misa.lagu-gereja.com
 
Jumat, 19 Agustus 2022
Peringatan fakultatif
St. Yohanes Eudes
Yeh. 37:1-14;
Mazmur 107:2-3,4-5,6-7,8-9
Matius 22:34-40
BcO Pkh. 8:5-9:10.
Warna Liturgi Hijau
Gospel, Matthew 22:34-40

Matius 22:34-40
---------------------------
Hukum yang terutama
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka 22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: 22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Penjelasan:

* Mat 22:34-40
Pertanyaan seorang ahli hukum Farisi tentang hukum yang terutama. Lihat kisah Markus (12:28-34) untuk rincian tambahan, termasuk akhir yang menarik.

* Mat 22:34 - Ketika orang-orang Farisi mendengar
Ketika orang-orang Farisi mendengar. Keadaan sangat malu dari orang-orang Saduki yang disebabkan oleh tanggapan bagus sekali oleh Yesus mengenai masalah kebangkitan tentu cocok untuk orang Farisi. Tetapi, suatu kemenangan yang mudah dari Yesus tidak akan mereka sambut, karena mereka berbagi kebencian terhadap Dia dengan orang Saduki.

* Mat 22:35 - Ahli Taurat
Ahli Taurat (ahli hukum). Seorang ahli dalam penafsiran hukum Musa.

* Mat 22:36 - Manakah yang terutama dalam hukum Taurat? // Segenap hatimu // hati // jiwa // akal budi,
Manakah yang terutama dalam hukum Taurat? Maksud sesungguhnya dari si ahli hukum ini tidak terlalu jelas, dan perlu diperhatikan bahwa Yesus memberikan jawaban langsung dan kemudian memuji kelihaian tanggapan si ahli hukum tersebut (Mrk. 12:34). Sering kali ditunjukkan bahwa dia ingin menyeret Yesus ke dalam perdebatan mengenai enam ratus tiga belas perintah hasil perhitungan para rabi. 37-40. Tuhan kita merangkumkan dua loh batu Hukum Taurat dengan kata-kata dari Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18. Sikap yang benar kepada Allah dan sesama manusia merupakan hakikat tugas manusia. Seluruh Perjanjian Lama menafsirkan dan menerapkan kedua prinsip ini (Rm. 13:8). Segenap hatimu. Di dalam cara berpikir Ibrani, hati melambangkan seluruh diri, di dalam mana terdapat jiwa dan akal budi, unsur-unsur untuk hidup dan berpikir. Tetapi patokan yang tidak mungkin dicapai itu hanya menunjukkan kebusukan hati manusia.


BcO Pengkhotbah 8:5-9:10
---------------------------
8:5 Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, 8:6 karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya. 8:7 Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi? 8:8 Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
8:9 Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. 8:10 Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia. 8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat. 8:12 Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya. 8:13 Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah. 8:14 Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!" 8:15 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari. 8:16 Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam, 8:17 maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Nasib semua orang sama
9:1 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya. 9:2 Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah. 9:3 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati. 9:4 Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati. 9:5 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. 9:6 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari. 9:7 Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu. 9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu. 9:9 Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari. 9:10 Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Penjelasan:

* BERKOMPROMI KADANG LEBIH BAIK DARIPADA BERJALAN LURUS (8:1-8).
Dalam melayani seorang raja yang kerap kali bertindak semena-mena dan berbuat apa yang dikehendakinya (ay. 3b), tindakan yang bijaksana ialah tidak memaksakan keinginan seseorang untuk semua perkara. Jika raja memerintahkan hal yang tidak menyenangkan, janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya (ay. 3a). Artinya, jangan sekehendak hatimu memalingkan diri dari apa yang dikehendakinya. Untuk segala sesuatu ada waktunya dan tempatnya (ay. 6).

* MELALUI KEANEHAN KEHIDUPAN (8:9-13).
Walaupun secara umum barangkali orang benar dijamin akan hidup bahagia, sementara orang fasik tidak mewarisi hal itu; toh ini ada perkecualian-perkecualiannya, sehingga orang tidak dapat bergantung pada moralitas sebagai pedoman hidup.

* KESIMPULAN: NIKMATILAH HIDUP INI SEPANJANG ANDA BISA (8:14-9:16).
Mengingat tujuan akhir Allah tidak diketahui sebab diasumsikan tidak ada alam baka (9:1-10) dan lamanya kehidupan ini tidak pasti (9:11-16), maka tindakan yang bijaksana ialah menikmati kehidupan sekarang ini.

* Pkh 9:1 - Baik kasih maupun kebencian, ... manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya
Baik kasih maupun kebencian, ... manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya. Frasa sulit ini lebih baik dipahami sebagai merujuk kepada Allah. Tidak seorang pun mengetahui apakah perbuatan benarnya akan mendapatkan kasih atau kebencian dari Allah (bdg. Mal. 1:1-3; Rm. 9:13).

* Pkh 9:5 - Tak ada upah lagi bagi mereka // upah, // kenangan
Tak ada upah lagi bagi mereka. Manusia yang hidup dapat menerima upah, yaitu sedikit keuntungan dari hasil kerja kerasnya di bumi, sementara sekadar kenangan sekalipun kepada orang yang mati tidak ada lagi.

* Pkh 9:10 - Dalam dunia orang mati
Dalam dunia orang mati. (AV, in the grave atau "dalam kubur"). Bangsa Ibrani kuno menganggap dunia orang mati adalah sebuah lubang jauh di bawah bumi, di mana orang mati tinggal (bdg. Ul. 32:22). Secara seragam itu digambarkan sebagai tempat sementara baik untuk orang benar maupun orang fasik setelah mereka mati; di situ belum ada hukuman atau upah (bdg. Pkh. 3:19, 20; 6:6). Itu adalah "negeri segala lupa" (Mzm. 88:13) dan kegelapan (Ayb. 38:17), di mana manusia hidup sebagai replika bayangan dari diri mereka sebelumnya (bdg. Yes. 14:9,10). Inilah salah satu dari pernyataan paling keras dalam Perjanjian Lama mengenai kehampaan dalam dunia orang mati (Pkh. 9:10).




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 20 Agustus 2022 - Matius 23:1-12 (Penjelasan) - BcO Pengkhotbah 11:7-12:14 (Penjelasan) - Peringatan Wajib St. Bernardus

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 18 Agustus 2022 - Matius 22:1-14 (Penjelasan) - BcO Pengkhotbah 6:12-7:28 (Penjelasan) - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)