misa.lagu-gereja.com        
 
Jumat, 2 Desember 2022
Hari Biasa Pekan I Adven
Yes. 29:17-24; Mzm. 27:1,4,13-14;
Matius 9:27-31
BcO Yesaya 11:10-16
Warna Liturgi Ungu

Matius 9:27-31
Yesus menyembuhkan mata dua orang buta
9:27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." 9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." 9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 9:30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." 9:31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

Penjelasan:


*  Mat 9:27-31 - Hai Anak Daud // Jadilah kepadamu menurut imanmu // Memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu
Penyembuhan dua orang buta. Kisah ini dan kisah berikutnya dicatat hanya oleh Matius. Hai Anak Daud. Sebuah panggilan Mesianis. Karena pada saat itu Yesus mengabaikan pemakaian gelar-gelar umum yang dapat dianggap politis, Dia tidak menggubris mereka sampai semua masuk ke dalam rumah. Jadilah kepadamu menurut imanmu. Bandingkan 8:13. Dengan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias, disertai berbagai implikasinya yang menyenangkan bagi orang-orang semacam ini (Yes. 35:5, 6), orang mendapatkan berkat yang diminta. Memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Karena tidak mampu menahan rasa terima kasih, mereka tidak menaati peringatan keras Kristus untuk tidak menceritakan apa-apa.

* Dua Orang Buta dan Seorang Bisu Disembuhkan (9:27-34)
Dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang dua mujizat lagi yang diadakan bersama-sama oleh Juruselamat kita.
Penglihatan bagi dua orang buta (ay. 27-31). Kristus adalah Sumber terang dan juga Sumber kehidupan. Seperti halnya dengan membangkitkan orang mati Ia menunjukkan bahwa diri-Nya sama dengan Dia yang pertama kali mengembuskan napas kehidupan kepada manusia, demikian pula dengan memberikan penglihatan kepada orang buta Ia menunjukkan bahwa diri-Nya sama dengan Dia yang pertama kali memerintahkan terang untuk bercahaya atas kegelapan. Perhatikanlah:
        . Keteguhan hati dua orang buta itu dalam permohonan mereka terhadap Kristus. Dalam perjalanan pulang dari rumah kepala rumah ibadat menuju tempat-Nya menginap, dua orang buta ini mengikuti-Nya, seperti pengemis, dengan berseru-seru tanpa henti (ay. 27). Ia yang menyembuhkan penyakit dengan begitu mudah dan manjur, ditambah lagi menyembuhkannya dengan cuma-cuma, pasti akan terus didatangi orang sakit. Di samping hal-hal lainnya, Kristus juga dikenal sebagai Tabib mata.

        . Pengakuan iman mereka, yang dipancing oleh Kristus dalam kesempatan ini. Ketika mereka datang kepada-Nya untuk memohon belas kasihan, Ia bertanya kepada mereka, "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Perhatikanlah, iman merupakan syarat utama untuk menerima pertolongan dari Kristus. Orang yang ingin menerima belas kasihan dari Kristus harus percaya dengan yakin akan kuasa-Nya. Apa pun yang kita inginkan Dia lakukan untuk kita, kita harus benar-benar yakin bahwa Ia dapat melakukannya. Mereka memang mengikuti Kristus, malah dengan berseru-seru, tetapi yang menjadi pertanyaan utamanya adalah, Apakah kamu percaya? Alam bisa membuat orang bersungguh-sungguh hati, tetapi hanya anugerahlah yang bisa menghasilkan iman; berkat-berkat rohani hanya diperoleh melalui iman. Mereka telah menunjukkan iman mereka melalui pengakuan akan kedudukan Kristus sebagai Anak Daud dan akan belas kasihan-Nya. Walaupun begitu, Kristus juga mau agar mereka menyatakan iman mereka akan kuasa-Nya. Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya, bahwa Aku dapat memberikan pertolongan ini, memberikan penglihatan kepada orang buta, menyembuhkan orang lumpuh, dan membangkitkan orang mati? Perhatikanlah, dalam menerapkan iman, sebaiknya kita menyebut secara lebih terperinci apa yang kita imani mengenai keyakinan kita akan kuasa Allah, kehendak baik-Nya, dan janji-janji-Nya yang umum pada keperluan-keperluan kita yang khusus. Segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan, dan jika dikatakan segala sesuatu, maka ini pun termasuk di dalamnya. "Percayakah kamu bahwa Aku dapat, bukan hanya bergantung pada Allah untuk melakukannya, seperti seorang nabi, tetapi juga bahwa Aku dapat melakukannya dngan kekuatan-Ku sendiri?" Ini berarti mereka bukan saja harus percaya bahwa Dia Anak Daud, melainkan juga Anak Allah; karena Allah sendirilah yang mempunyai hak istimewa untuk membuka mata orang buta (Mzm. 146:8); Ia menciptakan mata yang melihat (Kel. 4:11). Ayub adalah mata bagi orang buta (Ayb. 29:15), ia bisa melihat menggantikan mata orang lain, tetapi ia tidak dapat memberikan mata kepada orang buta. Jadi terserah kepada kita apakah kita percaya bahwa Kristus dapat melakukannya, dengan kuasa kebaikan dan doa pengantaraan-Nya di sorga, dengan Roh dan anugerah-Nya di dalam hati, dan dengan pemeliharaan dan kekuasaan-Nya di bumi? Percaya kepada kuasa Kristus ini tidak hanya berarti bahwa kita harus merasa pasti akan kuasa-Nya itu, melainkan juga harus benar-benar menyerahkan dan mengikat diri kepada kuasa itu dan mendorong diri kita sendiri untuk teguh di dalamnya.

        Terhadap pertanyaan ini, mereka langsung memberikan jawabannya, tanpa ragu-ragu. Mereka berkata, "Ya Tuhan." Walaupun Dia membuat mereka gelisah menanti-nanti untuk beberapa waktu dan tidak segera menolong mereka, namun mereka dengan tulus melihat bahwa Dia berbuat seperti itu karena hikmat-Nya, bukan karena kelemahan-Nya, dan mereka masih yakin akan kemampuan-Nya. Perhatikanlah, harta kekayaan belas kasihan yang tersimpan di dalam kuasa Kristus juga disimpan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya (Mzm. 31:19, KJV).

        . Penyembuhan yang dilakukan Kristus terhadap mereka; Ia menjamah mata mereka (ay. 29). Ini dilakukan-Nya untuk menguatkan iman mereka, yang telah diuji-Nya dengan menunda-nunda waktu, dan untuk menunjukkan bahwa Ia memberikan penglihatan kepada jiwa-jiwa yang buta dengan mengerjakan anugerah-Nya yang menyertai perkataan-Nya, dengan minyak untuk melumas mata. Ia melakukan kesembuhan itu berdasarkan iman mereka, jadilah kepadamu menurut imanmu. Ketika mereka memohon untuk disembuhkan, Ia menanyakan iman mereka, "Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?" (ay. 28) Ia tidak menanyakan kekayaan mereka, apakah mereka mampu membayar-Nya untuk menyembuhkan mereka, juga tidak bertanya tentang nama baik mereka, supaya Ia mungkin bisa mendapat pujian dengan menyembuhkan mereka; sebaliknya, Ia menanyakan iman mereka. Dan sekarang setelah mereka menyatakan iman mereka, seperti yang dipertanyakan-Nya. "Aku tahu engkau benar-benar percaya, dan kuasa yang engkau percayai itu akan dilaksanakan bagimu; jadilah kepadamu menurut imanmu.

        . Perintah yang Ia berikan kepada mereka untuk merahasiakannya (ay. 30), Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini. Ia memberikan perintah ini kepada mereka:
            (1) Untuk memberikan contoh kepada kita tentang kerendahan hati, dan Ia mau agar kita meneladani-Nya dalam hal ini. Perhatikanlah, di dalam berbuat baik, kita tidak boleh mencari-cari pujian untuk diri kita sendiri, melainkan hanya mencari kemuliaan untuk Allah. Kita harus lebih peduli dan berusaha untuk menjadi berguna bagi orang lain daripada untuk menjadi terkenal dan diperhatikan orang lain (Ams. 20:6, 25:27). Demikianlah, Kristus menggambarkan aturan yang diberikan-Nya, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
            (2) Sebagian orang berpikir bahwa Kristus, dengan merahasiakan kesembuhan itu, menunjukkan ketidaksenangan-Nya terhadap orang-orang di Kapernaum, karena mereka sudah melihat begitu banyak mujizat namun tetap tidak percaya. Perhatikanlah, perintah untuk diam, yang diberikan kepada orang yang seharusnya menyatakan pekerjaan-pekerjaan Kristus, merupakan penghakiman terhadap suatu tempat atau sekelompok orang: Kristus berbuat adil dengan menolak memberikan sarana untuk meyakinkan iman mereka yang keras kepala dan tidak mau percaya. Ia menyelubungi terang dari orang-orang yang menutup mata terhadap terang itu.
            (3) Ia melakukannya dengan hati-hati, untuk melindungi diri-Nya sendiri, karena semakin Ia diberitakan, semakin iri hatilah imam-imam Yahudi terhadap perhatian orang banyak akan diri-Nya yang semakin bertambah.
            (4) Dr. Whitby memberikan alasan lain, yang sangat patut dipertimbangkan, mengapa Kristus terkadang menyembunyikan mujizat-mujizat-Nya, dan juga kemudian melarang murid-murid-Nya untuk menyiarkan kabar tentang perubahan rupa yang Ia alami. Kristus berbuat demikian karena Ia tidak ingin menyenangkan orang-orang Yahudi dengan kesombongan mereka yang merusak, yang menginginkan Mesias untuk menjadi seorang penguasa duniawi, dan cara ini bisa memberikan kesempatan kepada orang banyak untuk berusaha mendirikan kerajaan-Nya dengan membuat huru-hara dan hasutan di sana-sini, seperti yang pernah mereka coba lakukan (Yoh. 6:15). Namun, pada waktu kerajaan rohani-Nya telah dipancangkan, yakni setelah kebangkitan-Nya (yang merupakan bukti lengkap akan misi-Nya), ketika itulah bahaya tersebut sudah lewat dan perbuatan-perbuatan-Nya harus diwartakan kepada segala bangsa. Dr. Whitby juga mengamati bahwa mujizat-mujizat yang diadakan Kristus di antara orang-orang bukan-Yahudi dan orang-orang Gerasa diperintahkan-Nya untuk diwartakan, karena tidak ada bahaya seperti itu dengan orang-orang tersebut.

            Namun demikian, kehormatan itu bagaikan bayangan, yang lari dari orang yang mengikutinya, tetapi mengikuti orang yang lari darinya (ay. 31). Kedua orang buta itu keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Ini lebih merupakan sebuah tindakan yang gegabah, dan bukan yang penuh pertimbangan. Walaupun bisa dimaklumi sebagai perbuatan tulus yang dimaksudkan untuk kehormatan Kristus, namun tindakan ini tetap tidak bisa dibenarkan, karena dilakukan dengan melawan perintah yang sudah diberikan. Bila kita berniat memuliakan Allah, kita harus mempertimbangkan dulu apakah perbuatan kita nantinya sesuai dengan kehendak Allah atau tidak.


BcO Yesaya 11:10-16
11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Sisa-sisa Israel akan kembali
11:11 Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di pulau-pulau di laut. 11:12 Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi. 11:13 Kecemburuan Efraim akan berlalu, dan yang menyesakkan Yehuda akan lenyap. Efraim tidak akan cemburu lagi kepada Yehuda, dan Yehuda tidak akan menyesakkan Efraim lagi. 11:14 Tetapi mereka akan terbang ke barat, ke atas lereng gunung Filistin, bersama-sama mereka akan menjarah bani Timur; mereka akan merampas Edom dan Moab, dan orang Amon akan patuh kepada mereka. 11:15 TUHAN akan mengeringkan teluk Mesir dengan nafas-Nya yang menghanguskan, serta mengacungkan tangan-Nya terhadap sungai Efrat dan memukulnya pecah menjadi tujuh batang air, sehingga orang dapat melaluinya dengan berkasut. 11:16 Maka akan ada jalan raya bagi sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur, seperti yang telah ada untuk Israel dahulu, pada waktu mereka keluar dari tanah Mesir.

Penjelasan:


*  Yes 11:10-16 - kedua
Kerajaan Kristus akan didahului oleh suatu pemulihan kedua (ay. 11) bagi orang Yahudi (ini jelas tidak cocok dengan keterangan tentang kembali di bawah pimpinan Zerubabel pada tahun 537 SM, melainkan menunjukkan suatu pemulihan secara nasional dengan jumlah yang dapat disamakan). Saat itu bangsa yang terserak ini akan datang dari semua arah geografis: timur - Asyur, Elam, Sinear; barat - pulau-pulau di laut; utara - Hamat; dan selatan - Mesir, Patros atau Mesir Hulu, dan Tanah Kusy atau Etiopia. Kawasan-kawasan seperti itu tidak termasuk dalam pemulihan pada tahun 537 SM. Bukan hanya bangsa Yahudi, tetapi bangsa-bangsa lain (gôyîm) juga akan berkumpul di sekeliling panji-panji salib (ay. 12), untuk membentuk Jemaat yang terdiri dari bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain bahkan pada hari-hari akhir. Selanjutnya, pada hari itu tidak akan ada lagi perpecahan antara suku-suku di utara dan di selatan, tetapi bangsa Israel yang menjadi orang Kristen merupakan bangsa yang harmonis. Selain itu, umat Allah akan menang terhadap semua bangsa yang belum bertobat di sekeliling mereka (seperti Filistin, Edom, dan, Moab mengelilingi Israel pada zaman kuno). Ketika Raja Damai itu memerintah atas mereka semua, maka penghalang-penghalang alamiah, Efrat dan Nil akan disingkirkan, dan komunikasi antara semua daerah yang semula bermusuhan ini akan menjadi mudah dan tidak terhalangi.






 Rangkaian Misa Natal ada 4 misa dengan bacaan-bacaan yang berbeda menyesuaikan waktu dimana misa tersebut dirayakan.


Misa Hari Raya Natal - Misa Malam dirayakan pada 24 - 25 Desember pada petang hari atau tengah malam.

Misa Hari Raya Natal - Misa Fajar dirayakan pada 25 Desember saat Fajar Pagi.

Misa Hari Raya Natal - Misa Siang dirayakan pada 25 Desember saat siang/sore hari. 



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 3 Desember 2022 - Markus 16:15-20 (Penjelasan) - BcO Kisah Para Rasul 20:17-36 (Penjelasan) - PESTA ST. FRANSISKUS XAVERIUS

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 1 Desember 2022 - Matius 7:21,24-27 (Penjelasan) - BcO Yesaya 10:5-21 (Penjelasan) - Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)