misa.lagu-gereja.com        
 
View : 6926 kali
Katolik News
Minggu, 15 Oktober 2017

Surat Gembala Hari Pangan Sedunia 2017

PARA Ibu dan Bapak, Para Suster, Bruder, Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus,


  1. Setiap tanggal 16 Oktober, dunia memperingati Hari Pangan Sedunia
    (HPS). Pada tahun ini kita diajak untuk mendalami tema Makin Bergizi,
    Hidup Makin Berkualitas. Seperti kita tahu, HPS dijadikan tradisi
    masyarakat dunia sejak tahun 1981, berdasarkan keputusan Organisasi
    Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tahun 1979. Latar belakangnya adalah
    keprihatinan akan bencana kelaparan yang masih diderita oleh banyak
    saudari-saudara kita di berbagai tempat di dunia, baik dalam skala besar
    maupun kecil. Yang menjadi keprihatinan bukan sekedar kelaparan yang
    berarti tidak adanya makanan, melainkan kurangnya makanan yang bermutu.
  2. Data mengenai masih adanya banyak saudari dan saudara kita,
    khususnya anak-anak, yang berkekurangan gizi memang menunjukkan bahwa
    keprihatinan itu layak dikedepankan. Mari kita bercermin dari data
    kurangnya gizi pada anak-anak di Indonesia saja. Seperti diberitakan
    oleh koran Tempo tanggal 12 Juli 2017 yang lalu, Menteri
    Kesehatan menyatakan bahwa 37,2 persen dari jumlah anak di Indonesia,
    atau sekitar 9 juta anak, mengalami kekurangan gizi. Akibatnya tampak
    dalam kondisi gagal tumbuh pada anak balita, sehingga tinggi badan anak
    tidak sesuai dengan usianya. Kekuarangan gizi ini terjadi sejak bayi
    masih berada dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir.
  3. Di lain pihak, ada kenaikan cukup mencolok jumlah penderita obesitas
    atau kegemukan, terutama di perkotaan. Menurut Data Riset Kesehatan
    Nasional 2016, ada 20,7 persen penduduk dewasa di Indonesia menderita
    kegemukan. Sementara itu, anakanak berusia 5-12 tahun yang menderita
    kegemukan sebesar 8,8 persen. Sedangkan menurut Data dan Informasi
    Profil Kesehatan Indonesia 2016 dari Kementeriaan Kesehatan Republik
    Indonesia di wilayah DKI Jakarta, kelebihan gizi anak usia 0 - 59 bulan
    justru mengalami kenaikan dari 3.3 % menjadi 4.4 %. Kegemukan disebabkan
    oleh penumpukan lemak di badan karena konsumsi kalori yang tinggi.
    Kegemukan ini bisa memicu banyak penyakit. Dari satu pihak banyak
    saudari-saudara kita, anak-anak kita yang kekurangan gizi. Dari lain
    pihak ada banyak saudari-saudara dan anak-anak kita yang kelebihan
    kalori karena berlebihnya makanan yang disantap.
  4. Kenyataan yang terungkap dari data itu sudah seharusnya menjadi
    keprihatinan Gereja. Kita adalah bagian masyarakat dan bangsa kita.
    Keprihatinan masyarakat dan 2 bangsa kita adalah keprihatinan Gereja
    juga. Selain itu kita semua dipanggil untuk terus berjalan menuju
    kepenuhan hidup Kristiani dan kesempurnaan kasih. Wujudnya adalah
    mencintai sesama, terutama yang berkekurangan. Yesus sendiri mengatakan
    bahwa apa yang kita lakukan bagi saudara kita yang hina, kita
    melakukannya untuk Dia (bdk. Mt. 25: 40). Selain kedua hal itu,
    pemeliharaan kesehatan badan terkait erat dengan pertumbuhan iman. Kita
    ingat pepatah "mens sana in corpore sano", yang artinya di dalam tubuh
    yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Pepatah ini sejajar dengan
    pandangan St. Paulus yang melihat tubuh kita sebagai Bait Allah yang
    harus kita jaga baik-baik agar dapat memuliakan-Nya (bdk. 1 Kor. 6:
    19-20).
  5. Bacaan-bacaan dari Kitab Suci yang kita dengarkan pada hari ini pun
    memberi pesan jelas terkait dengan keprihatinan kita itu. Jamuan yang
    disiapkan Tuhan, seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama, tidak
    bisa dipisahkan dari tujuan agar kita hidup dan agar kita selamat (bdk.
    Yes. 25: 6-9), bukan untuk kenikmatan belaka. Refleksi iman ini
    digarisbawahi oleh gambaran Allah sebagai gembala yang baik, yang
    menyediakan makanan bagi kita agar jiwa kita segar (bdk. Mz 23: 1-3),
    seperti yang kita dengar dalam Mazmur Tanggapan. Pendek kata, Allah
    memberikan kepada kita makanan berlimpah agar semua orang hidup sehat
    dan selamat.

Saudari-saudaraku yang terkasih,


  1. Pokok penting ini ditekankan juga dalam bacaan Injil hari ini.
    Dikisahkan bahwa orang yang masuk perjamuan yang telah disiapkan Bapa
    haruslah berpakaian pesta (bdk. Mt. 22: 12). Pakaian pesta bisa
    diartikan sebagai sikap dan pemahaman yang benar tentang tujuan
    perjamuan itu. Orang datang ke perjamuan tidak bertujuan untuk menuruti
    nafsu makannya yang berlebihan, melainkan untuk ikut serta membangun
    kebersamaan dan mengalami kegembiraan. Demikian pula kita, jika kita
    menyantap makanan yang disediakan Tuhan bagi kita secara berlebihan,
    apalagi sekedar untuk memenuhi nafsu makan tanpa peduli akan gizi dan
    kesehatan, akibatnya adalah kegemukan. Kita juga diingatkan untuk
    berbagi. Dalam perjamuan kita mesti ingat akan orang lain yang datang
    dalam perjamuan itu. Pesannya, jika kita hanya asyik memikirkan
    kesenangan makan sampai berlebihan, banyak saudari dan saudara kita,
    anak-anak kita yang tidak mampu mendapatkan makanan, akan menderita
    kelaparan dan kekurangan gizi. Dengan kata lain, kita dituntut untuk
    mengembangkan sikap dan pemahaman yang benar mengenai makanan, agar
    dapat sungguh memberi kehidupan seperti dikehendaki Tuhan. Oleh karena
    itu, kita perlu bijaksana dalam mengatur dan berbagi makanan.
  2. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap bijak itu bisa diwujudkan dengan
    memperhatikan keseimbangan gizi makanan kita. Dalam hal inilah
    tanggung-jawab keluarga dituntut dalam upaya menjaga gizi anggotanya,
    khususnya anak-anak, mulai dari memilih bahan makanan, mengolah sampai
    menyajikannya. Dalam rangka ini sudah ada banyak keluarga yang menanam
    sayur-mayur sendiri dalam pot-pot di rumah untuk keperluan makanannya
    sehari-hari. Hal tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan.
  3. Selain itu, mengingat bahwa masih ada begitu banyak saudari-saudara
    kita, khususnya anak anak kita, yang kekurangan gizi, kita diajak untuk
    makan secukupnya, tidak membuang-buang makanan. Masih terngiang dalam
    ingatan kita kata-kata keras 3 dari Bapak Paus Fransiskus beberapa tahun
    lalu, bahwa barangsiapa membuang makanan, sama dengan merampoknya dari
    orang miskin. Tergerak oleh kata-kata ini, kami mengajak umat Katolik
    Keuskupan Agung Jakarta untuk terlibat dalam Gerakan Suka Menolong yang
    kita canangkan pada tahun 2017 ini, dalam rangka memberi wujud pada
    cita-cita membangun pribadi yang semakin adil dan semakin beradab. Dalam
    hal makanan ini, tidak membuang-buang makanan adalah salah satu bentuk
    upaya menolong sesama secara tidak langsung. Tentu, akan lebih baik jika
    kita pun mampu menyisihkan makanan dan penghasilan kita agar
    saudari-saudara kita, anakanak kita yang kekurangan gizi bisa dibantu.
    Inilah salah satu tujuan dari HPS tahun ini.
  4. Akhirnya, bersama-sama dengan para imam, diakon dan semua pelayan
    umat, dan dengan pertolongan Bunda Maria, marilah kita bersama-sama
    mengupayakan agar makanan yang bergizi tersedia untuk siapa pun, baik di
    tengah keluarga maupun di tengah masyarakat. Marilah kita bersama-sama
    berusaha untuk bertumbuh sebagai pribadi yang mulia, antara lain dengan
    memilih makanan yang sehat bergizi dan rela berbagi, agar
    saudari-saudara kita, anak-anak kita pun dapat dibebaskan dari
    kekurangan gizi. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda semua, keluarga dan
    komunitas Anda.

Jakarta, September 2017


Ignatius Suharyo


Uskup Keuskupan Agung Jakarta




Daftar Label dari Kategori Katolik News
Pesta Pembaptisan Tuhan(2)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Retreat Natal Keluarga 25-27 Desember 2017

PREV:
Surat Gembala Prapaskah 2017 KAJ





Arsip Katolik News..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)