|
Josaphat lahir di Vladimir, yang kemudian menjadi bagian dari Provinsi Volyn, Polandia. Ia dibaptis di Gereja Ortodoks Ruthenia, yang secara resmi bergabung dengan Gereja Roma pada 23 November 1595, saat sang santo berusia enam belas tahun. Sesudah sejumlah pengalaman sebagai pedagang, ia masuk Biara Tritunggal di Vilan, yang dipimpin oleh Tarekat St. Basilius Agung, dan menerima nama Josaphat. Ia ditahbiskan menjadi imam empat tahun kemudian; perkembangannya yang sangat cepat dalam tarekat memuncak pada konsekrasinya sebagai Uskup Agung Polotsk tahun 1617. Josaphat bekerja dengan gigih atas nama Primat Roma, tetapi usaha-usahanya untuk mempertahankan dan menyebarkan persatuan Kristen menghadapi kesulitan-kesulitan berat dari faksi-faksi Ortodoks, yang menolak bersatu dengan para penerus Petrus. Khotbah-khotbah Josaphat yang berani, yang ditunjukan kepada pihak-pihak menentang usahanya, berhasil menaklukkan banyak musuh, yang waktu itu sudah siap membunuhnya ketika mereka datang menyerbu untuk mengambil alih keuskupan. Kalau saja tidak ada pengawal bersenjata, khalayak yang beringas itu pasti sudah melampiaskan nafsunya untuk membunuhnya sebagai martir. Dalam salah satu khotbahnya, yang disampaikan dalam suatu tur pastoral pada bulan Oktober 1623, uskup kudus ini mempersembahkan hidupnya kepada Allah sebagai kurban demi persatuan Gereja, "Beberapa dari kalian, umat di Vitbesk ingin membunuhku. Baiklah, silakan, dan aku sudah datang ke sini atas kemauanku sendiri. Aku adalah gembalamu dan aku akan merasa bahagia memberikan hidupku untuk kamu. Kalau Allah berkenan bahwa aku harus mati demi persatuan di bawah kepemimpinan penerus St. Petrus di dunia ini, biarlah itu terjadi. Aku siap mati demi kebenaran." Dua pekan kemudian, pasti karena geram oleh kata-kata itu, pecahlah konfrontasi yang sudah dirancang oleh para pengikut imam Ortodoks yang membenci para pendukung uskup. Dalam perkelahian yang terjadi, para pembakang menyerbu kediaman uskup, mencincang dan memukuli uskup sampai mati dan melemparkan jasadnya ke dalam sungai yang mengalir di dekatnya. Pembunuhan itu terjadi pada hari Minggu. Jenazah sang santo yang ditenggelamkan pada hari yang sama, tetap tinggal di dasar sungai sampai hari Jumat berikutnya. Ketika ditemukan oleh para pendukung almarhum, jasad itu tampak normal dan indah kendati sudah mengalami penyiksaan hebat. Jasad yang sudah dimutilasi itu kemudian dimakamkan di Biala, Podlesie. Banyak sekali mukjizat yang terjadi berkat doa Josaphat. Oleh karena itu, dengan persetujuan dan dukungan para pejabat Gereja Ukraina dan Polandia serta masyarakat sipil, Raja Sigmund mengajukan permohonan kepada Paus Urbanus agar Josaphat diberi gelar santo. pada saat yang tepat, proses gerejawi itu dimulai dengan menggali makam dan meneliti jasad Josaphat. Hal ini dilakukan oleh panitia sekitar lima tahun sesudah kematian uskup yang dibunuh sebagai martir itu. Jasadnya didapati sungguh-sungguh tidak membusuk dan tetap lentur meskipun busana dan pakaian dalamnya telah hancur karena kelembapan. Untuk memuaskan keinginan ribuan umat yang telah berhimpun di gereja ketika mendengar kabar tentang keadaan ajaib jasad Josaphat, maka jasad itu, sesudah diberi busana baru, didudukan di takhta uskup supaya semua orang bisa melihatnya. Karena luapan perasaan yang tak terkendali, George Tishkevick, uskup Milton, mengangkat tangan uskup yang sudah meninggal itu dan memberkati khalayak umat. Sang santo agaknya begitu terharu oleh berkat istimewa itu sehingga wajahnya mengeluarkan tetes-tetes keringat yang kemudian ditampung dengan saputangan. Pada tahun 1637, Panitia Kanonisasi sekali lagi datang ke Gereja St. Sophia untuk mengadakan penelitian mengenai jasad sang santo. Sekali lagi, busana didapati masih dalam bentuk semula, tetapi dengan sentuhan sedikit saja langsung hancur. Rambut dan jenggot sudah rontok, tetapi warna dan kelenturan tubuhnya masih bertahan, sementara kulitnya tetap lembut. Luka besar pada dahi dan luka-luka di wajahnya tampak jelas. Ditemukan juga luka-luka lain; luka-luka ini tidak disebabkan oleh penganiayaan waktu pembunuhan, tetapi dilakukan oleh para pemburu relikui yang memotong jari manis kedua tangan dan satu jari kiri. Harus disebut juga bahwa peti relikui yang amat mahal telah disediakan oleh Leo Kasimir Sapiha, yang pernah menjadi sahabat Josaphat. Dengan ukiran dari perak murni yang dibuat oleh para perajin yang sangat terampil, peti itu disesuaikan dengan patung sang santo yang sesuai dengan postur tubuh semasa hidupnya dalam posisi terbaring. Enam malaikat berlutut yang terbuat dari perak menyangga peti relikui, yang dinding-dindingnya dipenuhi dengan lukisan mutiara yang sangat indah, yang menggambarkan peristiwa pembunuhannya sebagai martir. Semua ini selesai dibuat dalam lima tahun dan akhirnya dipersembahkan kepada Gereja St. Sophia pada tahun 1650. Ketika jasad sang santo sedang disiapkan untuk disemayamkan pada tempatnya, suatu keajaiban yang baru terjadi, yakni luka-luka parah pada dahi sang santo, yang sudah meninggal dua puluh tujuh tahun sebelumnya, terbuka dan mengeluarkan darah segar berwarna merah. Atas perintah pimpinan Gereja setempat, jasad Josaphat dengan peti perak itu sering dipindahkan untuk menyelamatkan dari kehancuran terkait pergolakan Polandia ketika negeri itu dilanda perang dan serangan-serangan musuh. Dalam masa-masa pergolakan seperti itu, tetap utuhnya jasad sang santo secara resmi dikukuhkan pada tahun 1674, dan pada tahun 1767 sekali lagi disemayamkan di gereja pertapaan di Bila. Sesudah dipindahkan ke Wina, demi penjagaan yang aman, jasad sang santo dipindahkan ke Basilika St. Petrus di Vatikan; di sini jasad itu disemayamkan selama beberapa tahun. Jasad Josaphat masih terawat baik. Meskipun wajahnya sebagian besar sudah tampak seperti tengkorak, tetapi tetap dalam keadaan utuh yang mengagumkan; semua itu sungguh luar biasa kalau dikaitkan dengan luka-luka yang diderita pada saat pembunuhan pemartiran, dengan risiko yang dialaminya pada saat jenazah ditenggelamkan dalam air, dan dengan seringnya dipindahkan. Josaphat Kuntsevych, "Rasul Persatuan" diberi gelar santo pada tahun 1867 oleh Paus Leo XIII. St. Josaphat Kuntsevych doakanlah kami!
Daftar Label dari Kategori Mengenal Katolik Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: DOSA BERAT DAN DOSA RINGAN PREV: PAUS FRANSISKUS DAN PENGAWAL SWISS 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |