misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7748 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Sabtu, 9 Maret 2019
(Lukas 5:27-32)

Sabtu,9 Maret 2019 - Lewi pemungut cukai mengikut Yesus - Lukas 5:27-32 - BcO Ul. 5:1-22 - warna liturgi Putih

Sabtu, 9 Maret 2019   
Fransiska dari Roma
Yes. 58:9b-14; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6;
Lukas 5:27-32
BcO Ul. 5:1-22.
warna liturgi Putih

Lukas 5:27-32
Lewi pemungut cukai mengikut Yesus
5:27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" 5:28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. 5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."


Penjelasan:

* Matius Dipanggil; Nasihat untuk Berjaga-jaga (5:27-31)
    Kecuali ayat terakhir, seluruh perikop di atas telah dicatat dalam Matius dan Markus. Kisah tersebut bukanlah tentang suatu mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus, tetapi mengenai beberapa keajaiban anugerah-Nya. Bagi orang-orang yang memahaminya dengan benar, keajaiban-keajaiban anugerah ini pun merupakan bukti jati diri Kristus sebagai utusan Allah, yang tidak kalah kuat bila dibandingkan dengan bukti-bukti lainnya.

    I. Pemanggilan-Nya terhadap seorang pemungut cukai dari sebuah rumah cukai untuk menjadi murid dan pengikut-Nya (ay. 27) merupakan kebaikan anugerah-Nya. Kesediaan Kristus untuk memberikan kehormatan yang sama terhadap para nelayan miskin yang termasuk orang-orang dari kelas sosial terendah saja sudah merupakan hal yang luar biasa, apalagi kini, saat Dia melakukan hal yang sama terhadap para pemungut cukai, yang merupakan orang-orang yang memiliki reputasi yang paling buruk, yang terkenal karena ketidakjujuran mereka. Melalui tindakan tersebut, Kristus telah merendahkan diri-Nya sendiri dan menjadi serupa dengan daging yang dikuasai dosa. Demikianlah Ia membuka diri-Nya dan mendapat julukan yang kurang disukai banyak orang, yaitu sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
    II. Anugerah-Nya itu sungguhlah ajaib, ketika panggilan-Nya itu berhasil, langsung disambut saat itu juga (ay. 28). Kebanyakan orang yang bekerja di bidang itu biasanya tidak begitu peduli terhadap agama, tetapi pemungut cukai yang satu ini justru langsung meninggalkan posisinya di rumah cukai itu demi agama (padahal kemungkinan besar pekerjaannya itu merupakan sumber yang selama ini menafkahi kehidupannya, dan memberinya kesempatan untuk mencapai posisi yang lebih baik lagi). Ia meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Kristus. Tidak ada hati yang terlalu keras untuk dapat diubahkan oleh Roh dan anugerah Kristus, dan tidak ada kesulitan apa pun yang mungkin menghadang pertobatan seorang pendosa yang terlalu kuat untuk dikalahkan oleh kuasa-Nya.
    III. Adalah suatu keajaiban anugerah-Nya bahwa Ia bukan hanya mengundang seorang pemungut cukai yang sudah bertobat ke dalam keluarga-Nya, tetapi juga tidak segan untuk berkawan dengan pemungut-pemungut cukai lainnya yang belum bertobat, supaya Ia pun memiliki kesempatan untuk melakukan kebaikan bagi jiwa-jiwa mereka sebagai penggenapan rancangan kedatangan-Nya ke dunia ini. Di sinilah letak keajaiban anugerah itu, yaitu bahwa Kristus yang menjadi tabib bagi jiwa, rela dilumuri dosa dan bersedia mati karenanya (tugasnya adalah sebagai tabib, ay.31) -- bahwa Ia sangat peduli dan ingin menyembuhkan mereka yang sakit dan yang berdosa, yang menyadari dosa-dosa mereka dan mengakui kebutuhan mereka akan seorang tabib -- bahwa Ia datang untuk memanggil orang-orang berdosa, bahkan yang paling berdosa sekalipun, kepada pertobatan, dan menjamin pengampunan bagi mereka jika mereka mau bertobat (ay. 32). Hal ini benar-benar kabar baik yang menyukakan hati.
    IV. Sungguh merupakan suatu keajaiban anugerah bahwa Ia begitu tabah dalam menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dan murid-murid-Nya dari pihak orang-orang berdosa (ay. 30). Sekalipun Ia pantas melakukannya, namun Ia memilih untuk tidak menunjukkan kekesalan-Nya terhadap gerutu ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu. Sebaliknya, Ia menjawab mereka dengan alasan yang masuk akal dan penuh kelemahlembutan, dan ia tidak memakai kesempatan itu untuk menunjukkan ketidaksenangan-Nya terhadap orang-orang Farisi seperti yang Ia lakukan sesudahnya, atau balik menuduh mereka, melainkan justru memakai kesempatan itu untuk menguatkan dan menunjukkan belas kasihan-Nya terhadap suatu kumpulan pendosa yang lain, yaitu para pemungut cukai yang malang itu.
    V. Sungguh merupakan suatu keajaiban anugerah bahwa sekalipun Ia melatih murid-murid-Nya dengan disiplin, Kristus tidak lupa memperhitungkan kelemahan dan kekuatan. Ia selalu menyesuaikan pelayanan mereka dengan kesanggupan dan keadaan mereka masing-masing, serta dengan lingkungan di mana mereka berada. Namun, orang keberatan dan mempersalahkan tindakan-Nya ini, bahwa Ia tidak menyuruh murid-murid-Nya berpuasa sesering murid-murid orang Farisi atau Yohanes Pembaptis (ay. 33). Dia lebih menekankan pada hal-hal yang berkenaan dengan puasa jiwa, seperti mematikan dosa, menyalibkan daging, dan menjalani hidup yang menyangkal diri, yang jauh lebih baik daripada berpuasa dan menyiksa diri secara fisik, sebagaimana belas kasihan jauh lebih berarti daripada korban persembahan.

Label:   Lukas 5:27-32 



Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Minggu, 10 Maret 2019 - Pencobaan di padang gurun - Lukas 4:1-13 - BcO Ul. 6:4-25 - warna liturgi Ungu

PREV:
Minggu, 3 Maret 2019 - Nasihat tentang Keadilan dan Ketulusan Hati - Lukas 6:39-45 - BcO 1Kor. 14:20-40 - Hari Minggu Biasa VIII - warna liturgi Hijau





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)