|
Senin, 30 Oktober 2017 Khotbah Katolik Senin, 30 Oktober 2017 - Lukas 13:10-17 - BcO Yeremia 25:15-17,27-38 - Angelus dari Acri, Dominikus CollinsAngelus dari Acri, Dominikus Collins Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2,6-7ab,20-21; Lukas 13:10-17 BcO Yeremia 25:15-17,27-38 warna liturgi Hijau Lukas 13:10-17 Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya. Penjelasan: * Perempuan yang Sakit Disembuhkan (13:10-17) Di sini terdapat: I. Mujizat kesembuhan yang dialami seorang perempuan yang sudah lama dirasuk roh sehingga ia sakit. Yesus Tuhan kita menghabiskan hari-hari Sabat-Nya di rumah ibadat (ay. 10). Kita pun harus berusaha membangun kesadaran untuk berbuat demikian, ketika ada kesempatan, dan jangan berpikir bahwa kita dapat menghabiskan hari Sabat dengan sama baiknya di rumah dengan membaca buku yang bagus; sebab pertemuan ibadat adalah ketetapan ilahi, dan kita harus memberi kesaksian mengenainya, walaupun hanya kepada dua atau tiga orang. Ketika Ia berada di rumah ibadat pada hari Sabat, Ia sedang mengajar di sana -- en didaskon. Perkataan ini menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan terus-menerus. Ia masih mengajarkan pengetahuan kepada orang banyak. Ketika Kristus sedang mengajar, Ia melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi bawaan-Nya. Nah, untuk menguatkan ajaran yang disampaikan-Nya, dan untuk menyuguhkannya sebagai suatu ajaran yang benar dan patut diterima sepenuhnya, Ia mengadakan suatu mujizat, mujizat yang timbul dari belas kasihan. Orang yang menjadi sasaran belas kasihan itu adalah seorang perempuan di rumah ibadat yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit (ay. 11). Ia mempunyai suatu penyakit yang atas seizin Allah ditimpakan kepadanya oleh roh jahat. Penyakit itu sedemikian rupa sampai membuat punggungnya bungkuk karena sawan yang parah, dan ia tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Karena sudah sedemikian lama, penyakit itu pun tidak dapat disembuhkan lagi. Dia tidak dapat berdiri tegak, yang merupakan posisi tubuh yang membuat manusia lebih mulia dari binatang. Lihatlah, ia sedang menderita penyakit yang membuat tubuhnya menjadi sangat rusak dan menjadikannya tampak hina. Dan bukan itu saja, penyakit ini membuatnya merasa sangat sakit ketika bergerak. Sekalipun demikian, ia toh tetap saja pergi ke rumah ibadat pada hari Sabat. Perhatikanlah, bahkan penyakit-penyakit tubuh, asalkan memang tidak terlalu parah, tidaklah boleh menghalang-halangi kita untuk menghadiri ibadah bersama pada hari Sabat, sebab Allah dapat menolong kita jauh melebihi apa yang dapat kita harapkan. Dengan menawarkan kesembuhan kepada orang yang tidak memintanya, ini menunjukkan belas kasihan dan anugerah Kristus yang mau bertindak bahkan sebelum kita sendiri meminta dari Dia: Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia (ay. 12). Tidak tampak bahwa perempuan itu menyampaikan suatu permohonan apa pun kepadanya, atau mengharapkan suatu hal apa pun dari-Nya. Namun demikian sebelum dia memanggil, Kristus sudah menjawab. Perempuan itu datang kepada-Nya untuk diajar, dan untuk mendapatkan suatu hal yang baik bagi jiwanya, dan Kristus memberikan kelegaan kepadanya atas penyakit tubuhnya ini. Perhatikanlah, orang yang pertama-tama dan terutama memperhatikan jiwanya adalah orang yang dengan benar memedulikan kepentingan-kepentingan tubuhnya yang sesungguhnya, sebab semuanya itu akan ditambahkan kepadanya. Kristus dalam Injil-Nya memanggil dan mengundang orang-orang yang sedang menderita penyakit rohani untuk datang kepada-Nya agar disembuhkan, dan jika Ia yang memanggil kita, maka pastilah Ia akan menolong kita pada saat kita datang kepada-Nya. Kesembuhan yang segera terjadi dengan berhasil itu menunjukkan kuat kuasa-Nya. Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan berkata, "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh. Meskipun engkau sudah lama menderita karena pernyakitmu itu, engkau kini bebas darinya." Karena itu, bagi yang mempunyai penyakit yang sudah mendarah daging dan sudah bertahun-tahun menderita karenanya, janganlah berputus asa. Allah sanggup membebaskan mereka pada akhirnya, meskipun mereka harus bersedia menunggu-nunggu saat-Nya. Sekalipun yang mencengkeram perempuan itu adalah roh yang membuat ia sakit, suatu roh jahat, Kristus mempunyai kuasa yang melebihi kuasa Iblis itu, Ia lebih kuat darinya. Meskipun ia tidak dapat berdiri lagi dengan tegak, Kristus dapat menegakkannya dan memampukan dia untuk menegakkan dirinya sendiri. Ia yang dulunya bungkuk kini ditegakkan, dan dengan demikian genaplah apa yang dikatakan Kitab Suci (Mzm. 146:8): TUHAN menegakkan orang yang tertunduk. Penyembuhan ini melambangkan pekerjaan anugerah Kristus dalam jiwa-jiwa manusia: (1) Dalam pertobatan para pendosa. Hati yang tidak kudus berada di bawah kuasa roh sakit-penyakit seperti ini. Hati menjadi rusak, semua fungsi dan kemampuannya tidak berfungsi dengan baik. Hati ditundukkan mengikuti perkara-perkara di bawah. O curvæ in terram animæ! Hati sama sekali tidak dapat tegak dengan kekuatan sendiri menghadap Allah dan sorga. Bengkoknya jiwa dalam kodratnya yang rusak itu telah membuat jiwa itu mengarah jauh dari Allah. Jiwa-jiwa yang bungkuk seperti itu tidak akan mencari Kristus. Namun demikian, Ia memanggil mereka kepada-Nya, meletakkan tangan kuasa dan anugerah-Nya atas mereka, mengucapkan kata-kata kesembuhan kepada mereka, dan dengan begitu Ia membebaskan mereka dari penyakit, menegakkan jiwa mereka, membuatnya tertib kembali, membawanya naik mengatasi perkara-perkara duniawi, dan mengarahkan segala perasaan dan tujuannya ke sorga. Meskipun manusia tidak dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan Allah (Pkh. 7:13), anugerah Allah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan dosa. (2) Dalam penghiburan orang-orang benar. Banyak anak Allah sudah lama berada di bawah kuasa roh sakit penyakit, roh perbudakan. Melalui dukacita dan ketakutan yang merajalela, jiwa mereka tertekan dan gelisah dalam diri mereka, mereka kebingungan, mereka terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk, dan sepanjang hari mereka berjalan dengan dukacita (Mzm. 38:7). Namun Kristus, melalui Roh-Nya yang menjadikan kita anak-anak Allah, membebaskan mereka dari sakit penyakit ini pada waktu yang tepat, dan menegakkan mereka kembali. Dampak dari kesembuhan ini pada jiwa sekaligus tubuh perempuan yang sakit pada waktu itu. Ia langsung memuliakan Allah, memuji Dia yang layak menerima segala pujian atas kesembuhannya ini. Ketika jiwa-jiwa yang bungkuk ditegakkan, mereka akan menunjukkannya dengan memuliakan Allah. II. Pelanggaran yang dituduhkan kepala rumah ibadat kepada Yesus atas peristiwa penyembuhan ini, seolah-olah Yesus Tuhan kita telah melakukan suatu kejahataan yang sangat keji dengan menyembuhkan perempuan malang ini. Dia gusar karenanya, sebab hal itu terjadi pada hari Sabat (ay. 14). Orang mungkin berpikir bahwa mujizat itu pasti akan meyakinkan hatinya, sekalipun terjadi pada hari Sabat. Namun seberapa pun terang dan kuatnya cahaya bersinar, roh kefanatikan dan permusuhan akan tetap menutup mata orang dari Kristus dan Injil-Nya. Belum pernah rumah ibadat yang dipimpinnya ini diberi kehormatan sedemikian rupa seperti yang diberikan Kristus sekarang, namun demikian ia merasa gusar karenanya. Ia memang tidak berbuat kurang ajar sampai bertengkar dengan Kristus, namun ia berkata kepada orang banyak, sambil menyinggung Kristus, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Lihatlah bagaimana ia meremehkan mujizat-mujizat yang diadakan Kristus, seolah-olah semua mujizat itu hanyalah hal-hal yang biasa terjadi dan tidak lebih dari apa yang biasa dilakukan dukun atau tukang obat setiap hari: "Datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan." Dalam pandangan matanya, penyembuhan-penyembuhan yang diadakan Kristus telah menjadi suatu hal yang biasa dan murahan. Lihat juga bagaimana dia menafsirkan hukum Taurat melebihi apa yang sebenarnya dimaksudkan, atau menambah-nambahkan kehendaknya sendiri ke dalamnya, dengan memandang bahwa penyembuhan atau disembuhkan dengan jamahan tangan, atau dengan kata-kata yang diucapkan, merupakan suatu pekerjaan yang dilarang pada hari Sabat. Kesembuhan ini jelas merupakan pekerjaan Allah. Selain itu, ketika Allah mengikat kita untuk tidak bekerja pada hari Sabat, apakah Dia juga mengikat diri-Nya sendiri? Kata Ibrani yang sama (khesed) mencakup arti saleh maupun berbelas kasihan, yang menunjukkan bahwa pekerjaan belas kasihan dan kasih atau amal itu keduanya berkenan kepada Allah (1Tim. 5:4), dan karena itu sangat pantas untuk dilakukan pada hari Sabat. III. Pembenaran Kristus terhadap diri-Nya sendiri atas apa yang telah diperbuat-Nya (ay. 15): Tetapi Tuhan menjawab dia, seperti jawaban-jawaban-Nya kepada orang lain yang juga mengecam-Nya dengan cara yang serupa, "Hai orang-orang munafik." Kristus, yang mengetahui hati manusia, bisa menyebut orang munafik, tetapi lancanglah kita kalau sampai melakukannya. Kita harus menghakimi dengan kasih dan demi tujuan baik, dan hanya bisa menghakimi menurut apa yang tampak dari luarnya saja. Kristus tahu bahwa kepala rumah ibadat itu benar-benar memusuhi Dia dan Injil-Nya, bahwa ia hanya menutup-nutupinya dengan berpura-pura menghormati hari Sabat, dan bahwa ketika ia meminta orang banyak untuk datang pada salah satu dari enam hari itu untuk disembuhkan, ia sebenarnya tidak ingin mereka disembuhkan pada hari apa pun juga. Kristus bisa saja mengatakan hal ini kepadanya, namun Ia lebih memilih untuk menjelaskan permasalahan ini kepadanya; dan, Ia memintanya untuk melihat kebiasaan orang Yahudi, yang tidak pernah dilarang, dalam memberi minum hewan ternak mereka pada hari Sabat. Hewan ternak yang dikurung di dalam kandang biasanya dilepas dari kandangnya pada hari Sabat, dan dibawa ke tempat minuman. Sungguh keterlaluan jika mereka tidak melakukannya, sebab orang yang berbelas kasihan memperhatikan hidup hewannya, hewan miliknya yang melayaninya. Membiarkan hewan beristirahat dan berpuasa pada hari Sabat, seperti yang diperintahkan hukum, akan lebih buruk daripada menyuruh mereka bekerja, seperti hewan-hewan orang Niniwe pada hari mereka berpuasa, yang tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air (Yun. 3:7). Ia menerapkan contoh ini pada permasalahan yang sedang terjadi (ay. 16): "Haruskah lembu dan keledai diberi belas kasihan pada hari Sabat, dan diberi begitu banyak waktu dan tenaga untuk diurus setiap hari Sabat, untuk dilepaskan dari kandang, dibawa ke tempat minuman yang mungkin jauh, dan kemudian dibawa kembali lagi ke kandang, sedangkan perempuan ini, tidak bolehkah ia, hanya dengan jamahan tangan dan ucapan kata-kata, dilepaskan dari penderitaannya yang jauh lebih dahsyat daripada yang dirasakan hewan ternak yang dikurung di dalam kandang seharian tanpa diberi minum? Sebab, coba pertimbangkan," (1) "Dia ini seorang keturunan Abraham, bapa leluhur yang membuat kamu semua bangga karena kamu mempunyai hubungan kekerabatan dengannya. Dia ini saudarimu, jadi apakah dia tidak boleh menerima kebaikan yang kamu sendiri berikan kepada seekor lembu atau keledai, dengan sedikit tidak mengindahkan keketatan hukum pada hari Sabat itu, yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk ketat sedemikian rupa? Dia adalah seorang keturunan Abraham, dan karena itu berhak menerima berkat-berkat Mesias, menerima roti yang disediakan bagi anak-anak." (2) "Dia ini diikat oleh Iblis. Iblislah yang mendatangkan penderitaan itu kepadanya, dan karena itu menghancurkan kuasa Iblis dan mengobrak-abrik rancangannya bukan hanya merupakan suatu tindakan kasih kepada perempuan yang malang ini, melainkan juga suatu tindakan yang saleh kepada Allah." (3) "Dia sudah berada dalam kondisi yang mengenaskan ini selama, bayangkan, delapan belas tahun! Maka dari itu, karena sekarang ada kesempatan untuk membebaskannya, hal ini tidak boleh ditunda sehari lagi seperti yang kamu minta, sebab kamu semua pun pasti sependapat bahwa cukuplah sudah penderitaan delapan belas tahun itu." IV. Dampak berbeda yang ditimbulkan perkataan ini pada diri orang-orang yang mendengar-Nya. Sudah cukup jelas Kristus menjelaskan bahwa bukan hanya boleh, tetapi juga sangat pantas dan patut untuk menyembuhkan perempuan yang malang ini pada hari Sabat dan di tempat ibadat di depan umum seperti ini, supaya mereka semua bisa menjadi saksi atas mujizat itu. Sekarang perhatikanlah: Bagaimana musuh-musuh-Nya yang berniat jahat menjadi kebingungan dibuatnya: waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu (ay. 17). Mereka dibungkamkan dan dikejutkan oleh perkataan-Nya, dan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun untuk membela diri. Perasaan malu yang mereka rasakan itu tidaklah mendatangkan pertobatan, melainkan sebaliknya, kegeraman. Perhatikanlah, cepat atau lambat semua orang yang memusuhi Kristus beserta segala ajaran dan mujizat-Nya akan dipermalukan. Bagaimana peristiwa ini meneguhkan iman teman-teman-Nya: semua orang banyak, yang lebih sehat dalam memandang segala sesuatu, dan lebih adil dalam menilai dibandingkan para pemimpin, bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya. Rasa malu musuh-musuh-Nya adalah sukacita para pengikut-Nya. Kemajuan kepentingan-Nya membuat pihak yang satu kesal dan pihak yang lain bersorak-sorai. Perkara-perkara yang dilakukan Kristus adalah perkara yang mulia. Semuanya mulia, dan walaupun kemuliaannya itu sekarang tertutup oleh awan, kelak akan tampak dengan jelas, dan kita harus bersukacita di dalamnya. Segala sesuatu yang membawa kehormatan bagi Kristus membawa penghiburan bagi orang-orang Kristen. BcO Yeremia 25:15-17,27-38 Piala amarah TUHAN atas bangsa-bangsa 25:15 Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, kepadaku: "Ambillah dari tangan-Ku piala berisi anggur kehangatan amarah ini dan minumkanlah isinya kepada segala bangsa yang kepadanya Aku mengutus engkau, 25:16 supaya mereka minum, menjadi terhuyung-huyung dan bingung karena pedang yang hendak Kukirimkan ke antaranya. 25:17 Maka aku mengambil piala itu dari tangan TUHAN, lalu meminumkan isinya kepada segala bangsa yang kepadanya TUHAN mengutus aku, Penjelasan: * Yer 25:15-17 - Terhuyung-huyung Diberi minuman yang memabukkan sama artinya dengan merasakan akibat kehangatan murka Allah (bdg. 49:12; 51:7). 25:27 Kemudian haruslah kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Minumlah sampai mabuk dan muntah-muntah! Rebahlah dan jangan bangun lagi, oleh karena pedang yang hendak Kukirimkan ke antara kamu! 25:28 Tetapi apabila mereka enggan menerima piala itu dari tanganmu untuk meminum isinya, maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kamu wajib meminumnya! 25:29 Sebab sesungguhnya di kota yang nama-Ku telah diserukan di atasnya Aku akan mulai mendatangkan malapetaka; masakan kamu ini akan bebas dari hukuman? kamu tidak akan bebas dari hukuman, sebab Aku ini mengerahkan pedang ke atas segenap penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 25:30 Dan engkau ini, nubuatkanlah segala firman ini kepada mereka. Katakanlah kepada mereka: TUHAN akan menengking dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari tempat pernaungan-Nya yang kudus; Ia akan mengaum hebat terhadap tempat penggembalaan-Nya, suatu pekik, seperti yang dipekikkan pengirik-pengirik buah anggur, terhadap segenap penduduk bumi. 25:31 Deru perang akan sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap bangsa-bangsa; Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Orang-orang fasik akan diserahkan-Nya kepada pedang, demikianlah firman TUHAN. 25:32 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, malapetaka akan menjalar dari bangsa ke bangsa, suatu badai besar akan berkecamuk dari ujung-ujung bumi. 25:33 Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang. 25:34 Mengeluh dan berteriaklah, hai para gembala! Berguling-gulinglah dalam debu, hai pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih, dan kamu akan rebah seperti domba jantan pilihan. 25:35 Maka bagi para gembala tidak akan ada lagi kelepasan, dan bagi para pemimpin kawanan kambing domba tidak akan ada lagi keluputan. 25:36 Dengar! para gembala berteriak, para pemimpin kawanan kambing domba mengeluh! Sebab TUHAN telah merusakkan padang gembalaan mereka, 25:37 dan sunyi sepilah padang rumput yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu. 25:38 Seperti singa Ia meninggalkan semak belukar persembunyian-Nya, sebab negeri mereka sudah menjadi ketandusan, oleh karena pedang yang dahsyat, oleh karena murka-Nya yang menyala-nyala." Penjelasan: * BANGSA-BANGSA HARUS MEMINUM CAWAN MURKA ALLAH (25:15-38) Ayat-ayat ini dapat berfungsi sebagai pengantar untuk nubuat-nubuat Yeremia melawan bangsa-bangsa asing (ps. 46-51). Salinan LXX menghubungkan ayat-ayat tersebut dengan nubuat-nubuat ini. Bangsa-bangsa yang dalam ayat-ayat ini sebagian besar sama dengan yang disebutkan dalam nubuat-nubuat tersebut; yang diberi tafsiran di sini hanya ayat-ayat yang tidak disebutkan di sana. * Ilustrasi yang tepat. Yeremia diutus kepada bangsa-bangsa untuk memaparkan hukuman Allah yang akan menimpa mereka dengan menggunakan gambaran-gambaran khusus (30-32). Suara Tuhan akan mengaum seperti singa menerkam mangsanya. Untuk menyangatkan dampak dari 'auman' Allah, Yeremia membandingkannya dengan suara pekik pengirik buah anggur yang gemanya mencapai ujung bumi. Suara deru perang yang dahsyat akan terdengar kemana-mana ketika Allah menghukum bangsa-bangsa. Malapetaka besar akan menjalar kemana-mana dan badai besar akan mengamuk. Sampai mati pun mereka yang menerima penghukuman itu tetap akan mendapatkan penghinaan besar. Para pemimpin bangsa-bangsa akan seperti gembala-gembala yang disembelih. Padang rumput mereka rusak, padahal padang rumput merupakan sumber utama kehidupan mereka. Gambaran-gambaran yang dipergunakan untuk melambangkan penghukuman di atas sangat akrab di mata, telinga, dan otak mereka. Sebab mereka dapat melihatnya di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mengapa Yeremia menggunakan gambaran-gambaran yang demikian? Tidak cukupkah hanya dengan mengatakan 'Allah akan menghukum kamu semua'? Yeremia melihat pentingnya bangsa-bangsa yang menerima pemberitaan firman itu memahaminya secara benar. Sebab pemahaman yang benar akan membuahkan respons yang sesuai dengan kehendak-Nya. Respons yang demikian akan mendatangkan berkat. Melalui bagian firman Tuhan ini, Kristen seharusnya menyadari bahwa menyampaikan firman Tuhan yang dapat dimengerti dan dipahami dengan benar, membutuhkan tehnik komunikasi yang tepat dan pemahaman yang menyeluruh tentang konteks sosial dan budaya orang yang akan mendengarkan firman-Nya. Misalnya jika kita akan memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, akan sangat tidak efektif jika kita menekankan bahwa orang yang tidak di dalam Kristus hidupnya akan menderita. Sebab penderitaan sudah menjadi bagian hidup mereka. Penderitaan macam apa lagi yang dapat menyadarkan mereka bahwa mereka membutuhkan Kristus?
Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2017 Lukas 10:13-16(1) Lukas 10:17-24(1) Lukas 10:25-37(1) Lukas 11:27-28(1) Lukas 14:1,7-11(1) Lukas 18:1-8(1) Lukas 1:39-56(1) Lukas 20:27-40(1) Lukas 24:13-35(1) Lukas 2:22-40(1) Lukas 6:12-19(1) Lukas 6:43-49(1) Lukas 7:1-10(1) Lukas 8:16-18(1) Lukas 8:4-15(1) Lukas 9:43b-45(1) Markus 13:33-37(1) Matius 10:17-22(1) Matius 10:26-33(1) Matius 10:37-42(1) Matius 13:1-23(1) Matius 13:24-43(1) Matius 16:13-20(1) Matius 17:1-9(2) Matius 18:1-5,10(1) Matius 1:1-25(1) Matius 20:1-16a(1) Matius 21:28-32(1) Matius 21:33-43(1) Matius 25:31-46(1) Matius 4:1-11(1) Matius 4:12-23(1) Matius 5:13-16(1) Matius 5:17-37(1) Matius 5:38-48(1) Matius 6:24-34(1) Matius. 5:1-12(1) Yohanes 10:1-10(1) Yohanes 11:1-45(1) Yohanes 14:1-12(1) Yohanes 14:15-21(1) Yohanes 1:1-18(1) Yohanes 1:29-34(1) Yohanes 20:19-23(1) Yohanes 3:16-18(1) Yohanes 4:5-42(1) Yohanes 9:1-41(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Khotbah Katolik Sabtu, 4 Nopember 2017 - Lukas 14:1,7-11 - BcO Yeremia 29:1-14 - Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus PREV: Khotbah Katolik Minggu, 29 Oktober 2017 - Matius 22:34-40 - BcO Yeremia 23:9-17,21-29 - Hari Minggu Biasa XXX All Garis Besar 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |