan mereka punya alasan untuk berharap bahwa Dia akan menyinari, bukan saja keutuhan, ketulusan, dan kejujuran hati mereka, tetapi juga kehormatan mereka, bagaikan matahari di siang hari.
    III. Kegalauan Yusuf, dan kesulitannya untuk bertindak dalam kasus ini. Bisa kita bayangkan betapa kacau dan kecewanya Yusuf ketika mendapati orang yang sedemikian dipandang tinggi dan dihargainya itu ternyata dicurigai telah melakukan kejahatan yang begitu mengerikan. Benarkah ini Maria? Yusuf mulai berpikir, "Betapa kita bisa tertipu oleh mereka yang kita pikir sangat baik! Betapa kita bisa dikecewakan oleh hal yang paling kita harapkan!" Sulit baginya untuk mempercayai bahwa wanita yang dipercayainya sebagai orang yang sangat baik itu bisa melakukan kejahatan yang demikian hebat; namun apa mau dikata, masalah tersebut, sama seperti terlampau berat untuk dimaafkan, juga terlampau nyata untuk disangkali. Betapa berat pergumulan yang berkecamuk di dadanya, antara kecemburuan yang merupakan amarah seorang lelaki, dan yang juga bisa begitu dahsyat, di satu pihak, dan perasaan sayangnya kepada Maria di lain pihak!

    Perhatikanlah:

        1. Tindakan berlebihan (ekstrem) yang benar-benar ingin Yusuf hindari. Dia tidak mau mencemarkan nama (Maria) di muka umum. Ia bisa saja melakukan hal ini; sebab menurut hukum, seorang gadis yang sudah bertunangan, jika dia berbuat sundal, harus dilempari dengan batu sampai mati (Ul. 22:23-24). Namun Yusuf tidak mau memanfaatkan hukum itu untuk menindak Maria; jika memang Maria bersalah, hal ini belum diketahui orang, dan Yusuf tidak akan memberitahukannya. Betapa berbedanya sikap yang Yusuf perlihatkan dengan sikap Yehuda, yang dalam kasus serupa langsung menjatuhkan hukuman berat itu, Bawalah perempuan itu, supaya dibakar! (Kej. 38:24). Betapa baiknya untuk memikirkan berbagai hal seperti yang dilakukan Yusuf di sini! Seandainya ada lebih banyak pertimbangan dalam dakwaan dan penghakiman yang kita lakukan, maka akan terdapat lebih banyak belas kasihan dan pertimbangan yang tepat di dalamnya. Di sini, membawa perempuan itu untuk dihukum biasanya disebut dengan menjadikan dia sebagai contoh di depan umum; yang menunjukkan apa yang menjadi tujuan akhir dalam penghukuman, yaitu memberikan contoh sebagai peringatan kepada orang lain: in terrorem -- agar semua orang mendengar dan takut. Pukullah si pencemooh, kaupukul, maka orang yang tak berpengalaman akan menjadi bijak (Ams. 19:25).

        Sebagian orang yang berwatak keras dan kaku mungkin akan mempersalahkan Yusuf atas "kelembekannya": namun justru untuk hal inilah dia dipuji; sebab dia seorang yang tulus hati, karena itu dia tidak mau mencemarkan nama Maria. Ia seorang yang saleh dan baik hati, dan oleh sebab itu cenderung penuh belas kasihan seperti Allah, dan mengampuni sebagai orang yang telah diampuni. Jika seorang perawan yang telah bertunangan diperkosa di padang, maka hukum bermurah hati dengan menganggap bahwa ia telah berteriak-teriak (Ul. 22:26-27), dan ia tidak perlu dihukum. Yusuf dengan murah hati menafsirkan demikianlah duduk perkaranya, atau yang sejenisnya; dan dalam hal ini ia seorang yang berhati tulus, ia berhati-hati terhadap nama baik orang yang sebelum itu tidak pernah melakukan apa pun untuk menodainya. Perhatikanlah, sungguh pantas bila kita, dalam banyak hal, bersikap lemah lembut terhadap mereka yang dicurigai telah melakukan kesalahan, untuk mengharapkan yang terbaik mengenai diri mereka dan melakukan yang terbaik untuk hal yang tadinya tampak buruk itu, dengan harapan supaya bisa menjadi lebih baik. Summum just summa injuria -- Kakunya hukum (adakalanya) sama dengan puncak ketidakadilan. Pengadilan hati nurani sedemikian itu, yang mengurangi kekakuan hukum, kita sebut sebagai sebuah court of equity, yaitu pengadilan untuk mencari keadilan di luar sistem peradilan formal yang berlaku [di Inggris]. Oleh karena itu, mereka yang kedapatan melakukan suatu pelanggaran perlu dipimpin ke jalan yang benar dalam roh kelemahlembutan; sedangkan ancaman, meskipun adil, haruslah diutarakan dengan sewajarnya.

        2. Cara bijak yang ditemukan Yusuf untuk menghindari tindakan ekstrem ini. Ia bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam, yakni, memberikan surat cerai kepadanya di hadapan dua orang saksi, dan dengan begitu menyimpan persoalan itu di antara mereka saja. Sebagai seorang yang tulus hati, yakni seorang yang taat kepada hukum, ia tidak akan melanjutkan untuk menikahi Maria, tetapi memutuskan untuk menceraikannya. Akan tetapi, walaupun telah memutuskan demikian, dengan kelembutan hati terhadapnya, ia bertekad untuk sedapat-dapatnya melakukannya dengan diam-diam. Perhatikanlah, bila mengecam orang yang telah melakukan kesalahan, selayaknyalah kalau dilakukan tanpa gembar-gembor. Perkataan orang berhikmat ... didengar dengan tenang. Kristus sendiri tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak. Kasih dan kebijaksanaan Kristiani akan menutupi banyak dosa, termasuk dosa-dosa besar, sejauh yang bisa dilakukan tanpa bersekutu dengan dosa itu.
    IV. Dilepaskannya Yusuf dari pergumulan ini melalui malaikat yang diutus dari sorga (ay. 20-21). Ketika dia mempertimbangkan maksud itu dan tidak tahu apa yang harus diputuskannya, Allah dengan penuh rahmat mengarahkan dia pada apa yang harus dia lakukan, dan memberinya kelegaan. Perhatikanlah, mereka yang ingin memperoleh petunjuk dari Allah harus mempertimbangkan sendiri berbagai hal, dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Hanya mereka yang penuh pertimbangan, dan bukan yang sembrono, yang akan dibimbing Allah. Waktu Yusuf kebingungan dan telah mencoba mempertimbangkan penyelesaian bagi masalah itu sebisa-bisanya, barulah Allah datang memberikan nasihat. Perhatikanlah, saat Allah untuk datang membawa petunjuk bagi umat-Nya adalah ketika mereka kehabisan akal dan tidak mampu lagi berbuat apa pun. Penghiburan Allah sangatlah menyenangkan jiwa pada saat bertambah banyak pikiran dalam batin (Mzm. 94:19). Pesan itu disampaikan kepada Yusuf oleh malaikat Tuhan, mungkin malaikat yang sama yang menyampaikan berita tentang kehamilan kepada Maria, yaitu malaikat Gabriel. Sekarang, hubungan dengan sorga, melalui malaikat, mulai dihidupkan kembali, suatu hubungan yang melaluinya dulu bapak-bapak leluhur ditinggikan, tetapi sudah lama berselang tidak digunakan. Hubungan dengan sorga kini dibuka kembali, sebab, ketika Ia (Allah Bapa) membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia ini, para malaikat diperintahkan untuk menyertai kedatangan-Nya. Kita tidak tahu seberapa jauh Allah sekarang ini, melalui cara yang tidak kelihatan, mempergunakan pelayanan malaikat-malaikat untuk melepaskan umat-Nya dari kesukaran mereka. Namun kita yakin bahwa para malaikat semua adalah roh-roh yang melayani untuk kebaikan.

    Malaikat tadi menampakkan diri kepada Yusuf melalui mimpi sementara dia tidur, seperti yang adakalanya dilakukan Allah saat berbicara kepada para bapak leluhur. Saat kita sepenuhnya berdiam diri dan tenang, kita berada dalam keadaan terbaik untuk menerima maklumat kehendak ilahi. Roh Tuhan bergerak di atas air yang tenang. Tidak diragukan lagi, mimpi ini membawa serta buktinya sendiri bahwa itu berasal dari Allah, dan bukan hasil khayalan manusia yang sia-sia. Sekarang:

        1. Di sini Yusuf diarahkan untuk meneruskan rencana pernikahannya. Malaikat itu memanggilnya Yusuf, anak Daud; ia mengingatkan Yusuf tentang hubungannya dengan Daud, agar dia siap menerima kabar yang mengejutkan ini, tentang hubungannya dengan Sang Mesias, yang sebagaimana diketahui semua orang, akan lahir sebagai keturunan Daud. Adakalanya, bila orang kecil mendapat kehormatan besar, mereka ini tidak peduli untuk menerimanya, malah bersedia menolaknya. Itulah sebabnya mengapa perlu sekali untuk mengingatkan tukang kayu miskin ini perihal silsilahnya yang agung: "Hargailah dirimu, Yusuf, engkau adalah anak Daud yang melaluinyalah silsilah Sang Mesias akan ditarik." Demikian juga kita boleh berkata kepada setiap orang percaya yang sungguh-sungguh, "Jangan takut, engkau anak Abraham, engkau anak Allah; jangan lupakan martabat kelahiranmu, kelahiranmu yang baru." Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu; begitulah kata-kata itu bisa dibaca. Yusuf, yang menyangka Maria hamil karena berbuat sundal, takut mengambilnya, kalau-kalau hal itu mendatangkan kesalahan atau celaan atas dirinya sendiri. Tidak, kata Tuhan, Janganlah engkau takut, karena bukan demikian duduk perkaranya. Boleh jadi Maria telah menyampaikan kepada Yusuf bahwa ia mengandung dari Roh Kudus, dan mungkin Yusuf juga telah mendengar apa yang dikatakan Elisabet kepada Maria (Luk. 1:43), ketika ia menyebut Maria ibu Tuhanku; dan bila memang demikian, ia takut dianggap menikahi orang dengan kedudukan yang begitu jauh lebih tinggi daripadanya. Namun, apa pun yang membuatnya takut, semuanya ditenangkan dengan perkataan ini, Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu. Perhatikanlah, adalah rahmat yang luar biasa ketika kita dibebaskan dari ketakutan, dan dilepaskan dari kebimbangan, sehingga kita bisa maju terus dengan masalah kita dengan ringan hati.
        2. Di sini ia diberitahukan mengenai hal yang kudus itu yang sedang dikandung calon istrinya. Bahwa yang ada di dalam kandungan Maria itu berasal dari Tuhan. Yusuf begitu jauh dari bahaya turut berbagi kenajisan dengan menikahi Maria, sebaliknya dengan berbuat demikian, ia justru akan turut berbagi martabat tertinggi yang bisa diraihnya. Ada dua hal yang diberitahukan kepadanya,
            (1) Bahwa Maria mengandung dari [kuasa] Roh Kudus; bukan dari kuasa alam. Roh Kudus, yang menciptakan dunia, sekarang berkarya dalam inkarnasi Juruselamat dunia dengan menyediakan tubuh bagi-Nya, seperti yang dijanjikan kepada-Nya ketika Ia berkata, Sungguh, Aku datang (Ibr. 10:5, 7). Itulah sebabnya mengapa Ia dikatakan lahir dari seorang perempuan (Gal. 4:4), namun juga menjadi Adam kedua yang adalah berasal dari sorga (1Kor. 15:47). Dia adalah Anak Allah, namun juga turut mengambil substansi kejasmanian dari ibu-Nya sehingga disebut buah rahimnya (Luk. 1:42). Sangatlah penting bahwa pengandungan-Nya harus berbeda dari cara yang biasa, sehingga sekalipun Ia turut mengambil bagian dalam natur manusia, Ia dapat menghindari kerusakan dan pencemarannya, dan tidak dikandung serta dibentuk dalam pelanggaran. Sejarah menceritakan kepada kita tentang beberapa orang yang berpura-pura mengandung oleh kuasa ilahi, seperti misalnya ibu Aleksander; namun tidak pernah ada yang benar-benar mengalaminya, kecuali ibu Tuhan kita. Nama-Nya dalam hal ini, sebagaimana dalam hal-hal lainnya, adalah Ajaib. Kita tidak membaca bahwa anak dara Maria mengumumkan sendiri kehormatan yang diberikan kepadanya; tetapi dia menyimpannya di dalam hati, dan oleh sebab itu Allah mengirimkan malaikat untuk menegaskan kebenarannya. Mereka yang tidak mencari kemuliaan diri sendiri akan mendapatkan kehormatan yang berasal dari Allah; hal ini disediakan bagi mereka yang rendah hati.
            (2) Bahwa Maria akan melahirkan Juruselamat dunia (ay. 21). Ia akan melahirkan anak laki-laki; apa yang akan terjadi dengan-Nya ditunjukkan sebagai berikut:
                [1] Dalam nama yang akan diberikan kepada Putranya: Engkau akan menamai Dia Yesus, Sang Juruselamat. Nama Yesus sama dengan Yosua, hanya akhirannya saja yang diganti, guna menyesuaikannya dengan bahasa Yunani. Yosua disebut Yesus (Kis. 7:45; Ibr. 4:8), bersumber dari Septuaginta. Di dalam Perjanjian Lama, terdapat dua orang dengan nama itu, keduanya merupakan gambaran dari Kristus, Yosua yang menjadi pemimpin orang Israel saat mereka mulai menetap di Kanaan, dan Yosua yang merupakan imam besar ketika mereka menetap kedua kalinya setelah terbebas dari pembuangan (Za. 6:11-12). Kristus adalah Yosua kita; baik sebagai Pemimpin kita kepada keselamatan (Ibr. 2:10), maupun Imam Besar dari iman yang kita akui (Ibr. 3:1), dan dalam kedua hal ini, Juruselamat kita adalah seorang Yosua yang menggantikan Musa, dan Dia mengerjakan bagi kita apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging (Rm. 8:3). Dulunya, Yosua bernama Hosea, tetapi Musa menambahkan suku kata pertama dari nama Yehovah pada awal nama itu, sehingga menjadi Yehoshua (= Yosua, Bil. 13:16), untuk mengisyaratkan bahwa Sang Mesias, yang akan menyandang nama itu, adalah Yehovah. Oleh sebab itu Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna), dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga .
                [2] Dalam alasan pemberian nama tersebut: karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka; bukan saja bangsa Yahudi (Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi mereka tidak menerima-Nya), tetapi juga semua orang yang diberikan kepada-Nya atas pilihan Bapa, dan semua orang yang memberikan diri mereka kepada-Nya atas kehendak sendiri. Dia adalah raja yang melindungi rakyatnya, dan, seperti para hakim Israel pada zaman dahulu, melakukan penyelamatan bagi mereka. Perhatikanlah, mereka yang diselamatkan Kristus diselamatkan-Nya dari dosa mereka; dari kesalahan karena dosa melalui karya kematian-Nya, dari kuasa dosa melalui Roh kasih karunia-Nya. Dengan menyelamatkan mereka dari dosa, Ia menyelamatkan mereka dari murka dan kutuk, serta dari semua kesengsaraan di dunia ini maupun di alam baka. Kristus datang untuk menyelamatkan umat-Nya, bukan di dalam dosa mereka, melainkan dari dosa mereka; untuk membayar lunas bagi mereka, suatu kebebasan bukan untuk berdosa, melainkan kebebasan dari dosa, untuk membebaskan mereka dari segala kejahatan (Tit. 2:14); dan dengan demikian menebus mereka dari antara manusia (Why. 14:4) bagi diri-Nya, yang terpisah dari orang-orang berdosa. Sehingga mereka yang meninggalkan dosa-dosa mereka dan menyerahkan diri kepada Kristus sebagai umat-Nya, turut mengambil bagian dalam Sang Juruselamat dan keselamatan yang telah dikerjakan-Nya (Rm. 11:26).
    V. Penggenapan Kitab Suci dalam semua peristiwa ini. Pemberita Injil ini, yang menulis di antara orang Yahudi, lebih sering mengamati hal ini dibandingkan para penulis Kitab Injil lainnya. Di sini nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama mendapatkan penggenapannya dalam diri Yesus Tuhan kita, yang menunjukkan bahwa memang Dia itulah yang seharusnya datang, bahwa kita tidak perlu mencari-cari yang lain. Sebab, tentang Dialah semua nabi bersaksi. Sekarang, firman Tuhan yang digenapi melalui kelahiran Kristus adalah tanda yang dijanjikan Allah kepada raja Ahas (Yes. 7:14), Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung, di mana sang nabi, yang mendorong umat Allah agar mengharapkan pembebasan yang dijanjikan dari invasi Sanherib, mengarahkan mereka untuk menanti-nantikan Mesias, yang akan muncul dari bangsa Yahudi, dan rumah Daud. Dari hal ini mudah ditarik kesimpulan bahwa meskipun baik bangsa maupun rumah itu ditimpa kemalangan, tidak ada satu pun dari keduanya yang akan dibiarkan runtuh, selama Allah mempunyai kehormatan yang sedemikian tinggi, berkat yang begitu besar, tersedia bagi mereka. Karya-karya pembebasan yang dikerjakan Allah bagi umat Perjanjian Lama merupakan perlambangan dan bayang-bayang dari keselamatan agung melalui Kristus; dan bila Allah akan melakukan perkara yang lebih besar, Ia tidak akan gagal melakukan yang lebih kecil.

    Nubuat yang dikutip di sini pantas didahului dengan ucapan Lihatlah, yang menuntut perhatian maupun kekaguman; karena di sini kita melihat misteri keilahian itu, yang tidak dapat disangkal lagi, benar-benar luar biasa, bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.

        1. Pertanda yang diberikan adalah bahwa Mesias itu akan lahir dari seorang anak dara. Seorang perempuan muda akan mengandung, dan melaluinya, Ia akan dinyatakan dalam rupa manusia. Istilah Almah menunjukkan arti seorang anak dara dalam pengertiannya yang seketat-ketatnya, seperti yang diakui Maria perihal dirinya (Luk. 1:34), aku belum bersuami. Dan seandainya tidak demikian, pertanda tersebut tidak akan menjadi pertanda yang sungguh luar biasa sebagaimana yang dimaksudkan. Sejak semula telah diisyaratkan bahwa Mesias akan lahir dari seorang anak dara, ketika dikatakan bahwa Ia akan menjadi keturunan dari perempuan itu; jadi, keturunan dari perempuan itu dan bukan keturunan dari laki-laki mana pun. Kristus lahir dari seorang anak dara, bukan saja karena kelahirannya harus bersifat supernatural, sekaligus sangat luar biasa, tetapi juga karena peristiwa itu harus terjadi tanpa cacat, suci, dan tanpa setitik noda pun karena dosa. Kristus akan lahir bukan dari seorang kaisar perempuan atau ratu, sebab Ia muncul bukan dalam kemegahan atau semarak lahiriah, melainkan dari seorang anak dara, untuk mengajarkan kepada kita kemurnian rohani, untuk mati terhadap semua kesenangan indrawi, sehingga dengan demikian menjaga supaya diri kita tidak dicemarkan oleh dunia ini, keinginan daging, agar kita boleh dipersembahkan sebagai perawan-perawan suci kepada Kristus.
        2. Kebenaran yang dibuktikan melalui pertanda ini adalah, bahwa Dia Anak Allah, dan Pengantara antara Allah dan manusia: sebab mereka akan menamakan Dia Imanuel, artinya, Ia akan menjadi Imanuel. Dan ketika dikatakan, Dia akan dinamakan, itu artinya Dia akan menjadi, menjadi TUHAN keadilan kita. Imanuel berarti Allah menyertai kita; sebuah nama yang penuh misteri, namun sangat berharga; Allah berinkarnasi di antara kita, sehingga Allah dapat diperdamaikan dengan kita, menjadi rukun dengan kita, dan membawa kita ke dalam kovenan dan persekutuan dengan-Nya. Umat Yahudi memiliki Allah beserta mereka, dalam bentuk perlambangan dan bayang-bayang, yang bertakhta di atas kerubim, namun tidak pernah mereka memilikinya sebagaimana ketika Firman itu telah menjadi manusia -- yang adalah Shekinah yang diberkati. Alangkah indahnya langkah yang ditempuh dalam mewujudkan perdamaian dan hubungan antara Allah dan manusia ini, begitu indahnya sampai kedua natur ini, yaitu natur Allah dan manusia, disatukan dalam diri Sang Pengantara! Dengan demikian Ia menjadi Juru Penengah, Wasit yang tidak bercacat, yang layak untuk menumpangkan tangan-Nya di atas kedua pihak, karena Ia mengambil bagian dalam natur kedua belah pihak. Lihatlah, di dalam hal ini terdapat misteri yang paling dalam dan rahmat yang paling kaya yang pernah ada. Melalui terang alam, kita melihat Allah sebagai Allah yang berada di atas kita; melalui terang hukum Taurat, kita melihat-Nya sebagai Allah yang melawan kita; tetapi, dalam terang Injil, kita melihat-Nya sebagai Imanuel, Allah menyertai kita, dalam natur kita, dan (terlebih lagi) demi kepentingan kita. Dengan cara demikian Sang Penebus menunjukkan kasih-Nya. Nama Kristus itu, Imanuel, dapat dibandingkan dengan nama yang diberikan kepada gereja Injil (Yeh. 48:35), Jehovah Shammah -- Tuhan hadir di situ; Tuhan semesta alam beserta kita.

        Selain itu, sesuailah untuk mengatakan bahwa nubuat yang meramalkan bahwa Ia harus dinamai Imanuel digenapi sesuai rancangan dan tujuannya, pada waktu Ia dinamai Yesus; sebab seandainya Dia bukan Imanuel -- Allah menyertai kita, Ia juga bukan Yesus -- sang Juruselamat. Di sini tersirat keselamatan yang dikerjakan-Nya, yaitu mempertemukan Allah dan manusia. Inilah yang telah dirancang-Nya, untuk membawa Allah menyertai kita, yang merupakan sukacita besar bagi kita, dan untuk membawa kita agar berada bersama Allah, yang merupakan kewajiban besar kita.

    VI. Ketaatan Yusuf pada titah ilahi (ay. 24). Sesudah bangun dari tidurnya karena kesan yang ditimbulkan mimpi itu, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya, meskipun ini bertentangan dengan perasaan dan maksudnya yang semula; ia mengambil Maria sebagai isterinya; ia melakukannya dengan segera tanpa menunda-nunda, dan dengan riang gembira, tanpa berbantah; ia tidak menentang penglihatan sorgawi itu. Di zaman sekarang, kita memang tidak bisa mengharapkan arahan luar biasa seperti ini; namun Allah masih mempunyai cara-cara lain untuk menyatakan pikiran-Nya dalam kasus-kasus yang menimbulkan rasa ragu, melalui isyarat-isyarat providensi, perdebatan hati nurani, dan nasihat sahabat-sahabat beriman; karena itu, melalui setiap cara ini, disertai dengan penerapan petunjuk-petunjuk umum yang tertulis dalam firman Tuhan, seharusnyalah kita mengikuti petunjuk yang berasal dari Allah dalam seluruh langkah hidup kita, terutama yang menyangkut perubahan-perubahan yang sangat besar, seperti misalnya yang dihadapi Yusuf. Dengan begitu, kita akan mendapati bahwa sungguh aman dan nyaman untuk berbuat seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita.
    VII. Penggenapan janji ilahi (ay. 25). Ia melahirkan anaknya laki-laki. Keadaan yang menyertai peristiwa kelahiran ini diceritakan lebih banyak dalam Lukas 2:1, dan selanjutnya. Perhatikanlah, apa yang dikandung dari Roh Kudus terbukti tidak pernah gagal, melainkan pasti akan diwujudkan pada waktunya. Apa yang berasal dari keinginan daging dan keinginan seorang laki-laki, sering kali tidak kesampaian; namun, jika Kristus terbentuk dalam jiwa, Allah sendirilah yang telah memulai pekerjaan baik itu yang akan dilaksanakan-Nya; apa yang dikandung dalam anugerah tidak diragukan lagi akan dilahirkan dalam kemuliaan. Selanjutnya kita perhatikan:
        1. Bahwa Yusuf, meskipun melangsungkan pernikahan dengan Maria tunangannya, tetap menjaga jarak dengan Maria sementara dia mengandung anak yang Kudus itu; ia tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki. Sudah banyak yang dikatakan perihal keperawanan abadi menyangkut ibu Tuhan kita. Jerome sangat marah kepada Helvidius karena menyangkali hal ini. Pastilah bahwa hal ini tidak dapat dibuktikan melalui Kitab Suci. Dr. Whitby cenderung berpendapat bahwa ketika dikatakan Yusuf tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, ini mengisyaratkan bahwa setelah itu, karena alasannya tidak berlaku lagi, Yusuf hidup bersama Maria sesuai dengan Hukum Taurat (Kel. 21:10).
        2. Bahwa Kristus adalah anak sulung (Dari KJV: first born); dan Ia boleh disebut demikian meskipun seandainya ibu-Nya tidak melahirkan anak lagi setelah Dia, sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam Kitab Suci. Bukan berarti tidak ada misteri bahwa Kristus disebut anak sulung Maria, sebab Ia merupakan yang sulung dari segala yang diciptakan, yaitu Ahli Waris segala sesuatu. Dia juga yang sulung di antara banyak saudara, sehingga dalam segala hal Dialah yang terutama.
        3. Bahwa Yusuf menamakan Dia Yesus, sesuai petunjuk yang diberikan kepadanya. Karena Allah telah menetapkan Dia sebagai Juruselamat, yang ditunjukkan melalui pemberian nama Yesus oleh Yusuf, maka kita harus menerima Dia sebagai Juruselamat kita, dan, sejalan dengan ketetapan itu, kita harus memanggil-Nya Yesus, Juruselamat kita.


BcO Yesaya 51:17- 52:2,7-10
Kata-kata penghibur untuk Sion
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. 51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia. 51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring. 51:4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa. 51:5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan. 51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir. 51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka. 51:8 Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan. 51:9 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatan, hai tangan TUHAN! Terjagalah seperti pada zaman purbakala, pada zaman keturunan yang dahulu kala! Bukankah Engkau yang meremukkan Rahab, yang menikam naga sampai mati? 51:10 Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang? 51:11 Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh. 51:12 Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput, 51:13 sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu? 51:14 Dia yang dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang kubur, dan tidak akan kekurangan makanan. 51:15 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, -- TUHAN semesta alam nama-Nya. 51:16 Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku! 51:17 Terjagalah, terjagalah, bangunlah, hai Yerusalem, hai engkau yang telah meminum dari tangan TUHAN isi piala kehangatan murka-Nya, engkau yang telah meminum, menghirup habis isi cangkir yang memusingkan! 51:18 Dari semua anak-anak yang dilahirkannya tidak ada yang membimbing dia dan dari semua anak-anak yang dibesarkannya tidak ada yang memegang tangannya. 51:19 Kedua hal ini telah menimpa engkau -- siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Kebinasaan dan keruntuhan, kelaparan dan pedang -- siapakah yang akan menghibur engkau? 51:20 Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan di semua ujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka TUHAN dan hardik Allahmu. 51:21 Sebab itu, dengarlah ini, hai engkau yang tertindas, hai engkau yang mabuk, tetapi bukan karena anggur! 51:22 Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: "Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi, 51:23 tetapi Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas engkau, orang yang tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami lewat menginjak kamu! Maka engkau merentangkan punggungmu serata tanah dan sebagai jalan bagi orang yang lewat dari atasnya."

 52:2 Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan!

 52:7 Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" 52:8 Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. 52:9 Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. 52:10 TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.


Penjelasan:

* Makna Advent
Setiap tahun di bulan Desember, menjelang peringatan hari Natal, gereja biasanya merayakan minggu-minggu Advent. Maknanya menantikan kedatangan Yesus Kristus, Juruselamat yang akan menebus dosa manusia. Kedatangan Yesus kita rayakan dengan Natal. Bagaimana merayakan minggu-minggu Advent? Orang hanya dapat memahami dan menghayati makna Advent, jika ia menyadari dosa-dosanya dan kengerian hukuman Allah yang akan menimpa dia karena dosa-dosanya itu. Ia juga harus sadar bahwa ia tidak bisa mengusahakan keselamatannya sendiri.
Perikop hari ini merupakan janji Allah untuk memulihkan umat-Nya. Janji itu ditujukan kepada sisa umat yang percaya, yang sedang berada dalam pembuangan (ayat 1). Dua kali Allah memberikan penghiburan (ayat 3, 12) bahwa Tuhan akan segera bertindak memulihkan mereka. Pertama, mereka disuruh mendengar (ayat 4) dan menyaksikan (ayat 6) bagaimana keselamatan akan dengan sekejap dinyatakan. Mereka diminta untuk tidak mengkhawatirkan perkataan orang lain yang melecehkan iman mereka (ayat 7), karena janji Tuhan pasti digenapi (ayat 8). Kedua, mereka diminta untuk tidak takut akan musuh yang memang saat ini masih mencengkeram mereka (ayat 12). Tuhan, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu (ayat 13) akan bertindak membebaskan dan memulihkan umat-Nya (ayat 16). Maka respons tepat umat Tuhan adalah menyambut pemulihan itu dengan semangat (ayat 9-11) dan dengan mengelu-elukan Tuhan yang akan datang bak pahlawan menang perang.

Mari kita merayakan Advent dengan mengambil sikap seperti umat Israel menantikan Tuhan (ayat 9-11). Sambut kedatangan Tuhan Yesus dengan antusias dan sorak sorai penuh sukacita, dan dengan keyakinan iman bahwa Dialah satu-satu-Nya yang sanggup menyelesaikan permasalahan dosa manusia. Persiapkan diri kita menyambut Natal dengan tekad hidup tetap setia kepada Dia dan juga dengan memberitahu orang-orang di sekitar kita bahwa Kristus datang untuk menyelamatkan mereka. Haleluya!

* Yes 52:2 - Yerusalem yang tertawan
Naskah Ibrani diperbaiki. Tertulis: tawanan Yerusalem.

* Yes 52:7-12
Kitab Penghiburan merupakan sebuah "Injil" berita damai, Yes 52:7, yang menyampaikan "Kabar Baik", Yes 40:9. Para pewarta yang datang berlari-lari dan para pengawal yang melihatnya datang bersorak-sorai kegembiraan, sebab Tuhan sendiri meresmikan pemerintahanNya si Sion. Pemerintahan Allah itu mengganti pemerintahan raja-raja. Sejak dahulu kala pemerintahan itu dinubuatkan para nabi, bdk Yes 43:15; Yer 3:17; 8:19; Yeh 20:33; 34:11-16; Mik 2:13; 4:7; Zef 3:15. Pemerintah itupun dipuji-puji dalam mazmur-mazmur yang meluhurkan Tuhan sebagai Raja, Maz 47:1-9; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9; 99:1-9; 145:1-21; 146:1-10.


Label:   Matius 1:1-25 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2017
Lukas 10:13-16(1)
Lukas 10:17-24(1)
Lukas 10:25-37(1)
Lukas 11:27-28(1)
Lukas 14:1,7-11(1)
Lukas 18:1-8(1)
Lukas 1:39-56(1)
Lukas 20:27-40(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 6:12-19(1)
Lukas 6:43-49(1)
Lukas 7:1-10(1)
Lukas 8:16-18(1)
Lukas 8:4-15(1)
Lukas 9:43b-45(1)
Markus 13:33-37(1)
Matius 10:17-22(1)
Matius 10:26-33(1)
Matius 10:37-42(1)
Matius 13:1-23(1)
Matius 13:24-43(1)
Matius 16:13-20(1)
Matius 17:1-9(2)
Matius 18:1-5,10(1)
Matius 1:1-25(1)
Matius 20:1-16a(1)
Matius 21:28-32(1)
Matius 21:33-43(1)
Matius 25:31-46(1)
Matius 4:1-11(1)
Matius 4:12-23(1)
Matius 5:13-16(1)
Matius 5:17-37(1)
Matius 5:38-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Matius. 5:1-12(1)
Yohanes 10:1-10(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 14:1-12(1)
Yohanes 14:15-21(1)
Yohanes 1:1-18(1)
Yohanes 1:29-34(1)
Yohanes 20:19-23(1)
Yohanes 3:16-18(1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Khotbah Katolik Senin, 25 Desember 2017 - Yohanes 1:1-18 - BcO Yesaya 11:1-10 - HARI RAYA NATAL

PREV:
Khotbah Katolik Minggu, 3 Desember 2017 - Markus 13:33-37 - BcO Yesaya 1:1-18 - HARI MINGGU ADVEN I


All Garis Besar





Arsip Khotbah Katolik 2017..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)