misa.lagu-gereja.com        
 
View : 5544 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Sabtu, 4 Mei 2019
(Yohanes 6:16-21)

Sabtu, 4 Mei 2019 - Yohanes 6:16-21 - BcO Why. 5:1-14 - Peregrinus Laziozi, Yosef Maria Rubio - warna liturgi Putih

Sabtu, 4 Mei 2019   
Peregrinus Laziozi,
Yosef Maria Rubio
Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19;
Yohanes 6:16-21
BcO Why. 5:1-14
warna liturgi Putih

Yohanes 6:16-21
Yesus berjalan di atas air
6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu 6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, 6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang. 6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. 6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" 6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.


Penjelasan:

*     Inilah kesukaran yang dihadapi murid-murid-Nya di danau. Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, mereka melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan, karena Ia-lah yang membangkitkan angin badai (Mzm. 107:23-25). Mari kita terapkan ayat-ayat ini terhadap murid-murid ini.
        . Di sini kita membaca mereka pergi ke danau dengan menumpang sebuah perahu (ay. 16-17): Ketika hari menjelang malam, sesudah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka, kini tibalah saatnya untuk kembali pulang. Karena itu mereka naik ke atas perahu dan berlayar menuju Kapernaum. Ini mereka lakukan sesuai dengan perintah dari Guru mereka, dengan tujuan (yang tampaknya demikian) untuk menjauhkan mereka dari godaan mengikuti orang-orang yang ingin menjadikan Dia sebagai raja.
        . Kemudian muncullah angin badai, yang menggenapi firman Allah. Mereka adalah murid-murid Kristus dan sedang dalam perjalanan melaksanakan tugas, sementara Kristus sedang berada di atas gunung dan berdoa bagi mereka. Namun, pada saat yang sama mereka justru menghadapi kesukaran. Bahaya dan penderitaan yang kita alami pada saat ini merupakan sesuatu yang harus kita tanggung sebagai bagian kita di dalam Kristus dan pengantaraan-Nya. Mereka baru saja makan perjamuan di meja Kristus. Namun, setelah sinar surya penghiburan, datanglah badai.
            (1) Ketika hari sudah gelap. Kegelapan ini membuat badai menjadi lebih berbahaya dan meresahkan. Adakalanya umat Tuhan berada dalam kesulitan dan tidak bisa melihat jalan keluar. Mereka berada dalam kegelapan tanpa tahu apa penyebab kesusahan mereka, apa maksud dan tujuan kesulitan itu, apa yang akan terjadi.
            (2) Yesus belum juga datang mendapatkan mereka. Ketika mereka berada di tengah badai (Mat. 8:23 dst.), Yesus berada di dalam perahu bersama mereka. Tapi sekarang, orang yang mereka kasihi telah mengundurkan diri dan pergi menyingkir. Ketidakhadiran Kristus semakin memperburuk kesusahan orang-orang Kristen.
            (3) Laut bergelora karena angin kencang yang bertiup. Cuaca tenang dan baik ketika mereka meluncurkan perahu ke air (mereka tidak akan gegabah meluncurkan perahu di tengah badai). Namun, badai itu datang ketika mereka telah berada di tengah danau. Dalam masa penuh ketenangan kita harus siap menghadapi kesukaran, karena kesukaran itu akan muncul pada saat yang sama sekali tidak terduga. Biarlah hal ini menjadi penghiburan bagi orang-orang baik ketika mengalami kesukaran, karena murid-murid Kristus juga pernah demikian. Biarlah juga janji-janji Allah yang penuh belas kasihan mengimbangi ancaman laut yang ganas. Walaupun di tengah badai dan berada dalam kegelapan, kesukaran itu tidaklah lebih buruk daripada yang dialami murid-murid Kristus. Awan dan kegelapan adakalanya menyelubungi anak-anak terang dan siang hari.
        . Mendekatlah Kristus kepada mereka pada waktu yang tepat ketika mereka sedang berada dalam bahaya (ay. 19). Sesudah mereka mendayung (untuk menghindar dari angin sakal) kira-kira dua tiga mil jauhnya. Roh Kudus yang mengilhamkan ayat ini dapat saja mengetahui dengan tepat jarak tersebut, namun jarak yang disebut di sini hanyalah bersifat prakiraan saja yang diungkapkan sesuai dugaan sang penulis. Ketika mereka berhasil menghindari angin itu, mereka melihat Yesus berjalan di atas air.

        Lihatlah di sini:

            (1) Kuasa Kristus mengatasi hukum dan kebiasaan alam, Ia mengendalikan dan mengesampingkannya sesuai kehendak-Nya. Sangat alami jika tubuh yang berat akan tenggelam ke dalam air, namun Kristus berjalan di atas air seperti di atas tanah kering, yang lebih dahsyat dibandingkan dengan mujizat Musa yang menguakkan laut dan berjalan menempuh air.
            (2) Perhatian Kristus kepada murid-murid-Nya yang sedang menghadapi kesukaran: Ia mendekati perahu itu, dan itulah sebabnya mengapa Ia berjalan di atas air, seperti ketika Ia berkendaraan melintasi langit untuk menolong umat-Nya (Ul. 33:26). Ia tidak akan membiarkan mereka dirundung malang ketika mereka dilanggar angin badai dan tidak dihiburkan. Ketika mereka dibuang (seperti Yohanes) ke tempat yang jauh dan terpencil, atau dikurung di dalam penjara (seperti Paulus dan Silas), Ia akan menemukan jalan masuk ke tempat mereka dan mendekati mereka.
            (3) Kelegaan yang diberikan Kristus ketika murid-murid-Nya ketakutan. Maka ketakutanlah mereka. Mereka lebih takut pada hantu (karena mereka menyangka Dia hantu) daripada angin dan gelombang. Sungguh lebih mengerikan berjuang melawan penghulu-penghulu kegelapan dibandingkan dengan melawan laut yang bergelora. Mereka mengira ada hantu yang mengejar mereka, dan mungkin hantu ini yang mendatangkan badai ini. Pikiran ini membuat mereka merasa lebih ngeri lagi daripada sebelumnya ketika mereka hanya melihat badai saja.

            Perhatikanlah:

                [1] Kegelisahan kita yang nyata sering menjadi semakin bertambah-tambah karena khayalan kita memunculkan segala angan-angan.
                [2] Bahkan datangnya penghiburan dan pertolongan sering disalahartikan sebagai hal yang menakutkan dan membingungkan. Kita sering kali bukan saja lebih merasa takut daripada merasa sakit, tetapi justru merasa sangat ketakutan ketika kita siap ditolong. Namun, ketika mereka dilanda ketakutan ini, betapa dengan penuh kasih sayang Kristus berusaha meredakan ketakutan mereka dengan kata-kata lembut (ay. 20), "Aku ini, jangan takut!" Tidak ada yang lebih kuat untuk meyakinkan orang-orang berdosa daripada kata-kata ini, "Akulah Yesus yang kau aniaya itu." Tidak ada yang lebih hebat untuk menghibur orang-orang kudus selain kata-kata ini, "Akulah Yesus, yang kamu kasihi. Inilah Aku yang mengasihi kamu, yang mengupayakan kebaikan bagimu. Janganlah takut kepada-Ku, dan juga pada badai itu." Ketika kesukaran menjelang, Kristus juga mendekat.
        . Dengan cepat mereka tiba di pelabuhan yang menjadi tempat tujuan mereka (ay. 17).
            (1) Mereka menyambut Kristus ke atas perahu. Mereka bersedia menerima Dia. Perhatikanlah, ketidakhadiran Kristus selama beberapa saat justru semakin membuat diri-Nya lebih disayang lagi pada saat Ia kembali kepada murid-murid-Nya. Mereka sangat menghargai kehadiran-Nya melebihi hal-hal lainnya (Kid. 3:4).
            (2) Kristus membawa mereka dengan selamat ke tepian: dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

            Perhatikanlah:

                [1] Perahu jemaat, yang ditumpangi murid-murid Kristus termasuk semua milik mereka, mungkin banyak mengalami guncangan dan kesusahan, namun akhirnya akan tiba juga dengan aman di pelabuhan tujuan. Terombang-ambing di lautan, namun tidak tenggelam. Diempaskan, namun tidak binasa. Semak menyala, tetapi tidak dimakan api.
                [2] Kuasa dan kehadiran Raja Jemaat akan mempercepat dan mempermudah datangnya kelepasan bagi gereja. Kuasa dan kehadiran-Nya juga mengatasi semua kesulitan yang mengacaukan sahabat-sahabat jemaat untuk giat dan bekerja. Murid-murid telah mendayung dengan susah payah, namun tidak juga berhasil mencapai tujuan sampai mereka menaikkan Kristus ke dalam perahu, dan seketika itu juga mereka sampai di tempat tujuan. Jika kita telah menerima Tuhan Yesus Kristus, menyambut Dia dengan sepenuh hati ke dalam perahu kita, maka sekalipun malam gelap pekat dan angin menderu kencang, kita dapat menghibur diri dengan kebenaran ini, yaitu bahwa kita akan segera tiba di pantai tujuan, dan berada jauh lebih dekat dengan tujuan daripada yang kita perkirakan. Banyak jiwa yang peragu dijemput ke sorga melalui suatu kejutan yang menyenangkan, tanpa disadari.


Label:   Yohanes 6:16-21 



Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Minggu, 5 Mei 2019 - Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias - Yohanes 21:1-19 (Yoh. 21:1-14) - BcO Why. 6:1-17 - warna liturgi Putih

PREV:
Minggu, 28 April 2019 - Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya - Yohanes 20:19-31 - BcO Kol. 3:1-17 - HARI MINGGU PASKAH II, Hari Minggu Kerahiman Ilahi - warna liturgi Putih





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)