misa.lagu-gereja.com
 
Selasa, 28 Juni 2022
Peringatan Wajib
St. Ireneus
Am. 3:1-8; 4:11-12; Mzm. 5:5-6,7,8;
Matius 8:23-27;
BcO Nehemia 7:72 - 8:18
Sore: Vigili HR Kis. 3:1-10; Mzm. 19:2-3,4-5; Gal. 1:11-20; Yoh. 21:15-19.
Warna Liturgi Hijau
Daily Reading for Tuesday June 28, 2022
Reading 1, Amos 3:1-8; 4:11-12
Responsorial Psalm, Psalms 5:4-6, 6-7, 8
Gospel, Matthew 8:23-27

Gospel, Matthew 8:23-27
---------------------------------
8:23 Now when He got into a boat, His disciples followed Him.
8:24 And suddenly a great tempest arose on the sea, so that the boat was covered with the waves. But He was asleep.
8:25 Then His disciples came to [Him] and awoke Him, saying, "Lord, save us! We are perishing!"
8:26 But He said to them, "Why are you fearful, O you of little faith?" Then He arose and rebuked the winds and the sea, and there was a great calm.
8:27 So the men marveled, saying, "Who can this be, that even the winds and the sea obey Him?"

Matius 8:23-27
---------------------------------
Tuhan Yesus bekin tadó angin ribut
(Markus 4:35-41; Lukas 8:22-25)
23Ais itu, ju Yesus nae pi dalam parahu, sama-sama deng Dia pung ana bua dong. 24Waktu dong ada balayar pi dano pung sablá, ju Dia tidor. Sonde lama ju, angin ribut datang. Ombak puku datang, ju aer maso pi dalam parahu. 25Lia bagitu, ju ana bua dong kasi bangun sang Dia, bilang, “Bos! Bos, é! Bangun ko tolong kasi salamat sang botong dolo! Te kotong su mau mati tanggalám ni!”
26Ju Yesus manyao, bilang, “We, akurang ko bosong taku ni!? Bosong sonde parcaya sang Beta, ko?” Ju Dia bangun. Ais Dia togor itu angin deng ombak, bilang, “Barenti su!” Ju ombak deng angin jadi tadó memang.
27Ju Yesus pung ana bua dong heran. Dong bilang, “Awii! Dia ni, sapa, é? Karmana ko Dia bisa parenta angin deng ombak ko dong iko Dia pung mau?”

Angin ribut diredakan
8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Penjelasan:

* Meredakan angin ribut.
Angin ribut. Istilah yang pada umumnya dipakai untuk "gempa bumi" dipergunakan di sini, mungkin untuk menunjuk kepada air yang bergolak, suatu bencana yang menakutkan bahkan bagi pelaut berpengalaman sekalipun. Badai yang besar tidak asing di Galilea (W. M. Thomson, The Land and The Book, hlm. 347). Mengapa kamu takut (deiloi) menunjukkan bahwa ketakutan mereka adalah sebagai pengecut, tanda kurang percaya. Bukankah Yesus yang memerintahkan perjalanan ke seberang ini (Luk. 8:22)? Sekalipun demikian, dengan menghampiri Dia di tengah bahaya besar menunjukkan akar iman yang dapat dikembangkan. Menghardik angin dan danau. Kristus bukan hanya memerintahkan angin saja, tetapi juga danau itu, jika tidak demikian pasti danau itu tetap bergolak untuk sesaat.

* Yesus Meredakan Angin Ribut (8:23-27)

    Kristus sebelumnya menyuruh murid-murid-Nya supaya bertolak ke seberang danau Tiberias, ke negeri orang Gadara, yang terletak di bagian timur dari sungai Yordan. Ke sana Kristus pergi untuk menyelamatkan seorang malang yang kerasukan satu legion setan, sekalipun Ia sudah mengetahui sebelumnya bagaimana Ia akan ditolak di sana. Nah, untuk ini:

        . Ia memilih pergi melalui jalan air. Walaupun tidak terlalu sulit bagi-Nya untuk pergi melalui jalan darat, Ia memilih menyeberang danau, supaya bisa mendapat kesempatan untuk menunjukkan bahwa Ia adalah Allah atas laut seperti juga Allah atas daratan, dan untuk memperlihatkan bahwa bagi-Nyalah segala kuasa baik di sorga maupun di bumi. Ini merupakan suatu penghiburan bagi orang-orang yang berlayar dengan kapal laut, yang sering kali terancam bahaya di sana. Dengan merenungkan hal ini, mereka boleh percaya bahwa mereka mempunyai Juruselamat yang kepada-Nya mereka bisa berdoa, karena Ia tahu bagaimana rasanya berada di tengah laut dan menghadapi badai di sana. Tetapi perhatikanlah, ketika Ia pergi ke laut, Ia tidak dilayani dengan kapal pesiar atau kapal mewah untuk bersenang-senang, melainkan menggunakan kapal penangkap ikan milik murid-murid-Nya; begitu buruknya pelayanan yang Ia terima dalam segala hal.
        . Murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya; kedua belas murid-Nya tetap dekat kepada-Nya, sementara orang-orang lainnya tetap tinggal di darat, tempat mereka bisa berpijak dengan pasti. Perhatikanlah, murid-murid Kristus yang sejati adalah mereka, dan hanya mereka, yang mau pergi berlayar ke laut bersama-Nya dan mengikuti-Nya ke tempat-tempat yang penuh dengan bahaya dan rintangan. Banyak orang yang merasa puas untuk pergi ke sorga melalui jalan darat saja, karena keadaannya tenang-tenang saja, dan ada juga yang memilih pulang, daripada pergi mengarungi laut yang ganas. Akan tetapi, siapa yang mau beristirahat bersama Kristus nanti, ia harus mengikuti-Nya sekarang ini kemana pun Dia membawa mereka, entah itu ke kapal, ke penjara, atau ke istana.

Sekarang perhatikanlah di sini:
I. Bahaya dan kebingungan murid-murid dalam perjalanan ini. Dalam hal ini benarlah apa yang baru saja dikatakan Kristus, yaitu bahwa orang yang mau mengikuti-Nya harus tahu bahwa mereka akan menjumpai berbagai kesulitan (ay. 20).

. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut (ay. 24). Kristus bisa saja mencegah datangnya angin ribut ini atau menyuruh mereka melalui jalan lain yang tenang, tetapi dengan begitu Ia tidak akan mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya dan untuk meneguhkan iman mereka seperti yang bisa Ia lakukan di sini dengan menyelamatkan mereka. Angin ribut ini ada untuk kepentingan mereka sendiri, seperti dikatakan dalam Yohanes 11:15. Orang berharap bahwa dengan adanya Kristus bersama mereka, maka angin ribut yang mereka hadapi tidaklah membahayakan, tetapi justru sebaliknya, Kristus hendak menunjukkan bahwa orang yang sedang berlayar bersama-Nya melewati lautan dunia ini menuju ke seberang harus berharap akan menjumpai badai di tengah jalan. Gereja dilanggar angin badai (Yes. 54:11); hanya dunia atas yang menikmati ketenangan abadi, dunia bawah ini akan terus selalu diganggu dan mengganggu.

. Yesus Kristus tidur di tengah angin ribut ini. Sebelumnya kita tidak pernah membaca bahwa Kristus sedang tidur selain pada saat ini; Ia sering kali terjaga dan terus berdoa sepanjang malam kepada Allah. Ini adalah tidur yang bukan untuk mencari keamanan, seperti Yunus yang tidur nyenyak di tengah badai besar, melainkan karena rasa tenteram yang kudus dan rasa bergantung sepenuhnya pada Bapa-Nya. Ia tidur untuk menunjukkan bahwa Ia benar-benar dan sungguh-sungguh manusia dan tidak luput dari kelemahan-kelemahan sifat manusia seperti kita, tetapi yang bukan merupakan dosa. Pekerjaan-Nya membuat-Nya lelah dan mengantuk, dan Ia tidak mempunyai kesalahan atau ketakutan di dalam diri-Nya yang bisa mengganggu istirahat-Nya. Orang yang bisa membaringkan kepala mereka di atas bantal dengan hati nurani yang bersih dapat tidur dengan tenteram dan nyenyak di tengah badai (Mzm. 4:9), seperti Petrus (Kis. 12:6). Kristus tidur pada saat ini untuk menguji iman para murid-Nya, apakah mereka masih bisa mempercayai-Nya atau tidak ketika Ia tampak tidak peduli terhadap mereka. Ia tidur bukan terutama supaya tubuhnya bisa segar kembali, melainkan terlebih dengan sengaja supaya Ia dibangunkan.

. Murid-murid yang malang ini, meskipun sudah terbiasa dengan laut, ketakutan setengah mati, dan dalam ketakutan mereka datang kepada Guru mereka (ay. 25). Ke mana lagi mereka harus pergi? Beruntunglah mereka bahwa Kristus ada di dekat situ. Mereka membangunkan-Nya sambil memohon, "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Perhatikanlah, orang yang mau belajar berdoa harus pergi berlayar ke laut. Kalau bahaya itu dekat dan dirasakan, ia akan menarik orang kepada-Nya, karena Dialah satu-satunya yang dapat memberi mereka pertolongan pada saat mereka membutuhkannya. Di dalam permintaan mereka itu, murid-murid memohon untuk hidup, "Tuhan, tolonglah, kita binasa."


II. Kuasa dan anugerah Yesus Kristus untuk menolong mereka: lalu Tuhan Yesus terjaga, seperti orang yang disegarkan kembali (Mzm. 78:65). Kristus bisa saja tidur ketika gereja-Nya sedang menghadapi badai, tetapi Ia tidak akan terus membiarkan diri-Nya tertidur. Waktunya, waktu yang ditetapkan untuk menolong gereja-Nya yang sedang mengalami kesusahan pasti akan datang. (Mzm. 102:14).

. Ia mencela murid-murid-Nya (ay. 26), "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Ia tidak memarahi mereka karena mengganggu tidur-Nya dengan permohonan mereka, tetapi karena mereka mengganggu diri mereka sendiri dengan ketakutan mereka. Kristus menegur mereka terlebih dulu, setelah itu baru menyelamatkan mereka. Ini cara yang dipakai-Nya dalam mempersiapkan hati kita untuk menerima belas kasihan-Nya, dan setelah itu barulah Ia memberikannya kepada kita.

. Hal ini membuat mereka takjub (ay. 27). Heranlah orang-orang itu. Mereka sudah lama mengenal laut tetapi selama hidup belum pernah melihat angin ribut tiba-tiba berubah menjadi sangat teduh seperti ini. Semua tanda dan ciri suatu mujizat ada dalam peristiwa ini; hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata mereka.



BcO Nehemia 7:72 - 8:18
---------------------------------
7:72 Dan yang disumbangkan oleh orang-orang lain adalah: dua puluh ribu dirham emas, dua ribu mina perak dan enam puluh tujuh helai kemeja imam. Pembacaan kitab hukum Hari raya Pondok Daun 7:73 Adapun para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu dan para penyanyi, juga sebagian dari rakyat, para budak di bait Allah dan semua orang Israel yang lain menetap di kota-kota mereka. (#8-#1) Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,

8:1 (#8-#2) maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. 8:2 (#8-#3) Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. 8:3 (#8-#4) Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. 8:4 (#8-#5) Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam. 8:5 (#8-#6) Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri. 8:6 (#8-#7) Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah. 8:7 (#8-#8) Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. 8:8 (#8-#9) Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. 8:9 (#8-#10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu. 8:10 (#8-#11) Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" 8:11 (#8-#12) Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!" 8:12 (#8-#13) Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka. 8:13 (#8-#14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu. 8:14 (#8-#15) Maka didapatinya tertulis dalam hukum yang diberikan TUHAN dengan perantaraan Musa, bahwa orang Israel harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya bulan yang ketujuh, 8:15 (#8-#16) dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis." 8:16 (#8-#17) Maka pergilah orang mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim. 8:17 (#8-#18) Seluruh jemaah yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo-Santa 17 September - Santo Robertus Bellarminus, Uskup dan Pujangga Gereja

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Rabu, 29 Juni 2022 - Matius 16:13-19 - BcO Galatia 1:15-2:10 - Gospel, Matthew 16:13-19 - HARI RAYA ST. PETRUS dan PAULUS RASUL

PREV:
Renungan Katolik Senin, 27 Juni 2022 - Matius 8:18-22 (Penjelasan) - BcO Nehemia 5:1-19 - Gospel, Matthew 8:18-22 - Peringatan fakultatif St. Sirilus dr Aleksandria





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)