misa.lagu-gereja.com
 
Jumat, 16 Agustus 2024
Stefanus dr Hungaria
Yeh. 16:1-15.60.63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3.4bcd.5-6;
Matius 19:3-12
BcO Zakharia 12:9-13:9
Warna Liturgi Hijau

Matius 19:3-1219:3 
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" 19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." 19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Penjelasan:

    Pertanyaan Orang Farisi (Ayat 3): Orang Farisi, yang suka menguji Yesus, bertanya apakah seorang suami boleh menceraikan istrinya dengan alasan apa pun. Di zaman itu, ada perdebatan besar di kalangan pemimpin agama tentang kapan perceraian diizinkan.

    Jawaban Yesus tentang Pernikahan (Ayat 4-6): Yesus merujuk pada Kitab Kejadian, mengingatkan bahwa sejak awal penciptaan, Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, dan mereka akan menjadi "satu daging" dalam pernikahan. Artinya, pernikahan adalah persatuan yang dikehendaki Tuhan dan tidak boleh dipisahkan oleh manusia.
        Contoh: Pernikahan seperti lem yang kuat; begitu dua bagian direkatkan, sulit untuk dipisahkan tanpa merusak keduanya. Jadi, jika suami-istri bercerai, itu bisa menyebabkan luka dan kerusakan emosional yang mendalam.

    Pertanyaan Ulang Orang Farisi (Ayat 7-8): Mereka bertanya mengapa Musa mengizinkan perceraian. Yesus menjelaskan bahwa itu karena kerasnya hati manusia, tetapi sejak awal, itu bukanlah kehendak Tuhan. Tuhan mengizinkan perceraian dalam kondisi tertentu karena ketegaran hati manusia, tetapi ini bukanlah rencana asli Tuhan.

        Contoh: Seperti seorang ayah yang terpaksa mengizinkan anaknya makan permen sebelum makan malam karena anak itu terus memaksa, meskipun sebenarnya si ayah tahu itu bukan yang terbaik untuk anaknya.

    Pernyataan Yesus tentang Perceraian dan Perzinahan (Ayat 9): Yesus menegaskan bahwa jika seseorang menceraikan istrinya kecuali karena alasan zina, lalu menikah dengan orang lain, ia dianggap berzina. Ini menunjukkan betapa seriusnya Tuhan memandang ikatan pernikahan.
        Contoh: Bayangkan Anda membuat janji setia dengan sahabat terbaik Anda untuk menjaga satu sama lain seumur hidup, tetapi kemudian Anda memutuskan persahabatan itu hanya karena alasan kecil. Itu akan dianggap sebagai pelanggaran janji yang serius.

    Reaksi Murid-murid dan Pernyataan tentang Membujang (Ayat 10-12): Murid-murid merasa jika pernikahan begitu serius, lebih baik tidak menikah. Yesus menjawab bahwa tidak semua orang mampu menerima konsep ini kecuali mereka yang diberi anugerah khusus. Ada orang yang memilih untuk tidak menikah demi kerajaan surga.
Contoh: Beberapa orang mungkin memilih untuk tidak menikah seperti seorang atlet yang fokus pada karirnya, karena ia tahu bahwa menikah bisa mengganggu fokus dan dedikasinya.

Kesimpulan:
Yesus mengajarkan bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang suci dan tidak boleh dipisahkan dengan mudah. Perceraian diperbolehkan hanya dalam kasus yang sangat serius, dan bahkan dalam kasus tersebut, itu bukanlah kehendak asli Tuhan. Yesus juga mengakui bahwa ada orang yang memilih hidup tanpa menikah untuk tujuan spiritual yang lebih tinggi.


BcO Zakharia 12:9-13:9
12:9 Maka pada waktu itu Aku berikhtiar untuk memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem."
Ratapan atas dia yang tertikam
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. 12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido. 12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri; 12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri; 12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."
Penyingkiran berhala dan nabi palsu
13:1 "Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran. 13:2 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan melenyapkan nama-nama berhala dari negeri itu, sehingga orang tidak menyebutnya lagi. Juga para nabi dan roh najis akan Kusingkirkan dari negeri itu. 13:3 Dan apabila seseorang masih tampil sebagai nabi, maka ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan berkata kepadanya: Janganlah engkau hidup lagi, sebab yang kaukatakan demi nama TUHAN itu adalah dusta! Lalu ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan menikam dia pada waktu ia bernubuat. 13:4 Pada waktu itu para nabi masing-masing akan mendapat malu oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang mengenakan jubah berbulu untuk berbohong; 13:5 tetapi masing-masing akan berkata: Aku ini bukan seorang nabi, melainkan seorang pengusaha tanah, sebab tanah adalah harta kepunyaanku sejak kecil. 13:6 Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!"
Pedang menimpa -- Umat baru
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah. 13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup. 13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Penjelasan:

Tuhan Melawan Bangsa-bangsa yang Menyerang Yerusalem (Zakharia 12:9-11): Tuhan berjanji akan melawan semua bangsa yang menyerang Yerusalem. Ketika hari itu tiba, akan ada kesedihan besar di Yerusalem karena mereka akan melihat "Dia yang telah mereka tikam", yang merujuk pada Mesias, Yesus Kristus.
        Contoh: Bayangkan sebuah kota kecil yang diserang oleh musuh yang kuat. Penduduk kota merasa tidak ada harapan, tetapi tiba-tiba seorang pahlawan muncul untuk melawan musuh-musuh itu. Mereka merasa lega, tetapi juga merasa bersalah karena sebelumnya mereka menolak sang pahlawan ini.

    Kesedihan dan Pertobatan (Zakharia 12:12-14): Seluruh keluarga di Israel akan meratapi dosa mereka karena mereka akan menyadari bahwa mereka telah menolak Mesias. Ini menunjukkan pertobatan yang mendalam dan kesadaran akan dosa mereka.
        Contoh: Seorang anak yang selalu memberontak dan menolak nasihat orang tuanya, suatu hari menyadari betapa besar kasih dan pengorbanan orang tuanya. Anak itu kemudian merasa sangat menyesal dan menangis karena telah menyakiti hati orang tuanya.

    Pembukaan Sumber Pengampunan (Zakharia 13:1): Tuhan berjanji akan membuka sumber pengampunan dan penyucian dari dosa dan kenajisan bagi keluarga Daud dan penduduk Yerusalem. Ini menggambarkan keselamatan dan pembersihan yang akan datang melalui Yesus Kristus.

Contoh: Seperti seorang ibu yang mencuci pakaian yang sangat kotor sampai bersih. Demikian juga Tuhan akan membersihkan dosa-dosa umat-Nya, membuat mereka murni kembali.

    Penghapusan Penyembahan Berhala dan Nabi Palsu (Zakharia 13:2-6): Tuhan berjanji akan menghapuskan berhala dan nabi-nabi palsu dari tanah Israel. Tidak akan ada lagi pengajaran yang menyesatkan, dan semua orang akan mengakui kebenaran.
        Contoh: Bayangkan ada seorang guru di sekolah yang selalu mengajarkan hal-hal yang salah kepada murid-muridnya. Kemudian, kepala sekolah datang, memecat guru itu, dan memastikan hanya ada pengajaran yang benar di sekolah tersebut.

Penyaringan Umat Tuhan (Zakharia 13:7-9): Dalam bagian ini, Tuhan menggambarkan proses pemurnian umat-Nya. Sebagian dari mereka akan disaring seperti perak dan emas dimurnikan melalui api. Ini menunjukkan bahwa Tuhan akan membiarkan umat-Nya melalui masa-masa sulit untuk memurnikan iman mereka.

Contoh: Seperti seorang pandai besi yang memurnikan emas dengan memanaskannya di dalam api, demikian juga Tuhan mengizinkan umat-Nya mengalami ujian dan penderitaan untuk menghilangkan ketidakmurnian dan membuat mereka lebih kuat dan berharga.

Kesimpulan:
Pasal ini menggambarkan masa depan Israel di mana Tuhan akan mengalahkan musuh-musuh mereka, membawa pertobatan yang mendalam, dan memberikan pengampunan serta penyucian. Tuhan juga akan membersihkan segala bentuk penyembahan berhala dan memurnikan umat-Nya melalui penderitaan. Ini adalah pesan tentang harapan, pertobatan, dan pemulihan, di mana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan dan memurnikan umat-Nya.



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo-Santa 17 September - Santo Robertus Bellarminus, Uskup dan Pujangga Gereja

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 17 Agustus 2024 - Matius 22:15-21 - BcO Galatia 5:1-26 - HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 15 Agustus 2024 - Matius 18:21-19:1 BcO Zakharia 11:4-12:8 - St.Tarsisius





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)