|
Minggu, 17 Maret 2019 (Lukas 9:28b-36)Minggu, 17 Maret 2019 - Yesus dimuliakan di atas gunung - Lukas 9:28b-36 - BcO Ul. 18:1-22 - HARI MINGGU PRAPASKAH II - warna liturgi UnguHARI MINGGU PRAPASKAH II Kej. 15:5-12,17-18; Mzm. 27:1,7-8,9abc,13-14; Flp. 3:17-4:1 (Flp. 3:20-4:1); Lukas 9:28b-36. BcO Ul. 18:1-22. warna liturgi Ungu Lukas 9:28b-36 Yesus dimuliakan di atas gunung 9:28b Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. 9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. 9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. 9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. 9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. 9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. 9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." 9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu. Penjelasan: * Luk 9:29 - Rupa wajah-Nya berubah Rupa wajah-Nya berubah. Untuk sesaat Yesus memakai kemuliaan yang ditinggalkan-Nya ketika datang ke bumi. Tubuh dan pakaian-Nya bersinar-sinar dengan pancaran kemuliaan ilahi. * Luk 9:30 - Tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia Tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Kedua tokoh ini meninggalkan dunia dengan Cara yang tidak biasa: Musa telah dikuburkan oleh tangan Allah sendiri (Ul. 34:5, 6), dan Elia diangkat dalam angin badai (II Raj. 2:11). Mereka, mewakili Hukum Taurat dan para nabi, yang berkedudukan lebih rendah daripada Yesus, tetapi merupakan saksi-saksi yang penting mengenai karya-Nya. * Luk 9:31 - Berbicara tentang tujuan kepergian-Nya // Kepergian Berbicara tentang tujuan kepergian-Nya. Karya salib sangat penting di dalam rencana surgawi. Kepergian secara harfiah adalah exodus. Kematian Yesus merupakan pengunduran diri dari dunia yang satu dan awal hidup baru di dunia yang lain. * Luk 9:32 - Telah tertidur // Melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya Telah tertidur. Peristiwa ini terjadi pada malam hari. Melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya. Bandingkan dengan kesaksian Yohanes (Yoh. 1:14). * Luk 9:33 - Dirikan ... tiga kemah Dirikan ... tiga kemah. Secara harfiah, gubuk. Petrus sedang berpikir tentang tempat berteduh sementara, sebab dia ingin menikmati kunjungan para tamu surgawi tersebut untuk sesaat. * Luk 9:34 - Awan Awan. Bukan awan yang mengandung air hujan, tetapi Syekina yang menandakan kehadiran Allah (Kel. 13:21, 22; 40:38; Bil. 9:15; Mzm. 99:7; Yes. 4:5; II Taw. 7:1). * Luk 9:35 - Suara Suara. Bapa mengulangi perkenaan-Nya terhadap Yesus pada akhir pelayanan umum Putra-Nya itu (lih. 3:22). * Yesus Dimuliakan (9:28-36) Di sini diceritakan tentang pemuliaan (transfigurasi, "perubahan rupa") Kristus, yang dirancang untuk memperlihatkan sekelumit kemuliaan-Nya yang di dalamnya Ia akan datang kelak untuk menghakimi dunia. Kemuliaan inilah yang akhir-akhir ini Ia bicarakan, supaya menjadi dorongan bagi murid-murid-Nya untuk bersedia menderita bagi-Nya, dan tidak usah merasa malu karena Dia. Kita sudah membaca tentang kisah ini dalam Injil Matius dan Markus, dan kisah ini memang patut diceritakan ulang kepada kita untuk direnungkan kembali, demi meneguhkan iman kita di dalam Tuhan Yesus, yang adalah cahaya kemuliaan Bapa-Nya dan terang dunia. Juga demi mengisi pikiran kita dengan penilaian yang tinggi dan mulia tentang diri-Nya, meskipun Ia dibungkus dengan tubuh jasmani, dan untuk memberi kita sedikit gambaran mengenai kemuliaan yang melingkupi-Nya pada saat kenaikan-Nya ke sorga. Dalam kemuliaan itulah Ia sekarang tampak di balik tirai. Kisah ini juga diceritakan ulang di sini guna meningkatkan dan mendorong kita untuk terus berharap dan menantikan kemuliaan yang disediakan bagi semua orang percaya di masa mendatang. I. Di sini kita dapati suatu keadaan yang tampaknya berbeda dari yang dikisahkan oleh kedua penulis Injil lainnya. Kedua penulis Injil ini berkata bahwa peristiwa tersebut terjadi enam hari sesudah segala pengajaran yang disampaikan-Nya sebelumnya. Namun, Lukas berkata bahwa ini terjadi kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, berarti bahwa pada hari itu telah berlalu tujuh malam dan enam hari penuh, dan itu adalah hari kedelapan. Beberapa orang beranggapan bahwa Kristus dimuliakan di malam hari, karena para murid mengantuk dan tertidur, seperti yang terjadi pada malam ketika Ia sedang menghadapi penderitaan maut. Selain itu, pada malam harilah penampakan-Nya dalam kemuliaan yang penuh semarak itu akan tampak semakin terang berkilauan. Jika terjadinya memang di malam hari, maka perhitungan waktunya memang akan semakin diragukan dan tidak pasti. Mungkin peristiwa ini terjadi di malam hari, di antara hari ketujuh dan kedelapan, jadi kira-kira delapan hari. II. Dalam Injil Lukas ini juga ditambahkan dan dijelaskan mengenai beberapa hal lain yang sangat penting. . Di sini diceritakan kepada kita bahwa Kristus mendapat kehormatan ini ketika ia sedang berdoa: Ia naik ke atas gunung untuk berdoa, seperti yang telah sering dilakukan-Nya (ay. 28). Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah. Waktu Kristus merendahkan diri untuk berdoa, Ia pun dimuliakan. Sebelum itu, Ia sudah tahu peristiwa ini direncanakan bagi-Nya pada saat itu, dan itulah sebabnya Ia mencarinya dengan berdoa. Kristus sendiri harus memohon karunia-karunia yang dimaksudkan bagi-Nya dan dijanjikan kepada-Nya: Mintalah kepada-Ku, maka akan Kuberikan kepadamu (Mzm. 2:8). Demikian pula, Ia pun menghormati doa yang dipanjatkan dan menganjurkan kita untuk berdoa. Kewajiban untuk berdoa itu adalah kewajiban yang mengubah rupa, karena jika hati kita terangkat dan dilapangkan ketika sedang berdoa, kita seperti sedang melihat kemuliaan TUHAN, dan kita pun diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2Kor. 3:18). Melalui doa, kita memperoleh hikmat, anugerah, dan sukacita yang menjadikan wajah bercahaya. . Lukas tidak menggunakan istilah berubah rupa ("transfigured") -- metamorphōtē (yang digunakan oleh Matius dan Markus), mungkin karena istilah ini sudah sering digunakan dalam kepercayaan bangsa-bangsa kafir. Sebaliknya, ia menggunakan ungkapan yang sepadan, yakni to eidos tou prosōpou heteron -- rupa wajah-Nya lain daripada rupa yang sebelumnya: wajah-Nya sangat bercahaya jauh melebihi Musa ketika turun dari gunung. Pakaian-Nya putih berkilau-kilauan: tampaknya exastraptōn -- terang seperti kilat (kata ini hanya digunakan di sini), hingga Ia tampak seperti berbajukan cahaya, terbungkus cahaya bagaikan sedang terbungkus kain. . Di dalam Injil Matius dan Markus dikatakan bahwa Musa dan Elia nampak kepada mereka. Di sini dikatakan bahwa mereka menampakkan diri dalam kemuliaan, untuk mengajar kita bahwa orang-orang kudus yang telah meninggal berada dalam kemuliaan, dalam keadaan yang penuh kemuliaan. Karena Kristus berada dalam kemuliaan, mereka pun menampakkan diri dalam kemuliaan, sama seperti semua orang kudus kelak. . Di sini diceritakan kepada kita tentang bahan pembicaraan di antara Kristus dan kedua nabi besar dari Perjanjian Lama itu. Mereka berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Elegon tēn exodon autou -- kepergian-Nya keluar, keberangkatan-Nya, yang berarti kematian-Nya. (1) Di sini kematian Kristus disebutkan sebagai kepergian-Nya, kepergian-Nya keluar, hal Ia meninggalkan dunia. Musa dan Elia membicarakan kematian-Nya itu dengan memakai pengertian ini dengan maksud untuk memperdamaikan Dia dengan kematian-Nya, supaya Ia dapat menatapnya ke depan dengan lebih mudah bagi sifat manusia-Nya. Kematian orang-orang kudus adalah kepergian mereka keluar, keberangkatan mereka keluar dari Mesir dunia ini, pembebasan mereka dari rumah perbudakan. Ada yang berpendapat bahwa kenaikan Kristus ke sorga juga merupakan keberangkatan-Nya, sebab bila keberangkatan bangsa Israel keluar dari Mesir adalah keberangkatan yang penuh kemenangan, begitu pula dengan keberangkatan-Nya saat meninggalkan dunia menuju sorga. (2) Keberangkatan-Nya ini harus digenapi-Nya, sebab hal ini memang sudah ditentukan. Perkara ini telah dipastikan sesuai rencana Allah, dan tidak dapat diubah lagi. (3) Ia harus menggenapinya di Yerusalem, walaupun kebanyakan Ia tinggal di Galilea; sebab musuh-musuh yang sangat membenci-Nya ada di Yerusalem, dan di sanalah Mahkamah Agama (Sanhedrin), yang mengadili para nabi, berada. (4) Musa dan Elia membicarakan hal ini untuk menunjukkan bahwa segala penderitaan Kristus dan kemuliaan yang diperoleh-Nya itulah yang selama ini disebut-sebut oleh Musa dan segala kitab nabi-nabi (24:26-27; 1Ptr. 1:11). (5) Bahkan ketika sedang berubah rupa pun, Yesus Tuhan kita bersedia berbicara mengenai kematian dan penderitaan-Nya, untuk mengajar kita bahwa merenungkan kematian sebagai kepergian kita dari dunia ini menuju dunia lain bukanlah sesuatu yang tidak pada tempatnya, malah harus dilakukan terutama pada waktu kita sedang merasa baik-baik saja secara rohani, supaya kita jangan meninggikan diri. Dalam kemuliaan kita di dunia ini, biarlah kita ingat bahwa di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap. . Di sini diceritakan kepada kita sesuatu yang sebelum ini tidak diberitahukan, yakni bahwa para murid telah tertidur (ay. 32). Waktu penglihatan itu mulai tampak, Petrus, Yakobus, dan Yohanes mengantuk dan ingin tidur. Boleh jadi ketika itu hari sudah malam, atau mereka letih, atau terganggu istirahat tidur mereka pada malam sebelumnya. Mungkin juga penglihatan itu didahului oleh suatu kidung yang memukau atau suara yang manis dan merdu yang membuat mereka terlena dalam tidur. Atau bisa juga disebabkan karena dosa kelalaian mereka: waktu Kristus berdoa bersama mereka, mereka tidak memperhatikan doa-Nya seperti seharusnya, dan sebagai hukumannya, mereka dibiarkan tidur sekarang ketika Ia mulai berubah rupa, sehingga kehilangan kesempatan untuk melihat bagaimana keajaiban itu terjadi. Ketiga murid ini tertidur ketika Kristus sedang berada dalam kemuliaan-Nya, dan ini sama seperti yang mereka lakukan sesudah itu, ketika Ia ketakutan. Lihatlah kelemahan dan kerapuhan tabiat manusia itu, bahkan dalam diri manusia yang terbaik sekalipun. Betapa manusia itu sungguh membutuhkan anugerah Allah. Orang akan menyangka bahwa kemuliaan Guru mereka yang sangat agung dan ketakutan-Nya yang teramat sangat ini sudah pasti akan menyentuh hati mereka; namun, nyatanya, tidak satu pun dari kedua hal ini bisa membuat mereka terbangun. Betapa perlunya kita berdoa kepada Allah untuk memperoleh anugerah supaya kita bukan saja hidup, tetapi juga giat! Namun, supaya mereka bisa menjadi saksi yang cakap mengenai tanda dari sorga ini, dan juga bagi mereka yang memintanya, beberapa saat kemudian murid-murid itu pun menjadi sadar kembali, dan benar-benar terjaga. Ketika itulah mereka melihat semua kemuliaan ini, sehingga mereka dapat memberikan laporan khusus seperti yang kita lihat telah dilakukan salah seorang dari mereka, tentang semua hal yang terjadi waktu mereka berada bersama Kristus di atas gunung yang kudus (2Ptr. 1:18). . Di sini bisa dilihat bahwa saat Musa dan Elia hendak meninggalkan Yesus-lah baru Petrus berkata, "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah." Kita juga sering lalai dalam merasakan berharganya rahmat yang kita terima, dan baru sadar ketika akan kehilangan rahmat itu. Kita juga sering tidak mengacuhkannya, dan baru tersadar ketika rahmat itu akan meninggalkan kita. Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Orang-orang kudus itu tidak perlu dibuatkan tenda di bumi ini, karena mereka sudah memiliki istana-istana yang megah di sorga dan mereka lebih suka kembali ke sana. . Di sini ditambahkan juga perihal awan yang menaungi mereka, bahwa ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah murid-murid itu. Awan ini secara lebih khusus menandai kehadiran Allah. Di dalam awanlah Allah dalam Perjanjian Lama menjadikan Kemah Suci dan Bait Suci sebagai milik-Nya, dan ketika awan itu menutupi Kemah Pertemuan, Musa tidak dapat memasukinya (Kel. 40:34-35). Ketika awan itu memenuhi Bait Suci, imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu (2Taw. 5:14). Awan seperti itulah yang tampak di sini, jadi tidak mengherankan bila murid-murid juga takut masuk ke dalam awan itu. Tetapi janganlah ada seorang pun yang takut masuk ke dalam awan bersama Yesus Kristus, sebab Ia pasti akan membawa serta mereka melaluinya dengan selamat. . Di sini dan di dalam Injil Markus, suara yang datang dari sorga itu tidak disebutkan sejelas dalam Injil Matius, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Meskipun kata-kata "kepada-Nyalah Aku berkenan" yang kita dapati dalam Injil Matius dan surat Petrus tidak disebutkan di sini, kata-kata itu sudah tersirat dalam pernyataan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi"; sebab siapa yang dikasihi-Nya, kepadanya juga Ia berkenan, keduanya tercakup menjadi satu. Kita diterima di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Terakhir, di sini dikatakan bahwa para rasul itu merahasiakan penglihatan ini. Pada masa itu, mereka tidak menceriterakan hal itu kepada siapa pun. Mereka menyimpannya untuk kesempatan lain, ketika bukti-bukti bahwa Kristus adalah Anak Allah telah digenapi melalui pencurahan Roh Kudus, dan saat itulah pengajaran itu harus diberitakan ke seluruh dunia. Sama seperti ada saatnya untuk berbicara, demikian pula ada saatnya untuk berdiam diri. Segala sesuatu itu indah dan berguna pada masanya. Label: Lukas 9:28b-36
Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019 Lukas 10:1-9(1) Lukas 15:1-3.11-32(1) Lukas 18:9-14(1) Lukas 1:1-4;4:14-21(1) Lukas 22:14-23:56(1) Lukas 24:13-35(1) Lukas 2:22-40(1) Lukas 4:1-13(1) Lukas 4:21-30(1) Lukas 5:1-11(1) Lukas 5:27-32(1) Lukas 6:27-38(1) Lukas 6:39-45(1) Lukas 9:11b-17(1) Lukas 9:28b-36(1) Lukas 9:51-62(1) Markus 10:13-16(1) Markus 16:9-15(1) Markus 6:30-34(1) Markus 9:2-13(1) Matius 16:13-19(1) Matius 5:43-48(1) Matius 6:24-34(1) Yohanes 10:27-30(1) Yohanes 11:1-45(1) Yohanes 11:45-56(1) Yohanes 13:31-33a,34-35(1) Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1) Yohanes 14:23-29(1) Yohanes 14:7-14(1) Yohanes 15:18-21(1) Yohanes 16:23b-28(1) Yohanes 17:20-26(1) Yohanes 21:1-19(1) Yohanes 21:20-25(1) Yohanes 2:1-11 (1) Yohanes 4:5-42(1) Yohanes 6:16-21(1) Yohanes 6:60-69(1) Yohanes 7:40-53(1) Yohanes 9:1-41(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Sabtu, 23 Maret 2019 - Perumpamaan tentang anak yang hilang - Lukas 15:1-3.11-32 - BcO Ul. 32:48-52; 34:1-12 - warna liturgi Putih PREV: Sabtu,16 Maret 2019 - Kasihilah sesamamu manusia - Matius 5:43-48 - BcO Ul. 16:1-17 - Hari biasa Pekan I Prapaskah - warna liturgi Ungu 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |