misa.lagu-gereja.com
 
Sabtu, 25 Juni 2022
Peringatan Wajib
Hati Tak Bernoda Santa Perawaran Maria
Yes. 61:9-11; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7.8abcd;
Lukas 2:41-51
BcO Nehemia 2:9-20
Warna Liturgi Putih
Daily Reading for Saturday June 25, 2022
Reading 1, Lamentations 2:2, 10-14, 18-19
Responsorial Psalm, Psalms 74:1-2, 3-5, 5-7, 20-21
Gospel, Matthew 8:5-17

Gospel, Matthew 8:5-17
-----------------------------
8:5 Now when Jesus had entered Capernaum, a centurion came to Him, pleading with Him,
8:6 saying, "Lord, my servant is lying at home paralyzed, dreadfully tormented."
8:7 And Jesus said to him, "I will come and heal him."
8:8 The centurion answered and said, "Lord, I am not worthy that You should come under my roof. But only speak a word, and my servant will be healed.
8:9 "For I also am a man under authority, having soldiers under me. And I say to this [one], 'Go,' and he goes; and to another, 'Come,' and he comes; and to my servant, 'Do this,' and he does [it]."
8:10 When Jesus heard [it], He marveled, and said to those who followed, "Assuredly, I say to you, I have not found such great faith, not even in Israel!
8:11 "And I say to you that many will come from east and west, and sit down with Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom of heaven.
8:12 "But the sons of the kingdom will be cast out into outer darkness. There will be weeping and gnashing of teeth."
8:13 Then Jesus said to the centurion, "Go your way; and as you have believed, [so] let it be done for you." And his servant was healed that same hour.
8:14 Now when Jesus had come into Peter's house, He saw his wife's mother lying sick with a fever.
8:15 So He touched her hand, and the fever left her. And she arose and served them.
8:16 When evening had come, they brought to Him many who were demonpossessed. And He cast out the spirits with a word, and healed all who were sick,
8:17 that it might be fulfilled which was spoken by Isaiah the prophet, saying: "He Himself took our infirmities And bore [our] sicknesses."

Lukas 2:41-51
-----------------------------
Nyong Yesus di Ruma Sambayang Pusat
41Tiap taon, Yusuf deng Maria jalan pi kota Yerusalem, ko makan pesta Paska di situ.g 42Satu kali, waktu Yesus pung umur dua blas taon, ju dong jalan sama-sama pi Yerusalem ko iko itu pesta sama ke biasa. 43-44Waktu hari-hari Paska su abis, ju Yusuf deng Maria mulai jalan pulang pi Nasaret sama-sama deng banya orang yang mau pulang pi Galilea. Ma dong sonde tau, Yesus ada tatenga di Yerusalem. Dong sangka Dia ada jalan sama-sama deng Dia pung tamán dong. Ma sampe sore, dong sonde dapa lia sang Dia. Ais dong mulai pal pi-datang cari sang Dia di dong pung kelu deng tamán dong. 45Tagal sonde tau-tau dapa katumu sang Dia, ju dong jalan kambali pi Yerusalem, ko mau cari sang Dia di sana.
46Sampe di sana, dong cari-cari sang Dia sampe tiga hari, baru dapa katumu sang Dia dalam Ruma Sambayang Pusat. Dia ada dudu baso'al-jawab deng guru agama Yahudi dong. 47Orang dong samua yang ada dengar sang dong taheran-heran, tagal Dia batúl-batúl mangarti isi dari Tuhan Allah pung Tulisan, deng Dia bisa jawab dong pung so'al-so'al deng bae. 48Lia bagitu, ju Dia pung mama-bapa dong heran. Ais Dia pung mama bilang, “Yesus! Akurang ko Lu bekin botong susa bagini? Lu pung bapa deng beta su tabingung-bingung bataputar pi-datang cari sang Lu!”
49Ma Yesus manyao, bilang, “Akurang ko mama-bapa susa-susa cari sang Beta? Tau sa, to? Beta ada urusan di Beta pung Bapa pung Ruma.” 50Ma dong sonde mangarti batúl Dia pung maksud.
51Ais ju dong samua pulang pi Nasaret. Yesus iko Dia pung mama deng bapa pung parenta dong. Ju Dia pung mama taro itu hal dong samua dalam dia pung hati. 52Bagitu su, Yesus tamba dewasa, deng tamba pintar bawa diri. Tuhan Allah deng manusia ju ada sayang sang Dia.h


Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah
2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. 2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" 2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Penjelasan Lukas 2:41-51:
-----------------------------------
Yesus Duduk Bersama Para Alim Ulama  

Di sini kita memiliki satu-satunya penggalan kisah yang dicatat berkenaan dengan Juruselamat kita yang diberkati, mulai dari masa kecil-Nya sampai Ia menampilkan diri di hadapan bangsa Israel pada usia dua puluh sembilan tahun.
Oleh karena itu kita harus memetik manfaat sebesar-besarnya dari semua yang sudah ada ini, karena sia-sialah saja untuk mengharapkan keterangan lebih banyak daripada yang telah tercatat di sini.

Kisah Tentang:
I. Kepergian Kristus bersama orangtua-Nya ke Yerusalem pada hari raya Paskah (ay. 41-42).

Kegiatan ini lazim mereka lakukan sesuai dengan hukum Taurat, walaupun harus menempuh perjalanan jauh, dan lagi pula mereka itu miskin, sehingga tanpa mengencangkan ikat pinggang, mungkin mereka tidak akan cukup mampu menanggung biaya perjalanan tersebut. Perhatikanlah, aturan-aturan keagamaan yang dilakukan bersama-sama harus sering kita ikuti, dan kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang. Kegiatan duniawi harus mengalah dan memberikan tempat bagi hal-hal rohani. Dalam keluarga mereka, Yusuf dan Maria mempunyai seorang Anak yang sebenarnya mampu mengajar mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan semua rabi di Yerusalem. Namun demikian, mereka pergi ke sana juga seperti yang lazim pada hari raya itu. Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub, demikian jugalah hendaknya kita. Kita cukup punya alasan untuk menduga bahwa Yusuf juga pergi ke Yerusalem untuk menghadiri hari raya Pentakosta dan Pondok Daun, selain hari raya Paskah, karena semua laki-laki harus hadir di sana sebanyak tiga kali dalam setahun, sedangkan Maria cukup hadir pada hari raya Paskah, yaitu hari raya terbesar di antara ketiga hari raya orang Yahudi. Lagi pula, hari raya Paskah mengandung lebih banyak makna Injil di dalamnya.

Yesus, yang telah berusia dua belas tahun, pergi bersama mereka. Para ulama Yahudi mengatakan bahwa anak-anak yang telah menginjak usia dua belas tahun harus mulai berpuasa sekali-sekali, sehingga mereka dapat belajar berpuasa pada hari pendamaian, dan setelah itu pada usia ketiga belas, mereka dapat mulai menjadi seorang anak hukum Taurat, artinya mulai wajib menjalankan tugas-tugas keanggotaan jemaat dewasa, sebagai kelanjutan dari upacara penyunatan yang telah dilakukan ketika masih bayi pada saat ia dikukuhkan sebagai seorang anak perjanjian. Tidak dikatakan di sini bahwa Yesus pergi untuk pertama kalinya ke Yerusalem untuk beribadah pada hari raya itu. Mungkin Ia telah melakukannya selama beberapa tahun sebelumnya, karena Ia memiliki roh dan kebijaksanaan yang melebihi usia-Nya, dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti harus hadir dalam ibadah raya tersebut (Neh. 8:3). Demikianlah halnya, anak-anak yang lebih unggul dalam hal-hal lain harus diupayakan maju dalam hal kerohanian. Anak-anak harus mengikuti ibadah raya demi kehormatan Kristus, dan Ia berkenan dengan sorak hosana mereka. Anak-anak yang sejak kecil telah dipersembahkan kepada Allah harus dibimbing untuk menghadiri Paskah Injil, yaitu Perjamuan Tuhan, ketika sudah bertumbuh, sehingga dengan kemauan dan tindakan sendiri mereka akan mengikut Tuhan.

II. Kristus tinggal di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Dengan tinggal di sana tanpa sepengetahuan orangtua-Nya, Ia bermaksud memberikan sebuah contoh awal tentang tujuan kehidupan yang sudah disediakan bagi-Nya.

Orangtua-Nya tidak kembali ke tempat asal mereka sebelum hari perayaan itu berakhir. Mereka tetap tinggal di Yerusalem selama tujuh hari masa perayaan itu berlangsung, meskipun sebenarnya mereka tidak diharuskan untuk tinggal melebihi dua hari pertama pada masa perayaan itu. Sesudah dua hari pertama itu biasanya cukup banyak orang sudah pulang ke tempat masing-masing. Perhatikanlah, sangat baik untuk tinggal sampai suatu ketentuan ibadah itu usai, dan menjadi seperti mereka yang berkata, betapa bahagianya berada di tempat ini, dan tidak tergesa-gesa pergi, seolah-olah kita seperti Doëg, orang yang dikhususkan melayani Tuhan.

Anak itu tinggal di Yerusalem, bukan karena Ia enggan pulang atau merasa malu berjalan bersama orangtua-Nya, tetapi karena Ia mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakan di sana. Ia ingin agar orangtua-Nya tahu bahwa Ia memiliki Bapa di Sorga, yang harus lebih diperhatikan daripada mereka. Menghormati Bapa-Nya tidak boleh diartikan sebagai tidak menghormati mereka. Beberapa dugaan yang muncul perihal mengapa Ia tetap tinggal di Bait Allah mengatakan bahwa telah menjadi kebiasaan di antara orang-orang Yahudi yang saleh untuk terlebih dahulu pergi ke Bait Allah dan menyembah Allah di sana pada pagi hari sebelum mereka pulang. Di sanalah Ia berada, dan merasa terhibur sampai Ia ditemukan kembali. Ada juga yang berpendapat bahwa mungkin Ia tinggal di rumah tempat mereka menginap, atau di rumah teman-teman lain (Anak seperti Dia akan disukai oleh banyak orang, dan setiap orang pasti akan berusaha menarik perhatian-Nya), dan dari sana Ia pergi ke Bait Allah hanya pada saat-saat ibadah. Begitulah jadinya Ia tertinggal di sana. Betapa indahnya melihat anak-anak muda bersedia tinggal di rumah Tuhan. Mereka akan menjadi seperti Kristus.

Orangtua-Nya telah berjalan sehari perjalanan jauhnya tanpa curiga bahwa Ia tertinggal di Yerusalem, karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka (ay. 44). Pada saat-saat seperti itu, khususnya pada perjalanan hari pertama, kerumunan orang sangat padat. Jalanan dipenuhi orang, karena itu mereka menyangka bahwa Ia berjalan bersama beberapa tetangga mereka. Mereka lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka yang berjalan pulang ke kampung halaman mereka. Tolong, apakah engkau melihat Anak kami? Atau, apakah engkau melihat Dia? Sama seperti yang ditanyakan oleh mempelai perempuan, Apakah kamu melihat jantung hatiku? Yesus ibarat permata yang layak dicari. Mereka tahu bahwa semua orang sangat ingin berjalan bersama-Nya, dan Ia pun mau berbuat baik di antara kaum keluarga dan kenalan mereka, tetapi di antara mereka pun, bapa dan ibu-Nya tidak menemukan Dia (ay. 45). Ada banyak, bahkan terlampau banyak kaum keluarga dan kenalan kita, sehingga kita tidak dapat menghindar untuk berbincang-bincang dengan mereka, namun, di antara mereka kita hanya menjumpai sedikit keterangan mengenai Kristus atau bahkan tidak menemukan keterangan apa-apa. Ketika tidak mendengar apa pun tentang keberadaan-Nya di sini atau di antara orang-orang lain yang sedang dalam perjalanan, mereka masih tetap berharap akan berjumpa dengan-Nya di tempat mereka akan menginap pada malam itu. Namun, bahkan di sana pun mereka tidak mendengar kabar apa-apa mengenai Dia. Bandingkan keadaan ini dengan Ayub 23:8-9.

Ketika pada malam hari mereka tidak dapat menemukan Dia di penginapan, keesokan harinya kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Perhatikanlah, mereka yang ingin menemukan Kristus harus terus mencari sampai mereka menemukannya, karena pada akhirnya mereka yang mencari akan menemukan Dia, dan akan mendapat upah yang melimpah. Mereka yang telah kehilangan penghiburan di dalam Kristus dan mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan minat kepada-Nya, harus menguji diri sendiri, di mana, bilamana, dan bagaimana mereka mulai kehilangan Dia. Mereka harus kembali lagi ke tempat terakhir mereka bersama-Nya. Mereka harus ingat betapa dalamnya mereka telah jatuh. Bertobatlah, dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan, dan kembalilah kepada kasihmu yang semula (Why. 2:4-5). Mereka yang telah kehilangan perkenalan mereka dengan Kristus dan ingin menemukannya kembali, harus pergi ke Yerusalem, kota pertemuan raya kita, tempat yang akan dipilih Tuhan untuk menegakkan nama-Nya di sana. Mereka harus rajin mengiringi Dia secara teratur di dalam ibadah-ibadah dan ketetapan-Nya, dalam Paskah Injil. Di sanalah mereka boleh berharap akan menemukan Dia.

Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia di Bait Allah, di dalam salah satu ruangan Bait Allah yang digunakan oleh para alim ulama, bukan sebagai tempat untuk mengadili perkara, tetapi lebih banyak digunakan sebagai ruang pertemuan atau tempat bersoal jawab. Di sanalah mereka menemukan Dia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama (ay. 46), bukan berdiri seperti seorang calon baptisan atau calon pengaku iman yang sedang diuji atau diajar oleh mereka, karena Ia telah memiliki cukup pengetahuan dan kebijaksanaan untuk itu, sehingga mereka pun menerima Dia duduk di antara mereka sebagai seorang rekan atau anggota perkumpulan mereka. Hal ini merupakan contoh bahwa Ia bukan hanya penuh hikmat (ay. 40), tetapi juga memiliki hasrat yang kuat untuk meningkatkan dan menyampaikan hikmat itu.

Dalam hal ini Ia menjadi contoh bagi anak-anak dan orang-orang muda, supaya mereka belajar dari Kristus, untuk lebih suka berkumpul bersama teman-teman yang bisa menjadikan mereka lebih baik lagi dan duduk di antara para alim ulama daripada duduk-duduk untuk hanya main-main saja. Biarlah mereka mulai pada usia dua belas tahun dan lebih cepat lagi untuk mencari pengetahuan dan bergaul dengan orang-orang yang dapat mengajar mereka. Kalau sedari muda orang sudah menginginkan pengajaran, ini memberi pertanda yang penuh harapan dan menjanjikan. Banyak anak muda seusia Kristus sekarang hanya bermain-main saja dengan anak-anak kalau berada di Bait Allah, tetapi Kristus, Ia duduk dengan para alim ulama di dalam Bait Allah.

(1) Ia mendengarkan mereka. Mereka yang ingin belajar hendaknya cepat untuk mendengar.
(2) Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka; apakah dalam kedudukan sebagai seorang guru (Ia memiliki wewenang seperti itu untuk bertanya) atau sebagai seorang murid (Ia memiliki kerendahan hati seperti itu untuk bertanya), saya tidak tahu. Bisa juga Ia bertanya sebagai sesama rekan atau sesama pencari kebenaran yang harus menemukan sesuatu melalui pembahasan bersama yang panjang dan penuh persahabatan.
 (3) Ia memberikan jawaban kepada mereka, jawaban yang sangat mengejutkan dan memuaskan mereka (ay. 47). Kebijaksanaan dan kecerdasan-Nya tersirat dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan-Nya dan dalam jawaban-jawaban yang Ia berikan, sehingga semua orang yang mendengar Dia merasa sangat heran. Mereka belum pernah mendengar seseorang yang masih begitu muda, juga dari antara para alim ulama mereka yang paling hebat sekalipun, yang mampu berbicara dengan penuh pengertian seperti Dia. Sama seperti Daud, Ia lebih berakal budi dari pada semua pengajarnya, ya, lebih mengerti dari pada orang-orang tua (Mzm. 119:99-100). Sekarang Kristus menunjukkan sejumlah berkas sinar kemuliaan-Nya, yang pada saat itu juga ditarik kembali. Ia memberikan mereka merasakan sekecap (menurut Calvin) hikmat dan pengetahuan ilahi-Nya. Menurut saya, penampilan Kristus di hadapan umum sebagai seorang guru di Bait Allah ini mirip dengan upaya awal Musa membebaskan bangsa Israel sebagaimana dijelaskan oleh Stefanus. Dengan membunuh orang Mesir itu, Musa menyangka bahwa saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka (Kis. 7:24-25). Seharusnya mereka dapat menerima petunjuk ini dan kemudian diselamatkan, tetapi mereka tidak mengerti. Begitu pula dengan para alim ulama ini, sebenarnya mereka dapat menerima Kristus sekarang (setahu saya) untuk memulai pekerjaan-Nya, namun, mereka hanya merasa heran dan tidak mengerti petunjuk itu. Oleh karena itu, sama seperti Musa, Ia kembali memasuki keadaan yang penuh ketidakjelasan lagi. Mereka tidak pernah mendengar tentang Dia lagi selama bertahun-tahun setelah itu.

Ibu-Nya membicarakan hal itu secara pribadi dengan-Nya. Ketika pertemuan para alim ulama itu bubar, Ibu-Nya membawa Dia ke samping dan menanyakan hal itu dengan penuh kelembutan dan kasih sayang (ay. 48). Yusuf dan Maria tercengang menemukan Dia di tempat itu, mendapati bahwa Ia begitu dihormati karena diakui dan diperbolehkan duduk di antara para alim ulama, serta begitu diperhatikan. Ayah-Nya tidak berkata apa-apa, sebab ia menyadari bahwa ia hanyalah seorang ayah angkat.


BcO Nehemia 2:9-20
-----------------------------
2:9 Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku. 2:10 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel. Tekad untuk membangun kembali tembok Yerusalem 2:11 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana, 2:12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. 2:13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api. 2:14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu, 2:15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang. 2:16 Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya. 2:17 Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela." 2:18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu. 2:19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?" 2:20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Minggu, 26 Juni 2022 - Lukas 9:51-62 - BcO Nehemia 4:1-23 - HARI MINGGU BIASA XIII - Penjelasan

PREV:
Renungan Katolik Jumat, 24 Juni 2022 - Lukas 15:3-7 BcO Roma 5:1-21 - Gospel, Luke 15:3-7 - HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)