misa.lagu-gereja.com        
 
Minggu, 20 November 2022
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
2Sam. 5:1-3; Mzm. 122:1-2,4-5; Kol. 1:12-20;
Lukas 23:35-43
BcO Daniel 7:1-27
atau Why. 1:4-6,10,12-18; 2:26,28; 3:5,12,20-21.
Warna Liturgi Putih
MT/BPI Edisi Baru: 001, 961 Lama: 844, 961
Saran Nyanyian: PS 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554

Lukas 23:35-43
23:35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." 23:36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya 23:37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" 23:38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". 23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" 23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? 23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Penjelasan:

* Yesus Disalibkan (23:32-43)

Dalam perikop ini diceritakan tentang:

I. Beberapa penggalan kisah mengenai penderitaan Kristus yang juga terdapat dalam Injil Matius dan Injil Markus, yaitu bahwa:
        . Ada juga dua orang lain, yaitu dua penjahat yang digiring bersama-sama dengan Dia ke tempat pelaksanaan hukuman. Kedua penjahat tersebut mungkin telah dijatuhi hukuman mati sejak beberapa waktu yang lalu, dan pelaksanaannya jatuh pada hari itu. Hal ini mungkin juga merupakan alasan mengapa mereka begitu terburu-buru menyelesaikan persidangan Kristus, supaya Dia dan kedua penjahat itu dapat dihukum mati bersama-sama sekaligus dalam satu pelaksanaan hukuman.
        . Ia disalibkan di tempat yang dinamakan Kalvari, atau Kranion, bahasa Yunani untuk Golgota, yang berarti tempat tengkorak, sebuah tempat yang kotor dan menjijikkan, untuk menambah penghinaan pada kesengsaraan-Nya, namun justru memiliki makna tersendiri, sebab di sanalah Ia berhasil mengalahkan maut dengan telak. Dia disalibkan. Tangan dan kaki-Nya dipakukan di kayu salib yang tergeletak di tanah, kemudian kayu itu diangkat tinggi dan dipancangkan ke perut bumi, atau ke dalam lubang yang sudah dipersiapkan untuk itu. Kematian seperti itu luar biasa menyakitkan dan memalukan, melebihi kematian dengan cara lain mana pun.
        . Dia disalibkan di antara kedua penjahat itu, seolah-olah Dialah yang terburuk dari ketiganya. Dengan begitu, Dia bukan saja diperlakukan sebagai seorang pemberontak, melainkan juga terhitung di antara mereka, malah yang terburuk.
        . Para tentara yang bertugas melaksanakan penghukuman itu merampas jubah-Nya sebagai upah mereka, lalu membuang undi bagi jubah itu: Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Jubah itu hampir tidak punya harga sama sekali, apalagi kalau sampai dibagi-bagi, karena itu, mereka pun membuang undi untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan-Nya.
        . Saat diangkat di atas kayu salib itu, Ia dihina dan dicerca, diperlakukan serendah-rendahnya dengan segala cara yang bisa dipikirkan orang. Betapa mengherankannya melihat kebiadaban seperti itu bisa ditemukan dalam sifat manusia: Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya, tidak merasa prihatin sama sekali, malahan senang melihat tontonan seperti itu. Kemudian, para pemimpin, yang dianggap terhormat dan bermoral karena jabatan mereka, justru ikut ambil bagian dengan komplotan itu, dan mengejek Dia, memberi contoh pada orang-orang di sekeliling mereka untuk berbuat sama, dengan berkata, "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri." Dengan begitu, Ia dicela karena perbuatan baik yang Ia lakukan, seakan-akan itulah yang menyebabkan mereka menyalibkan-Nya. Mereka berlagak di hadapan-Nya, seakan-akan mereka itu telah menaklukkan Dia, padahal Dia lebih dari seorang pemenang. Mereka menantang-Nya untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri dari kayu salib, saat Dia justru sedang menyelamatkan orang lain melalui salib itu. Jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah, biarlah Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri. Mereka tahu bahwa Kristus adalah orang yang dipilih Allah, yang diutus dan dikasihi-Nya. "Jika Ia, sebagai Kristus, akan menyelamatkan bangsa kita dari orang-orang Romawi (sebab hanya itu yang dapat mereka pikirkan tentang Mesias), biarlah Dia menyelamatkan diri-Nya sendiri dari orang-orang Romawi yang kini sedang menguasai-Nya." Karena itulah, para pemimpin Yahudi mengejek-Nya karena Ia justru sepertinya menyerah di tangan orang Romawi, bukannya mengalahkan mereka. Para prajurit Romawi pun mengejek-Nya sebagai Raja orang Yahudi: "Pantaslah jika orang-orang seperti mereka memiliki raja seperti ini, dan pantaslah raja seperti ini bagi orang-orang seperti itu." Mereka pun mengolok-olok Dia (ay. 36-37). Mereka mempermainkan-Nya dan menjadikan penderitaan-Nya itu sebagai bulan-bulanan. Saat mereka minum anggur asam yang biasanya memang menjadi bagian mereka, dengan sombong mereka pun bertanya kepada-Nya apakah Dia ingin bergabung untuk minum bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berkata, "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu," sebab orang Romawi memang menghukum-Nya dengan alasan bahwa Dia telah mengaku-ngaku sebagai raja, seperti juga orang Yahudi menghukum Dia karena menganggap-Nya mengaku-ngaku sebagai Mesias.
        . Tulisan yang ada di atas kepala-Nya, yang menunjukkan kejahatan-Nya, adalah Inilah raja orang Yahudi (ay. 38). Maksud mereka, Dia dihukum mati karena mengaku-ngaku sebagai raja orang Yahudi. Akan tetapi, Allah memaksudkan hal itu sebagai pernyataan mengenai siapa Dia sesungguhnya, walaupun keadaan-Nya saat itu sangat hina. Dialah raja orang Yahudi, raja jemaat-Nya, dan salib itu adalah jalan menuju mahkota kehidupan-Nya. Kalimat itu ditulis dalam tiga bahasa yang dipelajari orang saat itu, yaitu Yunani, Latin dan Ibrani, sebab mereka yang telah mengenal Kristuslah yang menjadi orang-orang yang terpelajar. Kalimat itu ditulis dalam ketiga bahasa tersebut agar dapat diketahui dan dibaca oleh semua kalangan, tetapi Allah merancangkannya sebagai lambang bahwa Injil Kristus harus dikabarkan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem, dan dibaca dalam segala bahasa. Filsafat orang-orang bukan Yahudi memasyhurkan bahasa Yunani, hukum dan pemerintahan Romawi membuat bahasa Latin terkenal, tetapi bahasa Ibrani mengungguli keduanya sebab bahasa itulah yang dipakai dalam Perjanjian Lama. Dalam ketiga bahasa inilah Yesus dinobatkan sebagai raja. Oleh sebab itu, para cendekiawan muda yang bersusah payah mempelajari ketiga bahasa itu harus bertekad untuk mengenal Kristus secara lebih mendalam lagi melalui penguasaan mereka akan bahasa-bahasa tersebut.

II. Dalam Injil Lukas ini ada perkataan luar biasa yang tidak kita dapati sebelumnya dalam dua kitab lain.
        . Doa Kristus bagi para musuh-Nya (ay. 34): Ya Bapa, ampunilah mereka. Ada tujuh perkataan luar biasa yang diucapkan Kristus setelah Ia dipakukan di kayu salib dan sebelum Ia mati, dan inilah perkataan yang pertama. Salah satu alasan mengapa Dia harus mati di kayu salib adalah supaya Ia dapat terus berkhotbah sampai akhir hayat-Nya, sehingga Dia bisa memuliakan Bapa-Nya dan membangun iman mereka yang ada di sekeliling-Nya. Dia mengucapkan doa tersebut, segera setelah Ia dipakukan di kayu salib, atau mungkin saat mereka masih memakukan-Nya.
 
. Perhatikan imannya dalam doa itu. Dalam pengakuan dosanya (ay. 41), dia bertobat terhadap Allah. Kemudian, dalam permintaan selanjutnya, dia menemukan iman terhadap Tuhan Yesus Kristus. Dia mengakui-Nya sebagai Tuhan yang memiliki kerajaan, dan percaya bahwa Dia sedang memasuki kerajaan itu, dan memiliki kuasa di dalamnya, dan mereka yang dikasihi-Nya akan berbahagia. Pada saat-saat seperti itu, percaya dan mengakui semua ini adalah sebuah hal yang amat mulia. Saat itu, Kristus ada dalam keadaan yang begitu hina: ditinggalkan para murid-Nya, dicaci oleh bangsa-Nya sendiri, menderita sebagai seorang pendusta, dan tidak ditolong oleh Bapa-Nya sendiri. Penjahat itu mengakui imannya ini bahkan sebelum segala peristiwa ajaib yang memuliakan Kristus dalam penderitaan-Nya terjadi, sebelum peristiwa yang mencengangkan si kepala pasukan itu. Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah kita jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Penjahat ini percaya akan kehidupan sesudah mati, dan menginginkan kebahagiaan dalam kehidupan itu. Tidak seperti penjahat yang satunya lagi yang ingin diselamatkan dari kayu salib, ia justru ingin tetap ada dalam pemeliharaan ilahi setelah kayu salib selesai menimpakan hal yang terburuk kepadanya.

. Perhatikan kerendahan hatinya dalam doa itu. Dia hanya minta supaya Tuhan mengingatnya. Dia tidak berdoa, "Tuhan, pilihlah aku" (seperti yang diperbuat para murid dalam Mat. 20:21), sekalipun dia sebenarnya memiliki kehormatan yang tidak dimiliki murid-murid Kristus, karena dia telah minum dari cawan Kristus dan dibaptis oleh-Nya dalam penderitaan-Nya, entah dengan tangan kanan atau tangan kiri-Nya, saat murid-murid Kristus sendiri justru telah meninggalkan-Nya. Jadi, rasanya wajar kalau dia berani bertanya mengenai siapa yang akan duduk di sisi kanan dan kiri-Nya sebagaimana yang pernah ditanyakan para murid-Nya. Orang yang sepenanggungan dan sependeritaan biasanya mendapatkan hak istimewa seperti itu (Yer. 52:31-32).

Namun, hal itu sama sekali jauh dari pikiran penjahat ini. Ia hanya memohon, Tuhan, ingatlah aku, sambil menunjukkan dalam keadaan seperti apa ia ingin diingat oleh Kristus. Permintaan seperti itu juga diminta Yusuf kepada juru minuman istana, ingatlah aku (Kej. 40:14), namun yang ini malah dikabulkan lebih cepat. Juru minuman itu melupakan Yusuf, tetapi Kristus mengingat si penjahat ini.

. Ada keteguhan dan kesungguhan dalam doa itu, sebab dia sedang meregang nyawanya saat memohon, "Tuhan, ingatlah aku, dan itu saja cukup untukku. Aku tidak mau apa-apa lagi. Ke dalam tangan-Mu aku serahkan perkaraku." Perhatikan, kita harus sungguh-sungguh ingin dan berdoa supaya Kristus mengingat kita, karena kini Ia ada dalam kerajaan-Nya, dan hal itu pun cukup untuk membuat kita ada dalam damai sejahtera, baik waktu kita masih hidup maupun setelah kita mati. Kristus ada dalam kerajaan-Nya dan berdoa syafaat bagi kita. "Tuhan, ingatlah aku, dan jadilah perantaraku." Dia sedang berkuasa dalam kerajaan-Nya. "Tuhan, ingatlah aku, dan berkuasalah dalam diriku melalui Roh-Mu." Dia sedang mempersiapkan tempat bagi umat kepunyaan-Nya. "Tuhan, ingatlah aku, dan persiapkanlah sebuah tempat bagiku. Ingatlah aku waktu aku mati, ingatlah aku saat hari kebangkitan tiba" (Ayb. 14:13).


BcO Daniel 7:1-27
Keempat binatang dan anak manusia
7:1 Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. Lalu dituliskannya mimpi itu, dan inilah garis besarnya: 7:2 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, 7:3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. 7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. 7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. 7:6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. 7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. 7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. 7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; 7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. 7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. 7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 7:15 Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku. 7:16 Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya: 7:17 Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi; 7:18 sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya. 7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya; 7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain. 7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, 7:22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. 7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. 7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. 7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 7:26 Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. 7:27 Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.






Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Senin, 21 November 2022 - Lukas 21:1-4 (Penjelasan) - BcO Daniel 5:1-17.23-6:1 (Penjelasan) - Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah

PREV:
Renungan Katolik Sabtu, 19 November 2022 - Lukas 20:27-40 (Penjelasan) - BcO Daniel 3:8-23,24-30 (Penjelasan) - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)