misa.lagu-gereja.com
 
View : 4238 kali
Renungan Katolik 2022
Senin, 31 Oktober 2022
Renungan Katolik Senin, 31 Oktober 2022 - Lukas 14:12-14 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 9:1-18 - Hari Biasa

Senin, 31 Oktober 2022
Hari Biasa
Flp. 2:1-4; Mzm. 131:1,2,3;
Lukas 14:12-14
BcO Kebijaksanaan 9:1-18
Warna Liturgi Hijau

Lukas 14:12-14
Siapa yang harus diundang
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Penjelasan:

* Luk 14:12 - Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia // Janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu
Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia. Yesus mengatakan sesuatu kepada tuan rumah juga selain kepada para tamu. Janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya. Kerajaan Allah bukan suatu masyarakat tertutup yang hanya terdiri dari orang kaya, juga bukan perkumpulan para sahabat.

* Luk 14:13 - Undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta
Undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Tuhan kita mengecam kebiasaan mementingkan diri yakni menghibur hanya orang-orang yang dapat mengadakan pesta yang sama. Tuhan ingin tuan rumah-Nya melihat bahwa kekayaan yang dimiliki itu merupakan kesempatan untuk menolong orang-orang yang cacat dan tidak berdaya.

* Luk 14:14 - Kebangkitan orang-orang benar
Kebangkitan orang-orang benar. Bahasa yang dipakai di sini mendukung pandangan tentang adanya dua kebangkitan, yang satu kebangkitan orang benar dan satunya kebangkitan orang fasik (bdg. Yoh. 5:29; I Kor. 15:23; Flp. 3:11; I Tes. 4:16, Ibr. 11:35; Why. 20:5, 6), yang terpisah oleh jangka waktu tertentu.

* Harus rendah hati
Biasanya orang sangat senang menerima penghargaan, karena itu menunjukkan kemampuan dan kelebihannya. Namun bisa saja penghargaan membuat seseorang menjadi tinggi hati.

Dalam perumpamaan pertama, Yesus memperingatkan bahwa penghargaan bukan merupakan sesuatu yang seharusnya menjadi ambisi, tetapi merupakan anugerah. Karena itu jangan pernah merasa layak untuk mendapatkan tempat kehormatan, atau memburu penghargaan demi gengsi, harga diri atau untuk menaikkan status sosial (8). Bisa saja itu jadi berbalik mempermalukan diri kita sendiri, terlebih bila kita berhadapan dengan orang yang memang benar-benar pantas mendapatkannya (9). Kalau memang layak untuk memperoleh penghargaan, kita pasti akan mendapatkannya (10). Maka dalam hal ini, perlu ada sikap rendah hati. Rendah hati bukan karena kurang penghargaan terhadap diri sendiri, tetapi justru karena tahu bagaimana harus menempatkan diri.

Kemudian, dari lakon sebagai tamu, Yesus mengembangkan gambaran kerendahhatian, saat kita sendiri yang menjadi tuan rumah dalam suatu perjamuan. Menurut Yesus bahwa yang perlu kita undang bukanlah orang kaya dan terkenal atau kerabat kita sendiri (12). Mengundang mereka memang menyenangkan dan menguntungkan.Tetapi undanglah orang-orang yang tidak bisa membalas pemberian kita, mereka yang layak menerima belas kasih kita (13-14). Hendaknya kita menunjukkan sikap tidak membeda-bedakan kelas atau status. Untuk kerendahhatian dan keramahtamahan semacam itu, Tuhan menjanjikan berkat (14).

Jadi daripada berambisi meraih prestise karena ingin dihormati banyak orang, lebih baik kita memikirkan siapakah yang seharusnya kita layani. Karena dalam Kerajaan Allah, melayani orang lain lebih dihargai daripada kepemilikan status atau prestise.


BcO Kebijaksanaan 9:1-18


1
    "Allah nenek moyang dan Tuhan belas kasihan, dengan firman-Mu telah Kaujadikan segala sesuatu,
2
    dan dengan kebijaksanaan Kaubentuk manusia, agar ia menguasai segala makhluk yang telah Kauciptakan
3
    dan memerintah dunia semesta dengan suci dan adil serta memegang kekuasaan dengan tulus hati.
4
    Berilah aku kebijaksanaan, teman setakhta-Mu, dan jangan aku Kautolak dari antara anak-anak-Mu.
5
    Sebab aku adalah hamba-Mu dan anak sahaya-Mu, manusia lemah yang pendek umurnya, miskin papa pengertiannya dalam hukum dan undang.
6
    Sebab andaikata seseorang adalah sempurna di antara anak-anak manusia, tapi kebijaksanaan yang berasal dari pada-Mu tidak ada, niscaya ia tidak terbilang apa-apa.
7
    Aku telah Kaupilih menjadi raja bagi umat-Mu ini dan jadi hakim bagi para anak-Mu.
8
    Engkau telah menyuruh untuk membangunkan Bait Allah di atas gunung-Mu yang suci, dan mezbah di kota tempat kediaman-Mu, suatu tiruan Kemah Suci yang sejak awal mula sudah Kausiapkan.
9
    Pada-Mu adalah kebijaksanaan yang mengenal segala pekerjaan-Mu, yang ada tatkala dunia semesta Kaujadikan, dan mengetahui apa yang diperkenankan oleh-Mu, dan lagi apa yang lurus menurut perintah-Mu.
10
    Maka sudilah kiranya mengirimkan dia dari sorga-Mu yang suci, dan mengutusnya dari takhta kemuliaan-Mu, agar ia ada padaku dan berusaha bersama denganku, dan aku mengetahui apa yang berkenan pada-Mu.
11
    Sebab kebijaksanaan mengetahui dan memahami segala-galanya, dan dengan bijak dapat memimpin aku dalam segala langkah lakuku serta menjaga aku dengan kemuliaannya.
12
    Maka segala pekerjaanku akan diterima, dan dengan adil aku akan memerintah umat-Mu, dan menjadi layak bagi takhta bapaku.
13
    Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?
14
    Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap.
15
    Sebab jiwa dibebani badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir.
16
    Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di sorga?
17
    Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?
18
    Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu, maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan."




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 1 November 2022 - Matius 5:1-12a (Penjelasan) - BcO Wahyu 4:1-11 (Penjelasan) - HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 30 Oktober 2022 - Lukas 19:1-10 (Penjelasan) - BcO Kebijaksanaan 8:1-21 - HARI MINGGU BIASA XXXI





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)