misa.lagu-gereja.com        
 
View : 4336 kali
Mengenal Katolik
23 Maret 2022
PRAPASKAH AGUNG DALAM TRADISI BYZANTIUM
#tag:

Dalam tradisi Byzantium, waktu persiapan untuk Paskah disebut “Prapaskah Agung”. Terkadang dalam liturgi Byzantium terdapat masa yang lebih rendah yang juga disebut sebagai “masa-masa puasa” (seperti Adven yang terkadang disebut “puasa Natal”). Tetapi untuk masa yang satu ini disebut “agung” bukan hanya karena mempersiapkan suatu pesta perayaan, tetapi juga karena masa ini adalah masa terpanjang dan yang ketat dalam hal puasa. Tidak hanya daging dan produk susu yang dilarang untuk seluruh Prapaskah, bahkan kita tidak boleh makan ikan (kecuali kerang-kerangan dan hewan avertebrata)! Pengecualian untuk ikan adalah pada Hari Raya Kabar Sukacita, Minggu Palma, dan Kamis Suci.

Pada minggu pertama puasa kita bertemu dengan beberapa ibadat terpanjang sepanjang siklus liturgi. Pada Kompletorium Agung pada empat hari pertama dalam minggu itu kita menyanyikan sebagian dari Kanon Agung yang disusun oleh St. Andreas dari Kreta (segala sesuatu tampaknya “agung” selama Prapaskah Agung!), ini merupakan ibadat tobat panjang dengan banyak sujud. Kanon ini akan dinyanyikan secara keseluruhan pada hari Kamis minggu kelima pada Ibadat Matin, di mana kita juga membaca keseluruhan hidup St. Maria dari Mesir sebagai model pertobatan dan kehidupan asketik. Ibadat ini berlangsung sekitar empat jam (mungkin lebih lama di beberapa tempat).

Pada hari-hari Minggu Prapaskah kita merayakan Liturgi St. Basilius Agung, yang lebih lama dari Liturgi St. Yohanes Krisostomus. Yang menarik adalah dalam doa imam, terutama dari perarakan masuk agung hingga ke akhir liturgi, begitu indah dan mendalam. Merenungkan misteri sejarah keselamatan serta keimamatan. Minggu pertama adalah perayaan umum kemenangan iman yang benar atas ajaran sesat, momen yang menjadi restorasi definitif (pada tahun 843) dari penghormatan ikon suci, suatu penegasan kekaisaran pada kanon Konsili Ekumenis Ketujuh. Minggu-minggu lainnya diberikan untuk menghormati orang-orang suci tertentu yang bersinar dalam kehidupan asketik atau kehidupan mistik, tetapi di tengah-tengah Minggu ketiga, disisihkan Minggu untuk penghormatan salib suci yang berharga dan pemberi kehidupan. Ini menjadi semacam pengingat pertengahan Prapaskah (jika kamu mengalami krisis di tengah-tengah Prapaskah!) bahwa tujuan kita adalah wafat dan kebangkitan Kristus, dan kita memperoleh kekuatan untuk bertahan sampai akhir sebagaimana misteri salib ditempatkan di tengah-tengah diri kita.

Liturgi Ilahi secara tradisional tidak dirayakan pada hari-hari biasa Prapaskah, tetapi pada hari Rabu dan hari Jumat dirayakan Liturgi Prapenyucian Anugerah (di beberapa tempat dirayakan hari Senin sampai hari Jumat). Ini adalah cara untuk menekankan sifat asketik dari hari-hari biasa Prapaskah dan karakter Paskah setiap Minggu. Liturgi ini pada dasarnya adalah Ibadat Vesper dengan pemberian Komuni. Ekaristi yang dikonsekrasi pada hari Minggu sebelumnya disediakan untuk dibagikan selama seminggu. Seperti biasa untuk ibadat Prapaskah, ada banyak sujud, tidak seperti hari Minggu atau hari raya dalam kalender liturgi. Hari Raya Kabar Sukacita biasanya terjadi saat Prapaskah, dan sementara itu adalah suatu hari raya besar, hari itu dirayakan dengan apa yang kita sebut dengan “kegembiraan yang diredam”. Jika hari raya tersebut jatuh pada hari kerja, maka Liturgi Ilahi yang dirayakan digabungkan dengan Ibadat Vesper.
Doa yang paling sering diulang selama Prapaskah adalah Doa St. Efraim dari Suriah, yang dilakukan pada semua ibadat liturgi hari-hari biasa dengan cara berikut: “Ya Tuhan Penguasa hidupku, halaulah dari diriku roh keputusasaan dan kemalasan, ambisi dan pembicaraan yang sia-sia (bersujud). Tetapi berikanlah kepadaku, hamba-Mu, roh kemurnian dan kerendahan hati, kesabaran dan kasih persaudaraan (bersujud). Ya Tuhan dan Raja, buatlah aku sadar pada kesalahanku sendiri, dan tidak menghakimi saudaraku, karena Engkau terberkati sekarang dan selamanya. Amin” (bersujud). Kemudian: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa dan berbelaskasihlah padaku” (12 kali, dengan sikap membungkuk yang mendalam setiap kali). Kemudian kita mengatakan seluruh doa ini lagi dengan bersujud kembali di akhir. Sikap ini cenderung memberi kerendahan hati, jiwa, dan menjaga kelenturan tubuh juga!

Prapaskah juga merupakan waktu untuk berdoa tambahan bagi mereka yang telah tertidur dalam Tuhan. Selama tahun liturgi kita memiliki lima “Sabtu bagi Orang Mati” (kurang lebih mirip dengan Hari Semua Arwah Orang Beriman di Gereja Barat), tiga di antaranya terjadi selama Prapaskah (dan satu lagi sekitar seminggu sebelumnya). Ibadat panjang dan upacara peringatan bagi orang beriman diselenggarakan pada hari ini. Mungkin setelah beberapa minggu puasa dan sujud, kita merasa seolah-olah kita mungkin akan bergabung dengan mereka segera!

Salah satu aspek ibadat Prapaskah Byzantium yang mungkin akan terdengar aneh bagi telinga umat Gereja Barat adalah kita tidak menghilangkan “Haleluya” selama Prapaskah. Jika ada, malahan ditingkatkan untuk menggantikan teks tertentu yang biasanya dinyanyikan dalam waktu biasa, ditambahkan ke dalam doa Komuni pada Liturgi Prapenyucian, dll. “Haleluya” tidak dianggap secara ketat sebagai seruan kebangkitan Kristus dalam tradisi Byzantium, tetapi digunakan sebagai ekspresi umum pujian Ilahi, menurut arti harfiahnya: Pujiah Tuhan! Kita terus memuji Tuhan bahkan selama Prapaskah, ketika kita memerlukan dorongan dari seruan sukacita untuk menyeimbangkan ratapan pertobatan kita tanpa henti.

Pada hari Sabtu kelima Prapaskah kita memiliki hari khusus bagi Theotokos [Bunda Allah], yaitu kita menyanyikan kidung Akathistos untuk menghormatinya dalam Ibadat Matin. Setelah itu kita bersiap-siap untuk pergi ke Yerusalem, dan teks-teks liturgi minggu keenam membuka drama Lazarus yang mati dan kedatangan Tuhan untuk membangkitkan dia dari antara orang mati. Prapaskah secara teknis berakhir pada hari Jumat minggu keenam, yang ternyata menjadi hari ke-40, meskipun puasa terus melalui Sabtu Suci, dan ibadat dari bagian pertama dari Pekan Suci masih memiliki karakter Prapaskah. Sementara itu, Pekan Suci dianggap sebagai entitas liturgi tersendiri.

Antara hari Jumat terakhir pada Prapaskah dan Senin Suci, kita memiliki semacam selingan meriah, dengan Sabtu Lazarus dan Minggu Palma. Keduanya dianggap sebagai hari raya, dan busana liturgi terang yang digunakan. Sabtu Lazarus adalah perayaan kuasa Kristus atas kematian, serta prefigurasi kebangkitan Kristus sendiri. Sedangkan Minggu Palma adalah kesempatan kita untuk menyatakan kejayaan-Nya sebagai Dia yang bersiap untuk mengorbankan hidupnya untuk keselamatan kita.

Ada lebih banyak detail yang dapat ditambahkan, tetapi seperti itulah secara singkatnya Prapaskah Agung Byzantium. Mungkin pengalaman Prapaskah Agung adalah pengalaman yang paling sulit, penuh tuntutan, dan tobat di antara tradisi-tradisi Katolik, tetapi aku yakin bahwa “babak akhir” di Paskah yang suci mungkin adalah yang paling mulia dan menggembirakan. Mungkin kemuliaan Paskah hanya dapat sepenuhnya dialami oleh orang-orang yang telah memikul salib selama Prapaskah. Kekristenan Timur selalu mencatat untuk merangkul kepenuhan-kepenuhan penderitaan, kepenuhan kemuliaan; kepenuhan kesedihan, kepenuhan sukacita.

Diterjemahkan oleh Nicholas Adityas dari:
https://wordincarnate.wordpress.com/.../great-lent-in.../...



Daftar Label dari Kategori Mengenal Katolik
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH

PREV:
PRAPASKAH AGUNG DALAM TRADISI BYZANTIUM





Arsip Mengenal Katolik..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)