misa.lagu-gereja.com
 
Minggu, 27 November 2022
HARI MINGGU ADVEN I (Th. A/I)
Yes. 2:1-5; Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9; Rm. 13:11-14a;
Matius 24:37-44
BcO Yesaya 6:1-13
Warna Liturgi Ungu
MT/BPI Edisi Baru: 001, 954 Lama: 844, 954
Saran Nyanyian: PS 444, 438, 449(bait4, 5), 443

Matius 24:37-44
Nasihat supaya berjaga-jaga
24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Penjelasan:

* Mat 24:37-39 - zaman Nuh // (makan, minum, kawin mengawinkan) // melenyapkan mereka semua // kedatangan Anak Manusia,
Zaman Nuh. Sebagaimana zaman Nuh mengakhiri suatu era dengan hukuman, demikian juga kedatangan kembali Kristus. Pada zaman yang sangat jahat (Kej. 6), manusia menjalani hidup setiap hari tanpa memperdulikan kehancuran yang menjelang (makan, minum, kawin mengawinkan). Tetapi air bah itu melenyapkan mereka semua yang jahat, sehingga hanya tersisa orang benar saja untuk tinggal di bumi. Demikian juga kedatangan Anak Manusia, sesudah Masa Penderitaan Besar (ay. 29-31) akan melenyapkan orang jahat, supaya kaum sisa yang tetap setia dan yang berhasil lolos dari Penderitaan dapat ikut menikmati berkat-berkat Kerajaan Seribu Tahun (bdg. 25:31-46; 13:30, 41-43, 49, 50).

* Mat 24:40-42 - Pada waktu itu // Dua orang di ladang // Karena itu berjaga-jagalah // Anak Manusia
Dua orang di ladang dan dua orang di kilangan. Pada waktu itu menempatkan ilustrasi ini pada periode yang sama dengan yang sebelumnya, diterangkan secara tepat di dalam ayat 29 sebagai "segera sesudah siksaan." Jadi tidak mengacu kepada Pengangkatan Gereja. Dua orang di ladang. Kedatangan Kedua akan terjadi dengan begitu mendadak dan bersifat membedakan sehingga dua orang yang bekerja bersama akan dipisahkan, yang seorang (bentuk bilangan maskulin) akan diambil untuk dihukum, dan yang lain akan tertinggal untuk menikmati berkat. Dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan. Pekerjaan ini pada umumnya dilakukan oleh wanita, baik itu ibu dan anak putrinya, saudara perempuan atau budak wanita (lihat Thomson, Land and Book, hlm. 526, 527). Karena itu berjaga-jagalah. Sekalipun yang ditekankan di sini adalah kedatangan Anak Manusia sesudah masa Penderitaan, peringatan ini berlaku bagi semua orang percaya, karena semuanya harus berjaga-jaga dan bersiap siaga menanti kedatangan-Nya. Perincian mengenai berbagai tahap kedatangan-Nya akan disingkapkan kemudian. Dorongan untuk bersiaga ini diulangi lagi dalam 24:44 dan 25:13.

* Mat 24:43-44 - Dibongkar // tuan rumah
Tuan rumah. Apabila tuan rumah itu waspada, dia pasti dapat mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan. Dibongkar. Secara harfiah, digali sampai tembus, merupakan acuan kepada rumah-rumah di Palestina yang terbuat dari bata jemuran, sehingga dapat dikatakan mudah untuk dimasuki. Orang percaya memiliki alasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tuan rumah yang tidak diingatkan bahwa akan ada pencuri.


BcO Yesaya 6:1-13
Yesaya mendapat panggilan Allah
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. 6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" 6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. 6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." 6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. 6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." 6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" 6:9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! 6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh." 6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. 6:12 TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. 6:13 Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"

Penjelasan:

* PENGLIHATAN TENTANG ALLAH DALAM KEKUDUSANNYA (6:1-4)
Tahun kematian raja Uzia (740 atau 739 SM) menandai berlalunya zaman keemasan kegiatan rohani di Yehuda (paling tidak sampai raja itu melakukan dosa kesombongan, sepuluh tahun sebelum dia mati); dan cucu laki-lakinya yang fasik, Ahas, barangkali sudah menggunakan pengaruhnya dalam pemerintahan Yotam. Kepada sang nabi yang berkecil hati, yang sedang berlutut sembahyang di Bait Suci di Yerusalem, Tuhan memberikan suatu penglihatan bersifat mengubah, yaitu mengenai kemuliaan-Nya. Tuhan meyakinkan sang nabi bahwa meskipun kejahatan kelihatannya berjaya di bumi, TUHAN Allah tetap memerintah dengan mahakuasa di atas takhta-Nya, dipuja-puja oleh para malaikat perkasa di surga (secara simbolis digambarkan dengan Serafim bersayap enam). Bahkan dasar-dasar Bait Suci yang ada di bumi bergoyang oleh gemuruh suara para Serafim, dan tempat ibadah itu dipenuhi asap pedupaan yang keluar dari doa penyembahan.

* PENGAKUAN DOSA, PENYUCIAN, DAN PENGUDUSAN (6:5-7)
Bagaimana mungkin mulut najis sang nabi mengulangi nyanyian malaikat itu? Hati nuraninya dibebani perasaan bahwa dirinya mempunyai kelemahan serta kegagalan pribadi. Dia hanya dapat mengakui dirinya tidak berdaya dan gagal. Tetapi, anugerah Allah yang menyelamatkan segera memenuhi kebutuhannya, menempelkan pada bibirnya sebuah bara dari mezbah dupa (pada mulanya dari mezbah kurban sembelihan; bdg. Im. 16:12). Demikianlah, Yesaya disucikan dan diperlengkapi untuk memuji, memanjatkan doa syafaat, dan memberitakan Firman Allah.

* TANGGAPAN DAN AMANAT BAGI ORANG PERCAYA YANG MENYERAHKAN DIRI ITU (6:8-13)
Setiap orang percaya diselamatkan untuk melayani; sejak pertobatannya dia sebenarnya adalah saksi bagi Allah. Tetapi, perhatikan bahwa Yesaya diajak melalui pertanyaan, Siapakah yang akan Kuutus? (ay. 8; AV, Who will go for us? ). Allah hanya dapat memakai pelayanan yang penuh kasih dan kerelaan. Dirangkai dengan, tiga kali pengulangan kata "Kudus" dalam 6:3, kata ganti us ("kita"; hanya ada dalam Alkitab versi bahasa Inggris) mungkin sekali menerangkan kemajemukan yang berupa trinitas dalam diri Allah (walaupun mungkin hal itu juga mencakup para malaikat yang berhubungan dengan Allah karena kesamaan sudut pandang dan tujuan). Sesudah itu Yesaya ;ditugaskan untuk mewartakan pesan Allah dengan penuh iman dan tanpa takut, meskipun pelayanannya akan ditolak dan gagal. 9. Sebaiknya bagian ini diterjemahkan, Tetaplah mendengar dan Tetaplah melihat, sebagaimana diminta oleh sintaksis. bahasa Ibrani. Karena penolakan Israel akan pesan Yesaya sudah diramalkan, maka tindakan mereka mendengar akan seperti tidak mendengar sama sekali. Penolakan akan membuat hati mereka buta terhadap hukuman. (Untuk lebih memperjelas, respons negatif mereka dinyatakan dalam bentuk perintah "jangan," walaupun sang nabi tentu tidak mengutip kata-kata ini secara persis ketika berbicara kepada bangsanya). 13. Sekalipun demikian, pekerjaannya tidak akan sia-sia, sebab sesudah kehancuran sama sekali akibat serangan bangsa Kasdim yang dinubuatkan di sini (yang akibatnya adalah penurunan total jumlah penduduk negeri itu), sepersepuluh dari populasi Yehuda yang dibuang akan kembali - masih tinggal (karena demikianlah kata kerja ini harus diterjemahkan mengingat munculnya anak laki-laki Yesaya, Syear Yasyub - yang masih tersisa akan kembali - dalam pasal berikutnya). Artinya, sekelompok orang yang tersisa akan kembali ke Palestina karena iman, dengan percaya pada janji-janji Allah untuk menetapkan mereka di sana. Akan tetapi, mereka yang tersisa ini pun akan binasa oleh serbuan dan peperangan (khususnya pada zaman Antiokhus IV dari Siria). Israel akan tetap terpelihara hanya karena kesetiaan dari lebih sedikit lagi orang yang masih tersisa, tunas yang kudus, yang akan keluar dari tunggul Yehuda. (Pohon beringin dan pohon jawi-jawi khususnya mudah menumbuhkan tunas seperti itu dari tunggul-tunggulnya).




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Senin, 28 November 2022 - Matius 8:5-11 - BcO Yesaya 7:1-17 - Hari Biasa Pekan I Adven

PREV:
Renungan Katolik Sabtu, 26 November 2022 - Lukas 21:34-36 (Penjelasan) - BcO Daniel 12:1-13 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)