misa.lagu-gereja.com
 
View : 4350 kali
Renungan Katolik 2022
Sabtu, 29 Oktober 2022
Renungan Katolik Sabtu, 29 Oktober 2022 - Lukas 14:1,7-11 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 7:15-30 - Hari Biasa

Sabtu, 29 Oktober 2022
Hari Biasa
Flp. 1:18b-26; Mzm. 42:2,3,5bcd;
Lukas 14:1,7-11
BcO Kebijaksanaan 7:15-30
Warna Liturgi Hijau

Lukas 14:1,7-11
Lagi penyembuhan pada hari Sabat
14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.

Tempat yang paling utama dan yang paling rendah
14:7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Penjelasan:

* Luk 14:1 - Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ // Semua yang hadir mengamat-amati Dia
Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ (bdg. 11:37). Semua yang hadir mengamat-amati Dia. Orang-orang Farisi mengamat-amati (Yunani: paretĔrounto) Yesus dengan cermat (bdg. 6:7) dengan tujuan menjebak Dia jika mungkin.

* Luk 14:7 - Ia mengatakan perumpamaan ini // Tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan
Ia mengatakan perumpamaan ini. Pada saat makan malam ini Tuhan menceritakan tiga perumpamaan. Dua perumpamaan yang pertama (14:7-11, 12-14) diberikan karena perilaku para tamu dan tuan rumah; yang ketiga (ay. 15-24) merupakan tanggapan atas suatu komentar. Tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan. Kedudukan sosial sangat penting bagi masyarakat pada waktu itu, dan setiap tamu ingin menduduki tempat yang seterhormat mungkin.

* Luk 14:9 - Di tempat yang paling rendah
Di tempat yang paling rendah. Pada saat seorang tamu berhasil menemukan suatu tempat yang terhormat lalu diberitahu bahwa tempat tersebut dipersiapkan untuk orang lain, dan tempat-tempat golongan menengah sudah terisi semua, maka yang sisa hanyalah tempat duduk yang paling rendah.

* Luk 14:10 - Sahabat, silahkan duduk di depan
Sahabat, silahkan duduk di depan. Apabila tuan rumah menjumpai seorang tamu terhormat di tempat duduk yang rendah, maka dia akan mengundang tamu terhormat itu untuk duduk di tempat terhormat yang telah disediakan.

* Luk 14:11 - Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan
Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Kristus mempergunakan situasi tersebut untuk mengemukakan suatu prinsip rohani yang umum. Plummer mengatakan, "Kerendahan hati merupakan paspor untuk naik ke Kerajaan Allah" (ICC, hlm. 358).

* Kemunafikan: racun kehidupan.
Orang munafik selalu merasa lebih baik daripada orang lain. Perasaan demikian muncul karena status, prestise, atau juga prestasi yang dilebih-lebihkan. Perasaan pede yang berlebihan ini mengakibatkan mereka lalai untuk memeriksa diri apakah tindakan mereka sesuai dengan status; prestasi mereka sepadan dengan prestise. Mereka juga akan cenderung curiga dan menganggap orang lain yang berhasil sebagai musuh atau saingan.

Sekali lagi Yesus mengkonfrontir orang-orang Farisi dengan kemunafikan mereka (ayat 3), mereka bungkam tidak bisa membantahnya (ayat 6). Sabat adalah larangan bagi orang lain, tetapi mereka akan selalu mencari alasan untuk membenarkan diri ketika melanggarnya. Ketidakpekaan terhadap orang lain selain membuat mereka tidak peduli pada orang lain, juga membuat akal sehat mereka tumpul. Yesus menunjukkan bagaimana orang sedemikian akan dipermalukan melalui perumpamaan pesta perkawinan (ayat 7-11). Kerendahan hati adalah kata kuncinya! Rendah hati berarti mengenali diri sendiri dan posisinya secara tepat, baik di mata Allah, maupun di hadapan orang lain.

Akhirnya, Yesus juga mengingatkan agar kemunafikan diganti dengan sikap peduli kepada orang lain. Orang munafik cenderung memilih-milih orang untuk dijadikan teman bergaul; pergaulan mereka dilakukan bukan atas dasar kemanusiaan, tetapi atas dasar prestise. Maka, perumpamaan di 12-14 ini sangat tepat untuk menyindir orang-orang munafik. Pergaulan sedemikian tidak menjadi berkat, baik bagi orang yang diundang maupun bagi diri sendiri. Sebaliknya orang yang kemanusiaannya tinggi bergaul dengan tidak memandang golongan, prestise sebagai alat ukur untuk orang lain.

BcO Kebijaksanaan 7:15-30
15
    Semoga Allah memberi aku berbicara sesuai dengan kehendak-Nya, dan memikirkan apa yang berpatutan dengan segala pemberian-Nya. Sebab Ia sendirilah penuntun kebijaksanaan dan juga pemimpin para bijak.
16
    Memang baik kita sendiri maupun perkataan kita, lagipula pengertian dan segenap kepandaian ada di tangan Allah.
17
    Sebab Ia sendiri telah memberi aku pengetahuan yang tidak menipu tentang segala-galanya yang ada, supaya kukenal susunan alam semesta dan daya anasirnya,
18
    awal dan akhir serta pertengahan masa, bilamana matahari berubah peredarannya dan musim silih berganti;
19
    supaya kukenal perputaran tahun dan tempat bintang-bintang,
20
    tabiat hewan dan naluri binatang buas, tenaga para roh dan pikiran manusia, jenis tumbuh-tumbuhan dan guna sekalian akar.
21
    Aku mengenal segala yang tersembunyi maupun yang nyata, oleh karena seniwati segala sesuatu yaitu kebijaksanaan mengajar aku.
22
    Sebab di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam,
23
    tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun.
24
    Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembusi dan melintasi segala-galanya.
25
    Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya.
26
    Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan Allah, dan gambar kebaikan-Nya.
27
    Meskipun tunggal namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi.
28
    Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan.
29
    Sebab ia adalah lebih indah dari pada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang.
30
    Berbanding dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Minggu, 30 Oktober 2022 - Lukas 19:1-10 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 8:1-21 - HARI MINGGU BIASA XXXI

PREV:
Renungan Katolik Jumat, 28 Oktober 2022 - Lukas 6:12-19 (Penjelasan) - BcO Kisah Para Rasul 5:12-32 - PESTA ST. SIMON DAN YUDAS, Rasul





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)