misa.lagu-gereja.com        
 
View : 6779 kali
Khotbah Katolik 2016
Sabtu, 31 Desember 2016
(Yohanes 1:1-18)

Khotbah Katolik Sabtu, 31 Desember 2016 Yohanes 1:1-18. BcO Kolose 2:4-15 - warna liturgi Putih

Sabtu, 31 Desember 2016
Silvester I
1Yoh. 2:18-21; Mzm. 96:1-2,11-12,13;
Yohanes 1:1-18. BcO Kolose 2:4-15
warna liturgi Putih

Yohanes 1:1-18

Firman yang telah menjadi manusia
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.


Penjelasan:
* Pra-eksistensi Logos (1:1, 2).
Permulaan Injil ini (bdg. Mrk. 1:1) dihubungkan dengan awal penciptaan (Kej. 1:1) dan menjangkau lebih jauh lagi ke belakang untuk melihat pada ke-Allah-an secara sekilas "sebelum dunia ada" (bdg. Yoh. 17:5). Firman itu bukan dijadikan; Dia sudah ada. Bersama-sama dengan Allah menunjukkan kesejajaran dan juga persatuan. Firman itu adalah Allah (ilahi) tanpa mengaburkan oknum-oknumnya.

* Yoh 1:3-5
Logos Kosmis (1:3-5).
Dia adalah agen penciptaan. Oleh Dia. Melalui Dia.

* Yoh 1:3 - Segala sesuatu
Segala sesuatu meliputi keseluruhan materi dan eksistensi, tetapi di sini dilihat dalam status masing-masing dan bukan selaku kesatuan alam.

* Yoh 1:4 - Hidup // dalam Dia, // terang // manusia. 5. Kegelapan // jadi kegelapan itu tidak menguasainya

* Hidup ada di dalam Dia, bukan hanya melalui Dia. Selaku hidup, Firman menyalurkan terang. (pengenalan akan Allah) kepada manusia. 5. Kegelapan terutama menyangkut moral. Tidak semua orang memperoleh manfaat dari terang ini (bdg. 3:19). Mungkin pengertiannya tidak sama dengan 1:9, 10; jadi kegelapan itu tidak menguasainya merupakan terjemahan yang lebih tepat dibandingkan dengan kegelapan tidak meliputinya.

* Yoh 1:6-18
Logos yang Berinkarnasi (1:6-18).
Termasuk dalam bagian ini suatu ringkasan tentang misi dari Yohanes Pembaptis.

* Yoh 1:6 - yang diutus Allah // memberi kesaksian // terang itu, // menjadi percaya
Di sini kita berhadapan dengan munculnya Yohanes di dalam sejarah, sebagai yang diutus Allah. Ungkapan ini merangkum pokok pembahasan dari Lukas 1:5-80; 3:1-6. 7. Yohanes datang untuk memberi kesaksian yang merupakan penekanan utama dari Injil ini (1:15; 34; 5:33, 36, 37; 15:26, 27; 19:35; 21:24). Tugasnya ialah untuk menyaksikan terang itu, yang telah bersinar sejak penciptaan dan sebentar lagi akan menerangi manusia dengan kehadiran-Nya. Kesaksian tersebut dimaksudkan untuk membuat orang menjadi percaya (kata benda 'iman' tidak muncul di dalam Injil ini, tetapi kata kerjanya, yaitu percaya, sering diulang-ulang; bdg. 20:31).

* Yoh 1:9 - Terang yang sesungguhnya
Terang yang sesungguhnya tidak menjadikan Yohanes terang palsu. Yang dimaksud ialah terang yang bukan tiruan - matahari, bukan lilin. Oleh karena itu, menghormati Yohanes secara berlebihan setelah terang itu datang merupakan sikap yang salah (3:30; Kis. 19:1-7). Susunan kalimat dalam bahasa Yunani dari ayat ini sulit diterjemahkan. Terang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia (terjemahan RSV) mungkin merupakan terjemahan yang paling baik. Dengan kehadiran-Nya di tengah-tengah manusia. Logos itu akan membawa pencerahan yang jauh melebihi pencerahan yang telah diberikan-Nya kepada manusia sebelum Dia datang.

* Yoh 1:10-11 - dan // telah ada, datang; dunia, milik kepunyaan-Nya; tidak mengenal-Nya, tidak menerima-Nya
Terang itu nyata dan bersinar, tetapi tanggapan terhadap Dia mengecewakan. Di balik kesamaan di dalam kedua ayat ini terdapat perbedaan-perbedaan yang disengaja: telah ada, datang; dunia, milik kepunyaan-Nya; tidak mengenal-Nya, tidak menerima-Nya. Kegagalan untuk mengenal Logos sebelum inkarnasi lebih dapat dipahami daripada penolakan menyedihkan oleh umat-Nya sendiri ketika Dia datang ke tengah-tengah mereka.

* Yoh 1:12-13 - kuasa // menjadi // anak-anak // menerima // percaya dalam nama-Nya // diperanakkan ... dari Allah // dari darah // Dari daging // keinginan seorang laki-laki
Tidak semua orang menolak Terang itu. Orang-orang yang menerima Dia memperoleh kuasa (wewenang, hak) untuk menjadi (ketika itu juga) anak-anak Allah. Orang-orang yang menerima itu dilukiskan sebagai mereka yang percaya dalam nama-Nya. Lihat 20:31. Inilah dua cara untuk mengatakan hal yang sama. Orang percaya selanjutnya dilukiskan dari sudut apa yang dilakukan Allah bagi mereka. Mereka diperanakkan ... dari Allah. Yang dimaksudkan di sini bukan proses alamiah seperti kelahiran manusia ke dalam dunia - bukan dari darah (bentuk jamak), yang berarti pembauran ciri-ciri dari ayah dan ibu. Dari daging berarti keinginan alamiah manusia untuk mempunyai anak, sedangkan keinginan seorang laki-laki berarti keinginan khusus untuk mempunyai keturunan agar dapat melanjutkan nama keluarga. Dengan demikian kelahiran baru itu, yakni sesuatu yang bersifat adikodrati, betul-betul dijaga agar tidak dikelirukan dengan kelahiran alamiah.

* Yoh 1:14 - Firman, // menjadi manusia // Diam di antara kita // kemuliaan, // (penuh kasih karunia dan kebenaran)
Sebelum iman dapat menghasilkan kelahiran baru, iman memerlukan suatu objek untuk dipakai sebagai landasan, yaitu inkarnasi Firman, Anak Allah. Allah. setelah mengungkapkan diri di dalam penciptaan dan sejarah, di mana aktivitas Logos tampak, tetapi oknum-Nya terselubung, kini mengungkapkan diri melalui sang Putra dalam bentuk manusia, yang bukan sekadar mirip, tetapi benar-benar menjadi manusia (dalam AV: daging). Yohanes memilih kata daging dan bukan manusia untuk mempertegas kebenaran dari inkarnasi (menjadi daging) dan menentang kecenderungan berpikir secara Gnostik. Pandangan keliru tentang Kristus ini menolak untuk mengakui bahwa keilahian yang murni dapat mengambil rupa tubuh fisik, karena hal materi dianggap sebagai sesuatu yang jahat (bdg. I Yoh. 4:2, 3; II Yoh. 7). Diam di antara kita. Bertabernakel. Dalam perpaduan dengan kemuliaan, pengertian tersebut menunjukkan personalisasi dari awan cemerlang yang tinggal di atas tabernakel di padang gurun (Kel. 40:34). Firman yang berinkarnasi ini juga merupakan jawaban terhadap doa Musa (Kel. 33:18). Yohanes tidak menceritakan peristiwa Yesus dimuliakan, sebab dia menyajikan keseluruhan pelayanan Yesus sebagai suatu pemuliaan, dengan catatan bahwa terang yang dimaksudkan Yohanes bersifat moral dan rohani (penuh kasih karunia dan kebenaran) dan bukan sesuatu yang visual (bdg. Yoh. 1:17).

* Yoh 1:15 - kemudian dari // mendahului
Perhatian selanjutnya (bdg. 1:7) diarahkan kepada kesaksian Yohanes Pembaptis dalam kaitan dengan penampilan Yesus di hadapan umum. Yesus datang kemudian dari Yohanes kalau dilihat dari segi waktu kedatangan ke dunia, tetapi Ia mendahului Yohanes dari segi sifat penting, seperti halnya Dia sudah mendahului Yohanes sebagai Yang Abadi (bdg. 1:1).

* Yoh 1:16 - semua // kepenuhan-Nya - // penuh // Kasih karunia demi kasih karunia
Sang penulis Injil ini menegaskan keunikan Kristus. Bukan hanya Yohanes Pembaptis, tetapi semua orang percaya telah ambil bagian dalam kepenuhan-Nya - kepenuhan keilahian-Nya (bdg. penuh di dalam 1:14). Kasih karunia demi kasih karunia melukiskan satu manifestasi kasih karunia yang menumpuk di atas kasih karunia yang lainnya - benar-benar suatu kepenuhan.

* Yoh 1:17 - hukum Taurat // kasih karunia
Sebagaimana Yesus Kristus melebihi Yohanes (1:15), demikian pula Dia mengungguli Musa. Keduanya membawa sesuatu dari Allah. tetapi yang satu membawa hukum Taurat yang menyatakan bersalah, sedang yang lain membawa kasih karunia yang membebaskan dari hukum Taurat. Kebenaran mengacu kepada realitas penyataan Allah oleh Kristus.

* Yoh 1:18 - Anak // Allah // Anak; // pangkuan Bapa // bersama-sama dengan Allah // menyatakan
Allah tidak dapat dilihat, karena Ia adalah Roh (bdg. 4:24; I Tim. 6:16). Penampakan diri Allah (teofani) tidak menyatakan hakikat diri-Nya. Tetapi Anak tunggal Allah (di sini naskah-naskah yang utama menyebut Allah dan bukan Anak; bdg. Yoh. 1:1) yang menyatakan hal itu. Di pangkuan Bapa mengingatkan kita pada bersama-sama dengan Allah (1:1). Misi Anak ialah menyatakan (dari kata Yunaninya kita memperoleh kata "ekseges") Bapa. Kristus menafsirkan Allah bagi manusia. Tidak ada yang terhilang (bdg. 1:2. 3; Gal. 1:15).

-------------------------------------------

BcO Kolose 2:4-15
2:4 Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah. 2:5 Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.
Kepenuhan hidup dalam Kristus
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. 2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, 2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.


Penjelasan:

*  Kol 2:4-7 - di dalam roh // kata-kata yang indah, // tertib hidup // keteguhan hati mereka // menerima
Selaku anggota tubuh Kristus yang hadir bersama dengan mereka di dalam roh. Paulus kini menjelaskan maksud dari pernyataan-pernyataan sebelumnya. Dia khawatir bahwa kata-kata yang indah, yaitu alasan yang meyakinkan (pithanologia), akan merusak tertib hidup dan keteguhan hati mereka. Kata-kata yang dijadikan pasangan ini merupakan istilah-istilah militer yang menggambarkan pasukan lawan berhasil menerobos sebuah pertahanan yang pada mulanya kokoh. Penggunaan filsafat dan hikmat (bdg. 2:8, 23) oleh pengajar sesat itu merupakan suatu pendekatan yang bukannya sama sekali tidak dikenal dewasa ini. Paulus tidak menjawab nalar yang Salah dengan kebenaran-kebenaran yang sulit dipahami, atau dengan perintah kepada orang-orang percaya untuk menutup telinga mereka; tetapi dengan imbauan yang masuk akal kepada mereka untuk kembali kepada tradisi positif yang memusatkan perhatian pada Kristus yang melaluinya mereka telah menerima Injil itu (bdg. 2:8). Dari titik tolak ini kehampaan pemikiran Gnostik akan menjadi jelas bagi mereka.

* Kol 2:8-15
Kecukupan Mutlak dari Kristus (2:8-15)
Sang rasul mengawali argumentasinya dengan menegaskan kembali keunikan Kristus dan hubungan orang percaya dengan Kristus. Selaku Kepala dan Penguasa dari semua kekuasaan dan selaku lingkungan keberadaan zaman baru Kristen, tempat Kristus di dalam kehidupan orang Kristen adalah meliputi semua, dan tertutup terhadap semua pihak yang lain.

* Kol 2:8 - menurut ajaran turun-temurun // roh-roh dunia // menurut Kristus,
Ajaran sesat yang tersebar di Kolose adalah sebuah filsafat menurut ajaran turun-temurun (paradosis) dan roh-roh dunia (bdg. 2:20). Paulus tidak menyalahkan tradisi itu sendiri, tetapi justru membedakan tradisi tersebut dengan tradisi menurut Kristus, yang telah diterima oleh jemaat Kolose (2:7). Jadi, ada tradisi yang benar - yang diakui sang rasul di bagian lain sebagai berjasa (mis. Rm. 6:17; I Kor. 11:2, 23; 15:3; Flp. 4:9) - yang hakikatnya terletak pada kesesuaiannya dengan ajaran para rasul (lih. taf. atas Kol. 1:1). Tradisi rasuli memiliki status seperti penyataan, sebab di dalamnya Kristus yang ditinggikan itu sendiri berbicara melalui para wakil-Nya yang sah (bdg. Oscar Cullmann, "Tradition." The Eraly Church, hlm. 59-99).

* Kol 2:9-10 - keAllahan // ketuhanan // secara jasmaniah // dipenuhi // kepala
Kata Yunani untuk keAllahan atau ketuhanan adalah kata benda abstrak untuk Allah (Arndt) dan mencakup bukan hanya sifat-sifat ilahi tetapi juga kodrat ilahi (Beng). Berlawanan dengan pandangan Docetis bahwa materi itu jahat, Alkitab menegaskan bahwa keilahian itu sendiri telah dimanifestasikan secara jasmaniah (somatikos) atau realitas materiil (Lightfoot; bdg. Yoh. 1:14). Penafsir lainnya (mis. Moule) menafsirkan somatikos sebagai berarti: (1) satu organisme dari Kristus yang berbeda dengan pleroma yang sangat banyak dari kekuatan-kekuatan kosmis; atau, yang kemungkinannya lebih kecil. (2) Tubuh Kristus, yaitu Gereja. Kepenuhan (pleroma; bdg. tafsiran 1:19) yang ada di dalam Kristus mengilhami orang-orang yang bersatu dengan Dia sehingga mereka dipenuhi (pepléromenoi) atau dibawa kepada kepenuhan (bdg. Ef. 1:23). Kesatuan dengan Kristus saja sudah cukup, sebab Dia adalah kepala dari semua kekuasaan lainnya; semua kekuatan lain itu tidak dapat menambahkan apa-apa kepada kekudusan atau penebusan.

* Kol 2:11-12 - bukan ... yang dilakukan oleh manusia // sunat // kepercayaan // Penanggalan akan tubuh yang berdosa // Baptisan
Di dalam Perjanjian Baru bukan ... yang dilakukan oleh manusia merupakan istilah yang dipakai untuk berbagai realitas zaman baru yang berbeda dengan penetapan-penetapan dan upacara-upacara dalam perjanjian yang lama. Istilah ini paling sering mengacu kepada Gereja sebagai Bait Allah yang sejati yang didirikan melalui kematian dan kebangkitan Kristus (Mrk. 14:58; Yoh. 2:19-22; Kis. 7:48; II Kor. 5:1; Ibr. 9:11, 24). Disini istilah tersebut mengidentifikasi kematian dan kebangkitan Kristus sebagai sunat yang benar (bdg. Flp. 3:3), di mana orang Kristen selaku Tubuh Kristus ikut ambil bagian. Bagi Paulus, kedua konsep ini merupakan ungkapan dari kenyataan bersama yang sudah tersirat di dalam kepercayaan Kristen - persatuan dengan kematian dan kebangkitan Juruselamat (lihat Pendahuluan). Penanggalan akan tubuh yang berdosa. Lihat tafsiran 2:15. Baptisan mungkin terutama mengacu kepada baptisan kematian Kristus (bdg. Mrk. 10:38; Luk. 12:50), sekalipun baptisan Kristen tidak boleh ditiadakan (bdg. Rm. 6:4). Tidak ada analogi langsung antara baptisan Kristen dengan upacara sunat "zaman lama." Sunat di sini adalah kematian Kristus, yang dengannya Dia melaksanakan pemisahan dengan zaman lama, pentahiran dari dosa dan pemulihan hubungan dengan Allah (bdg. Ul. 30:6; Yer. 4:4; 9:25, 26). Baptisan Kristen harus dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa ini.

* Kol 2:13 - bersama-sama dengan // surat hutang // mendakwa kita, // pada kayu salib
Bagi orang-orang bukan Yahudi gambaran tentang kematian Kristus sebagai penyunatan memiliki makna tersendiri: keterasingan mereka sebelumnya dari umat Allah dilambangkan dengan keadaan tidak disunat secara lahiriah (bdg. Ef. 2:11). Sekalipun demikian, pemakaian lahiriah di sini, yaitu manusia di bawah kuasa dosa, untuk menunjuk kepada keadaan tidak bersunat secara moral juga mungkin. Kebangkitan, dipandang sebagai suatu tindakan bersama-sama dengan Kristus, direalisasikan melalui pengampunan Allah yang penuh kemurahan (bdg. Ef. 2:1-10).
Sebuah surat hutang ialah sebuah sertifikat yang menunjukkan hutang seseorang (Deiss, BS, hlm. 247) dan tampaknya mengacu kepada hukum Musa yang tertulis. Bagi orang-orang bukan Yahudi mungkin termasuk juga hukum yang dibenarkan oleh nurani mereka (bdg. Rm. 2:14, 15; Kel. 24:3; Ef. 2:15). Kewajiban ini yang jika tidak dilaksanakan akan mendakwa kita, telah ditiadakan pada kayu salib.

* Kol 2:15 - Melucuti // pemerintah-pemerintah // penguasa-penguasa // tubuh yang berdosa // umum
Melucuti (apekdyomai) merupakan sebuah kata majemuk yang secara hakiki tidak berbeda dengan ungkapan khas Paulus lainnya. Ungkapan yang terakhir ini, seharusnya dipakai dalam LXX (dan Yunani klasik) untuk tindakan menaklukkan atau melucuti senjata musuh yang kalah perang, merupakan kunci kepada makna ayat ini.
Pada zaman Perjanjian Lama para tawanan dilucuti nyaris seluruh pakaian mereka. Tindakan ini melambangkan kekalahan, dan bagi para nabi merupakan tanda hukuman Allah (bdg. Yeh. 16:39; 23:26). Di dalam Perjanjian Baru pengertian ini masuk ke bidang "hal-hal terakhir," ketika orang-orang benar akan memperoleh pakaian, berbeda dengan orang-orang fasik yang akan berdiri telanjang di bawah hukuman Allah (bdg. Mat. 22:11; Why. 3:17, 18; 16:15; II Kor. 5:3, 4). Ayat yang melukiskan Kristus sebagai melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa melalui kematian dan kebangkitan-Nya ini mungkin pada satu sisi mengacu pada kekuatan-kekuatan malaikat (melalui siapa hukum Taurat telah diberikan, Gal. 3:19) yang mengendalikan para penguasa manusia, dan pada sisi yang lain, pada kejahatan-kejahatan yang dipersonifikasi sebagai maut. Kristus mati "supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut" (Ibr. 2:14, 15). Bagi sang individu, maut masih harus dihancurkan (I Kor. 15:25, 26): di dalam Kristus penghancuran maut terjadi apabila dalam kenaikan-Nya yang penuh kemenangan, sang Juruselamat menawan maut ini dan semua kekuatan lainnya (Ef. 4:8). Demikian pula, penanggalan (apekdyomai) akan tubuh yang berdosa (2:11) mungkin mengacu kepada hukuman bersama di kayu salib atas tubuh yang berdosa dari Adam, yakni, manusia seutuhnya yang di bawah dosa, di bawah hukuman, di bawah kuasa maut. Jika demikian maka frasa tubuh yang berdosa ini berbeda dengan "tubuh Kristus" (bdg. I Kor. 15:22; Robinson, The Body, hlm. 31). Pengampunan penuh kemurahan dari Allah (2:13) harus dipahami dalam kaitan dengan makna salib: oleh pengampunan itu hutang manusia dihapuskan dan semua kekuatan yang membelenggu manusia dikalahkan di depan umum dan dijadikan tawanan. Dengan menyadari hal ini menjadi nyatalah kemustahilan dari tindakan manusia yang sebagai usaha untuk memperoleh penebusan, justru meninggalkan Kristus yang menang dan tunduk kepada kuasa-kuasa yang sudah dikalahkan.

Label:   Yohanes 1:1-18 
Label:   Yohanes 1:1-18 



Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2016
Ayub 1:1-22(1)
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 11:15-26(1)
Lukas 11:27-28(1)
Lukas 11:29-32(1)
Lukas 11:37-41(1)
Lukas 12:39-48(1)
Lukas 12:49-53(1)
Lukas 12:54-59(1)
Lukas 13:1-9(1)
Lukas 15:1-10(1)
Lukas 1:39-45(1)
Lukas 20:27-38(1)
Lukas 21:5-19(1)
Matius 11:2-11(1)
Matius 1:18-24(1)
Matius 24:37-44(1)
Matius 3:1-12(1)
Matius 5:1-12a(1)
Yohanes 1:1-18(2)
Yohanes 6:37-40(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Khotbah Katolik Kamis, 3 Nopember 2016 - Lukas 15:1-10. BcO Keb. 13:1-10 - Martinus de Porres

PREV:
Minggu, 25 Desember 2016 HARI RAYA NATAL Yohanes 1:1-18 BcO Yesaya 11:1-10 - HARI RAYA NATAL





Arsip Khotbah Katolik 2016..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)