misa.lagu-gereja.com        
 
View : 5987 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Sabtu, 27 April 2019
(Markus 16:9-15)

Sabtu, 27 April 2019 - Penampakan Kristus kepada Maria Magdalena dan Dua Murid-Nya - Markus 16:9-15 - BcO 1Ptr. 4:12-5:14 - HARI SABTU dalam OKTAF PASKAH - warna liturgi Putih

Sabtu, 27 April 2019
HARI SABTU dalam OKTAF PASKAH
Kis. 4:13-21; Mzm. 118:1,14-15,16ab-18,19-21;
Markus 16:9-15
BcO 1Ptr. 4:12-5:14.
warna liturgi Putih

Markus 16:9-15
Yesus beberapa kali menampakkan diri dan mengutus murid-murid-Nya Yesus terangkat ke sorga
16:9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. 16:10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. 16:11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. 16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. 16:13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. 16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.


Peenjelasan:
* Mrk 16:9-11
Kisah asli dapat ditemukan dalam Yohanes 20:11-18. Perhatikan penekanan penulis pada ketidakpercayaan para murid (Mrk. 16:11, 13, 14).

*Mrk 16:12-13 - Dalam rupa yang lain
Untuk catatan yang lebih lengkap tentang peristiwa ini, lihat Lukas 24:13-35. Dalam rupa yang lain. Lukas 24:16 mengatakan bahwa mata mereka agak terganggu sehingga mereka tidak mengenali Kristus. Apakah Kristus memang telah mengubah penampilan-Nya tidak diketahui.

* Mrk 16:14-18 - sebelas orang // ketidakpercayaan dan kedegilan // Siapa yang percaya dan dibaptis
Penampakan kepada sebelas orang murid terjadi langsung sesudah dua orang dari Emaus melaporkannya (Luk. 24:36-49: Yoh. 20: 19-25). Lukas dan Yohanes tidak memberikan kesan bahwa Yesus memarahi mereka atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, tetapi bahwa Dia mengetahui betapa sulit bagi mereka untuk percaya. Dan Yesus berusaha menghilangkan kesulitan mereka dengan menawarkan bukti-bukti kebangkitan-Nya. Siapa yang percaya dan dibaptis. Ayat ini telah dipakai oleh sebagian orang untuk mencoba membuktikan bahwa baptisan itu diperlukan untuk memperoleh keselamatan. Pertama-tama, kenyataan bahwa pernyataan ini hanya muncul di dalam bagian penutup yang meragukan dari Injil Markus ini harus merupakan petunjuk bahwa orang harus hati-hati dalam menggunakan ayat ini sebagai ayat untuk membuktikan doktrin. Kemudian, perlu dicatat bahwa di bagian kedua dari ayat ini satu-satunya dasar untuk menghukum adalah ketidaksediaan untuk percaya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya dasar keselamatan ialah iman. Penafsiran semacam itu sepenuhnya sesuai dengan ajaran Perjanjian Baru secara keseluruhan tentang pokok ini (bdg. Rm. 3:28; Ef. 2:8, 9). Pernyataan tentang pengusiran setan dan berbicara dalam bahasa yang baru (ay. 17) sangat mungkin mengacu kepada berbagai peristiwa di gereja mula-mula sebagaimana yang tercatat di dalam Kitab Kisah Para Rasul. Bahkan kata-kata tentang memegang ular mungkin merupakan petunjuk untuk pengalaman Paulus dalam Kisah Para Rasul 28:1-6. Tidak ada ayat lain dalam Perjanjian Baru yang membahas tentang meminum racun. Meskipun bagian ini sepenuhnya asli, ayat-ayat ini tidak dapat dipakai secara sembarangan sehingga dengan sengaja dan lancang memang ular dan meminum racun seperti yang dilakukan beberapa golongan agama ekstrem.

* Penampakan Kristus kepada Maria Magdalena dan Dua Murid-Nya (16:9-13)

    Di sini kita melihat cerita yang sangat singkat tentang dua penampakan Kristus, dan sedikitnya kepercayaan para murid akan laporan mengenai penampakan-penampakan itu.
    I. Ia lebih dulu menampakkan diri kepada Maria Magdalena di taman, yang kisahnya secara khusus bisa kita baca dalam Yohanes 20:14. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Banyak dosanya yang telah diampuni, dan banyak yang telah diberikan kepadanya, dan dilakukan untuknya, dan dia banyak berbuat kasih. Kristus memberikan penghormatan ini kepadanya, yaitu bahwa dialah orang pertama yang melihat-Nya setelah kebangkitan-Nya. Semakin dekat kita melekat kepada Kristus, semakin cepat kita bisa berharap menjumpai-Nya, dan semakin sering kita bisa melihat-Nya.

    Sekarang, mari kita lihat:
        . Maria Magdalena menceritakan apa yang telah dilihatnya itu kepada para murid. Bukan hanya kepada kesebelas murid, melainkan juga kepada pengikut-pengikut lainnya yang selalu mengiringi Yesus. Ketika itu mereka semua sedang berkabung dan menangis (ay. 10). Demikianlah tiba bagi mereka saat seperti yang pernah dikatakan Kristus kepada mereka, bahwa mereka akan menangis dan meratap (Yoh. 16:20). Ini merupakan bukti cinta kasih mereka yang besar terhadap Kristus, dan perasaan mendalam yang mereka alami karena kehilangan Dia. Tetapi ketika ratap tangis mereka telah berlangsung semalam atau dua malam, penghiburan kembali lagi, seperti yang dijanjikan Kristus, "Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira." Tidak ada kabar yang lebih baik yang bisa disampaikan kepada para murid yang sedang menangis itu selain dari kabar yang memberi tahu mereka tentang kebangkitan Kristus. Kita harus belajar menjadi orang yang membawa penghiburan bagi murid-murid yang sedang berkabung, dengan berbagi pengalaman kita dengan mereka, dan menceritakan apa yang telah kita lihat mengenai Kristus.
        . Murid-murid tidak bisa percaya pada laporan yang disampaikan Maria Magdalena kepada mereka. Mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya. Cerita ini cukup masuk akal, namun mereka tidak percaya. Mereka tidak akan berkata bahwa Maria Magdalena mengarang-ngarang cerita itu, atau berniat menipu mereka. Hanya saja mereka takut kalau-kalau ia telah diperdaya, dan itu hanya khayalannya saja bahwa ia telah melihat Yesus. Kalau saja mereka mempercayai nubuat-nubuat mengenai kebangkitan-Nya yang sering diucapkan lewat mulut-Nya sendiri, mereka tidak akan sedemikian tidak percaya seperti saat ini.
    II. Ia menampakkan diri kepada dua orang murid, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota (ay. 12). Hal ini tidak diragukan lagi merujuk kepada kejadian yang sebagian besar diceritakan dalam Lukas 24:13 dan seterusnya, tentang percakapan Kristus dengan kedua murid yang pergi ke sebuah kampung bernama Emaus. Di sini dikatakan bahwa Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain, dalam pakaian yang berbeda dengan yang biasa dikenakan-Nya, dalam rupa seorang pelancong. Sama seperti pada waktu di taman, dalam pakaian seperti itu, sehingga Maria Magdalena menyangka Dia tukang kebun. Tetapi, Ia sungguh-sungguh muncul dalam rupa wajah-Nya sendiri, namun ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Ketika penghalang di mata mereka terbuka, mereka pun dengan segera mengenal Dia (Luk. 24:16-31). Kemudian, setelah itu:
        . Kedua saksi ini memberikan kesaksian mereka sebagai bukti akan kebangkitan Kristus. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain (ay. 13). Karena mereka sendiri telah merasa puas, mereka ingin berbagi kepuasan yang mereka rasakan itu dengan saudara-saudara yang lain juga, agar saudara-saudara mereka pun terhibur seperti mereka.
        . Hal ini tidak dipercayai oleh semua murid lain. Mereka masih tidak mempercayai kedua murid itu. Mereka curiga kedua murid itu juga tertipu oleh penglihatan mereka. Nah, dalam hal ini kita lihat ada pemeliharaan ilahi yang bijak dalam semuanya ini. Bukti-bukti akan kebangkitan Kristus diberikan dengan begitu perlahan-lahan, dan diakui dengan sedemikian hati-hati, agar di kemudian hari para rasul bisa berkhotbah dengan penuh keyakinan mengenai berita kebangkitan Kristus ini, karena memang mereka telah mempertaruhkan segalanya untuk itu. Dengan demikian, apa yang mereka khotbahkan itu akan lebih memuaskan. Kita punya alasan yang lebih baik lagi dalam mempercayai mereka yang tidak begitu saja langsung cepat percaya. Seandainya mereka langsung menelan mentah-mentah berita kebangkitan itu, mereka mungkin akan dianggap terlalu gampang percaya, yang bisa membuat kesaksian mereka kurang bisa dihargai. Ketidakpercayaan yang mereka perlihatkan pada awalnya itu menunjukkan bahwa mereka tidak mau percaya sebelum mereka benar-benar telah yakin sepenuhnya.


* Penampakan Kristus kepada Kesebelas Murid (16:14-18)

    Dalam perikop ini kita melihat:

    I. Kristus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Dia sungguh telah bangkit (ay. 14). Dia menampakkan diri langsung kepada mereka sendiri, ketika mereka sedang berada bersama, ketika mereka sedang makan, dan ini memberi-Nya kesempatan untuk makan dan minum bersama mereka, supaya mereka benar-benar puas (Kis. 10:41). Walaupun sudah menampakkan diri kepada mereka, Ia masih mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, sebab bahkan ketika Ia menampakkan diri di hadapan banyak orang di Galilea pun, beberapa orang ragu-ragu, seperti yang kita lihat dalam Matius 28:17. Perhatikanlah, bukti-bukti kebenaran Injil sudah tersedia dengan begitu lengkap, jadi, orang-orang yang tidak mau menerimanya patut dicela atas ketidakpercayaan mereka itu. Hal ini bukan disebabkan karena bukti-bukti itu sendiri yang lemah atau kurang memadai, melainkan karena kedegilan hati mereka, karena ketawaran dan kebodohan hati mereka. Walaupun sebelum ini mereka tidak melihat-Nya sendiri, mereka pantas dipersalahkan karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Mungkin hal ini sebagian disebabkan oleh keangkuhan hati mereka, sebab mereka berpikir, "Seandainya Ia benar-benar telah bangkit, kepada siapa lagi Ia berkenan memberikan penghormatan menampakkan diri selain kepada kita?" Jadi, jika Ia melewatkan mereka dan menampakkan diri kepada orang lain terlebih dahulu, mereka tidak akan dapat percaya bahwa itu benar-benar Dia. Begitulah, banyak orang menjadi tidak percaya kepada ajaran Kristus sebab mereka menganggap orang yang telah dipilih-Nya untuk menjadi saksi dan pembawa berita kebangkitan-Nya terlalu rendah. Perhatikanlah, pada hari penghakiman, tidaklah cukup bagi kita untuk memberikan dalih atas ketidakpercayaan kita dengan berkata, "Kami tidak melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya," sebab seharusnya kita mempercayai kesaksian orang-orang yang benar-benar telah melihat-Nya.
    II. Amanat yang Ia berikan kepada mereka untuk mendirikan kerajaan-Nya di antara manusia dengan jalan memberitakan Injil-Nya, yakni kabar baik tentang pendamaian dengan Allah melalui seorang Perantara. Sekarang perhatikanlah:
        . Kepada siapa mereka harus memberitakan Injil. Sejauh ini, mereka diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel, dan dilarang menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota orang Samaria. Tetapi sekarang amanat mereka diperluas, dan mereka diberi wewenang untuk pergi ke seluruh penjuru dunia, ke semua bagian dunia yang berpenghuni, dan memberitakan Injil Kristus kepada segala makhluk. Kepada baik orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi, kepada setiap orang yang mampu menerimanya. "Beritakan kepada mereka tentang Kristus, kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ajarlah mereka tentang makna dan tujuan dari ketiga hal ini, dan tentang manfaat yang didapat, atau yang akan diperoleh anak-anak manusia melaluinya. Ajaklah mereka, tanpa kecuali, untuk datang dan mengambil bagian di dalamnya. Inilah Injil. Biarlah Injil ini diberitakan di mana-mana, kepada semua orang." Kesebelas orang ini tidak bisa sendirian memberitakannya ke seluruh dunia, apalagi kepada segala makhluk di dalamnya. Namun, mereka dan para murid lain, yang berjumlah tujuh puluh orang, bersama orang-orang yang kemudian ditambahkan kepada mereka, harus menyebar ke berbagai arah, dan membawa Injil ke mana pun mereka pergi. Mereka harus mengutus orang-orang lain ke tempat-tempat yang tidak dapat mereka kunjungi sendiri, dan, singkat kata, mengabdikan seluruh hidup mereka untuk memberitakan kabar baik itu ke segala penjuru dunia dengan penuh kesetiaan dan perhatian, bukan sebagai kabar kesenangan atau semacam hiburan, melainkan sebagai kabar mulia dari Allah kepada manusia, yang menjadi suatu jalan yang ditetapkan untuk membuat manusia bahagia. "Sampaikanlah kepada sebanyak mungkin orang, dan suruhlah mereka menyampaikannya kepada orang lain. Ini adalah pesan yang menyangkut seluruh alam semesta, dan oleh karena itu patut disambut oleh seluruh umat manusia, karena pesan itu sendiri merangkum seluruh umat tanpa kecuali."
        . Intisari Injil yang harus mereka beritakan (ay. 16). "Sampaikan kepada dunia tentang kehidupan dan kematian, tentang kebaikan dan kejahatan. Katakan kepada anak-anak manusia bahwa mereka semua berada dalam keadaan sengsara dan bahaya, dihukum oleh penguasa mereka, ditaklukkan dan diperbudak oleh musuh-musuh mereka." Inilah sebabnya mengapa mereka perlu diselamatkan, yang tidak akan mereka butuhkan seandainya mereka tidak tersesat. "Sekarang pergilah dan beritahukanlah kepada mereka":
            (1) "Bahwa jika mereka percaya kepada Injil, dan memberi diri menjadi murid Kristus, dan jika mereka menolak Iblis, dunia, dan kedagingan, dan mengabdi kepada Kristus sebagai Nabi, Imam, dan Raja mereka, serta kepada Allah di dalam Kristus sebagai Allah mereka di dalam perjanjian, dan melakukan semuanya ini dengan tulus hati dan tekun, maka mereka akan diselamatkan dari kesalahan dan kuasa dosa. Kuasa dosa itu tidak akan memerintah dan menghancurkan mereka. Siapa yang sungguh-sungguh mau menjadi orang Kristen yang sejati akan diselamatkan melalui Kristus." Baptisan ditetapkan sebagai upacara pelantikan, artinya, dalam upacara tersebut orang yang menerima Kristus secara resmi mengakui Dia. Namun. yang lebih ditekankan di sini adalah apa yang dilambangkan dalam upacara itu dan bukan lambang itu atau upacaranya sendiri, sebab Simon, tukang sihir dari Samaria percaya dan dibaptis, tetapi tidak diselamatkan (Kis. 8:13). Mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan (Rm. 10:9), sepertinya sangat mirip dengan hal ini. Karena itu, kita harus mengikuti kebenaran Injil dan berjalan sesuai dengan istilah yang dipakai di dalamnya.
            (2) "Tetapi siapa yang tidak percaya, tidak mau menerima pernyataan yang diberikan Allah menyangkut Anak-Nya, maka tidak ada jalan keselamatan lain lagi yang tersedia bagi mereka, selain harus binasa. Mereka akan dihukum, oleh hukuman karena Injil dipandang rendah, dan ditambah lagi dengan hukuman karena melanggar hukum Tuhan." Bahkan yang ini pun merupakan Injil, yaitu kabar baik, bahwa tidak ada hal lain selain ketidakpercayaan yang akan menghukum manusia, sebab ketidakpercayaan merupakan dosa melawan keselamatan yang sebenarnya merupakan obat yang dapat "menyembuhkan" orang dari hukuman itu sendiri. Sehubungan dengan masalah ini, Dr. Whitby mengamati bahwa kalau orang berkesimpulan "bayi seorang percaya tidak dapat dibaptis sebab bayi belum mampu percaya, orang itu juga harus menyimpulkan bahwa seorang bayi tidak dapat diselamatkan, karena iman lebih diperlukan untuk memperoleh keselamatan daripada baptisan. Dalam bagian kedua dari ayat tersebut baptisan tidak disebut lagi sebab bukan ketiadaan baptisan melainkan pengabaikan baptisan itu yang membuat orang bersalah dan patut dihukum. Karena bila tidak demikian, bayi-bayi akan dihukum karena kesalahan atau kecemaran orangtua mereka.
        . Kuasa yang mana akan menyertai orang-orang percaya, untuk meneguhkan pengajaran yang akan mereka beritakan (ay. 17). Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya. Tidak semua orang percaya akan mampu membuat tanda-tanda ini, melainkan hanya beberapa, yaitu mereka yang menyebarkan iman ini dan membawa orang lain kepada iman itu. Sebab tanda-tanda ini ditujukan untuk diperlihatkan kepada orang yang tidak percaya (1Kor. 14:22). Kemuliaan dan bukti kebenaran Injil akan sangat bertambah jika para pemberitanya bukan saja bisa mengadakan mujizat itu sendiri, tetapi juga bisa meneruskan kuasa kepada orang lain untuk melakukan mujizat, yang merupakan kuasa yang menyertai orang percaya ketika memberitakan Injil ke mana pun mereka pergi. Mereka akan melakukan keajaiban dalam nama Kristus, nama yang sama yang di dalamnya mereka dibaptis, berdasarkan kuasa yang berasal dari-Nya dan yang diperoleh melalui doa. Beberapa tanda khusus disebutkan di sini.
            (1) Mereka akan mengusir setan-setan. Kuasa ini lebih lazim dijumpai di kalangan orang Kristen dibandingkan orang lain, dan juga berlangsung lebih lama, sebagaimana tampak dalam kesaksian Justin Martir, Origen, Irenaeus, Tertullian Minutius Felix, dan lain-lain, yang disebutkan oleh Grotius.
            (2) Mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru, yang belum pernah mereka pelajari atau kenali. Hal ini merupakan suatu mujizat (mujizat atas pikiran), guna meneguhkan kebenaran Injil, dan sekaligus juga sebuah sarana untuk menyebarkan Injil di antara bangsa-bangsa yang belum pernah mendengarnya. Hal ini membuat para pengabar Injil tidak perlu bersusah payah mempelajari bahasa-bahasa itu. Tidak diragukan lagi bahwa mereka yang melalui mujizat menjadi ahli-ahli bahasa akan dengan sempurna menguasai bahasa dan segala keindahannya seperti yang dirasakan para penutur aslinya sendiri. Mereka sangat sesuai untuk mengajar maupun untuk menyentuh perasaan pendengarnya, dan ini akan sangat membantu mereka dan apa yang mereka ajarkan.
            (3) Mereka akan memegang ular. Hal ini digenapi dalam diri Rasul Paulus yang tidak celaka oleh ular beludak yang menggigit tangannya, yang diakui sebagai mujizat yang luar biasa oleh penduduk setempat (Kis. 28:5-6). Mereka akan dilindungi dari keturunan ular beludak yang di sekelilingnya mereka tinggal, dan juga dari kebencian si ular tua.
            (4) Kalaupun mereka dipaksa oleh para penganiaya mereka untuk minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka. Beberapa contoh peristiwa yang persis seperti ini ditemukan dalam sejarah gereja.
            (5) Mereka bukan saja akan dipelihara dari celaka itu sendiri, namun juga diberi kemampuan untuk berbuat baik kepada orang lain. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh, sama seperti yang dialami banyak orang karena jamahan Guru mereka yang menyembuhkan. Banyak penatua jemaat yang memiliki kuasa ini, seperti tampak dalam Yakobus 5:14, di mana sebagai tanda untuk melakukan kesembuhan yang ajaib ini, mereka dikatakan harus mengoles si sakit dengan minyak dalam nama Tuhan. Jadi, betapa yakin orang-orang ini bahwa mereka akan berhasil saat berkeliling melaksanakan tugas perutusan mereka bila mereka mendapat mandat untuk melakukan hal-hal yang sedemikian ajaib ini!

Label:   Markus 16:9-15 



Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Minggu, 28 April 2019 - Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya - Yohanes 20:19-31 - BcO Kol. 3:1-17 - HARI MINGGU PASKAH II, Hari Minggu Kerahiman Ilahi - warna liturgi Putih

PREV:
Minggu, 21 April 2019 - Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus - Lukas 24:13-35 - BcO Kel. 14:15-15:1; Yeh. 36:16-28; Rm. 6:3-11; Matius 28:1-10 - HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN - warna liturgi





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)