misa.lagu-gereja.com
 
Selasa, 20 Desember 2022
Hari Biasa Khusus Adven
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
Lukas 1:26-38
BcO Yesaya 41:21-29
Warna Liturgi Ungu

Baca Juga:

Misa Hari Raya Natal - Misa Malam dirayakan pada 24 - 25 Desember pada petang hari atau tengah malam.

Misa Hari Raya Natal - Misa Fajar dirayakan pada 25 Desember saat Fajar Pagi.

Misa Hari Raya Natal - Misa Siang dirayakan pada 25 Desember saat siang/sore hari. 


Lukas 1:26-38
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Penjelasan:


* Pemberitahuan tentang Kelahiran Kristus (1:26-38)
Di dalam perikop ini kita diberitahukan mengenai segala sesuatu yang perlu kita ketahui tentang inkarnasi dan bagaimana dikandungnya Juruselamat kita yang diberkati itu, yakni enam bulan setelah dikandungnya Yohanes. Gabriel, malaikat yang sama yang diutus kepada Zakharia untuk memberitakan rencana Allah mengenai anak laki-lakinya, juga diutus dalam hal ini, karena karya mulia penyelamatan yang telah dimulai di dalam peristiwa pengandungan Yohanes itu sedang berlanjut. Sama seperti tidak satu pun malaikat jahat yang ditebus, begitu pula tidak satu pun malaikat baik yang menjadi penebus. Walaupun begitu, para malaikat yang baik digunakan oleh Sang Penebus sebagai utusan-Nya, dan dengan sukacita mereka pergi membawa pesan-pesan-Nya, karena mereka adalah pelayan yang rendah hati dari Bapa-Nya, sahabat dan penghibur bagi anak-anak-Nya.

    I. Di sini ada berita mengenai ibu Tuhan kita, yang melaluinya Juruselamat kita akan dilahirkan. Meskipun kita tidak berdoa kepadanya, kita harus bersyukur kepada Allah untuk ibu ini.

Ia bernama Maria, nama yang sama dengan Miriam, saudara perempuan Musa dan Harun. Nama ini berarti ditinggikan, dan memang betapa ditinggikannya dia karena dikaruniai di antara semua putri-putri keluarga Daud.

Maria adalah putri keluarga bangsawan dari garis keturunan Daud. Baik dia maupun semua teman-temannya mengetahui status tersebut, karena ia memiliki nama dan hak keluarga Daud, meskipun miskin dan rendah derajatnya di dunia ini. Melalui pemeliharaan Allah serta kepedulian bangsa Yahudi, ia dimampukan untuk menjaga garis keturunan atau silsilahnya, sehingga lebih mudah ditelusuri, dan selama janji tentang Mesias dalam proses penggenapan, silsilah tersebut sangat berharga untuk dipelihara. Tetapi untuk situasi sekarang, bagi mereka yang rendah derajatnya di dunia ini, memiliki garis keturunan bangsawan dianggap tidak layak disebut-sebut lagi.

Dia seorang perawan, yang suci tanpa noda, dan bertunangan dengan seorang laki-laki yang juga dari garis keturunan bangsawan seperti dirinya, dan yang juga berasal dari status sosial yang rendah. Dengan demikian, dalam kedua hal ini mereka memiliki kesetaraan (yang merupakan hal yang tepat bagi mereka). Laki-laki tersebut bernama Yusuf, dan juga berasal dari keluarga Daud (Mat. 1:20). Ibu Kristus adalah seorang perawan, karena Kristus tidak akan dilahirkan melalui cara kelahiran biasa, tetapi melalui mujizat. Ia memang harus dilahirkan dengan cara demikian, agar meskipun Ia harus mengambil bagian dalam natur (sifat alami) manusia, itu bukanlah natur manusia yang sudah rusak. Ia dilahirkan oleh seorang perawan yang bertunangan, siap untuk menikah, dan mengikat perjanjian untuk menghormati status pernikahan, agar pernikahan (yang merupakan suatu ikatan dalam kesucian) tidak dipandang sebagai aib dengan lahirnya Penebus kita dari seorang perawan.

Maria tinggal di Nazaret, sebuah kota di Galilea, sebuah sudut terpencil di negeri itu, tempat yang tidak memiliki reputasi dalam hal keagamaan atau pengetahuan, namun berbatasan langsung dengan wilayah bangsa-bangsa kafir, dan karena itu dinamakan wilayah Galilea bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Kenyataan bahwa sanak keluarga Kristus tinggal di tempat bangsa-bangsa lain ini menunjukkan bahwa anugerah juga diperuntukkan bagi bangsa bukan-Yahudi. Dr. Lightfoot mengamati bahwa Yunus dilahirkan sebagai orang Galilea, Elia dan Elisa sangat akrab dengan Galilea, dan mereka semua dikenal sebagai nabi bangsa-bangsa lain. Malaikat diutus kepada Maria yang berasal dari Nazaret. Perhatikanlah, tempat terpencil atau tempat yang tidak ternama tidak boleh menjadi suatu alasan untuk berburuk sangka terhadap orang-orang yang kepadanya Allah berkenan. Malaikat Gabriel membawa pesan kepada Maria yang ada di Nazaret, wilayah Galilea, dengan sukacita yang sama seperti ketika ia membawa pesan bagi Zakharia di Bait Suci yang ada di Yerusalem.

II. Salam malaikat kepada Maria (ay. 28). Kita tidak memperoleh informasi mengenai apa yang sedang dikerjakan Maria pada saat itu, atau bagaimana kejadiannya, ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, namun malaikat itu mengejutkannya dengan sapaan ini, "Salam, hai engkau yang dikaruniai." Sapaan ini dimaksudkan untuk membangkitkan sesuatu di dalam dirinya, yaitu:

Harga dirinya sendiri; meskipun dorongan untuk maksud seperti ini jarang diperlukan, namun bagi orang seperti Maria yang berkanjang dalam status sosial yang rendah, adakalanya ini diperlukan juga.

Pengharapan akan kabar yang luar biasa, bukan dari negeri seberang, melainkan dari atas. Tidak diragukan lagi, sorga merancangkan berkat luar biasa kepada seorang yang disapa malaikat dengan begitu penuh rasa hormat, "Salam, hai engkau," chaire -- bersukacitalah kamu. Sapaan seperti ini lazim pada waktu itu dan menyatakan rasa hormat, maksud baik, dan kesejahteraan bagi Maria.

(1) Ia dimuliakan. "Engkau yang dikaruniai atau dianugerahi.

            Allah, dengan memilih engkau menjadi ibu Mesias, memberikan kehormatan khusus kepadamu, lebih tinggi dari Hawa, yang menjadi ibu semua yang hidup." Alkitab bahasa Latin, Vulgata, menerjemahkan kata ini dengan gratiâ plena -- penuh anugerah, dan karena itu, memberi kesimpulan bahwa ia memperoleh lebih banyak anugerah Roh Kudus dibandingkan siapa pun. Padahal jelas sekali bahwa sapaan tersebut hanya menunjukkan berkat khusus yang diperuntukkan baginya sebagai orang yang dipilih untuk mengandung dan melahirkan Tuhan kita yang terkasih. Karena Mesias harus dikandung dari benih seorang perempuan, maka kehormatan ini pasti jatuh pada seorang perempuan, tetapi bukan karena jasa pribadinya, melainkan semata-mata karena anugerah yang akan diberikan dengan cuma-cuma, dan Marialah yang terpilih untuk itu. "Ya Bapa, bila itu Kau pandang baik."

            (2) Hadirat Allah bersamanya: "Tuhan menyertai engkau, meskipun engkau miskin dan papa, dan mungkin sekarang sedang memikirkan cara mendapatkan nafkah dan menghidupi keluarga setelah menikah nanti." Dengan menggunakan kata-kata ini, malaikat membangkitkan iman Gideon (Hak. 6:12): Tuhan menyertai engkau. Kita tidak perlu berputus asa mengenai apa pun, apakah itu gagal dalam pekerjaan atau tiada rejeki, bila kita memiliki Allah yang beserta kita. Perkataan ini bisa mengingatkan Maria akan Imanuel, Allah beserta kita, yang menjanjikan bahwa seorang anak perawan akan mengandung dan akan melahirkan (Yes. 7:14), dan mengapa bukan dia?
            (3) Ia mendapat berkat Allah, "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan (KJV), engkau bukan hanya akan dipandang begitu oleh banyak orang, namun sesungguhnya engkau memang demikian. Engkau yang begitu dikasihi dalam hal ini, boleh berharap akan diberkati dalam banyak hal lain." Maria menjelaskan sendiri tentang hal ini (ay. 48), Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia. Bandingkan hal ini dengan apa yang dikatakan Debora tentang Yael, salah seorang lagi yang ditinggikan di antara kaum perempuan (Hak. 5:24), "Diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah."

III. Keterkejutan Maria atas sapaan ini (ay. 29). Ketika Maria melihat malaikat itu, serta kemuliaan yang mengelilinginya, ia menjadi terkejut atas apa yang dilihatnya, dan lebih lagi ketika ia mendengar perkataannya. Seandainya ia seorang perempuan muda yang sombong dan ambisius, seseorang yang bercita-cita tinggi, dan menyanjung diri sendiri dengan pengharapan tentang hal-hal yang besar di dunia ini, ia akan merasa senang mendengar perkataan malaikat ini dan selanjutnya ia akan menjadi sombong, dan (karena kita memiliki alasan untuk meyakini bahwa ia seorang perempuan muda yang cerdas) akan siap menjawab, menyatakan kegembiraannya. Namun Maria tidak melakukan hal itu, ia bahkan menjadi bingung, dan tidak merasa dirinya layak menerima atau dijanjikan hal-hal sebesar itu, karena itu ia lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Apakah asalnya dari sorga atau dari manusia? Apakah salam itu hanya untuk menyenangkan hatinya? Apakah untuk menjerat dirinya? Apakah hanya untuk memperolok dirinya? Ataukah ada hal penting dan berharga di dalamnya? Tetapi dari semua yang dapat dipikirkannya tentang apakah arti salam itu, saya percaya bahwa sedikit pun Maria tidak berpikir bahwa salam itu dimaksudkan atau digunakan sebagai sebuah doa. Namun, pemikirannya yang mendalam tentang kejadian ini memberikan petunjuk yang berguna bagi para perempuan muda ketika mendapat sapaan semacam itu, agar mereka mempertimbangkan dan bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu, dari mana datangnya, apa maksudnya, sehingga mereka bisa menerima sapaan itu dengan benar dan senantiasa berjaga-jaga.

IV. Pesan itu sendiri, yang harus disampaikan malaikat kepadanya.

    Sang malaikat berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan kepada Maria untuk berpikir, namun ketika memperhatikan bahwa hal ini hanya membuat Maria semakin bingung, ia meneruskan pesannya (ay. 30). Maria tidak menyahut apa pun terhadap perkataannya; oleh karena itu, malaikat menegaskan: "Jangan takut, hai Maria, aku tidak bermaksud apa pun selain ingin meyakinkan dirimu bahwa engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah lebih daripada yang engkau pikirkan, karena banyak yang mengira bahwa mereka lebih beroleh kasih karunia di hadapan Allah daripada keadaan mereka yang sebenarnya." Perhatikanlah, mereka yang beroleh kasih karunia di hadapan Allah janganlah membiarkan ketakutan yang dipenuhi dengan rasa curiga dan resah menguasai mereka. Apakah Anda beroleh kasih karunia di hadapan Allah? Jangan takut, meskipun dunia ini membenci Anda. Apakah Allah di pihak Anda? Kalau begitu, tidak penting siapakah yang akan melawan Anda.

        . Meskipun Maria seorang perawan, ia memperoleh kehormatan untuk menjadi seorang ibu. "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan engkau harus memberi-Nya sebuah nama; hendaklah engkau menamai Dia Yesus" (ay. 31). Hawa, yang seharusnya mendapat kehormatan menjadi ibu semua yang hidup, dihukum dengan perasaan takut dan cemas karena ia akan berahi kepada suaminya, dan suaminya akan berkuasa atasnya (Kej. 3:16). Sedangkan Maria memperoleh kehormatan tersebut tanpa ketakutan dan kecemasan itu.
        . Meskipun Maria hidup dalam kemiskinan dan tidak dikenal, ia akan memperoleh kehormatan menjadi ibu Sang Mesias; anak laki-lakinya akan dinamai Yesus -- Sang Juruselamat, seseorang yang sangat dibutuhkan dunia ini, dan bukannya seseorang seperti yang diharapkan bangsa Yahudi.
            (1) Anak laki-laki itu akan sangat dekat terhubung dengan dunia atas. Ia akan menjadi besar, benar-benar besar, tak tertandingi besarnya, karena Ia akan disebut Anak Yang Mahatinggi, Anak dari Allah yang adalah Yang Mahatinggi. Dengan demikian, Ia akan memiliki sifat dan kodrat yang sama dengan Allah; dan sangat dikasihi oleh Allah seperti seorang anak dikasihi bapanya. Ia akan disebut, dan bukan salah sebut, Anak Yang Mahatinggi, karena Ia sendiri adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya (Rm. 9:5). Perhatikanlah, mereka yang adalah anak-anak Allah, meskipun hanya melalui pengangkatan dan kelahiran kembali, adalah benar-benar besar, dan oleh karena itu, harus menjadi sangat baik (1Yoh. 3:1, 2).
            (2) Ia akan sangat ditinggikan di dunia bawah ini, karena meskipun dilahirkan dalam keadaan yang paling hina, dan tampil sebagai seorang hamba, Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya (ay. 32). Malaikat itu mengingatkan Maria bahwa ia berasal dari keluarga Daud, dan oleh sebab itu, mengingat bahwa Hukum Salis (yang melarang seorang perempuan untuk memerintah -- pen.) maupun hak kesulungan tidak berperan dalam pewarisan takhta-Nya ini, maka tidaklah mustahil bahwa Maria bisa melahirkan seorang pewaris bagi takhta itu. Untuk membuat Maria semakin mudah memercayai hal itu, diutuslah seorang malaikat dari sorga untuk memberi tahu dia bahwa ia akan melahirkan. Bahwa setelah tongkat kerajaan sejak lama beranjak dari keluarga terhormat masa silam itu, sekaranglah saatnya tongkat itu akan kembali lagi dan akan tetap tinggal di dalam keluarga itu, tetapi tidak akan terjadi melalui pewarisan takhta secara turun-temurun, melainkan akan tetap berada dalam tangan orang yang sama sampai selama-lamanya. Bangsa-Nya tidak akan menyerahkan takhta itu kepada-Nya, juga tidak akan mengakui hak-Nya untuk memerintah atas mereka, namun Tuhan Allah akan memberi-Nya hak untuk memerintah atas mereka dan melantik-Nya sebagai Raja-Nya di Sion, gunung-Nya yang kudus.

       
VI. Penerimaan Maria yang tulus atas kehendak Allah bagi dirinya (ay. 38). Maria membuat pengakuan sendiri.
        . Sebagai hamba yang percaya kepada kekuasaan atau otoritas ilahi, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Tuhan, aku siap melayani-Mu, di bawah perintah-Mu, untuk melakukan apa yang Engkau perintahkan." Ia tidak keberatan untuk menanggung bahaya yang bisa merusak pernikahannya dan mencemarkan nama baiknya, sebaliknya, ia menyerahkan masalah tersebut kepada Allah, serta berserah penuh pada kehendak-Nya.
        . Sebagai orang percaya yang menantikan karunia Allah. Ia tidak hanya puas dengan kebenaran berita itu, tetapi mengharapkannya dengan rendah hati agar terpenuhi: Jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Karunia semacam ini tidak boleh diabaikan atau tidak diacuhkan oleh Maria, karena apa yang telah dijanjikan Allah akan disediakan-Nya. Melalui doa kita harus mengatakan, "amin," atau "terjadilah demikian, atas janji Allah." Ingatlah, dan laksanakanlah Firman-Mu atas hamba-Mu ini yang telah Engkau buat untuk berharap. Sama seperti Maria, kita harus mengarahkan hasrat kita sesuai firman Allah, dan mendasarkan harapan kita di atasnya. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu; hanya itu, dan bukan sebaliknya.

        Setelah itu malaikat itu meninggalkan dia. Setelah menyelesaikan tugas pengutusannya, malaikat itu kembali untuk memberikan pertanggungjawaban dan menerima tugas-tugas baru. Percakapan dengan malaikat selalu bersifat sementara dan cepat berlalu, namun kelak percakapan itu akan bersifat tetap dan terus-menerus. Pada umumnya dianggap bahwa pada saat percakapan dengan malaikat inilah sang perawan mengandung, oleh kuasa Roh Kudus yang menaunginya, namun, karena Alkitab sendiri mendiamkan hal ini, maka kita pun hendaknya tidak menjadi penasaran untuk bertanya-tanya mengenai ini, apa lagi sampai meyakininya.




BcO Yesaya 41:21-29
TUHAN menantang berhala-berhala
41:21 Ajukanlah perkaramu, firman TUHAN, kemukakanlah alasan-alasanmu, firman Raja, Allah Yakub. 41:22 Biarlah mereka maju dan memberitahukan kepada kami apa yang akan terjadi! Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, supaya kami memperhatikannya, atau hal-hal yang akan datang, kabarkanlah kepada kami, supaya kami mengetahui kesudahannya! 41:23 Beritahukanlah hal-hal yang akan datang kemudian, supaya kami mengetahui, bahwa kamu ini sungguh allah; bertindak sajalah, biar secara baik ataupun secara buruk, supaya kami bersama-sama tercengang melihatnya! 41:24 Sesungguhnya, kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan. 41:25 Aku telah menggerakkan seorang dari utara dan ia telah datang, dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan namanya. Seperti tukang periuk menginjak-injak tanah liat, demikian dia akan menginjak-injak penguasa-penguasa seperti lumpur. 41:26 Siapakah yang memberitahukannya dari mulanya, sehingga kami mengetahuinya, dan dari dahulu, sehingga kami mengatakan: "Benarlah dia?" Sungguh, tidak ada orang yang memberitahukannya, tidak ada orang yang mengabarkannya, tidak ada orang yang mendengar sepatah katapun dari padamu. 41:27 Sebagai yang pertama Aku memberitahukannya kepada Sion, dan Aku memberikan orang yang membawa kabar baik kepada Yerusalem. 41:28 Apabila Aku melihat berkeliling, maka tidak ada seorangpun, dan di antara semua mereka ini tidak ada yang dapat memberi petunjuk, atau yang dapat memberi jawab kalau Aku menanyakan mereka. 41:29 Sesungguhnya, sekaliannya mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan.

Penjelasan:


* Penyembahan Berhala Ditantang dan Dipermalukan (41:21-29)
Tuhan, melalui sang nabi, mengulangi di sini tantangan kepada para penyembah berhala untuk memberi bukti bahwa ilah-ilah mereka itu memang hebat seperti yang mereka akui. “Ajukanlah perkaramu (ay. 21), belalah dirimu. Kemukakanlah alasan-alasanmu untuk membuktikan bahwa ilah-ilahmu itu memang allah, dan layak kamu sembah.” Perhatikanlah, tidak perlu lagi untuk menunjukkan tidak masuk akalnya dosa itu, karena dosa membuktikan sendiri bahwa ada kesalahan di dalam dirinya sendiri. Jadi yang diperlukan hanyalah memberikan alasan mengapa orang sampai mau membelanya.

I. Ilah-ilah ditantang di sini untuk memberi bukti mengenai kemahatahuan dan kemahakuasaan mereka. Mari kita lihat apa yang dapat mereka beritahukan kepada kita, dan apa yang mampu mereka lakukan. Pengertian dan kuasa yang bekerja merupakan hasil-hasil pencapaian dari seorang manusia. Siapa pun yang mengaku diri allah harus sempurna dalam hal-hal ini. Dan, apakah ilah-ilah itu memang begitu? Tidak,
                1. “Mereka tidak dapat memberitahukan apa yang kita tidak ketahui sebelumnya. Betapa bodohnya mereka. Kami menantang mereka untuk memberitahukan,”
                    (1) “Apa yang sudah terjadi dahulu: Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, dan buatlah semuanya itu bangun dari kuburannya” (Allah telah mengilhami Musa untuk menulis sejarah penciptaan yang hebat itu, yang tidak mampu disampaikan oleh ilah-ilah kepada penyembah-penyembahnya yang sangat ingin mengetahui hal itu). Atau, “biarkan para pembela ilah-ilah itu memberitahukan kepada kita pencapaian-pencapaian dahsyat apa yang telah dikerjakan oleh ilah-ilah mereka di masa-masa lalu, yang dapat mereka bangga-banggakan. Apa yang telah mereka lakukan yang layak diperhatikan orang? Biarkan mereka menyebut apa saja itu, dan hal itu akan dipertimbangkan, nilainya akan diberikan, dan akan dibandingkan dengan kesudahannya. Dan jika hal itu ternyata memang hebat seperti yang diaku-aku oleh para penyembahnya, maka hal itu akan mendapat pujian semestinya.”
                    (2) “Kami menantang mereka untuk memberitahukan apa yang akan terjadi, untuk menyatakan hal-hal yang akan datang (ay. 22), dan sekali lagi (ay. 23), untuk memberitahukan kepada kami apa yang akan terjadi. Berikan bukti akan kemahatahuanmu, bahwa tidak ada yang tersembunyi dari engkau, dan akan kedaulatan dan kekuasaanmu. Perlihatkan bahwa engkaulah yang menciptakan segala sesuatu, dengan membiarkan kami tahu sebelumnya mengenai apa yang hendak kamu lakukan. Lakukanlah kebaikan ini kepada dunia. Biarkan mereka tahu apa yang akan terjadi, supaya mereka bisa bersiap-siap menyambutnya. Lakukan ini, dan kami akan mengakui bahwa kalian adalah ilah-ilah di atas kami, ilah-ilah bagi kami, dan layak kami puja.” Tidak ada makhluk ciptaan yang mampu meramalkan hal-hal yang akan terjadi dengan tepat, kalau tidak memperoleh keterangan ilahi.
                2. “Mereka tidak mampu melakukan apa yang kami juga tidak bisa lakukan. Betapa tidak berdayanya ilah-ilah itu.” Allah menantang mereka untuk bertindak, secara baik ataupun secara buruk, yang baik kepada sahabat-sahabat mereka atau yang jahat terhadap musuh-musuh mereka. “Biarlah mereka melakukan, jika mereka mampu, apa saja yang luar biasa, supaya orang terkagum-kagum dan terpana. Biarlah mereka memberkati atau mengutuk dengan penuh kuasa. Mari lihat apakah mereka bisa menimpakan tulah-tulah seperti yang Allah datangkan ke atas orang Mesir atau mengaruniakan berkat-berkat seperti Allah karuniakan kepada orang Israel. Biarkan mereka mengerjakan suatu hal yang besar, dan kami akan terheran-heran melihatnya, dan ketakutan dalam rasa hormat kepada mereka, seperti banyak orang gentar dalam rasa hormat kepada Allah yang sejati.” Apa yang dituduhkan kepada ilah-ilah ini, bahwa kamu ini adalah seperti tidak ada (ay. 24). biarlah mereka membuktikan itu tidak benar. Segala sesuatu yang dinyatakan mengenai ilah-ilah itu oleh para penyembahnya tidaklah berdasar sama sekali, tidak ada alasan apa pun bagi manusia untuk menghormati mereka. Tidak ada apa-apa di dalam diri mereka yang layak mendapat rasa hormat kita. “Mereka hamba belaka, bahkan lebih buruk dari itu,” begitu yang ditafsirkan sebagian orang. “Perbuatan-perbuatan mereka adalah hampa, dan begitu pula dengan semua yang mereka perlihatkan di sekeliling mereka. Tidak ada yang tersembunyi, semuanya menggelikan, kepura-puraan bagi dunia. Dan karena itu, orang yang memilih kamu, dan dengan begitu mengangkatmu sebagai ilah, dan (menurut sebagian orang) yang bersuka di dalam engkau, adalah kejijikan. Seorang hamba bebas untuk memilih tuannya, tetapi seorang manusia tidaklah bebas untuk memilih Allahnya. Orang yang memilih siapa saja yang lain selain Allah, maka dia memilih kejijikan. Perbuatannya dalam memilih membuat perbuatannya itu menjijikkan.

II. Allah memberikan bukti-bukti di sini bahwa Dia adalah Allah yang sejati, dan bahwa tidak ada lagi yang lain selain diri-Nya. Biarlah Dia memberikan alasan-alasan yang kuat.
                1. Ia memiliki kuasa yang tidak tertahankan. Hal ini akan segera Ia perlihatkan dalam menggerakkan Koresh dan menjadikan dia perlambangan Kristus (ay. 25): Ia telah menggerakkan seorang dari utara dan dari sebelah matahari terbit. Ayah Koresh adalah seorang Media, ibunya adalah seorang Persia. Pasukannya terdiri dari orang-orang Media, yang negerinya terletak di utara, dan orang-orang Persia, yang negerinya terletak di timur dari Babel. Allah akan membangkitkan dia dengan kuasa yang besar, dan ia akan datang melawan Babel sampai tuntas. Namun,
                    (1) Ia akan memproklamasikan nama Allah, demikianlah mungkin hal itu seharusnya dibaca. Ia harus mengumumkan kehormatan Allah Israel, maka ia melakukannya dengan sungguh ketika, di dalam proklamasinya bagi kebebasan orang-orang Yahudi dari perbudakan mereka, ia mengakui bahwa Tuhan Allah Israel adalah Tuhan Allah sorga, dan Sang Allah: dan dapat dikatakan bahwa ia memanggil nama-Nya ketika ia mendorong pembangunan bait-Nya, dan sangat mungkin ia sendiri berseru dan berdoa kepada-Nya (Ezr. 1:2-3).
                    (2) Semua musuh akan tunduk di hadapannya: dia akan menginjak-injak penguasa-penguasa Babel (KJV), dan semua orang lain yang menghalangi jalannya seperti lumpur, dan menginjak-injak mereka seperti tukang periuk menginjak-injak tanah liat, untuk memenuhi maksud dan tujuannya sendiri. Kristus, sebagai manusia, digerakkan dari utara, sebab Nazaret terletak di bagian utara Kanaan, sebagai malaikat kovenan, Ia bangkit dari timur. Ia memelihara kehormatan sorga (Ia akan menyerukan nama-Ku [ KJV]), dan menghancurkan kuasa neraka, menginjak-injak raja kegelapan seperti lumpur dan menindasnya.
                2. Dia memiliki pengetahuan yang tidak dapat keliru akan apa yang akan terjadi nanti. Bukannya nanti baru Ia melakukannya, tetapi sekarang pun sudah Ia lakukan, melalui nabi-Nya, untuk menyatakan apa yang akan terjadi nanti. Nah, allahallah palsu bukan hanya tidak mampu melakukannya, mereka juga tidak bisa meramalkan apa yang akan terjadi.
                    (1) Allah menantang para penyembah berhala itu untuk memberikan nubuat apa saja yang sudah atau dapat diberitahukan kepada mereka oleh tuhan-tuhan atau allah-allah mereka itu (ay. 26): “Siapakah yang memberitahukannya dari mulanya nubuat yang seperti Aku telah lakukan atau katakan sebelum hal itu terjadi? Katakan kepada kami siapa itu yang kalian tahu, sebab kami tidak tahu satu pun. Kalau benar ada, maka kami (akan) mengatakan: Benarlah dia, dia benar Allah, dasar dari tindakannya benar, semua yang dinyatakannya terbukti benar, dan dia benar dalam menuntut supaya disembah.” Hal ini sesuai dengan ayat 22-23.
                    (2) Allah menantang diri-Nya sendiri bahwa hanya Dia sendirilah yang mempunyai kehormatan untuk melakukannya dan untuk bernubuat (ay. 27): Sebagai yang pertama Aku memberitahukannya kepada Sion (KJV: Akulah yang pertama yang akan memberitahukan kepada Sion). yang akan mengatakan kepada orang-orang Israel bahwa para pembebas mereka segera tiba (sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang memahami melalui kitab-kitab, kitab-kitab Allah, mengenai mendekatnya waktu tersebut [Dan. 9:2]). Dan Akulah Dia yang akan memberikan orang yang membawa kabar baik kepada Yerusalem, yaitu kabar baik mengenai kelepasan mereka. Hal ini dapat diterapkan pada karya penebusan, yang di dalamnya Tuhan menunjukkan diri-Nya jauh melebihi yang ditunjukkan-Nya dalam peristiwa pembebasan orang-orang Yahudi dari Babel. Dialah itu yang mengusahakan keselamatan kita, dan Dia melaksanakannya, dan Dia telah memberikan kepada kita kabar baik akan pendamaian kita kembali dengan Allah.

III. Hukuman diberikan di sini atas ujian ini.
                1. Tidak satu pun dari semua berhala itu yang telah bernubuat tentang atau dapat melihat sebelumnya mengenai karya yang ajaib ini. Bangsa-bangsa lain selain bangsa Yahudi dibebaskan dari penawanan di Babel oleh raja Koresh, atau paling kurang mereka juga ikut kena dampak baik dari perubahan besar yang terjadi pada kerajaan Babel dan peralihannya ke kerajaan Persia. Namun demikian, tidak satu pun dari bangsa-bangsa lain itu yang mengetahui peristiwa itu sebelumnya, mereka tidak diberitahukan mengenainya oleh allah-allah atau nabi-nabi mereka: “Tidak ada orang yang memberitahukannya (ay. 26), tidak ada orang yang mengabarkannya, sedikit pun tidak ada yang mengatakannya. Tidak ada orang dari bangsa-bangsa itu yang mendengar sepatah katapun dari padamu, yang bisa mengaku-ngaku sudah mendengar dari allah-allah mereka perkataan-perkataan seperti yang kamu telah dengar hai Israel dari Allah-mu melalui nabi-nabi-Nya (Mzm. 147:20). Tidak ada dari segala dewa-dewa bangsa-bangsa itu yang telah menunjukkan jalan keselamatan kepada para penyembah mereka, seperti yang akan ditunjukkan Allah melalui Mesias. Kabar baik yang akan dikirimkan Tuhan dalam Injil merupakan suatu rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad lamanya (Rm. 16:25-26).
                2. Tidak satu pun dari para penyembah berhala itu, ketika ditanyai, yang dapat memberi contoh apa pun mengenai pengetahuan atau kuasa yang menunjukkan bahwa berhala-berhala mereka itu memang benar allah. Semua pembelaan mereka didiamkan dengan tantangan ini (ay. 28): Apabila Aku melihat berkeliling, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberikan bukti mengenai allah-allah mereka itu, bahkan para pemuja yang paling giat sekalipun. Dan di antara semua mereka ini tidak ada yang dapat memberi petunjuk, tidak ada yang dapat mengajukan apa saja untuk mendukung alasan mereka. Bahkan di antara berhala-berhala itu sendiri, tidak ada yang mampu memberi nasihat mengenai hal-hal yang paling sederhana sekalipun, dan meskipun begitu ada saja yang meminta nasihat dari mereka mengenai urusan-urusan yang paling penting dan sukar. Ketika Aku bertanya apa yang dapat mereka katakan untuk membela diri, mereka berdiri membisu. Tampak sangat jelas bahwa mereka ada di pihak yang kalah, sehingga tidak ada satu pun yang dapat memberi jawab kalau Aku menanyakan mereka. Karena itu, hukuman harus dijatuhkan kepada si terdakwa yang nihil dicit -” dia membisu. Tidak ada yang dapat dikatakannya bagi dirinya sendiri. Orang itu diam saja (Mat. 22:12).
                3. Karena itu putusan hukuman dijatuhkan sesuai dengan tuduhan yang dilancarkan kepada mereka (ay. 24): Sesungguhnya, sekaliannya mereka seperti tidak ada (ay. 29). Semua berhala itu pembohong dan penipu. Di dalam diri mereka tidak ada apa pun seperti yang mereka akui, para penyembah mereka pun tidak akan menemukan pada diri mereka apa yang mereka janjikan kepada diri mereka sendiri. Perbuatan-perbuatan mereka hampa, tidak ada kekuatan, tidak ada harganya. Musuh-musuh mereka tidak perlu takut akan disakiti oleh mereka. Para penyembah mereka tidak dapat berharap yang baik apa saja dari mereka. Patung-patung tuangan mereka, dan semua patung mereka, angin dan kesia-siaan, tidak berguna dan hampa. Orang-orang yang menyembah mereka akan tertipu sendiri, dan dengan rasa kepahitan yang teramat sangat mereka akan menyadari sendiri betapa bodohnya mereka. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (1Kor. 10:14).

   



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 21 Desember 2022 - Lukas 1:39-45 - BcO Yes. 42:10-25 - Peringatan fakultatif St. Petrus Kanisius

PREV:
Renungan Katolik Senin, 19 Desember 2022 - Lukas 1:5-25 (Penjelasan) - BcO Yesaya 41:8-20 (Penjelasan) - Hari Biasa Khusus Adven





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)