misa.lagu-gereja.com        
 
View : 5584 kali
Kumpulan Homili

Minggu Biasa XXI /C/2010

#tag:


H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

Minggu, 22 Agustus 2010
MINGGU XXI C 2010
Yes 66:18-21 Ibr 12:5-7.11-13 Luk 13:22-30

PENGANTAR

Dalam Injil menurut Lukas hari ini, Yesus menegaskan bahwa untuk memasuki Kerajaan-Nya dibutuhkan kesungguhan daya upaya luar biasa. Dan ditambahkan bahwa juga dibutuhkan urgensi atau kerahusan untuk menerima kesempatan yang disediakan untuk memasuki pintu yang sempit dan yang tidak akan terbuka tanpa batas waktu. Dan pintu itu tidak akan terbuka selamanya! Orang-orang Yahudi yang sebangsa dengan Yesus menolak tawaran Kerajaan-Nya tetapi diterima oleh bangsa-bangsa lain. Maka timbullah pertanyaan: siapakah sebenarnya yang diselamatkan?



HOMILI

Orang-orang Yahudi bertanya kepada Yesus: "Tuhan , sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Jawaban Yesus jelas: undangan atau ta-waran untuk diselamatkan memang terbuka bagi semua, namun pintu masuknya sempit dan tidak boleh ditanggapi secara acuh tak acuh! Dan jelas pula syarat-syaratnya. Pernah mengenal Yesus, pernah mendengar ajaran-Nya dan sebagainya, semua itu tidak cukup. Sebab semuanya itu sebenarnya membawa serta kewajiban dan pelaksanaan apa yang telah diterima dan diketahui. Kepada Israel, orang-orang Yahudi sebagai bangsa terpilih, Yesus menawarkan keselamatan-Nya, memasuki Kerajaan-Nya. Tetapi menolak-nya!

Apa artinya diselamatkan? Untuk diselematkan sebagai orang kristen, kita harus mengakui dan mengenal Yesus sebagai Guru kita . Injil hari ini menerangkan kepada kita, bahwa Yesus tidak dengan sendirinya me-ngakui siapapun juga, yang menyebut dirinya orang kristen atau pengikut-Nya. Kita diundang memikirkan kembali apa artinya menjadi orang Kristen, apa arti Kerajaan Allah di mana kita diselamatkan. Injil hari ini cukup tegas: orang yang kita kira tidak akan diselematkan dan diterima di dalam Kerajaan Allah, malahan menjadi yang pertama boleh memasuki pintu yang sempit itu.

Keselamatan adalah suatu perjalanan sepanjang hidup. Dalam perjalanan itu kita harus menjadi sahabat Allah, sahabat Yesus, sahabat sesama manusia yang menempuh jalan kehidupan yang sama. Perjalanan ini harus bersifat transformatif, mengubah sikap hidup kita, mengubah cara kita berpikir, bertindak, terbuka dan peka terhadap sesama, bukan terdapat di balik penglihatan dan hati yang sempit . Makin sempit pandangan kita, makin sempit pula hati kita, tampak makin sempit lagi juga pintu, yang harus kita lalui untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Paus Yohanes Paulus II dalam ensikliknya "Redemptionis Missio" (Perutusan Penebusan) menegaskan, bahwa anugerah keselamatan Allah tidak hanya terbatas bagi mereka, yang resmi mengakui Kristus dan menjadi anggauta Gereja-Nya. Keselamatan Allah ditujukan kepada semua orang, segenap umat manusia. Tetapi sekaligus harus disadari oleh setiap orang, bahwa keselamatan yang ditawarkan Allah kepada manusia bukanlah suatu otomatisme. Bukan sekadar formalisme . Bukan secara otomatis dibaptis sambil mengakui Kristus sebagai Penyelamat sudah memiliki kepastian dapat memasuki pintu sempit untuk memasuki Kerajaan Allah yang telah dibuka-Nya. Gereja tidak lagi mengatakan "extra Ecclesiam nulla salus", "di luar Gereja tiada keselamatan", tetapi yang tetap ditegaskan ialah : "extra Christum nulla salus", "di luar Kristus tiada keselamatan".

Setiap orang kristen sejati akan bertanya secara jujur: "Apakah aku ini diselamatkan?" Kita percaya dan yakin, bahwa Kristus pada dasarnya telah menebus kita. Keselamatan kita sudah tersedia. Tetapi sejauh manakah aku ini sungguh menyadari hal ini. Sejauh manakah aku sungguh mengenal Yesus, sungguh mendengarkan dan sungguh melaksanakan apa yang disam-paikan kepadaku? Apakah kepadaku pun Yesus berkata: "Aku tidak tahu dari mana kamu datang" , atau dengan kata lain: "Aku tidak mengenal kamu!"? - Justru bisa saja, bahwa orang-orang yang karena situasi kebuda-yaan, politik, sosial tidak mendapat kesempatan mengenal Yesus Kristus secara resmi, tidak dibaptis, bukan anggota Gereja, - toh orang itu dikenal Yesus, karena ia justru melalukan apa yang disampaikan Yesus kepada pengikut-pengikut-Nya.

Pesan Injil Lukas hari ini kepada kita ialah: mari kita menyadari secara sungguh-sungguh dan jujur keberadaan hidup kita sebagai orang kristen sejati, bukan atas formalisme baptisan dan krisma kita, melainkan lebih pada kejujuran dan kesungguhan pelaksanaan dan penghayatan hidup dan perilaku dan sepak terjang kita sebagai pengikut Kristus, yang diakui-Nya sebagai benar. Amin.



Jakarta, 22 Agustus 2010



Daftar Label dari Kategori Kumpulan Homili
Pembaptisan Tuhan(3)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Minggu Biasa XXII /C/2010

PREV:
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga-15 Agustus 2010





Arsip Kumpulan Homili..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)