misa.lagu-gereja.com
 
Jumat, 18 November 2022
Peringatan fakultatif
Pemberkatan Gereja-gereja Basilik St. Petrus dan Paulus, Rasul
Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131;
Lukas 19:45-48
BcO Daniel 2:1,25-47
Warna Liturgi Hijau

Lukas 19:45-48
Yesus menyucikan Bait Allah
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, 19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, 19:48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Penjelasan:

* Otoritas Mesias.
Pernyataan Kemesiasan Yesus berlanjut sampai ke Bait Allah. Di sini kita melihat bagaimana otoritas Yesus didemonstrasikan dengan mengembalikan tatanan penggunaan bait Allah, yaitu untuk beribadah kepada Allah (doa) dan untuk mengajarkan firman Allah.

Pada masa itu, Bait Allah bukan hanya menjadi pusat ibadah orang Yahudi, tetapi juga pertemuan-pertemuan sosial lainnya, termasuk berdagang bahan-bahan keperluan sehari-hari juga bahan-bahan keperluan ibadah. Persoalannya bukan sekadar masalah jual beli saja, melainkan segala bentuk pemerasan dan tipu daya yang semata-mata untuk menguntungkan para pedagang yang berkolusi dengan para imam. Itulah yang menjadikan Yesus berkepentingan untuk membersihkan Bait Allah dan mengembalikan fungsi semulanya yaitu untuk berdoa (ayat 45-46).

Kebenaran Allah dieksposisi bagi umat supaya jelas kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Itulah yang Yesus lakukan. Otoritas firman-Nya begitu jelas, menarik hati dan perhatian rakyat yang hadir.

Tindakan provokatif Yesus jelas untuk menunjukkan kepada kita siapakah sebenarnya pemegang otoritas sejati atas ibadah Israel, Yesus atau para imam dan ahli Taurat. Yesus mengklaim bahwa Dialah yang paling berhak atas otoritas sejati atas ibadah umat. Tindakan ini menyulut tindakan lebih agresif dari pihak lawan. Kematian Yesus sudah ditandai oleh mereka.


BcO Daniel 2:1,25-47
Mimpi Nebukadnezar
2:1 Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.

2:25 Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja." 2:26 Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?" 2:27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. 2:28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini: 2:29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi. 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku. 2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. 2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. 2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. 2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: 2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, 2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu -- tuankulah kepala yang dari emas itu. 2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. 2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. 2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. 2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. 2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. 2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, 2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." 2:46 Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya. 2:47 Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."


Penjelasan:

* Dan 2:1 - Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar
Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar. Terdapat suatu kontradiksi yang nyata dengan data dari pasal satu. Nebukadnezar disebut "raja" pada saat perebutan Yerusalem (1:1). Namun setelah setidaknya tiga tahun berlalu (1:5, 18), ketika Daniel dipanggil di hadapan Nebukadnezar dalam pasal ini, sang raja telah memasuki tahun keduanya. Tersedia beberapa penjelasan yang masuk akal. Tidak ada satu pun yang pasti benar, meski beberapa memang memadai untuk menjelaskan fakta-fakta itu. Pasti seorang penulis yang benar-benar hebat seperti penulis Kitab Daniel tidak akan masuk dalam ketidaksesuaian yang mencolok. Para pembacanya yang pertama memahaminya. Tentu ada kemungkinan kerusakan teks, hal yang biasa terjadi dengan penulisan angka-angka dalam Perjanjian Lama (Montgomery, ICC, menyampaikan beberapa pendapat). Beberapa orang mengusulkan awal. masa yang berbeda dengan yang ditunjukkan dalam 1:1 - pemerintahannya atas seluruh kerajaan, atau setelah penghancuran Mesir, dan lain-lain.

Banyak penelitian baru menganggap kesalahan yang nyata itu sebagai persoalan sederhana yang berkembang dari metode Ibrani dan Babel dalam menghitung tahun-tahun pemerintahan raja. Di antara berbagai pendapat semacam ini, pandangan Driver bagus (didukung oleh Young): "Mungkin tidak ada suatu kontradiksi di sini dengan 'tiga tahun' dalam i, 5, 18. Dalam pemakaian Ibrani, penggalan-penggalan waktu dihitung sebagai masa penuh. Maka Samaria, yang dikepung dari tahun keempat sampai keenam dari Hizkia, dikatakan ditaklukkan 'sesudah lewat' tiga tahun (II Raj. 18:9, 10) dan dalam Yeremia 34:14 'pada akhir tujuh tahun' jelas berarti ketika tahun ketujuh tiba (lih. juga Mrk. 8:31, dll.). Sekarang seandainya penulis, dengan mengikuti kebiasaan yang kadang-kadang diambil oleh para penulis Yahudi, dan yang umum di Asyur dan Babel, 'memberi penanggalan' tahun-tahun pemerintahan dari seorang raja, yaitu dihitung sebagai tahun pertamanya bukan tahun pengangkatannya melainkan tahun penuh pertama setelah itu, dan jika selanjutnya Nebukadnezar memberi perintah untuk pendidikan para pemuda Yahudi dalam tahun pengangkatannya, maka akhir dari 'tiga tahun' ... mungkin dihitung sebagai jatuh dalam tahun .kedua sang raja" (Driver, Daniel, CBSC, hlm. 17). Sebagaimana halnya sebagian besar kesulitan jenis ini, solusinya hampir selalu akan didapat begitu sudut pandang dan cara penulis memakai kata-kata telah diketahui.

Bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur. Nebukadnezar bukanlah orang penakut yang mudah kacau, seperti anak-anak, karena pikiran-pikiran yang tidak jelas. Ayat ini hanya merupakan yang pertama dari beberapa bukti bahwa AV tidak tepat dalam mencatat bahwa. Nebukadnezar telah melupakan mimpi itu (ay. 5). Dia ketakutan justru karena dia belum melupakannya.

* ALLAH MENGENDALIKAN MASA DEPAN (Daniel 2:25-30)

Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja." Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?" Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang…" (ay. 25-30).

Setelah berada di hadapan Nebukadnezar, Daniel ditanya oleh raja itu. Dengan segera, Daniel menunjukkan sikap bodoh dalam bergantung pada manusia atau "menyembah" hikmat manusia. Pemberitahuannya "di sorga ada Allah" (ay 28) membedakan Tuhan yang disembah oleh orang Ibrani dari berhala-berhala semua dewa milik orang Babel. Daniel kemudian menjelaskan bahwa wahyu itu tidak benar-benar diberikan untuk dia, tetapi untuk Nebukadnezar. Daniel memberitahu raja kafir ini bahwa Allah tertarik dengan raja itu dan bahwa Ia telah memilih Nebukadnezar untuk mengungkapkan bagaimana sejarah akan terungkap di abad-abad mendatang.

Ini pasti menimbulkan kesan yang baik pada raja itu. Namun begitu, selanjutnya Daniel harus memberitahukan bahwa kerajaan Nebukadnezar tidak akan bertahan lama, tetapi akan digantikan oleh yang lain dan yang lain lagi. Bahasa di dalam ayat 21 dan 28 menunjukkan bahwa selama ini raja itu merenungkan masa depan kerajaannya dan para penerusnya. Daniel memberitahu dia bahwa Allah ingin menolong dia.

Daniel juga menekankan bahwa pengungkapan mimpi dan maknanya adalah dari Allah sepenuhnya, bukan dari Daniel sendiri. Nebukadnezar mungkin saja cenderung percaya, setelah kejadian ini, bahwa beberapa variasi di dalam pelatihan Daniel, yang tidak terdapat pada para peserta pelatihan dan orang-orang berilmu lainnya, menjelaskan kemampuan dan wawasan yang Daniel miliki. Daniel ingin memastikan raja itu dicegah untuk memiliki pikiran semacam itu.

* PENAFSIRAN MIMPI (Daniel 2:31-45)

Uraian dan penjelasan Daniel atas mimpi raja membentuk salah satu nas nubuatan yang paling menarik di seluruh Alkitab. Adalah nas ini, bersama dengan penglihatan yang sama dan penafsiran yang diberikan kepada Daniel di pasal 7, yang membangkitkan begitu banyak minat terhadap kitab ini. Apakah yang Daniel katakan kepada Nebukadnezar?

Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, … Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.

Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai (ay. 31-45).

Berbagai penafsiran telah dirancang seraya para sarjana mencoba untuk membuat patung itu (dan penafsirannya) cocok dengan pola sejarah yang berakhir pada Era Makabis.1Bukti apa saja harus dipaksa untuk tiba pada kesimpulan seperti itu, khususnya yang berkaitan dengan bagian kedua patung itu. Patung itu ditafsirkan paling baik oleh Daniel sendiri, dan oleh sisa Kitab Suci, bersama dengan bukti sejarah yang tersedia. Juga, kita harus ingat bahwa penafsiran atas patung itu sejajar dengan penglihatan Daniel yang belakangan.

Daniel dengan jelas berkata, "Tuankulah kepala yang dari emas itu (ay. 38). Jelasnya, kepala patung di dalam mimpi itu mewakili Kerajaan Babel. Dada dan lengannya dari perak yang melambangkan kerajaan Media dan Persia, yang didirikan di atas puing-puing reruntuhan Babel (c. 538 S.M.) dan bertahan sampai kerajaan itu dikalahkan oleh bangsa Yunani (c. 331). Perut dan pinggangnya yang dari perunggu mengacu kepada Kerajaan Yunani, yang mencapai puncak kejayaannya di bawah Alexander Yang Agung. Kaki yang dari besi menggambarkan pembagian Kerajaan Yunani setelah kematian Alexander. Ingatlah bahwa penglihatan itu, terutama dari sudut pandang Daniel dan orang-orang Ibrani, melibatkan sejarah mereka. Akibatnya, tidak ada upaya untuk meramalkan atau menafsirkan sejarah seluruh dunia. Penafisiran Daniel hanya berurusan dengan sejarah kerajaan-kerajaan yang secara langsung mempengaruhi bangsa Yahudi. Dua pembagian (dari empat) yang mempengaruhi bangsa Yahudi adalah dinasti Ptolemies (Mesir) dan Seleukus (Siria).

Ptolemy memulai kerajaan baru Mesir sekitar 312 S.M. (Pemerintah ini tetap berdiri sampai Octavius Caesar mengalahkan Mesir pada 30 S.M. dan menjadikannya koloni Romawi.) Seleukus memulai kerajaan Siria pada waktu yang sama; kerajaan ini bertahan sampai 65 S.M., ketika ditaklukkan oleh Pompey dan dijadikan sebuah provinsi Romawi. Belakangan di dalam nubuatan Daniel itu, dua kerajaan Mesir dan Siria itu memainkan peran penting. Besi melambangkan kekuatan dan kekerasan. Bagi orang Yahudi, sebagian dari sejarah mereka yang paling sulit menanti di depan; mereka akan menghadapi penawanan yang menyengsarakan di bawah Mesir dan Siria.

Kerajaan keempat di dalam mimpi itu diwakili oleh kaki dari besi, yang jari-jari kakinya bercampur dengan tanah liat di. Beberapa simbolisme tentang kelemahan yang bercampur dengan kekuatan diikutkan di dalam era keempat ini.

Bagian terakhir dari penglihatan itu adalah batu. Setelah dipotong dari sebuah gunung, tetapi tidak dipotong oleh tangan manusia, batu itu mewakili sesuatu di luar upaya manusia. Pemotongan itu tampaknya merupakan tindakan yang bersifat rohani, bukan jasmani. Fokus sebenarnya dari penglihatan itu adalah di sini. Dari sudut pandang Kristen, kita tidak bisa berbuat sebaliknya selain menganggap "batu penjuru," sebagai Yesus (Efesus 2:20). Batu ini akan mengalahkan semua kerajaan manusia, menjadi sebuah kerajaan "yang tidak akan pernah hancur" (ay. 44) atau kekuasaannya tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain.

Yesus mengacukan gereja-Nya sebagai kerajaan. Ketika kita mempertimbangkan sejarah gereja sejak zaman Yesus dan membandingkan sejarah kerajaan-kerajaan yang dilambangkan di dalam penglihatan tentang patung itu, kita melihat penggenapan nubuatan itu. Semua kerajaan lainnya yang digambarkan oleh patung itu telah lama menjadi monumen yang ditinggalkan dalam reruntuhan. Hanya gereja yang berlanjut terus dan tumbuh. Yesus berkata di dalam Matius 16 bahwa alam maut tidak bisa menghentikan kerajaan-Nya (ay. 18).

Adalah bagian nubuatan ini dan penafsiran ini yang membuat seluruh kitab Daniel, dan penafsiran ini khususnya, tidak tahan terhadap beberapa kritik. Namun begitu, penafsiran lain apa saja tidaklah cukup, tidak pernah tergenapi. Jika seseorang mencoba untuk menjadikan era keempat dari patung itu terjadi pada periode Makabis, kerajaan penerusnya tidak ada dan tidak ada kerajaan yang tetap berdiri. Siapa saja yang akan menyangkal bahwa batu itu, gunung itu, dan kerajaan yang kekal dari penglihatan itu mengacu kepada Kristus dan gereja-Nya wajib menegakkan suatu penafsiran yang memenuhi kriteria penglihatan itu dengan lebih baik.

* ALLAH HARUS DIPUJI (Daniel 2:46-49)

Raja itu sudah sepantasnya terkesan oleh kata-kata Daniel.

Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya. Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu." Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel. Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja (ay. 46-49).

Ingatlah nama yang diberikan kepada Daniel oleh para penangkapnyaâ€"

"Beltsazar," artinya "orang yang kepadanya Bel mengungkapkan rahasia." Nebukadnezar sujud dan "menyembah" Daniel, hanya untuk mengakui Allah secara tidak langsung pada saat ini. Ia memuji Allah, tetapi ia juga memuji Daniel. Daniel tidak bertanggung jawab atas sikap raja yang menyembah dia; sebaliknya, di sepanjang kejadian ini ia memberitahukan bahwa Allahnya bertanggung jawab atas penglihatan dan penafsirannya.

Cara raja mempromosikan Daniel ke dalam kelompok penasihatnya dan mengepalai provinsi Babel mengingatkan kita akan Firaun dan Yusuf di Kejadian 41. Allah jelas sekali bekerja di dalam situasi ini. Ia membuat Daniel lebih besar daripada yang Nebukadnezar bisa lakukan terhadap dia. Daniel tidak melupakan teman-temannya. Mereka yang telah berbagi iman dan doa dengan dia merasakan juga upahnya.

Di sepanjang Kitab Daniel, tangan Allah jelas sekali diperlihatkan. Di dalam pasal ini Allah memberikan kerajaan itu kepada Nebukadnezar (ay. 37); Allah memberikan mimpi yang bersifat ramalan kepada raja itu (ay. 29); Allah, melalui Daniel, memberikan tafsirannya kepada raja itu; dan Allah memberi Daniel upahnya, bahkan di dalam kehidupan ini, karena kesetiaannya. Pesan dari seluruh kitab Daniel adalah bahwa Allah memegang kendali.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo-Santa 17 September - Santo Robertus Bellarminus, Uskup dan Pujangga Gereja

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 19 November 2022 - Lukas 20:27-40 (Penjelasan) - BcO Daniel 3:8-23,24-30 (Penjelasan) - Hari Biasa

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 17 November 2022 - Lukas 19:41-44 (Penjelasan) - BcO Daniel 1:1-21 (Penjelasan) - Peringatan Wajib St. Elisabet dr Hungaria





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)