misa.lagu-gereja.com
 
Senin, 17 Oktober 2022
Peringatan Wajib
St. Ignasius dr Antiokhia
Ef. 2:1-10; Mzm. 100:2,3,4,5;
Lukas 12: 13-21
BcO Sirakh 27:22-28:7
Warna Liturgi Merah

Lukas 12: 13-21
Orang kaya yang bodoh
12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Penjelasan:

* Luk 12:13 - Guru, katakanlah kepada saudaraku
Yang diinginkan orang ini bukan keadilan, tetapi kekayaan. Dia memohon Yesus untuk memakai otoritas-Nya, tetapi tidak meminta Yesus untuk meneliti lebih lanjut tentang masalah itu.

* Luk 12:14 - Siapakah yang telah mengangkat Aku sebagai hakim?
Tuhan menolak untuk membuat suatu keputusan demi kepentingan satu orang.

* Luk 12:16 - Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya
Sekali lagi Yesus mungkin menyebut suatu contoh dari kejadian nyata (bdg. 11:30 dst.) untuk menggambarkan prinsip yang dinyatakan dalam ayat 15.

* Luk 12:17
Apakah yang harus aku perbuat. Pemilik tanah itu kebingungan dengan kekayaannya, tetapi ia tidak memperhatikan kemungkinan untuk memanfaatkan simpanannya demi keuntungan orang lain.

* Luk 12:18 - Lumbung-lumbung
Kata Yunani yang dipakai adalah apotheke, sebuah lumbung atau gudang penyimpanan.

* Luk 12:19 - Jiwaku, ada padamu banyak barang
Setelah berhasil mengamankan hasil panen yang besar, tuan tanah yang kaya itu siap untuk beristirahat. Dia membuat beberapa perkiraan yang salah: bahwa jiwanya dapat dipuaskan dengan harta kekayaan; bahwa harta kekayaan akan bertahan lama; dan bahwa dia akan hidup untuk menikmati semuanya itu.

* Luk 12:20 - Malam ini juga jiwamu akan diambil
Orang kaya tersebut tidak memperhitungkan adanya panggilan mendadak yaitu waktu ia harus menghadap Allah dan meninggalkan semua harta yang telah dikumpulkan dengan susah payah.

* Luk 12:21 - Kaya di hadapan Allah
Yesus secara tidak langsung mengatakan bahwa kekayaan dapat diinvestasikan untuk nilai-nilai abadi (bdg. 16:9).

* Pikiran Duniawi Dibeberkan (12:13-21)
I. Permohonan yang diajukan kepada Kristus, pada waktu yang sangat tidak tepat, oleh salah seorang pendengar-Nya, yang ingin agar Kristus menjadi pengantara antara dia dan saudaranya dalam masalah harta keluarga (ay. 13): "Guru, katakanlah kepada saudaraku; bicaralah seperti seorang nabi, bertitahlah seperti seorang raja, katakanlah dengan kuasa; maka saudaraku akan mendengarkan apa yang Engkau katakan; bicaralah kepadanya, supaya ia berbagi warisan dengan aku." Di sini tampak bahwa:

. Menurut sebagian orang, saudara orang itu berbuat salah kepadanya, dan karena itu dia memohon kepada Kristus agar memberi keadilan kepadanya. Dia tahu hukum itu berharga. Saudara yang berlaku seperti ini biasa disebut orang Yahudi sebagai Ben-hamesen -- anak berandalan, yang bukan hanya mengambil warisan yang menjadi bagiannya sendiri melainkan juga yang menjadi bagian saudaranya. Ia menahan bagian saudaranya itu dengan paksa. Ada saudara-saudara kita di dunia ini yang berlaku seperti itu, yang sama sekali tidak mempunyai rasa keadilan ataupun rasa kasih sayang terhadap sesama saudara mereka, dan yang memangsa orang yang seharusnya mereka tolong dan lindungi. Orang yang menjadi korban seperti ini datang kepada Allah untuk mengadu, dan Allah akan melaksanakan penghakiman dan keadilan bagi mereka yang tertindas.

. Sebagian orang lain lagi berpendapat bahwa ia berniat untuk berbuat jahat kepada saudaranya dan ingin agar Kristus membantunya. Menurut hukum Taurat saudaranya harus mendapat warisan dua kali lebih banyak, dan karena ayahnya sendiri tidak dapat berbuat apa-apa selain harus mengikuti aturan hukum itu (Ul. 21:16-17), maka ia pun ingin agar Kristus mengubah hukum itu dan menyuruh saudaranya, yang mungkin termasuk pengikut setia Kristus, untuk membagi warisan itu sama rata dengan dia. Saya sendiri cenderung berpendapat bahwa memang demikianlah keadaannya, karena dari peristiwa ini Kristus mengajarkan agar kita waspada terhadap ketamakan, pleonexia -- keinginan untuk memiliki dengan berlebihan, lebih daripada apa yang sudah Allah sediakan bagi kita dalam pemeliharaan-Nya. Keinginannya untuk mendapatkan warisannya itu salah secara hukum, sedangkan keinginannya untuk mendapatkan warisan melebihi bagiannya sendiri merupakan dosa.

II. Penolakan Kristus untuk ikut campur dalam masalah ini (ay. 14). "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Dalam masalah-masalah seperti ini, Kristus tidak akan menggunakan kuasa untuk mengubah hukum yang sudah tetap mengenai warisan itu atau kuasa untuk memutuskan mana yang benar dalam permasalahan warisan ini. Ia bisa saja menjalankan tugas hakim dan ahli hukum, sebaik Ia menjalankan tugas tabib, dan dapat menyelesaikan tuntutan-tuntutan pengadilan sebaik menyembuhkan macam-macam penyakit. Akan tetapi, Dia tidak ingin melakukannya, sebab itu bukanlah tugas perutusan-Nya. Siapakah yang telah mengangkat Aku sebagai hakim? Mungkin Dia merujuk pada kemarahan yang dilontarkan saudara-saudara Musa kepadanya di Mesir, yang juga dipakai Stefanus untuk mencela orang Yahudi (Kis. 7:27, 35). "Jika Aku bersedia melakukannya, maka kamu akan mencemooh Aku seperti kamu mencemooh Musa, Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?" Kristus meluruskan kesalahan orang itu, dan tidak menghiraukan permohonannya (perbuatannya itu coram non judice -- tidak di hadapan hakim yang tepat), dan karena itu Dia menolak permohannya itu. Seandainya orang itu datang kepada Kristus untuk memohon agar Dia membantunya memperoleh warisan sorgawi, maka pasti Dia akan memberikan bantuan terbaik-Nya. Namun, masalahnya yang satu ini tidak ada sangkut pautnya dengan Dia: Siapakah yang mengangkat aku menjadi hakim? Perhatikanlah, Yesus Kristus bukanlah seorang yang suka mengambil alih tugas jabatan orang. Dia tidak mengambil kehormatan atau kekuasaan untuk diri-Nya sendiri, selain apa yang sudah diberikan kepada-Nya (Ibr. 5:5). Apa pun yang diperbuat-Nya, Dia dapat memberi tahu dengan kuasa apa Dia berbuat seperti itu, dan siapa yang memberi-Nya kuasa itu. Nah, hal ini menunjukkan kepada kita apa itu yang menjadi hakikat dan prinsip dasar dalam Kerajaan Kristus. Kerajaan-Nya adalah kerajaan rohani dan bukan dari dunia ini.

. Kerajaan ini tidak mencampuri urusan kekuasaan sipil, dan juga tidak mengambil kekuasan dari tangan raja-raja. Agama Kristen menyerahkan apa yang menjadi hak kekuasaan sipil ke dalam tangan penguasa sipil itu sendiri.

. Kerajaan ini tidak menengahi masalah hak-hak sipil. Kerajaan ini mewajibkan semua orang untuk berbuat adil menurut hukum keadilan yang sudah ditetapkan, namun kekuasaan tidaklah dibangun di atas anugerah.

. Kerajaan ini tidak mendorong kita untuk mengharapkan keuntungan-keuntungan duniawi dari agama kita. Jika orang itu ingin menjadi murid Kristus, dan berharap bahwa dengan menjadi murid, Kristus harus memberinya warisan yang menjadi bagian saudaranya, maka kelirulah dia. Imbalan bagi murid-murid Kristus lain sifatnya.

. Kerajaan ini tidak mendorong kita untuk bersaing dengan saudara-saudara kita. Ia mengajak kita untuk tidak bersikeras dalam menuntut-nuntut, melainkan sebaliknya, supaya kita melepaskan hak-hak kita demi kedamaian.

. Kerajaan ini tidak mengizinkan para hambanya untuk melibatkan diri dalam masalah-masalah kehidupan ini (2Tim. 2:4) dan melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Ada orang yang sudah ditugaskan untuk mengurusi hal-hal seperti itu, dan biarlah mereka melakukannya, Tractent fabrilia fabri -- Setiap pekerja sesuai dengan keterampilannya masing-masing.

III. Kewaspadaan yang diingatkan Kristus kepada para pendengar-Nya berdasarkan peristiwa ini. Meskipun tidak datang untuk menjadi pembagi harta warisan orang, Dia datang untuk mengarahkan hati nurani orang dalam masalah warisan itu. Ia menyuruh mereka semua untuk waspada agar tidak mengikuti sikap keliru tersebut, yang mereka lihat dalam diri orang lain sudah menjadi akar dari begitu banyak kejahatan.



BcO Sirakh 27:22-28:7
Sirakh 27
22. Seorang yang mengedipkan mata kepadamu pasti merancang yang jahat, dan tidak seorang pun dapat menghalangi dia.

23. Apabila dia bersama-samamu, kata-katanya manis. Segala ucapanmu dipuji olehnya. Tetapi di belakangmu kata-katanya lain; dia menggunakan ucapanmu untuk menjatuhkan engkau.

24. Tidak ada yang lebih kubenci di dunia daripada orang seperti itu, dan Tuhan pun membenci dia.

25. Seorang yang melemparkan batu ke atas, melemparkannya ke atas kepalanya sendiri. Seorang yang melukai, dia sendiri kena cedera.

26. Seorang yang menggali lubang akan jatuh ke dalamnya, dan seorang yang memasang perangkap akan terjerat olehnya.

27. Seorang yang melakukan kejahatan akan ditimpa kejahatannya sendiri, dan dia tidak tahu dari mana datangnya.

28. Orang bongkak suka mengejek dan mencaci maki, tetapi hukuman mengadang mereka seperti seekor singa.

29. Orang yang suka melihat kebinasaan orang salih akan jatuh ke dalam perangkap, dan akan sengsara sebelum mati.
Membalas Dendam

30. Kemarahan dan dendam adalah sifat keji yang menguasai orang berdosa.

Sirakh 28
1. Seorang yang membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan. Tuhan menghitung dosanya.

2. Tetapi seorang yang mengampunkan kesalahan orang lain akan diampuni jika dia berdoa.

3. Seorang yang dendam terhadap orang lain tidak dapat mengharapkan pengampunan daripada Tuhan.

4. Kalau dia tidak mahu mengampuni seorang manusia seperti dia, jangan dia berdoa supaya dosa-dosanya diampunkan.

5. Kalau seorang manusia yang lemah menyimpan dendam, dia tidak usah mengharapkan pengampunan bagi dosa-dosanya.

6. Ingatlah bahawa suatu ketika engkau akan mati dan tubuhmu menjadi busuk. Oleh itu hentikanlah permusuhan dan taatilah semua perintah.

7. Ingatlah perintah Tuhan dan jangan berdendam terhadap sesama manusia. Ingatlah perjanjian Allah Yang Maha Tinggi dan maafkanlah kesalahan orang.
Pertengkaran

   



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 18 Oktober 2022 - Lukas 10:1-9 (Penjelasan) - BcO Kisah Para Rasul 9:27-31; 11:19-26 - PESTA ST. LUKAS, Penulis Injil

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 16 Oktober 2022 - Lukas 18:1-8 (Penjelasan) - BcO Sirakh 26:1-4,9-18 - HARI MINGGU BIASA XXIX





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)