misa.lagu-gereja.com        
 
View : 5352 kali
Kumpulan Homili

Kamis Putih /C/ 2010

#tag:

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

KAMIS PUTIH C/2010

Kel 12:1-8. 11-14 1 Kor 11:23-26 Yoh 13:1-15
PENGANTAR

Menurut Kitab Suci dan Tradisi Yahudi serta Kristiani, makan bersama atau perjamuan makan bukanlah sekadar

memenuhi kebutuhan kesehatan tubuh, atau untuk menikmati makan lezat, maupun untuk merayakan hari-hari peringatan

khusus, melainkan sebagai suatu pertemuan atau perjumpamaan penting bukan hanya di antara sesama manusia, tetapi

sekaligus di antar manusia dalam hubungannya dengan Allah! Suatu pertemuan di antara apa yang manusiawi dan yang ilahi!

Dan dalam Perjanjian Baru (PB) ada begitu banyak yang dilakukan Yesus, seperti pewartaan, pelayanan dan perbuatan-Nya

yang lain, teruitama pada kesempatan perjamuan makan! Dalam PB diceriterakan tentang Yesus dalam perjalanan-Nya dan

bertemu dengan banyak orang: kaum Lewi, orang-orang dagang, Simon orang Farisi, Lasarus dan saudari-saudarinya di

Betania, Zakheus, orang-orang masyarakat yang tersingkir, perwira Romawi dan murid-murid-Nya.

Tetapi pada akhirnya dalam Perjamuan Terakhir, Yesus berpamin-tan dari murid-murid-Nya dan dari kita dengan

memberikan anugerah-Nya yang paling berharga: Ekaristi. Hari ini secara khusus kita meraya-kan Pesta Kamis Putih,

memperingati Yesus mengadakan Sakramen Pemberian Diri, Sakramen bagi diri kepada segenap murid-Nya.

HOMILI
Ekaristi berlatar belakang perayaan Paskah Yahudi, untuk meraya-kan pembebasaan dari perbudakannhya di Mesir.

Perayaan inilah yang dipakai Yesus untuk pembebasan Israel Baru, yaitu kita semua. Makna baru perjamuan Paskah ini

diteruskan oleh Paulus dalam suratnya, yang telah kita dengarkan (Bac.1: 1 Kor 11:23-26). Dalam Injil Mat. Mrk dan Luk

diceriterakan bagaimana Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir (institusi Ekaristi). Sedangkan Yohanes dalam Injilnya

dalam Misa kudus ini ingin lebih menampilkan tokoh Yesus sebagai Guru, yang berlutut di hadapan murid-murid-Nya, untuk

membasuh kaki mereka. Sebagai Guru, sebagai Bapak yang melayani murid-murid dan anak-anaknya dengan sikap dan gaya

pelayanan serta kerendahan hati!

Dengan perbuatan-Nya itu Yesus mau mendidik murid-murid-Nya, bahwa pembebasan dan hidup merdeka baru, yang

diberikan-Nya kepada kita, bukan dilakukan-Nya hanya dengan memerintah saja. Bukan dengan memerintah dari takhta

kekuasaan, maupun dengan memberikan dana-dana resmi, yang diumumkan dan dipopulerkan, agar diketahui sebanyak

mungkin orang. Tetapi dilakukan-Nya dengan berlutut membasuh kaki murid-murid-Nya. Artinya, Yesus juga membasuh kaki-

kaki kita sekarang ini selama perjalanan hidup kita di dunia ini!

Demikianlah pada malam suci ini Yesus mengadakan Ekaristi, yakni dengan memberikan darah-Nya sendiri, tetapi

didahului dengan berlutut membasuh dahulu kaki murid-murid-Nya. Dengan berbuat demi-kian Yesus menciptakan suatu

perjanjian atau ikatan yang baru, yang kuat dan dinamis dengan murid-murid-Nya, jadi juga dengan kita: yaitu perjanjian

kesetiaan kasih ! Dengan memberikan daging dan darah-Nya sendiri Yesus bersabda kepada kita juga: "Seperti apa yang

Kulakukan ini, harus kamu lakukan juga!".

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita, bahwa pembasuhan kaki tidak terpisahkan dari perayaan Ekaristi!Yang dilakukan

Yesus pada malam suci pada waktu itu, yaitu pembasuhan kaki dan perjamuan malam, seperti disampaikan oleh para penulis

Injil, merupakan pesan suci kepada kita sekarang ini juga! Kita sungguh dipanggil Yesus untuk mengasihi, melayani sampai

dengan memberikan diri kepada sesama manusia! Berbuat seperti dilakukan Yesus sendiri.

Dalam Perjamuan Terakhir Yesus mengajarkan kepada kita, bahwa otoritas dan kewibawaan dalam Gereja Kristus

harus tampil sebagai pelayanan. Kesejatian (otentisitas) Gereja harus tampak dalam kesediaan mengorbankan hidup bagi

sesama kita! Hidup Yesus adalah pesta bagi kaum miskin dan kaum berdosa! Hidup kita sebagai Kristus harus dihayati dengan

menerima tubuh dan darah Kristus. Tetapi menerima Ekaristi juga berarti menjadi apa yang kita terima dalam Ekaristi. Dengan

kata lain: menerima Ekaristi berarti menjadi Ekaristi bagi sesama!

Dengan demikian tampaklah, bahwa menghadiri Misa Kudus atau merayakan Ekaristi bukanlah sekadar suatu

perbuataan, untuk memenuhi ibadat ritual resmi menurut peraturan Gereja. Menerima Ekaristi berarti sungguh mau mengambil

bagian dalam karya penyelamatan Kristus. Menerima Ekaristi akan sungguh berarti, apabila kita merasa terdorong untuk hidup

bersama dengan baik dan penuh kasih dengan sesama. Menerima Ekaristi berarti menyediakan kerelaan dan keinginan untuk

menciptakan hidup komuniter, komunitarian, sebagai komunitas, di mana anggota-anggotanya sungguh saling memperhatikan

dan menolong. Amin.

Jakarta, Kamis Puitih, 1 April 2010.



Daftar Label dari Kategori Kumpulan Homili
Pembaptisan Tuhan(3)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Malam Paska/C/2010

PREV:
Minggu Palma- 28 Maret 2010





Arsip Kumpulan Homili..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)