misa.lagu-gereja.com        
 
View : 8923 kali
Tata Ibadah Gereja Katolik
Jumat, 28 Oktober 2015

Bentuk Dasar Ibadat

Saudara/i yang terkasih, pada edisi minggu lalu kita sudah mengenal dan memahami bersama tentang Bentuk Dasar Ibadat. Pada edisi ini pembahasan akan dilanjutkan tentang Susunan Dasar Ibadat yang meliputi bagian pokok ibadat dan susunan dasar keseluruhan ibadat.

Bagian Pokok Ibadat

Susunan dasar ibadat terdiri dari dua bagian pokok, yakni Pewartaan Sabda Allah dan Doa Gereja. Kedua bagian pokok ibadat ini didahului dengan suatu pembukaan guna mempersiapkan hati umat untuk mendengarkan sabda Allah. Kemudian diakhiri dengan Doa Penutup dan Permohonan Berkat Tuhan.

Susunan ini mirip dengan susunan perayaan liturgi, terutama Ekaristi. Dalam Perayaan Ekaristi juga terdapat dua bagian utama, yakni Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Kedua unsur ini diapit oleh dua unsur yang lain, yaitu Ritus Pembuka dan Ritus Penutup. 
Dalam ibadat (sakramentali) harus selalu ada pembacaan Kitab Suci dan renungan secukupnya. Memang dalam keadaan yang sangat memaksa, misalnya dalam baptisan darurat atau pengurapan orang sakit keras, kita bisa langsung ke bagian paling pokok dalam perayaan tersebut, walaupun itu sudah menghilangkan pembacaan Sabda Tuhan. Tetapi dalam ibadat yang normal, yang memang sudah dipersiapkan, maka unsur pewartaan Sabda Allah merupakan bagian yang tidak bisa dihilangkan.

Susunan Dasar Keseluruhan Ibadat

Susunan atau struktur dasar ibadat apa pun, adalah sebagai berikut:
  1. Ritus Pembuka. Tujuan pokok bagian ini adalah mempersiapkan hati umat agar terarah kepada Allah. Susunannya:
    • Tanda Salib dan Salam.
    • Pengantar, yang berisi tentang tema ibadat saat itu.
    • Pernyataan Tobat. Tidak selalu menggunakan rumusan Doa Tobat seperti dalam misa, tetapi dapat berupa: pendarasan Mazmur, rumusan doa tertentu, dapat juga keheningan atau dengan nyanyian.
    • Doa Pembuka. Doa yang dipanjatkan oleh pemimpin ibadat yang isinya sesuai dengan tema/ujud ibadat. Doa pembuka bersifat Trinitas.
  2. Pewartaan Sabda Allah. Merupakan bagian pokok dari semua perayaan liturgi dan ibadat kristiani. Sabda Allah adalah Allah sendiri yang hadir menyelamatkan dan menguduskan umatNya melalui SabdaNya. Ketika Sabda Allah diwartakan, kita harus mendengarkan sehingga hati kita diteguhkan, digembirakan, diingatkan atau ditegur.
    Bentuk terpokok pewartaan Sabda Allah adalah pembacaan teks Kitab Suci. Hanya Kitab Suci yang boleh dibacakan dalam Perayaan Liturgi atau Ibadat. Teks yang dipilih harus disesuaikan dengan kapan ibadat itu dilaksanakan. Apabila Gereja sedang merayakan Hari Raya atau Pesta Liturgi, maka bacaan diambil dari bacaan Ekaristi menurut kalendarium hari itu. Kecuali bila tema ibadat sangat berbeda dengan Hari Raya Liturgi Gereja sehingga sulit menghubungkannya maka dapat mengambil teks lain. Apabila ibadat dilaksanakan pada hari biasa atau peringatan wajib santo/santa tertentu, kita langsung dapat menggunakan teks bacaan yang sesuai dengan tema ibadat. Melalui homili atau renungan, Sabda Allah dijelaskan, didalami dan dikomunikasikan dengan umat. Urutan pewartaan Sabda Allah:
    • Lagu persiapan sebelum pewartaan.
    • Bacaan diambil dari Kitab Suci.
    • Homili atau renungan singkat.
    • Syahadat. Pada Hari Minggu/Raya wajib, pada hari biasa fakultatif.
    • Kolekte (bila ada).
  3. Doa Gereja
    Doa Gereja dalam ibadat tidak sama tingkat dan maknanya dibanding dengan Doa Syukur Agung dalam Perayaan Ekaristi. Bentuk dasar Doa Gereja adalah pujian syukur dan permohonan kepada Allah. Yang terpokok dari Doa Gereja adalah Doa Khusus yang berupa rumusan doa yang memuat dan secara eksplisit menyebut ujud ibadat. Doa khusus ini disusul dengan Doa Umat, dirangkai dengan doa-doa yang cocok dengan tema atau ujud ibadat dan mengena pada umat. Misalnya: Litani, Doa Penyerahan, dan Doa Malam sebagai penutup. Seluruh rangkaian Doa Gereja diakhiri dengan Doa Bapa Kami. Dalam segala macam ibadat, Doa Bapa Kami tidak boleh dilewatkan, karena Doa itu dari Tuhan sendiri dan merupakan doa yang lengkap. Doa ini dapat melengkapi aneka ragam doa kita yang serba tidak lengkap.
  4. Ritus Penutup
    Bagian penutup pada umumnya berupa permohonan berkat Tuhan dan pembubaran. Rumusan bisa bervariasi yang penting semua umat yang hadir mohon berkat Allah. Pemimpin ibadat memimpin permohonan berkat kemudian menutup ibadat. Diakhiri dengan nyanyian penutup. Susunan ritus penutup adalah:
    • Doa Penutup (tidak harus bersifat Trinitas).
    • Pengumuman (kalau ada).
    • Mohon berkat.
    • Nyanyian Penutup.

Kita sudah mengenal bersama tentang Susunan Dasar Ibadat yang telah disampaikan di atas. Semoga kita dapat lebih memahaminya pada saat mengikuti Ibadat Berkat. Pada edisi minggu depan kita akan membahas dengan tema lain, yaitu: Redemptionis Sacramentum.




Daftar Label dari Kategori Tata Ibadah Gereja Katolik
Lukas 20:27-38(1)
Lukas 21:5-19(1)
Lukas 2:1-14(1)
Rabu Abu(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA




Arsip Tata Ibadah Gereja Katolik..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)