misa.lagu-gereja.com
 
View : 3542 kali
Renungan Katolik 2022
Selasa, 8 November 2022
Renungan Katolik Selasa, 8 November 2022 - Lukas 17:7-10 - BcO 2 Makabe 6:12-31 - Hari Biasa

Selasa, 8 November 2022
Hari Biasa
Tit. 2:1-8,11-14; Mzm. 37:3-4,18,23,27,29;
Lukas 17:7-10
BcO 2 Makabe 6:12-31
Warna Liturgi Hijau

Lukas 17:7-10
Tuan dan hamba
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Penjelasan:

* Jalan Menuju Salib (9:51-18:30)
Bagian dari Injil Lukas, yang sebagian besar memang khas Lukas. mengandung banyak episode dan perumpamaan yang tidak dijumpai dalam Injil lainnya, dan mungkin merupakan hasil riset pribadinya. Kronologinya sulit dilacak; bagian ini tampaknya merupakan kumpulan cerita dan bukan suatu narasi yang lengkap. Sekalipun demikian, bagian ini menyajikan ajaran Yesus pada tahun terakhir pelayanan-Nya, dan menggambarkan periode yang penuh penolakan dan ketegangan.

* Luk 17:7 - Setelah
Terjemahan yang tepat dari naskah Yunani ialah "segera sesudah".

* Luk 17:9 - Berterima kasih kepada hamba itu
Pekerjaan seorang budak dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya; hanya pekerjaan yang dilakukan di luar tugas sajalah yang layak memperoleh pujian khusus.

* Bahwa, apa pun yang kita lakukan di dalam pelayanan kita bagi Kristus, kita haruslah tetap bersikap rendah hati dan tidak beranggapan bahwa kita layak menerima kebaikan dari-Nya, atau menuntutnya sebagai piutang kita. Bahkan para rasul itu sendiri yang telah banyak bekerja bagi Kristus dibandingkan orang-orang lain pun tidak boleh beranggapan bahwa Dia berutang budi kepada mereka.

    . Kita semua adalah para pelayan Allah (terutama para rasul dan hamba-hamba Tuhan), dan sebagai pelayan, kita wajib melaksanakan segala sesuatu semampu kita demi kehormatan-Nya. Segenap kekuatan dan waktu kita harus dipakai bagi Dia, sebab kita bukan milik kita sendiri, dan tidak boleh berlaku semaunya, melainkan harus melayani Guru kita.
    . Sebagai pelayan-pelayan Allah, kita wajib mempergunakan waktu kita untuk menjalankan kewajiban kita, dan banyak sekali pekerjaan yang telah ditetapkan untuk kita tuntaskan. Kita harus menjadikan akhir dari sebuah pelayanan sebagai permulaan dari pelayanan berikutnya. Seorang pelayan yang telah membajak atau menggembalakan ternak di ladang masih tetap punya pekerjaan untuk dilakukan ketika dia sudah pulang ke rumah pada malam hari; Ia harus melayani di meja (ay. 7-8). Ketika kita sudah dipakai untuk mengerjakan kewajiban berperilaku saleh, hal itu tidaklah berarti bahwa kita boleh melalaikan ibadah saat teduh kita. Setelah kita bekerja bagi Allah, kita tetap harus melayani Allah, terus melayaninya sepanjang waktu.
    . Tugas utama kita adalah memastikan terlaksananya kewajiban kita dahulu, dan menyerahkan sisanya ke tangan Guru kita, untuk memberikan penghiburan bagi kita di saat dan dengan cara yang Dia anggap paling baik. Tidak satu pun pelayan boleh berharap mendengar majikannya berkata, "Mari segera makan!" Ada saatnya untuk mendengar perkataan seperti itu apabila kita telah melaksanakan pekerjaan kita hari itu. Biarlah kita selesaikan pekerjaan kita dengan baik terlebih dahulu, dan upahnya akan menyusul nanti pada waktu yang tepat.
    . Kristus layak dilayani terlebih dahulu daripada kita: Sediakanlah makananku, dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Orang-orang Kristen yang penuh keragu-raguan berdalih bahwa mereka tidak bisa memberi Kristus segala kemuliaan kasih-Nya seperti yang seharusnya mereka lakukan, sebab mereka belum merasakan kenikmatan dari kasih-Nya itu. Ini jelas suatu sikap yang keliru. Pertama-tama, biarlah Kristus yang mendapatkan kemuliaan, biarlah kita melayani-Nya dengan puji-pujian, maka setelah itu kita akan makan dan minum di dalam kenikmatan kasih-Nya, dan di sanalah terdapat jamuan besar.
    . Ketika harus melayani Kristus, para pelayan-Nya harus mengikat pinggang, membebaskan diri mereka dari segala sesuatu yang menghalang-halangi, dan mempersiapkan pikiran mereka untuk melanjutkan dan menuntaskan pekerjaan mereka. Mereka harus menyiapkan akal budi mereka. Ketika kita telah mempersiapkan segala sesuatu bagi Kristus, telah menyiapkan makanan-Nya, kita lalu harus mengikat pinggang kita untuk melayani-Nya. Inilah yang diharapkan dari para hamba, dan Kristus juga mungkin menginginkan hal yang sama dari kita, walaupun Ia tidak memaksakan hal tersebut. Dia adalah orang yang melayani di antara para murid-murid-Nya, dan tidak seperti kebanyakan tuan, Dia tidak datang untuk memegahkan diri, tidak pula datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani; lihatlah bagaimana Ia membasuh kaki murid-murid-Nya.
    . Hamba-hamba Kristus tidak lantas layak menerima ucapan terima kasih-Nya atas pelayanan yang mereka kerjakan bagi Dia: "Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu? Apakah ia pikir bahwa dengan begitu dia berutang kepada hambanya itu? Tentu saja tidak." Tidak satu pun pekerjaan baik kita layak menerima balasan apa pun dari tangan Allah. Kita tentu saja mengharapkan kebaikan Allah, tetapi bukan karena kita telah menjadikan-Nya berutang budi kepada kita, melainkan karena Dia telah menjadikan diri-Nya sendiri berutang kepada kehormatan-Nya sendiri melalui janji-janji-Nya, dan inilah yang bisa kita mohonkan kepada-Nya, dan tidak untuk dituntut dari-Nya sebagai quantum meruit -- upah atau balasan.
    . Apa pun yang kita lakukan bagi Kristus, walaupun mungkin lebih banyak dari yang dilakukan orang lain, semua itu tetap sudah menjadi kewajiban yang harus kita kerjakan. Meski kita harus melaksanakan segala sesuatu yang ditugaskan Allah kepada kita, (walaupun begitu ternyata ada banyak yang tidak kita kerjakan), tetap saja semua yang kita kerjakan itu tidaklah melebihi apa yang diwajibkan kepada kita. Semua pekerjaan itu merupakan kewajiban kita berdasarkan hukum Allah yang pertama dan yang terutama, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa kita, termasuk melakukan yang terbaik yang dapat kita kerjakan.
    . Hamba-hamba Kristus yang terbaik pun, sekalipun melakukan pelayanan terbaik, tetap saja harus mengakui dengan rendah hati bahwa mereka hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna. Meskipun mereka tidaklah sama dengan hamba-hamba tidak berguna yang mengubur talentanya dan yang akan dilemparkan ke dalam kegelapan yang terkelam, tetap saja bagi Kristus, mereka itu hamba-hamba yang tidak berguna, walaupun mereka mendatangkan keuntungan kepada-Nya dengan pelayanan mereka itu. Kebajikan kita tiada sampai kepada Allah, jikalaupun engkau benar, apakah yang kau berikan kepada Dia? (Mzm. 16:2; Ayb. 22:2; 35:7). Allah tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dengan pelayanan kita, dan karena itulah Dia tidak berutang budi kepada kita. Dia tidak membutuhkan kita, dan pelayanan kita tidak akan bisa menambah kesempurnaan-Nya. Karena itulah kita layak menyebut diri kita sebagai hamba-hamba yang tidak berguna, dan menyebut pelayanan-Nya sebagai pelayanan yang berguna, sebab Allah berbahagia tanpa kita, tetapi kita akan celaka tanpa Dia.


BcO 2 Makabe 6:12-31
Maksud pengejaran yang sebenarnya
12
Kepada orang yang menemukan buku ini aku menasehatkan, supaya jangan kebingungan karena malapetaka itu. Baiklah ia merenungkan bahwa hukuman-hukuman itu tidak bermaksud membinasakan bangsa kita, melainkan memperbaikinya.
13
Memang adalah suatu tanda bukti kebaikan hati yang besar, kalau orang fasik tidak lama dibiarkan saja, melainkan segera dijatuhi hukuman.
14
Pada bangsa-bangsa lain Sang Penguasa yang maha besar menunda hukuman mereka, hingga mereka menggenapkan dosa-dosa mereka. Tetapi terhadap kita ini Ia menetapkan secara lain,
15
sehingga Ia tidak perlu menghukum sampai penghabisan, apabila dosa-dosa kita sampai ke puncaknya.
16
Karena demikian halnya maka Ia tidak pernah mencegah belas kasihan-Nya kepada kita. Sebaliknya, sedang menyiksa dengan malapetaka Ia tidak meninggalkan umat-Nya.
17
Cukuplah kiranya kami mengingatkan hal itu dan baiklah sekarang kami kembali kepada kisahnya sesudah pelanturan yang kecil ini.


Eleazar disiksa dan dibunuh
18
Eleazar adalah seorang ahli Taurat yang utama. Ia sudah lanjut umurnya dan terhormatlah tampan rupanya. Ia dibuka mulutnya dengan kekerasan dan begitu dipaksa makan daging babi.
19
Tetapi dengan mengutamakan kematian terhormat dari pada hidup ternista ia menuju tempat pukulan dengan rela hati, setelah daging itu dimuntahkannya kembali.
20
Dan demikian mestinya tindakan orang yang berani menolak apa yang bahkan karena cinta kepada hidup sekalipun tidak boleh dikecap.
21
Tetapi para pengurus perjamuan korban yang tak halal menyendirikan Eleazar, oleh karena sudah lama mereka kenal baik dengan orang itu. Lalu mereka mengajak dia untuk mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat disediakannya sendiri. Cukuplah kalau dari daging korban itu ia hanya pura-pura makan apa yang dititahkan raja.
22
Dengan berbuat demikian ia dapat meluputkan diri dari kematian dan mendapat perlakuan baik demi persahabatan lama di antara mereka.
23
Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia, yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya, bagi ubannya yang jernih dan teramat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas dimintanya, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja.
24
Katanya: "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, supaya janganlah banyak pemuda kusesatkan juga, oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing.
25
Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini dan dalam pada itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku.
26
Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam dari pihak manusia, tetapi tidak dapatlah aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati.
27
Dari sebab itu dengan berpulang sebagai lelaki aku sekarang mau menyatakan diri layak bagi usiaku.
28
Dengan demikian akupun meninggalkan suatu teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela yang mulia mati bagi hukum Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar segera menuju tempat siksaan.
29
Adapun orang-orang yang mengantarnya ke sana merubah kesudian yang belum lama berselang mereka taruh terhadapnya menjadi permusuhan. Itu dikarenakan oleh perkataan yang baru diucapkan Eleazar dan yang mereka pandang sebagai kegilaan belaka.
30
Ketika sudah hampir mati karena pukulan-pukulan, maka mengaduhlah Eleazar, katanya: "Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung kesengsaraan hebat dalam tubuhku akibat deraan itu. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan."
31
Demikian berpulanglah Eleazar dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya untuk kaum muda saja, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 9 November 2022 - Yohanes 2:13-22 - BcO 1 Petrus 2:1-17 - PESTA PEMBERKATAN GEREJA BASILIK LATERAN

PREV:
Renungan Katolik Senin, 7 November 2022 - Lukas 17:1-6 - BcO 1 Makabe 1:41-64 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)