misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7338 kali
Khotbah Katolik 2018
Sabtu, 1 Desember 2018
(Lukas 21:34-36)

Khotbah Katolik Sabtu, 1 Desember 2018 - Lukas 21:34-36 - BcO Daniel 12:1-13 - Pekan Adven I

Sabtu, 1 Desember 2018
Pw B. Dionisius dan Redemptus, BiarwMrtIndonesia (M).
BcE Why. 22:1-7;
Mzm. 95:1-2,3-5,6-7;
Lukas 21:34-36; atau dr RUybs.
BcO Daniel 12:1-13.
O IbdSore I.
Hari Sabtu Imam.
TAHUN C/I
Pekan Adven I
O Pekan I

Lukas 21:34-36
Nasihat supaya berjaga-jaga
21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Penjelasan:

*  Ia memperingatkan mereka terhadap kenyamanan dan pengejaran hawa nafsu, karena hal-hal ini akan menjadikan diri mereka tidak siap dalam menghadapi masa-masa ujian yang sedang mendekat, dan akibatnya akan membuat mereka terkejut dan ngeri ketika berhadapan dengan ujian-ujian itu (ay. 34-35): Jagalah dirimu. Ini adalah perintah yang diberikan kepada semua murid-murid Kristus: "Jagalah dirimu, supaya engkau jangan dikuasai oleh godaan-godaan, atau dibelokkan oleh kecemaran-kecemaran hatimu sendiri." Perhatikanlah, kita tidak dapat selamat jika kita merasa sudah aman dan terjamin. Kita harus selalu waspada, sepanjang waktu, terutama pada waktu-waktu tertentu.

    Perhatikanlah di sini:
        . Apa yang menjadi bahaya bagi kita: Hari kebinasaan dan kiamat akan mendatangi kita dengan tidak disangka-sangka seperti suatu jerat, ketika kita tidak mengira hari itu akan datang dan tidak siap menghadapinya. Awaslah, jangan sampai terjadi ketika kita dipanggil untuk menghadap Tuhan kita, hal yang harus ada dekat dalam hati kita justru terdapat jauh dari akal pikiran kita. Kalau ini sampai terjadi, maka hari itu akan jatuh ke atas diri kita seperti suatu jerat. Demikianlah yang akan jatuh ke atas sebagian besar orang, yang tinggal di atas bumi, yang hanya memikirkan perkara-perkara duniawi dan tidak mengindahkan sorga. Bagi mereka hal itu akan menjadi seperti suatu jerat (Pkh. 9:12). Hal itu akan menjadi kengerian dan kehancuran bagi mereka. Hal itu akan membuat mereka ketakutan tak terhingga dan lebih meneguhkan lagi kebinasaan mengerikan atas mereka.
        . Apa yang menjadi kewajiban kita dalam menghadapi bahaya ini: kita harus menjaga diri dan menguasai hati kita, supaya hati kita tidak dibebani dan kelebihan beban sampai tidak mampu lagi melakukan persiapan untuk menghadapi kematian dan penghakiman. Ada dua hal yang kita harus waspadai, supaya hati kita tidak dibebani secara demikian:
            (1) Pemuasan keinginan daging dengan membolehkan diri kita memuaskan diri dengan keinginan-keinginan indrawi secara berlebihan: Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan, makan dan minum secara berlebihan, yang membebani hati, bukan hanya oleh rasa bersalah yang diakibatkannya, namun juga oleh pengaruh buruk terhadap akal budi yang diakibatkan raga yang tidak terkendali tersebut. Semuanya itu membuat manusia lamban dan tidak bergairah terhadap kewajiban mereka, lumpuh dan tidak berdaya untuk melaksanakan kewajiban mereka. Semua itu membodohi hati nurani, dan menyebabkan akal budi mati rasa terhadap hal-hal yang menyentuh sekalipun.
            (2) Pengejaran yang berlebihan terhadap hal-hal atau benda-benda duniawi. Hati manusia dikuasai oleh perkara-perkara duniawi. Yang pertama tadi menjadi jerat bagi mereka yang dikuasai oleh nafsu kenikmatan, yang ini akan menjadi jerat bagi para pedagang, yang ingin kaya raya. Kita perlu menjaga kedua tangan kita bukan hanya untuk berjaga-jaga terhadap kematian yang datang sewaktu-waktu, melainkan juga terhadap hati kita, jangan sampai dipenuhi dengan keinginan untuk mengejar benda-benda duniawi ini. Kewaspadaan kita terhadap dosa dan perhatian kita atas jiwa kita sendiri harus dilakukan terus-menerus tanpa henti.

Ia menasihati mereka untuk bersiap menghadapi hari kiamat tersebut (ay. 36).
    Perhatikanlah di sini:
        . Apa yang seharusnya menjadi tujuan kita, yaitu supaya kita dapat beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu; supaya ketika penghakiman Allah tiba, kita dapat terpelihara dari kesesakan penghakiman itu; supaya kita terhindar dari malapetaka-malapetaka yang terjadi di mana-mana; supaya kita boleh diluputkan dari hal-hal yang akan menimpa semua orang yang lain; supaya kita boleh meloloskan diri dari sengatannya, yang adalah murka Allah dan kutukan neraka. Meskipun demikian, kita harus menetapkan tujuan untuk tidak hanya luput dari semua yang akan terjadi itu, namun juga untuk tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Tidak hanya untuk tahan berdiri dengan dibenarkan di hadapan-Nya sebagai Hakim kita (Mzm. 1:5), dan berani menghadapi hari Kristus (yang dimaksudkan di sini dengan kita luput dari semuanya itu), namun juga untuk tahan berdiri di hadapan-Nya, menemui-Nya sebagai Tuan kita, berdiri terus di hadapan takhta-Nya, dan melayani-Nya siang dan malam dalam bait-Nya (Why. 7:15), serta selalu memandang wajah-Nya, seperti yang dilakukan para malaikat (Mat. 18:10). Orang-orang kudus dikatakan di sini beroleh kekuatan (KJV: dianggap layak), seperti yang dikatakan sebelumnya (20:35). Melalui pekerjaan baik anugerah-Nya dalam diri mereka, Allah membuat mereka bisa mengecap kebahagiaan tersebut, dan melalui kehendak baik-Nya lewat anugerah-Nya kepada mereka, Ia memandang mereka layak untuk menerima kebahagiaan itu. Akan tetapi, seperti yang Grotius katakan di sini, sebagian besar kelayakan kita diperoleh melalui pengakuan kita mengenai ketidaklayakan kita.
        . Apa yang seharusnya menjadi tindakan-tindakan kita dalam mencapai tujuan-tujuan ini: Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa. Berjaga-jaga dan berdoa harus berjalan beriringan (Neh. 4:9). Mereka yang ingin luput dari murka yang akan datang dan memastikan sukacita yang akan datang harus berjaga-jaga dan berdoa, dan harus selalu melakukannya, dan harus menjadikannya sebagai kegiatan pokok dalam hidup mereka yang dilakukan terus-menerus:
            (1) Untuk mewaspadai diri mereka sendiri. "Waspadalah terhadap dosa, bersiagalah dalam melakukan setiap kewajiban dan gunakanlah segala kesempatan untuk berbuat baik. Sadarlah, dan tetaplah sadar dalam menantikan kedatangan Tuhanmu, supaya kamu dapat berada dalam keadaan yang layak untuk menerima-Nya dan menyambut-Nya."
            (2) Menjaga persekutuan mereka dengan Allah: "Senantiasa berdoa, senantiasa membiasakan diri untuk memenuhi kewajiban tersebut, jangan mangkir dari waktu yang telah ditetapkan, banyak-banyaklah berdoa, lakukanlah dalam segala kesempatan." Mereka yang akan dianggap layak untuk menjalani hidup yang penuh puji-pujian di dunia yang lain adalah mereka yang menjalani hidup yang penuh dengan tindakan doa di dunia ini.


BcO Daniel 12:1-13
Akhir zaman
12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. 12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. 12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. 12:4 Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." 12:5 Kemudian aku, Daniel, melihat, maka tampaklah berdiri dua orang lain, seorang di tepi sungai sebelah sini dan yang lain di tepi sungai yang sebelah sana. 12:6 Dan yang seorang bertanya kepada yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu: "Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir?" 12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!" 12:8 Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?" 12:9 Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. 12:10 Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. 12:11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari. 12:12 Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari. 12:13 Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman."

Penjelasan:

* Penglihatan Terakhir: Israel Sepanjang Abad dan Penggenapan di Tangan Musuh-musuh dan di Tangan Allah. 10:1-12:13.
Tiga pasal terakhir dari Kitab Daniel merupakan satu kesatuan nubuat. "Tanggal-tanggal" dalam 11:1 dan 12:1 tidak memberitakan nubuatan baru, sebagaimana informasi yang serupa pada awal pasal-pasal lainnya.
Pasal 10 adalah catatan tentang penglihatan pendahuluan, yang berkaitan dalam susunan bagiannya dengan dua ayat pertama dari pasal 9. Pasal 11, sampai dengan ayat 35, berhubungan dengan peristiwa-peristiwa zaman lampau yang berlangsung terutama pada zaman Yunani setelah kematian Aleksander dan mencapai puncaknya pada penganiayaan oleh Antiokhus Epifanes terhadap orang-orang Yahudi. Dari 11:36 sampai dengan akhir pasal 12, nubuatannya adalah tentang peristiwa-peristiwa zaman akhir.
Dalam seluruh bagian ini Daniel mengisi rincian dari gambaran yang ditulis dalam nubuatannya yang terdahulu. Pasal 2 memberikan garis besarnya; pasal 7 memperbaharuinya dari sudut pandang yang lain, dengan menulis lebih lengkap tentang tahap paling akhir dari zaman akhir dari kerajaan keempat dan kerajaan Mesias. Masa depan orang-orang Israel ("orang-orang kudus" atau "bangsa yang kudus") sedikit diberitahukan. Pasal 8 membicarakan lebih banyak tentang masa depan Yahudi dalam zaman Media-Persia dan Yunani, yang berpusat pada Antiokhus Epifanes dan konflik Makabe. Pasal 9 memberikan sebuah sketsa tentang masa depan Israel dan Yerusalem secara keseluruhan. Nah, nubuatan terakhir ini, pasal 10 sampai dengan 12 berisi rincian selanjutnya tentang masa depan Israel, yang berpusat pada zaman Antiokhus dan pada persoalan-persoalan menyangkut "hal-hal terakhir": Kesengsaraan Besar, kebangkitan orang mati, upah dan hukuman. terakhir.
Pasal-pasal terakhir ini juga mencatat tentang titik puncak yang mengagumkan dalam pertumbuhan pengalaman rohani dari nabi Allah. Pertama, dia hanya menafsirkan mimpi orang lain melalui sebuah mimpinya sendiri (ps. 2). Berikutnya, dia menafsirkan mimpi dan pengalaman lain dari Nebukadnezar dan Belsyazar (ps. 4; 5). Pasal 7 mencatat penglihatan-penglihatannya sendiri, yang benar-benar merupakan pengalaman rohani yang luar biasa. Kisah dari pasal 8 mencatat suatu "kepergian" rohani di mana dia menerima sebuah penglihatan, di suatu negeri yang jauh dari kediamannya, tentang masa depan yang akan mempengaruhi bangsanya. Selanjutnya dicatat penampakan fisik yang nyata dari malaikat Gabriel dalam ruangan Daniel sendiri. Kini sang nabi melihat dengan matanya sendiri seorang yang seperti Anak Allah dalam kehadiran fisik-Nya.

* Dan 12:1-13 - Nantikanlah Tuhan
Masa kesulitan besar telah ditentukan bagi Israel. Masa itu adalah masa malapetaka dan penganiayaan. Peristiwa seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya (ayat 1). Padahal Israel banyak mengalami masalah di sepanjang sejarah mereka. Dari peristiwa kejatuhan Yerusalem, teror dari Antiokhus Epifanes, sampai pada perusakan Yerusalem oleh Roma. Namun masa kesulitan itu benar-benar berbeda, masa yang terburuk di sepanjang sejarah. Masa ini disebut juga masa kesusahan bagi Yakub (Yer. 30:7). Maka malaikat Mikhael muncul berdiri mendampingi umat Allah.
Walau demikian ada janji kelepasan. Seberapa besarpun serangan yang ditujukan pada Israel, Allah berjanji melindungi mereka. Namun kelepasan ini tidak berlaku untuk semua orang melainkan hanya bagi mereka, yang namanya tertulis dalam Kitab. Kita melihat bagaimana Allah memelihara umat-Nya untuk menerima keselamatan yang akan dinyatakan pada zaman akhir (1Pet. 1:5). Selain itu, orang-orang yang sudah mati akan bangkit. Sebagian untuk diselamatkan dan sebagian lagi akan dihukum (Yoh. 5:29; Why. 20:4-6, 11-15). Orang-orang yang dalam hidupnya menunjukkan ketaatan kepada Tuhan tentu akan bersinar seperti bintang. Itulah penglihatan-penglihatan yang mengejutkan Daniel. Namun Daniel diwanti-wanti agar merahasiakan semua itu (ayat 4). Tidak boleh diceritakan kepada siapapun. Melalui penglihatan tentang dua orang yang berdiri di tepi sungai, Daniel pun diberitahu bahwa proses pengujian, penyucian, dan pemurnian iman akan terjadi. Dan orang yang mampu melewati semua itu akan berbahagia.
Penglihatan yang didapat Daniel sesungguhnya nubuat yang berbicara juga tentang kesudahan zaman kita kini. Kita memang harus mewaspadai tanda-tanda zaman, tetapi terlebih penting lagi bagi kita adalah untuk mempersiapkan diri menghadapi masa itu. Apakah ketika menghadapi masa pengujian iman, kita sendiri akan lolos? Sebab itu berdirilah teguh, jangan goyah, dan nantikanlah Tuhan!


Label:   Lukas 21:34-36 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2018
Lukas 12:8-12(1)
Lukas 13:1-9(1)
Lukas 18:1-8(1)
Lukas 1:57-66(1)
Lukas 21:25-28(1)
Lukas 21:34-36(1)
Lukas 2:41-51(1)
Lukas 8:4-15(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 10:35-45(1)
Markus 10:46-52(1)
Markus 11:27-33(1)
Markus 12:28-34(1)
Markus 14:12-16(1)
Markus 3:20-35(1)
Markus 4:26-34(1)
Markus 5:21-43(1)
Markus 6:1-6(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 7:1-8,14-15, 21-23(1)
Markus 7:31-37(1)
Markus 8:27-35(1)
Markus 9:30-37(1)
Matius 12:14-21(1)
Matius 23:1-12(1)
Matius 28:16-20(1)
Matius 9:14-17(1)
Yohanes 17:11b-19(1)
Yohanes 19:25-27(1)
Yohanes 1:47-51(1)
Yohanes 6:60-69(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Khotbah Katolik Minggu, 2 Desember 2018 - Lukas 21:25-28,34-36. - BcO Yesaya 6:1-13

PREV:
Khotbah Katolik Minggu, 25 Nopember 2018 - Wahyu 1:5-8 BcO Dan. 7:1-27 - HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM (P)


All Garis Besar





Arsip Khotbah Katolik 2018..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)