misa.lagu-gereja.com        
 
Senin, 18 Desember 2023
Hari Biasa Khusus Adven
Hak. 13:2-7,24-25a; Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17; 
Lukas 1:5-25.
BcO Yesaya 47:1-15
Warna Liturgi Ungu

Lukas 1:5-25
Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis
1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. 1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. 1:9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. 1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. 1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. 1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." 1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." 1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. 1:23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. 1:24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: 1:25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."


Penjelasan:
* Penampakan Malaikat kepada Zakharia; Pemberitahuan tentang Kelahiran Yohanes Pembaptis; Ketidakpercayaan Zakharia (1:5-25)
Kedua penulis Injil sebelumnya sepakat untuk memulai Injil dengan mengisahkan baptisan Yohanes dan pelayanannya, yang dimulai sekitar enam bulan sebelum pelayanan Juruselamat kita di hadapan umum (kini, ketika segala sesuatu semakin mendekati waktunya, enam bulan terasa berarti, padahal sebelumnya dianggap singkat saja). Oleh sebab itu, penulis Injil Lukas ingin membuat catatan yang lebih rinci lagi mengenai kisah dikandungnya dan kelahiran Juruselamat kita, termasuk catatan lengkap tentang Yohanes Pembaptis yang merupakan pembuka jalan dan pendahulu-Nya, bintang timur sebelum terbitnya Surya Kebenaran. Penulis Injil ini berbuat demikian, bukan hanya karena biasanya orang akan merasa puas dan senang bila mengetahui asal usul dan kehidupan awal orang-orang yang di kemudian hari muncul sebagai orang besar, tetapi juga karena pada permulaan semua peristiwa ini, ada begitu banyak hal-hal yang ajaib dan menjadi pertanda bagi apa yang di kemudian hari terbukti benar. Di dalam ayat-ayat ini, sejarawan kita yang diilhami ini memulai penulisannya dari awal dikandungnya Yohanes Pembaptis.

Sekarang, yang kita amati mengenai Zakharia dan Elisabet adalah:
. Bahwa mereka adalah pasangan yang sangat saleh (ay. 6): Keduanya adalah benar di hadapan Allah. Memang demikianlah keadaan mereka menurut Allah yang penghakiman-Nya, kita percaya, berlangsung secara jujur. Mereka memang tulus dan benar. Mereka memang benar di hadapan Allah, sama seperti Nuh di antara orang-orang pada zamannya (Kej. 7:1). Mereka menyenangkan hati-Nya, dan dengan senang hati Ia menerima mereka. Alangkah bahagianya bila mereka yang saling mengikat diri dalam pernikahan, keduanya juga mengikat diri kepada Tuhan. Hal ini khususnya merupakan persyaratan bagi para imam, yaitu para pelayan Tuhan, supaya mereka bersama pasangan satu kuk mereka hidup benar di hadapan Allah, sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi jemaat, dan menyukakan hati mereka. Mereka hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
(1) Keadaan mereka yang benar di hadapan Allah dibuktikan melalui rangkaian dan arah perilaku mereka. Mereka menunjukkannya bukan dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan, dengan cara hidup yang mereka jalani dan dengan hukum yang mereka patuhi.
(2) Mereka mempunyai kualitas hati dan hidup yang sama, karena ibadah mereka sejalan dengan perilaku mereka. Mereka tidak hanya hidup sesuai dengan perintah Tuhan yang berhubungan dengan peraturan-peraturan ibadah saja, tetapi juga sesuai dengan ketetapan Tuhan yang berhubungan dengan segenap perilaku dan harus ditaati.
(3) Kepatuhan mereka bersifat menyeluruh. Bukan berarti mereka tidak pernah gagal dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, tetapi mereka tetap berusaha sebaik mungkin.
(4) Dalam hal ini, meskipun mereka bukan tanpa dosa, namun mereka tidak bercacat. Tidak seorang pun bisa menuduh mereka dengan dosa memalukan yang diketahui umum. Mereka hidup dengan jujur dan damai, yaitu cara hidup yang sudah seharusnya dijalani para pelayan Tuhan dan keluarga mereka, supaya pelayanan mereka tidak dihina karena kesalahan mereka.

. Sudah lama mereka tidak mempunyai anak (ay. 7). Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, namun banyak di antara anak-anak Tuhan, yang adalah ahli waris-Nya, yang sudah menikah, tetapi tidak mendapatkan milik pusaka atau warisan ini. Anak-anak adalah berkat tak ternilai yang selalu dirindukan, namun banyak orang yang hidup benar di hadapan Allah tidak memperoleh berkat ini, walaupun seandainya mereka memiliki anak-anak, mereka akan membimbing anak-anak ini menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. Sebaliknya, orang-orang dari dunia ini mempunyai banyak anak (Mzm. 17:14), dan kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba (Ayb. 21:11). Demikianlah, Elisabet mandul, dan mereka mulai berputus asa dalam harapan mereka untuk mempunyai anak, karena keduanya telah lanjut umurnya, pada saat perempuan yang paling subur sekalipun tidak bisa melahirkan lagi. Banyak orang terkenal dilahirkan oleh ibu-ibu yang tidak mempunyai anak dalam jangka waktu yang lama, seperti Ishak, Yakub, Yusuf, Simson, Samuel, dan di sini Yohanes Pembaptis, sehingga kelahiran mereka menjadi lebih istimewa dan berkat-Nya lebih berharga bagi para orangtua mereka. Ini juga menunjukkan bahwa bila Allah membiarkan umatnya lama menunggu rahmat-Nya, adakalanya Ia berkenan membalas kesabaran mereka itu dengan menggandakan rahmat-Nya pada waktunya.


II. Penampakan malaikat kepada ayah Yohanes, Zakharia, ketika ia sedang melayani di Bait Suci (ay. 8-11). Kalau nabi Zakharia adalah nabi terakhir Perjanjian Lama yang berjumpa dengan malaikat, maka Zakharia yang adalah seorang imam ini menjadi imam pertama dalam Perjanjian Baru yang berjumpa dengan malaikat.

Sekarang amatilah ini:
(1) Bahwa umat Israel sejati milik Allah selalu terdiri dari orang-orang yang berdoa, dan doa adalah bagian ibadah yang paling agung dan utama, yang melaluinya kita memuliakan Allah, menerima perkenan-Nya, dan memelihara hubungan kita dengan-Nya.
(2) Kemudian pada masa itu, ketika ketetapan-ketetapan ritual dan upacara dilaksanakan dengan begitu ketat, seperti pembakaran ukupan, kewajiban moral dan rohani tetap diperlukan mengiringi ritual dan upacara tersebut. Daud tahu dan percaya bahwa ketika ia sedang berada jauh dari mezbah, doanya tetap didengar, meskipun tanpa ukupan, karena doa tersebut dapat disampaikan kepada Allah sebagai persembahan ukupan (Mzm. 141:2). Tetapi ketika ia sedang berada di sekitar mezbah, ukupan tersebut tidak dapat diterima tanpa doa, sebagaimana kacang yang hanya berkulit namun tanpa biji tidak dapat diterima.
(3) Bahwa tidak cukup bila kita hanya berada di tempat di mana Allah disembah, padahal hati kita tidak terpaut dengan ibadah tersebut dan tidak terus bersama dengan pelayan Tuhan di sepanjang ibadah tersebut. Bila imam membakar ukupan dengan begitu baik, di dalam doa yang paling sesuai, bijaksana, dan sepenuh hati, dan pada saat yang sama kita tidak berdoa dalam kesehatian dengannya, apa gunanya bagi kita?
(4) Semua doa yang kita panjatkan di hadapan Allah akan diterima dan dikabulkan-Nya hanya melalui ukupan perantaraan Kristus yang dilakukan di Bait Allah sejati di sorga. Penggunaan ukupan dalam ibadah di Bait Allah merupakan gambaran dari apa yang dilaksanakan di sorga (Why. 8:1, 3-4), di mana kita bisa membaca, maka sunyi senyaplah di sorga, sama seperti di dalam Bait Allah, kira-kira setengah jam lamanya, sementara orang-orang dengan senyap mengangkat hati mereka kepada Allah di dalam doa. Di sana juga ada seorang malaikat, yaitu malaikat mezbah, yang mempersembahkan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Kita tidak bisa mengharapkan berkat melalui perantaraan Kristus bila kita tidak berdoa, yaitu berdoa dengan roh kita, di dalam doa yang terus-menerus dan berkesinambungan. Kita juga tidak bisa mengharapkan bahwa doa terbaik kita bisa diterima dan mendapat jawaban damai sejahtera bila tidak melalui perantaraan Kristus, yang hidup selamanya dan menjadi Pengantara bagi kita.

. Bagaimana ketika sedang melaksanakan pelayanannya, Zakharia memperoleh kehormatan melalui kunjungan seorang utusan, utusan khusus yang datang dari sorga kepadanya (ay. 11): Tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan. Sebagian orang mengamati bahwa kita tidak pernah membaca tentang seorang malaikat yang menampakkan diri di dalam Bait Suci dengan membawa pesan dari Allah, kecuali hanya ada satu peristiwa saja, yaitu kunjungan kepada Zakharia ini. Alasannya, karena di sana (di Bait Suci), Allah memiliki cara-cara lain untuk menyatakan pikiran-Nya, seperti melalui Urim dan Tumim, dan melalui suara lembut dari antara para kerub. Namun, karena tabut perjanjian tidak ada di dalam ruang maha kudus Bait Allah yang kedua (pada masa Zakharia ini), maka diutuslah seorang malaikat bila ada pesan yang harus disampaikan kepada seorang imam yang sedang berada di Bait Suci. Dengan cara demikianlah mula-mula Injil banyak kali diperkenalkan, seperti halnya Hukum Taurat, yaitu melalui pelayanan malaikat-malaikat. Penampakan demikian sering kita baca di dalam Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Namun maksud sebenarnya dari cara ini, baik dalam Hukum Taurat maupun Injil adalah untuk menetapkan cara berhubungan yang lain, yang lebih bersifat rohani, antara Allah dan manusia. Malaikat berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Menurut Dr. Lightfoot, malaikat itu berdiri pada sisi sebelah utara dari mezbah, pada sisi kanan Zakharia. Bandingkan situasi ini dengan saat ketika Iblis berdiri di sebelah kanan imam besar Yosua untuk mendakwa dia (Za. 3:1). Namun, Zakharia memiliki seorang malaikat yang baik yang berdiri di sebelah kanannya, untuk menguatkan dirinya. Sebagian orang memperkirakan bahwa malaikat yang menampakkan diri ini muncul dari ruangan mahakudus, sehingga ia menuju ke sisi kanan mezbah.

. Kesan apa yang terjadi pada Zakharia (ay. 12): Melihat hal itu, ia kaget, dan bahkan ketakutan, karena dikatakan ia terkejut dan menjadi takut (ay. 12). Meskipun ia benar di hadapan Allah dan tidak bercacat dalam perilaku dan cara hidupnya, namun ia tidak bebas dari rasa takut pada sesuatu yang penampilan dan cahaya sekitarnya menunjukkan dia melebihi manusia. Semenjak manusia jatuh di dalam dosa, pikirannya tidak mampu lagi menanggung keagungan penampakan-penampakan semacam itu dan hati nuraninya takut akan kabar-kabar buruk yang dibawa serta. Bahkan Daniel pun tidak sanggup menanggungnya dan hilang kekuatannya (Dan. 10:8). Karena alasan itulah Allah memilih untuk berbicara kepada kita melalui manusia seperti diri kita sendiri, yang kedahsyatannya tidak akan membuat kita takut.


III. Pesan yang harus disampaikan malaikat tersebut kepadanya (ay. 13). Malaikat itu mengawali pesannya seperti yang umum dilakukan oleh malaikat, "Jangan takut." Mungkin sebelum itu Zakharia tidak pernah terkena undi untuk membakar ukupan, dan karena ia adalah sosok yang sangat serius dan cermat, maka kita bisa menduga ia berusaha melaksanakan tugas itu dengan sangat hati-hati dan dengan sebaik-baiknya. Saat melihat malaikat itu, ia mungkin takut kalau-kalau malaikat itu datang untuk menegurnya karena suatu kesalahan atau kelalaian dalam tugas. "Tidak," kata malaikat itu, "jangan takut, aku tidak membawa kabar buruk bagimu dari sorga. Jangan takut, tenangkan dirimu, supaya kamu bisa menerima berita yang harus kusampaikan kepadamu ini dengan baik dan tenang." 

Perhatikanlah:
- Mereka yang mau dipenuhi dengan Roh Kudus harus bersikap sederhana dan menguasai diri dan sangat mengekang diri untuk minum anggur dan minuman keras, karena begitulah yang tepat bagi mereka untuk dipenuhi dengan Roh. Janganlah mabuk oleh anggur, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh (Ef. 5:18).
- Sangatlah mungkin bagi bayi untuk digerakkan oleh Roh Kudus, bahkan sejak mereka masih berada di dalam rahim ibu mereka. Sebab, Yohanes Pembaptis pun telah dipenuhi dengan Roh Kudus sejak masih dalam rahim ibunya, dan Roh menguasai hatinya sejak itu. Ada tanda awal yang menunjukkan hal ini, yaitu ketika ia melonjak kegirangan di dalam rahim ibunya, saat Sang Juruselamat datang mendekat. Dan setelah itu, ia dikuduskan sangat awal pada masa hidupnya. Allah telah berjanji akan mencurahkan Roh-Nya ke atas keturunan orang percaya (Yes. 44:3), dan ini tampak dari pengabdian diri mereka kepada Allah sejak masa awal hidup mereka, yang merupakan hasil pencurahan Roh Allah itu sendiri (ay. 4-5Yes 44:4-5). Jadi, siapa yang bisa mencegah orang-orang demikian untuk dibaptis dengan air, orang yang setahu kita (apalagi halnya dengan orang dewasa, seperti Simon si mantan penyihir itu), telah menerima Roh Kudus, dan telah memiliki benih kasih karunia yang ditaburkan di dalam hati mereka? (Kis. 10:47).

* Ia akan berperan penting dalam membuat banyak jiwa berbalik kepada Allah, dan menyiapkan mereka untuk menerima dan menyambut Injil Kristus (ay. 16-17)
- Ia akan diutus kepada keturunan Israel, kepada bangsa Yahudi, kepada merekalah Mesias juga diutus untuk pertama kalinya, dan bukan kepada orang-orang bukan-Yahudi. Ia diutus kepada seluruh bangsa Yahudi, bukan hanya kepada keluarga imam-imam saja. Kita tidak melihat Yohanes memiliki hubungan dekat atau pengaruh khusus dengan keluarga imam, walaupun dia sendiri tergolong sebagai keluarga imam.
- Ia akan berjalan mendahului Tuhan, Allah mereka, yaitu mendahului Mesias yang mereka harap-harapkan. Tetapi Mesias ini bukanlah raja mereka dalam pengertian yang umumnya mereka pikirkan, yaitu sebagai seorang pangeran yang fana untuk memimpin bangsa mereka. Sebaliknya, Ia adalah Tuhan mereka dan Allah mereka, untuk memerintah dan membela, serta melayani mereka secara rohani melalui pengaruh-Nya atas hati mereka. Tomas mengetahui hal ini ketika ia berkata kepada Kristus, "Tuhanku dan Allahku," lebih baik daripada Natanael, yang berkata, "Rabi, Engkau Raja orang Israel." Yohanes Pembaptis akan berjalan mendahului Dia, sedikit di depan-Nya, untuk memberitakan kedatangan-Nya dan menyiapkan orang untuk menerima Dia.
- Ia akan berjalan dalam roh dan kuasa Elia. 

Yaitu,
pertama, 
ia akan menjadi seseorang seperti Elia dan melakukan pelayanan seperti yang dilakukan oleh Elia. Seperti Elia, dia akan berkhotbah tentang perlunya pertobatan dan pembaruan bagi zaman yang sangat rusak dan buruk akhlaknya ini. Seperti Elia, dia akan berani dan giat dalam mencela dosa, serta bersaksi melawan dosa bahkan secara dahsyat, meskipun untuk itu ia akan dibenci dan dianiaya oleh Herodes dan Herodias, seperti Elisa dibenci oleh Ahab dan Izebel. Ia akan terus melanjutkan tugasnya, seperti Elia, dalam roh dan kuasa ilahi, yang akan memahkotai pelayanannya dengan keberhasilan yang gemilang. Sama seperti Elia yang berjalan mendahului nabi-nabi yang menulis Perjanjian Lama dan menulis sendiri sebuah surat singkat untuk mengawali periode yang penting dari dispensasi Perjanjian Lama itu (2Taw. 21:12), demikian pula Yohanes Pembaptis berjalan mendahului Kristus dan para rasul-Nya dan memperkenalkan dispensasi Injil dengan memberitakan kabar dari ajaran dan kewajiban Injil, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat."

Kedua, 
dialah orang yang dinubuatkan oleh Maleakhi dengan menggunakan nama Elia (Mal. 4:5), yang akan diutus kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan. Sesungguhnya Aku akan mengutus kepadamu seorang nabi, seperti Elia, bukan Elia orang Tisbe (seperti yang salah dimengerti dalam terjemahan Septuaginta, untuk mendukung tradisi Yahudi), tetapi seorang nabi di dalam roh dan kuasa Elia, seperti yang dijelaskan oleh malaikat di sini.

* Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan akan mencondongkan hati mereka untuk menerima Mesias serta menyambut-Nya, dengan membangkitkan dalam diri mereka rasa berdosa dan hasrat yang kuat terhadap kebenaran. Apa pun yang memiliki kecenderungan membalikkan kita dari kesalahan, seperti yang telah ditimbulkan oleh khotbah dan baptisan Yohanes Pembaptis, akan membalikkan kita kepada Kristus sebagai Tuhan kita dan Allah kita. Sebab, siapa yang melalui kuasa anugerah melepaskan kuk dosa, yakni kebiasaan duniawi dan kedagingan, akan dikenakan kuk Tuhan Yesus sebagai gantinya.
- Dengan ini ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya, yaitu, hati orang Yahudi kepada orang bukan-Yahudi. Dia akan membantu mereka melepaskan berbagai prasangka yang sudah mengakar terhadap bangsa-bangsa lain, seperti yang dilakukan oleh Injil, di mana pun Injil itu berkuasa. Dan hal inilah yang mulai dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, yang datang untuk memberi kesaksian supaya oleh dia semua orang menjadi percaya, yang membaptis dan mengajar serdadu-serdadu Romawi maupun orang Farisi Yahudi, yang mengoreksi keangkuhan dan keyakinan orang Yahudi yang mengagungkan diri karena Abraham adalah bapa mereka, dengan mengatakan bahwa Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu (Mat. 3:9). Kata-kata ini diucapkan dengan maksud menyembuhkan kebencian mereka yang mendalam terhadap orang bukan-Yahudi. Dr. Lightfoot mengamati bahwa para nabi terus berbicara tentang umat bukan-Yahudi sebagai anak-anak bagi umat Yahudi (Yes. 54:5-6, 13; 60:4, 9; 62:5; 66:12). Ketika orang-orang Yahudi yang sudah memeluk iman pada Kristus mulai bergabung dalam persekutuan dengan bangsa-bangsa lain yang juga seiman, maka saat itulah hati bapa-bapa pun berbalik kepada anak-anaknya. Ia juga akan mengubah hati yang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Artinya, ia akan memperkenalkan Injil kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi yang sekarang menurut Injil adalah orang durhaka, sehingga mereka akan berbalik, bukan kepada kepercayaan orang Yahudi yang merupakan bapa mereka, tetapi kepada iman Kristus yang di sini disebut pikiran orang-orang benar, dan masuk dalam persekutuan bersama orang Yahudi yang percaya. Ia akan membuat hati bapa-bapa dan hati anak-anak berbalik, yakni, hati orang tua dan orang muda akan menjadi sarana untuk membawa setiap generasi menjadi orang yang saleh, untuk melakukan pembaruan besar-besaran dalam bangsa Yahudi, untuk membawa mereka keluar dari kepercayaan tradisional yang sarat dengan ritual yang telah mendarah daging, serta untuk membawa mereka pada kesalehan yang sungguh-sungguh dan sebenar-benarnya. Pengaruh dari semuanya ini adalah bahwa kebencian yang ada selama ini akan dibuang jauh-jauh dan perselisihan akan berhenti. Juga, meskipun berbeda, mereka akan dipersatukan dalam baptisan-Nya sehingga saling bisa menerima dengan lebih baik. Semua yang ditulis mengenai Yohanes di atas sesuai dengan catatan sejarawan Josephus tentang dia (Antiq. 18:117-118) "Bahwa ia adalah seorang laki-laki yang baik, mengajar orang Yahudi mempraktikkan kebajikan, hidup dalam kesalehan di hadapan Allah, hidup benar di hadapan sesama, dan harus berhimpun dan bersekutu bersama di dalam baptisan." Selanjutnya Josephus mencatat, "Orang-orang berduyun-duyun mengikuti dia dan sangat menyukai ajarannya." Jadi, Yohanes membuat hati bapa-bapa dan hati anak-anak berbalik kepada Allah dan sesama, dengan membalikkan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.

IV. Ketidakpercayaan Zakharia atas pemberitahuan malaikat, 
serta hukuman yang ditimpakan kepadanya akibat ketidakpercayaannya itu. Ia mendengar semua yang disampaikan oleh malaikat itu, dan seharusnya ia menundukkan kepala dan menyembah Allah seraya berkata, "Jadilah pada hambamu ini menurut perkataanmu itu." Tetapi Zakharia tidak berkata demikian.

Inilah yang kita baca:
. Bagaimana ia mengungkapkan ketidakpercayaannya itu (ay. 18). Kata Zakharia kepada malaikat itu, "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?" Ini bukanlah permohonan yang rendah hati untuk menegaskan imannya, melainkan suatu keberatan yang disertai kekerasan hati terhadap apa yang dikatakan kepadanya sebagai suatu hal yang tidak masuk akal. Seolah-olah ia berkata, "Aku tidak akan pernah bisa memercayai hal ini." Dia pasti memahami bahwa yang berbicara kepadanya adalah seorang malaikat; dan pesan yang disampaikan itu memiliki bukti kuat, dengan merujuk kepada nubuat-nubuat Perjanjian Lama. Ada banyak contoh dalam Perjanjian Lama tentang orang-orang yang mendapatkan anak ketika mereka sudah lanjut usia, namun Zakharia tidak juga bisa percaya bahwa ia akan memiliki anak perjanjian ini, "Sebab aku sudah tua dan istriku bukan saja mandul, malahan sudah lanjut umurnya sehingga tidak akan mungkin bisa memiliki anak." Oleh karena itu, ia meminta tanda, atau ia akan tetap tidak percaya. Penampakan malaikat, yang sudah lama tidak pernah terjadi lagi di dalam jemaat, sebenarnya sudah cukup menjadi tanda jelas baginya. Apalagi pemberitahuan ini disampaikan di dalam Bait Allah, tempat mahakudus Allah, sehingga ia memiliki alasan untuk berpikir bahwa tidak akan ada malaikat jahat yang diizinkan masuk. Tambahan pula pesan itu disampaikan ketika ia sedang berdoa dan membakar ukupan. Ajaran iman kepercayaannya sendiri sebenarnya cukup untuk meredam keberatannya untuk percaya, yaitu bahwa Allah mahakuasa dan bagi Dia tidak ada yang mustahil, keyakinan yang bukan hanya harus kita ketahui, tetapi juga harus kita ajarkan kepada yang lain). Meskipun semua alasan ini tersedia bagi dia, namun, karena terlampau memikirkan kenyataan tentang kondisi tubuhnya sendiri dan juga istrinya, ia tidak berlaku seperti yang seharusnya dilakukan seorang anak Abraham. Sebaliknya, ia merasa bimbang akan janji Allah tersebut (Rm. 4:19-20).

. Bagaimana ketidakpercayaannya dibungkam, dan ia pun bungkam karena ketidakpercayaannya itu.
(1) Malaikat itu membungkam mulut Zakharia dengan menegaskan otoritasnya. Kalau ia bertanya kepadaku, "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?" biarlah ia mengetahuinya melalui perkataanku ini, "Akulah Gabriel" (ay. 19). Malaikat itu menambahkan namanya pada nubuat ini seolah-olah sedang membubuhkan tanda tangan dengan tangannya sendiri: teste meipso -- camkan perkataanku tentang janji ini. Kadang-kadang malaikat-malaikat menolak menyebutkan nama mereka, seperti yang dialami oleh Manoah dan istrinya. Namun malaikat Zakharia ini berkenan menyebut namanya, "Akulah Gabriel," yang berarti Kuasa Allah, atau yang penuh kuasa dari Allah, untuk menunjukkan bahwa Allah yang memerintahkannya menyampaikan semua hal ini mampu mewujudkan semua janji itu. Ia juga memberitahukan namanya untuk mengingatkan Zakharia bahwa pemberitahuan tentang kedatangan Mesias juga diberitahukan kepada Daniel oleh orang yang bernama Gabriel (Dan. 8:16; 9:21). "Aku adalah malaikat yang sama seperti yang diutus kepada Daniel dahulu, dan sekarang aku juga diutus untuk maksud yang sama." Ia adalah Gabriel yang berdiri di hadapan Allah (KJV), yang langsung melayani takhta Allah. Para pembesar atau perdana menteri dalam istana Kerajaan Persia digambarkan demikian, bahwa mereka yang boleh memandang wajah raja (Est. 1:14). "Meskipun aku sekarang sedang berbicara dengan engkau di sini, namun aku tetap berdiri di hadapan Allah. Aku tahu mata-Nya mengawasi aku dan aku tidak berani mengatakan lebih daripada apa yang harus aku sampaikan. Dengan sungguh-sungguh kukatakan kepadamu, bahwa aku telah diutus untuk berbicara kepada engkau, diutus dengan sengaja untuk menyampaikan kabar kesukaan ini kepadamu, yang karena teramat layak untuk mendapatkan bukan saja luar biasa mulia segenap sambutan, engkau seharusnya menerimanya dengan girang hati."
(2) Malaikat itu benar-benar membungkam mulut Zakharia dengan memperlihatkan kuasanya, "Agar engkau tidak membantah lagi, sesungguhnya engkau akan menjadi bisu" (ay. 20). Bila engkau menuntut tanda untuk mendukung imanmu, inilah tandanya dan sekaligus juga merupakan hukuman bagi ketidakpercayaanmu. Engkau tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi" (ay. 20). Engkau akan menjadi bisu dan tuli. Kata yang digunakan ini mempunyai makna yang sama, yakni ia kehilangan baik pendengaran maupun kemampuan bicaranya, karena untuk berkomunikasi, teman-temannya harus memberi isyarat kepadanya (ay. 62) dan sebaliknya ia pun harus memberi isyarat kepada mereka (ay. 22). 

Nah, dengan membuat dia menjadi bisu, berarti
- Allah telah berlaku adil kepadanya, karena ia meragukan dan menentang firman Allah. Karena itu, kita perlu mengambil waktu untuk mengagumi betapa panjangnya kesabaran Allah, betapa kita sering mengucapkan perkataan yang tidak memuliakan Allah, namun kita tidak sampai dihukum menjadi bisu seperti Zakharia walaupun Dia berhak berbuat demikian terhadap kita sesuai dengan dosa-dosa kita.
- Allah memperlakukan Zakharia dengan baik, sangat lembut dan penuh belas kasih.


* Kembalinya Zakharia ke tengah umat, dan juga kepada keluarganya setelah masa penugasan usai, serta dikandungnya anak yang dijanjikan, seorang anak laki-laki pada masa tuanya.
. Orang-orang tetap tenang dan menunggu, mengharapkan Zakharia keluar dari Bait Suci, karena ia harus menyampaikan berkat kepada mereka dalam nama Tuhan. Meskipun ia melampaui batas waktu yang lazim, mereka tetap menunggu dengan sabar, tidak seperti kebiasaan jemaat Kristen yang segera pulang dengan tergesa-gesa tanpa menunggu doa berkat. Orang banyak itu tetap menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci, dan khawatir kalau-kalau telah terjadi sesuatu yang tidak diharapkan (ay. 21).
. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata (ay. 22). Sekarang ia seharusnya menyuruh umat pulang dengan terlebih dahulu memberkati mereka, tetapi ia telah menjadi bisu dan tidak mampu melakukan apa yang seharusnya ia kerjakan, yaitu agar orang banyak bisa diingatkan untuk mengharapkan Mesias, yang bisa memerintahkan berkat itu, yang benar-benar memberkati, dan di dalam-Nya semua bangsa di bumi ini akan diberkati. Jabatan imamat Harun akan segera dibungkam dan ditinggalkan, untuk membuka jalan bagi pengharapan yang lebih baik.
. Zakharia berusaha memberitahu umat agar mereka mengerti bahwa ia telah melihat suatu penglihatan, dengan membuat beberapa isyarat yang tidak keruan. Dikatakan bahwa ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu (ay. 22). Hal ini menggambarkan kepada kita kelemahan dan kekurangan pelayanan imamat orang Lewi dibandingkan dengan pelayanan imamat Kristus serta dispensasi Injil. Perjanjian Lama berbicara dengan menggunakan tanda, memberikan beberapa petunjuk mengenai hal-hal ilahi dan sorgawi, namun petunjuk tersebut tidak sempurna dan tidak pasti, hanya memberi isyarat kepada kita, tetapi tetap membisu. Injillah yang berbicara dengan jelas kepada kita dan memberi kita gambaran yang jelas mengenai apa yang dalam Perjanjian Lama masih terlihat samar-samar.

. Ia tetap bertugas sampai selesai waktu tugas pelayanannya, karena tugas yang diundikan kepadanya untuk membakar ukupan tetap bisa dilaksanakan meskipun ia bisu dan tuli. Bila kita tidak bisa menunaikan tugas pelayanan kepada Allah sebaik yang seharusnya, namun berusaha melakukannya sebaik mungkin, maka Allah akan tetap menerima kita dalam pelayanan itu.

. Zakharia kemudian pulang ke rumah, dan beberapa lama kemudian istrinya mengandung (ay. 23-24). Ia mengandung sebagai penggenapan janji itu. Menyadari hal itu, selama lima bulan ia tidak menampakkan diri. Ia mengurus rumah tangga seperti biasa dan tetap merahasiakan hal itu. Ia juga tidak pergi ke luar rumah seperti yang biasa ia lakukan, karena:

(1) Jangan sampai ia merugikan diri sendiri, misalnya mengalami keguguran atau membahayakan janin itu.
(2) Jangan sampai ia melakukan sesuatu yang dapat melanggar ketentuan yang telah ditetapkan tentang kenaziran anak itu. Ia mengingat perintah yang diberikan malaikat kepada ibu Simson dalam kejadian serupa dan menerapkannya pada diri sendiri. Ia tidak boleh menyentuh sesuatu yang najis, sementara ia mengandung anak yang akan menjadi nazir Allah (Hak. 13:14). Meskipun di sini hanya disebut lima bulan, karena peristiwa yang akan mengikuti pada bulan keenam, namun kita boleh beranggapan bahwa ia tetap bersikap hati-hati selama masa mengandung anak itu.
(3) Ada yang berpendapat bahwa ia tidak menampakkan diri karena terlalu merasa risih, merasa malu terhadap apa yang akan orang katakan tentang dirinya yang mengandung di usia tua. "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" (Kej. 18:12). Atau, ini merupakan tanda kerendahan hatinya, supaya ia tidak tampak menyombongkan kehormatan yang diberikan Allah kepadanya.
(4) Ia tidak menampakkan diri untuk beribadah, supaya ia dapat meluangkan waktu dalam doa dan pujian. Orang-orang kudus adalah orang-orang yang dilindungi Allah. Inilah alasan yang diberikannya untuk tidak menampakkan diri, "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, bukan saja dengan bermurah hati menganugerahkan seorang anak bagiku, tetapi juga memberikan kehormatan dengan memberikan seorang anak yang akan menjadi seorang nazir" (karena itulah yang mungkin diisyaratkan suaminya melalui tulisan kepadanya). "Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." Kesuburan dianggap berkat yang begitu besar di kalangan orang Yahudi, karena janji Allah untuk memperbesar bangsa mereka dan munculnya Sang Mesias dari antara mereka, sehingga sungguh menjadi aib yang besar apabila ada yang mandul. Orang yang mandul, meskipun tidak bersalah apa pun, tetap dianggap telah bersalah melakukan suatu dosa tersembunyi, hingga mendatangkan hukuman itu ke atas mereka. Sekarang, Elisabet bersukacita penuh kemenangan, bahwa aib ini bukan saja dihapuskan, tetapi juga digantikan dengan kemuliaan besar. Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, melampaui semua pemikiran atau harapanku, dan sekarang Ia berkenan kepadaku. Perhatikanlah, dalam semua perbuatan Allah yang penuh kemurahan kepada kita, kita harus memandang kepedulian-Nya yang besar kepada kita. Ia telah menilik kita dengan penuh belas kasihan dan perkenanan, dan karena itu Ia menunjukkan perbuatan-Nya bagi kita.


BcO Yesaya 47:1-15
Keruntuhan Babel
47:1 Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara, puteri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit. 47:2 Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai! 47:3 Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorangpun, 47:4 kata Penebus kami, TUHAN semesta alam nama-Nya, Yang Mahakudus, Allah Israel. 47:5 Duduklah dengan berdiam diri dan masuklah ke dalam gelap, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi ratu atas kerajaan-kerajaan. 47:6 Aku tadinya murka terhadap umat-Ku, menajiskan milik pusaka-Ku, dan menyerahkannya ke dalam tanganmu; dan engkau tidak menaruh belas kasihan kepada mereka, bahkan sangat memberatkan kukmu kepada orang yang tua. 47:7 Katamu tadinya: "Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu. 47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!" 47:9 Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu. 47:10 Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!" 47:11 Tetapi malapetaka akan menimpa engkau, engkau tidak tahu mempergunakan jampimu terhadapnya; bencana akan jatuh atasmu, engkau tidak sanggup menampiknya dengan mempersembahkan korban; kebinasaan akan menimpa engkau dengan sekonyong-konyong, yang tidak terduga olehmu. 47:12 Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan. 47:13 Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! 47:14 Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! 47:15 Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 19 Desember 2023 - Lukas 1:5-25 - BcO Yesaya 47:1-15 - Hari Biasa Khusus Adven

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 17 Desember 2022 - Yohanes 1:6-8,19-28 - BcO Yesaya 29:13-24 - HARI MINGGU ADVEN III





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)