misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7221 kali
Khotbah Katolik 2016
Jumat, 21 Oktober 2016
(Lukas 12:54-59)

Khotbah Katolik Jumat, 21 Oktober 2016 Hari Biasa Luk. 12:54-59. BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33 warna liturgi Hijau

Jumat, 21 Oktober 2016
Hari Biasa
Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59.
BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33
warna liturgi Hijau

Lukas 12:54-59
Menilai zaman
12:54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. 12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. 12:56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 12:58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. 12:59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Penjelasan:
* Berdamai dengan Allah (12:54-59)
Setelah memberikan pelajaran kepada murid-murid-Nya dalam ayat-ayat sebelumnya, Kristus di sini berbalik kepada orang banyak, dan memberikan pelajaran kepada mereka (ay. 54). Ia berkata pula kepada orang banyak, Ia berkhotbah ad populum -- kepada orang banyak, selain juga ad clerum -- kepada para imam. Secara umum, Ia ingin agar mereka bijak dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan jiwa mereka sama seperti dalam masalah-masalah lahiriah. Ada dua hal yang dikhususkan-Nya:

I. Biarlah mereka belajar memahami jalan Allah bagi mereka, supaya mereka dapat mempersiapkan diri sesuai dengan apa yang mereka pahami itu. Mereka bijaksana dalam hal cuaca, dan dengan mengamati angin dan awan mereka bisa memperkirakan kapan hari akan hujan dan kapan hari akan panas terik (ay. 54-55), dan sesuai dengan prakiraan cuaca mereka itu, mereka akan memasukkan jerami atau gandum ke dalam rumah mereka, atau menjemurnya di luar, atau membawa bekal-bekal tertentu ketika bepergian. Bahkan untuk perubahan-perubahan cuaca, Allah memberikan peringatan kepada kita akan apa yang segera terjadi, dan ilmu pengetahuan kini telah mengembangkan berbagai cara untuk lebih bisa memantau gejala perubahan cuaca. Perkiraan cuaca yang dirujuk di sini timbul dari berbagai pengamatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap rantaian sebab akibat. Dari apa yang telah terjadi kita bisa menduga apa yang akan terjadi. Lihatlah manfaat apa yang dapat diambil dari pengalaman; dengan memberi
perhatian, kita bisa memberi peringatan. Orang yang bijak akan mengamati dan belajar.

Perhatikanlah sekarang:
1. Tanda-tanda khusus dari prakiraan itu: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat" (orang Yahudi mengatakannya, timbul dari laut), "awan itu mungkin pertama-tama terlihat sebesar telapak tangan (1Raj. 18:44), tetapi kamu berkata bahwa dari dalamnya akan tercurah air hujan, dan memang terbukti demikian. Apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata, hari akan panas terik" (sebab negara-negara Afrika yang beriklim panas terletak tidak jauh di selatan wilayah Yudea), "dan biasanya hal itu memang terjadi." Namun alam tidaklah terikat dengan pola-pola seperti itu, dan kadang-kadang kita pun keliru dalam membuat prakiraan.
2. Kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari ayat-ayat di atas tadi (ay. 56): "Hai orang-orang munafik, yang mengaku bijaksana, namun sebenarnya tidak, yang mengaku-ngaku menantikan kedatangan Mesias dan kerajaan-Nya" (sebab demikianlah orang Yahudi pada umumnya) "namun yang sesungguhnya tidak ingin menerima atau menyambutnya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Mengapa kamu tidak dapat menilai bahwa sekaranglah waktunya, menurut petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama, bagi Mesias untuk muncul? Mengapa kamu tidak dapat menilai bahwa menurut tanda-tanda yang digambarkan tentang Dia itu, Akulah Dia?

Mengapa kamu tidak sadar bahwa sekarang kamu mempunyai kesempatan yang tidak akan ada padamu untuk waktu yang lama, dan yang mungkin tidak akan pernah datang kepadamu lagi, untuk dapat ambil bagian dalam Kerajaan Allah dan untuk memperoleh hak-hak istimewa yang ditawarkan di dalamnya?" Waktu ini adalah waktu perkenanan itu, sekarang atau tidak akan pernah lagi. Kebodohan dan kesengsaraan manusia adalah bahwa ia tidak mengetahui waktunya (Pkh. 9:12). Inilah kehancuran orang-orang pada angkatan itu, bahwa mereka tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat mereka (19:44). Tetapi hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan. Seperti inilah hikmat bani Isakhar, yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik (1Taw. 12:32). Kristus menambahkan, "Mengapakah engkau juga, meskipun engkau tidak diberi tanda-tanda yang mencolok ini, tidak memutuskan sendiri apa yang benar? (ay. 57). Kamu tidak hanya bodoh dan tidak peduli dengan perkara-perkara yang berkaitan dengan penyataan ilahi, dan tidak menghiraukan petunjuk-petunjuk yang diberikan di dalamnya kepadamu, kamu juga bodoh dalam hal-hal yang terkait dengan hukum alam." Kekristenan harus dicermati dengan memakai akal budi dan hati nurani; karena itu kalau orang mau membiarkan dirinya berpikir dengan bebas untuk memutuskan apa yang benar, mereka akan segera mendapati bahwa semua hukum Kristus mengenai segala sesuatu itu sungguh benar adanya, dan bahwa tidak ada hal yang lebih pantas, atau lebih baik bagi kita,
daripada berserah diri kepada hukum-hukum-Nya itu dan diperintah olehnya.
II. Biarlah mereka segera berdamai dengan Allah selama masih ada waktu, sebelum segalanya terlambat (ay. 58-59). Masalah ini sudah kita lihat dalam kesempatan lain (Mat. 5:25-26).
1. Dalam perkara-perkara duniawi, kita bersikap bijak jika bersepakat dengan orang-orang yang tidak bisa kita lawan, jika berdamai dengan musuh kita dengan syarat-syarat terbaik yang bisa kita ajukan, sebelum mereka mengambil jalan keadilan dan kita diserahkan kepada kerasnya hukum: "Jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, untuk mengajukan perkara kalian, dan engkau tahu bahwa musuhmu akan menang melawanmu, maka engkau sedang terancam dilemparkan ke dalam penjara;
karena itu, cara terbijak bagimu adalah menyelesaikan permasalahan ini di antara kalian sendiri. Berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya engkau dibebaskan, supaya penghakiman tidak dijatuhkan, dan supaya engkau tidak dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku." Orang bijak tidak akan membiarkan perselisihan mereka semakin menghebat, melainkan berusaha menyelesaikannya pada waktunya.
2. Marilah kita berbuat demikian juga dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan jiwa kita. Melalui dosa, kita menjadikan Allah musuh kita, dan kita telah membuat-Nya tidak berkenan kepada kita, sementara kebenaran dan kekuasaan ada pada-Nya. Karena itu tidak ada gunanya bagi kita untuk terus berselisih dengan-Nya entah dalam pengadilan ataupun dalam pertengkaran. Kristus, yang kepada-Nya segala penghakiman telah diserahkan, adalah pemerintah yang kepada-Nya kita harus segera
menghadap. Jika kita sedang berdiri dalam penghakiman-Nya, dan kita bersikeras untuk membenarkan diri, maka akibatnya akan balik menentang kita. Sang Hakim akan menyerahkan kita kepada pembantunya, pelayan-pelayan keadilan-Nya, dan kita akan dilemparkan ke dalam penjara neraka, dan utang kita akan ditagih sampai yang sekecil-kecilnya. Walaupun kita tidak bisa membayarnya secara utuh, kita akan terus dituntut sampai lunas, yang berarti tidak akan terpenuhi sampai pada kekekalan.

Penderitaan-penderitaan Kristus berlangsung singkat, namun nilai yang terkandung di dalamnya membuat utang-utang kita terbayar lunas. Dalam penderitaan-penderitaan orang berdosa yang terkutuk, apa yang tidak terbayarkan itu harus dilunasi dalam waktu yang tidak berkesudahan. Nah, dengan menimbang semuanya ini, marilah kita berusaha dengan tekun untuk dibebaskan dari tangan Allah sebagai musuh dan diserahkan ke dalam tangan-Nya sebagai Bapa, dan marilah kita melakukannya selama di tengah
jalan, seperti yang sangat ditekankan dalam perumpamaan ini. Selama kita hidup, kita berada di tengah jalan, dan sekaranglah waktu kita itu, dengan bertobat dan beriman kepada Kristus (yang adalah Pengantara sekaligus Pemerintah), untuk menyelesaikan perselisihan kita, selagi masih dapat dilakukan dan sebelum segalanya terlambat. Demikianlah Allah di dalam Kristus mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dengan meminta kita untuk sungguh-sungguh berdamai dengan-Nya. Marilah kita berpegang pada lengan Tuhan yang terentang lebar menawarkan kemurahan-Nya ini, supaya kita dapat berdamai, dan mencari damai (Yes. 27:4-5), sebab kita tidak bisa berjalan bersama selama kita tidak seiring.

Label:   Lukas 12:54-59 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2016
Ayub 1:1-22(1)
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 11:15-26(1)
Lukas 11:27-28(1)
Lukas 11:29-32(1)
Lukas 11:37-41(1)
Lukas 12:39-48(1)
Lukas 12:49-53(1)
Lukas 12:54-59(1)
Lukas 13:1-9(1)
Lukas 15:1-10(1)
Lukas 1:39-45(1)
Lukas 20:27-38(1)
Lukas 21:5-19(1)
Matius 11:2-11(1)
Matius 1:18-24(1)
Matius 24:37-44(1)
Matius 3:1-12(1)
Matius 5:1-12a(1)
Yohanes 1:1-18(2)
Yohanes 6:37-40(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA




Arsip Khotbah Katolik 2016..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)