misa.lagu-gereja.com
 
 Jumat, 23 Desember 2022
Peringatan fakultatif
St. Yohanes dr Kety
Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
Lukas 1:57-66
BcO Yesaya 43:18-28
Warna Liturgi Ungu

Baca Juga:

Misa Hari Raya Natal - Misa Malam dirayakan pada 24 - 25 Desember pada petang hari atau tengah malam.

Misa Hari Raya Natal - Misa Fajar dirayakan pada 25 Desember saat Fajar Pagi.

Misa Hari Raya Natal - Misa Siang dirayakan pada 25 Desember saat siang/sore hari. 


Lukas 1:57-66
Kelahiran Yohanes Pembaptis
1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Penjelasan:


* Kelahiran Yohanes Pembaptis (1:57-66)

    Di dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang:

    I. Kelahiran Yohanes Pembaptis (ay. 57). Meskipun ia dikandung melalui mujizat, ia tetap berada di dalam rahim ibunya secara alami (begitu juga Juruselamat kita): Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki. Rahmat yang dijanjikan dan dinantikan terwujud bila telah genap waktunya, bukan sebelumnya.

    II. Sukacita besar di antara semua sanak saudaranya atas peristiwa luar biasa ini (ay. 58): Tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar hal itu; sebab apa yang tampak seperti mujizat selalu menjadi bahan pembicaraan setiap orang. Dr. Lightfoot mengamati bahwa daerah Hebron dihuni para imam yang berasal dari keluarga Harun, dan merekalah sanak saudara yang dimaksud dalam ayat ini. Tetapi ladang-ladang dan desa-desa di sekitarnya dihuni oleh keturunan Yehuda, dan merekalah yang dimaksud sebagai tetangga-tetangga.

    Di sini bisa ditemukan:

        . Sikap hormat yang saleh terhadap Allah. Mereka mengakui bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, begitu kata ayat itu. Sungguh suatu rahmat bila aib Elisabet dihapus, rahmat untuk membangun keluarganya, terlebih lagi karena ia tergolong keluarga imam, yang dipersembahkan kepada Allah untuk melayani-Nya. Banyak hal yang mendukung bahwa rahmat itu sungguh besar -- bahwa ia telah lama mandul, telah lanjut umurnya, dan khususnya anak itu akan menjadi besar di hadapan Tuhan.
        . Sikap bersahabat terhadap Elisabet. Ketika ia bersukacita, mereka juga bersukacita bersama-sama dengan dia. Kita juga harus turut senang dengan keberhasilan tetangga dan sahabat-sahabat kita, serta bersyukur kepada Allah atas kebahagiaan mereka seperti kebahagiaan kita sendiri.
    III. Perbantahan di antara mereka mengenai nama anak itu (ay. 59): Pada hari yang kedelapan, sesuai dengan peraturan Allah, datanglah mereka bersama-sama, untuk menyunatkan anak itu. Di Hebron inilah untuk pertama kalinya sunat dilembagakan. Ishak, yang dilahirkan melalui perjanjian seperti Yohanes Pembaptis, menjadi salah seorang yang pertama--tama disunat, setidaknya dialah yang pertama diutamakan ketika sunat dilembagakan. Mereka bersukacita atas kelahiran anak itu dan datang bersama-sama untuk menyunatkan dia. Perhatikanlah, kebahagiaan terbesar yang bisa kita terima di dalam anak-anak kita adalah menyerahkan mereka kepada Allah, serta mengakui hubungan kovenan mereka dengan Dia. Hendaknya baptisan anak-anak kita lebih menjadi sukacita kita dibandingkan dengan kelahiran mereka.

    Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk memberikan nama kepada anak-anak mereka pada saat penyunatan, karena ketika Abram disunat, Allah memberinya sebuah nama baru, dan memanggilnya Abraham. Bukanlah suatu hal yang buruk bila membiarkan mereka tidak bernama sampai tiba saatnya menyerahkan mereka kepada Allah. Sekarang perhatikan baik-baik,

        . Beberapa orang mengusulkan untuk menamainya Zakharia, menurut nama bapanya. Kami tidak menemukan contoh di dalam Alkitab bahwa seorang anak harus menyandang nama bapanya; mungkin hal itu menjadi kebiasaan yang datang kemudian di kalangan orang-orang Yahudi, seperti halnya dengan kita. Dengan melakukan hal ini mereka bermaksud untuk menghormati sang ayah yang besar kemungkinan tidak akan memiliki anak lagi.
        . Sang ibu menentangnya, dan menghendaki supaya ia dinamai Yohanes. Elisabet menyadari bahwa Allah menetapkan nama ini (ay. 60) setelah mengetahuinya melalui ilham Roh Kudus (yang paling mungkin) atau melalui informasi tertulis dari suaminya. Ia harus dinamai Johanan -- Yang penuh anugerah, karena ia akan memperkenalkan Injil Kristus, yang menyinarkan anugerah Allah dengan lebih terang daripada yang belum pernah terjadi selama ini.
        . Para kerabat keberatan dengan nama itu (ay. 61): "Tidak ada di antara sanak saudaramu, tidak ada di antara kerabat keluargamu, yang bernama demikian. Karena itu, jika ia tidak boleh menyandang nama ayahnya, namakan dia dengan salah satu nama sanak saudara ayahnya. Si saudara itu akan menganggapnya sebagai tanda rasa hormat kepadanya karena namanya dipakai untuk anak yang menakjubkan itu." Perhatikanlah, mereka yang memiliki sahabat harus menunjukkan rasa persahabatan mereka itu, dan begitu pula mereka yang memiliki pertalian keluarga harus menunjukkan pertalian itu seperti yang diwajibkan untuk dilakukan kepada sanak saudara.
        . Mereka minta petunjuk kepada sang ayah, dan mencoba mengetahui apa yang ada di dalam benaknya; karena tugasnyalah untuk memberi nama kepada anak itu (ay. 62). Mereka memberi isyarat kepadanya, yang menunjukkan bahwa ia tuli dan bisu; atau mungkin tampaknya ia bahkan sudah kehilangan akal sama sekali. Bila tidak, orang lain akan berpikir seharusnya mereka terlebih dahulu meminta dia menulis nama anaknya, seandainya ia pernah berkomunikasi secara tertulis sejak ia menderita tuli dan bisu secara tiba-tiba. Namun, mereka menyampaikan masalah itu sebisa-bisanya, dan membantunya memahami perbantahan yang sedang terjadi karena hanya dia sendiri yang bisa menetapkan nama anak itu. Kemudian ia membuat isyarat kepada mereka agar memberinya sebuah batu tulis, seperti yang biasa mereka pergunakan, lalu dengan sebatang alat tulis ia menulis kata-kata ini, Namanya adalah Yohanes (ay. 63). Perhatikanlah, ia tidak menulis "Namanya akan begini," atau "Aku ingin namanya begini," tetapi dengan tegas, "Namanya adalah begini." Nama itu telah ditetapkan sebelumnya; malaikat telah memberinya nama itu. Perhatikanlah, ketika Zakharia tidak dapat berbicara, ia menulis. Ketika mulut para pelayan Tuhan dibungkam sehingga mereka tidak bisa berkhotbah, mereka masih bisa berbuat baik selama tangan mereka tidak terikat sampai tidak bisa menulis. Banyak di antara para martir yang dipenjarakan menulis surat kepada sahabat-sahabat mereka, yang kemudian ternyata menjadi sesuatu yang sangat berguna. Rasul Paulus yang terberkati itu juga melakukan hal yang sama. Nama yang ditulis oleh Zakharia persis sama seperti nama yang telah dipilih oleh Elisabet, dan hal itu sangat mengejutkan banyak orang. Mereka pun heran semuanya, karena mereka mengetahui bahwa dengan alasan apa pun akibat ketulian dan kebisuannya, mereka tidak dapat bercakap-cakap satu sama lain, namun mereka berdua dibimbing oleh Roh yang satu dan sama. Atau mungkin juga mereka merasa heran karena ia mampu menulis dengan begitu jelas dan cerdas, sesuatu yang belum pernah dilakukannya sebelumnya (serangan yang dideritanya dengan tiba-tiba itu mirip dengan kelumpuhan saraf).
        . Kemampuan berbicaranya kemudian dipulihkan (ay. 64). Seketika itu juga terbukalah mulutnya. Waktu yang ditetapkan sebelumnya untuk berdiam diri adalah sampai kepada hari, di mana semuanya yang membahagiakan ini terjadi (ay. 20); bukan semua hal yang terjadi sebelum pelayanan Yohanes, melainkan hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran dan namanya (ay. 13). Sekarang waktu itu sudah berakhir, maka penghalang itu pun diambil, dan Allah membuat mulutnya terbuka lagi, seperti yang dilakukan-Nya terhadap Yehezkiel (Yeh. 3:27). Dr. Lightfoot membandingkan kasus Zakharia ini dengan yang terjadi pada Musa (Kel. 4:24-26). Akibat ketidakpercayaannya, kehidupan Musa ada dalam bahaya. Demikian pula halnya Zakharia yang melakukan kesalahan yang sama, ia menjadi bisu secara tiba-tiba, tetapi pada saat anaknya disunat dan imannya dipulihkan, bahaya itu pun dilalukan. Ketidakpercayaan mengunci mulutnya, dan sekarang, ketika ia percaya, mulutnya terbuka lagi; ia percaya, karena itu ia berbicara. Daud didera rasa bersalah sejak anaknya mulai dikandung sampai beberapa hari setelah anak itu dilahirkan; kemudian Tuhan menjauhkan dosanya setelah ia bertobat, dan ia tidak akan mati. Zakharia tidak bisu lagi, mulutnya terbuka, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Perhatikanlah, ketika Allah membuka bibir kita, mulut kita harus mengalirkan pujian kepada Allah. Alangkah sayangnya seandainya kita tidak menggunakan kemampuan berbicara kita untuk memuji Allah, karena lidah kita adalah kemuliaan kita yang paling utama bila digunakan untuk kemuliaan Allah.
        . Hal ini menjadi buah tutur di seluruh pelosok negeri, mengherankan semua orang yang mendengarnya (ay. 65-66). Pikiran dan perasaan orang bukanlah untuk diremehkan, tetapi untuk diperhatikan.


BcO Yesaya 43:18-28
43:18 firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! 43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. 43:20 Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; 43:21 umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."
Dosa Israel diampuni
43:22 "Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak bersusah-susah karena Aku, hai Israel. 43:23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan. 43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu. 43:25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu. 43:26 Ingatkanlah Aku, marilah kita berperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar! 43:27 Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap Aku. 43:28 Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."

Penjelasan:


* Yes 43:14-21
Bagian ini menyatakan bahwa Allah akan memperlihatkan kedaulatan-Nya dengan menggulingkan Kerajaan Kasdim dan membawa kembali bangsa Yahudi ke Palestina. Dia akan menjatuhkan bangsa Kasdim dari kedudukan mereka yang sangat menonjol dan membuat mereka lari ke luar Babel, sebelum Persia datang dengan serangan yang gencar. Dialah Allah yang sama yang membuat jalan melintasi Laut Merah bagi bangsa Ibrani pada waktu peristiwa Keluaran, dan yang menenggelamkan kereta-kereta perang Mesir yang mengejar mereka. Tetapi, kelepasan yang akan Dia berikan waktu ini bahkan akan jauh melebihi peristiwa Keluaran dalam hal kemuliaan. Sebab Dia akan memimpin bangsa Yahudi yang telah bebas itu melalui Padang Gurun Siria yang panas membakar, lalu Dia membuat sungai-sungai di sana memuaskan kehausan mereka (barangkali ini mengiaskan pemeliharaan berkelanjutan yang Dia berikan kepada para perintis pada tahun-tahun awal, di mana mereka mengalami kekurangan dan penderitaan). Binatang-binatang gurun yang diceritakan bersukacita dengan tersedianya air ini adalah gambaran dari bangsa-bangsa lain yang akan memperoleh manfaat karena menjadi saksi dari pemulihan bangsa Yahudi.

* Yes 43:22-28
Israel yang tak tahu bersyukur ini harus lebih dahulu mengalami bencana nasional sebelum berkat-berkat yang dijanjikan ini dapat dilimpahkan. Bosan kepada Allah dan pada agama kuno dari Kitab Suci, mereka berpaling kepada allah-allah lain, kepercayaan-kepercayaan baru, dan sekutu-sekutu yang tidak mengenal TUHAN. Karena itu, meskipun mereka mempertahankan bentuk-bentuk ibadah, yang mereka persembahkan kepada TUHAN sebenarnya bukan domba-domba mereka, melainkan hati yang tidak bertobat dan dosa-dosa yang tidak diakui. Tuhan tidak meminta persembahan yang besar dan mahal, melainkan kepercayaan kepada-Nya seperti seorang anak dan kepatuhan pada kehendak-Nya. Tetapi, walaupun umat-Nya berdosa, Allah bermaksud menghapus dosa mereka sama sekali (ay. 25), bukan karena Israel mempunyai kebaikan yang bisa meringankan kesalahannya, tetapi semata karena Dia sangat menghormati perjanjian-Nya. Dari sudut pandang hukum-hukum keadilan, bangsa Yahudi tidak mempunyai alasan untuk pembelaan, sebab bahkan nenek moyang perjanjian mereka, yaitu Abraham, berdosa (ketika berdusta kepada Firaun dan Abimelekh mengenai status isterinya), dan para pemimpin rohani mereka telah berpaling melawan Tuhan (ay. 27). Karena itu mereka harus dihajar dengan bencana nasional dan dipermalukan (dengan (dibuang ke Babel).




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo Santa 8 September - Pesta kelahiran Santa Perawan Maria

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik MALAM NATAL Sabtu, 24 Desember 2022 - Yohanes 1:1-18 (Penjelasan) - BcO Yes. 11:1-10 (Penjelasan)

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 22 Desember 2022 - Lukas 1:46-56 (Penjelasan) - BcO Yesaya 43:1-13 (Penjelasan) - Hari Biasa Khusus Adven





Arsip Renungan Katolik 2022..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)