|
Minggu, 17 Desember 2022 Renungan Katolik Minggu, 17 Desember 2022 - Yohanes 1:6-8,19-28 - BcO Yesaya 29:13-24 - HARI MINGGU ADVEN III#tag: Yohanes Pembaptis Saksi Firman; Inkarnasi Firman Minggu, 17 Desember 2022 HARI MINGGU ADVEN III Yes. 61:1-2a,10-11; MT Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1Tes. 5:16-24; Yohanes 1:6-8,19-28 BcO Yesaya 29:13-24 Warna Liturgi Ungu MT/BPI Edisi Baru: 075, 960 Lama: 840, 960 Saran Nyanyian: PS 326, 440, 444, 445, 446, 448, 449, 674, 718, 719, 720, 721 Hari Minggu ketiga dalam Masa Adven adalah Minggu Gaudete. Dikenakan busana liturgi berwarna ungu muda atau merah muda. Baca Juga: Yohanes 1:6-8,19-28 1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Kesaksian Yohanes tentang dirinya sendiri 1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis. Penjelasan: * Yohanes Pembaptis Saksi Firman; Inkarnasi Firman Penulis Injil ini bermaksud memperkenalkan Yohanes Pembaptis sebagai seorang yang memberikan kesaksian yang mulia tentang Yesus Kristus. Sekarang, dalam perikop ini, sebelum si penulis Injil ini melakukan hal tersebut: I. Ia memberi kita suatu penjelasan mengenai saksi yang hendak ditampilkannya. Namanya Yohanes, yang berarti penuh belas kasih, baik hati. Tindak tanduknya tegas, keras, namun hatinya penuh dengan kebaikan. Sekarang perhatikanlah: Kita diberi tahu di sini mengenai dia secara umum, bahwa dia adalah seorang yang diutus Allah. Penulis Injil ini telah berkata tentang Yesus Kristus bahwa Ia ada bersama-sama dengan Allah dan bahwa Ia adalah Allah. Namun di sini, mengenai Yohanes, ia berkata bahwa ia adalah seorang manusia, hanya manusia saja. Allah berkenan berbicara kepada kita melalui manusia seperti kita sendiri. Yohanes adalah seorang yang besar, namun ia tetaplah seorang manusia, seorang anak manusia. Ia diutus Allah, ia seorang pembawa pesan dari Allah, demikianlah ia disebutkan (Mal. 3:1). Allah memberikannya tugas perutusan-Nya maupun pesan-Nya, mandat-Nya maupun perintah-Nya. Yohanes tidak membuat mujizat apa pun, tidak pula kita dapati dia pernah diberi penglihatan dan pewahyuan. Akan tetapi, keketatan dan kemurnian hidup dan ajarannya, serta pengaruh langsung yang ditimbulkannya untuk memperbaharui dunia maupun untuk menghidupkan kembali kepentingan-kepentingan kerajaan Allah di antara manusia, merupakan tanda-tanda yang jelas bahwa dia diutus Allah. Kita diberi tahu di sini apa jabatan dan pekerjaannya (ay. 7): Ia datang sebagai saksi, saksi mata, saksi utama. Ia datang eis martyrian -- untuk memberikan kesaksian. Ketetapan-ketetapan hukum Taurat telah lama merupakan kesaksian akan Allah di dalam jemaat Yahudi. Melalui ketetapan-ketetapan itu, agama wahyu tetap dijaga dan dipelihara. Oleh karena itulah kita dapat membaca tentang kemah kesaksian, tabut hukum, hukum dan kesaksian. Akan tetapi, sekarang pewahyuan ilahi akan disampaikan melalui sarana lain. Sekarang kesaksian Kristus adalah kesaksian Allah (1Kor. 1:6; 2:1). Di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, Allah bukannya tidak menyatakan diri-Nya tanpa saksi (Kis. 14:17), hanya saja di antara mereka itu belum ada yang memberikan kesaksian tentang Sang Penebus. Ketika itu ada kesenyapan yang begitu lengang tentang Sang Penebus ini, sampai kemudian Yohanes Pembaptis datang untuk memberikan kesaksian tentang-Nya. Sekarang perhatikanlah: (1) Perihal kesaksiannya: Ia datang untuk memberi kesaksian tentang terang itu. Terang adalah sesuatu yang memberikan kesaksian tentang dirinya sendiri, yang membawa bukti keberadaannya bersama dirinya sendiri. Akan tetapi, bagi orang-orang yang menutup mata terhadap terang itu, haruslah ada orang lain yang memberikan kesaksian tentang terang itu kepada mereka. Terang Kristus tidak membutuhkan kesaksian manusia, tetapi kegelapan dunia membutuhkannya. Yohanes di sini berbuat seperti seorang penjaga malam yang pergi meronda keliling kota sambil menyerukan datangnya cahaya pagi kepada orang-orang yang sudah menutup mata dan tidak mau mengamati sendiri datangnya cahaya itu. Atau seperti seorang penjaga malam yang pergi berkeliling untuk mengatakan kepada orang-orang yang bertanya kepadanya apakah malam masih lama, dan kapan pagi akan datang, dan ia menjawab mereka, jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi (Yes. 21:11-12). Dia diutus Allah untuk menyatakan kepada dunia bahwa Sang Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan kini telah datang, dan Dia akan menjadi terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Nya Israel, dan untuk menyatakan bahwa waktunya kini sudah dekat ketika kehidupan dan kekekalan akan diperlihatkan dengan lebih jelas kepada semua orang. (2) Tujuan kesaksiannya: Supaya oleh dia semua orang menjadi percaya, bukan percaya kepadanya melainkan percaya kepada Kristus, yang jalan-Nya harus dipersiapkan olehnya dalam tugas perutusannya. Ia mengajarkan orang-orang untuk memandang melalui dia, melewati dia, untuk kemudian datang kepada Kristus, melewati ajaran pertobatan dari dosa menuju ajaran iman di dalam Kristus. Ia mempersiapkan orang-orang untuk menerima dan menyambut Kristus serta Injil-Nya, dengan menyadarkan mereka agar mereka memandang dan merasakan betapa jahatnya dosa, dan supaya, ketika mata mereka sudah terbuka, mereka bisa menyambut pancaran-pancaran cahaya ilahi yang, di dalam pribadi dan ajaran Sang Mesias, siap menyinari wajah mereka. Jika saja mereka mau menerima kesaksian manusia ini, mereka pasti akan segera mendapati bahwa kesaksian Allah sungguh jauh lebih besar (1Yoh. 5:9; Yoh. 10:41). Perhatikanlah, kesaksian Yohanes dimaksudkan agar oleh dia semua orang menjadi percaya, tanpa mengecualikan seorang pun dari dampak-dampak pelayanannya yang baik dan menguntungkan itu, kecuali kalau ada orang sendiri yang tidak mau menerimanya, seperti yang dilakukan orang banyak, yang menolak kebijaksanaan Allah sehingga merugikan diri mereka sendiri, dan dengan demikian menerima anugerah Allah dengan sia-sia. Kita di sini diperingatkan agar tidak keliru menganggap dia sebagai terang, sebab dia hanyalah seorang yang datang untuk memberikan kesaksian tentang terang itu (ay. 8): Ia bukan terang yang dinantikan dan dijanjikan itu, melainkan hanya diutus untuk memberikan kesaksian tentang terang yang besar dan berkuasa itu. Ia adalah bintang, seperti bintang yang menuntun orang-orang majus kepada Kristus, bintang fajar, tetapi ia bukanlah Sang Surya. Ia bukan Sang Mempelai laki-laki itu, melainkan seorang sahabat Mempelai laki-laki, bukan Raja, melainkan pendahulu-Nya. Ada orang-orang yang berhenti hanya sampai pada baptisan Yohanes, dan tidak berusaha mencari lebih jauh lagi, seperti orang-orang Efesus itu (Kis. 19:3). Untuk meluruskan kesalahan ini, penulis Injil ini di sini, sekalipun berbicara dengan sangat hormat tentang Yohanes, tetap menunjukkan bahwa ia harus memberikan tempat bagi Kristus. Sebagai nabi dari Yang Mahatinggi, ia seorang yang besar, tetapi ia bukanlah Yang Mahatinggi itu sendiri. Perhatikanlah, kita harus berjaga-jaga untuk tidak terlalu berlebihan menghargai hamba-hamba Tuhan, sama seperti untuk tidak terlalu meremehkan mereka. Mereka bukanlah tuan kita, mereka juga tidak mempunyai kekuasaan atas iman kita, mereka hanyalah hamba-hamba yang melaluinya kita percaya, para bendahara di dalam rumah Tuhan kita. Kita tidak boleh menyerahkan diri kita secara buta kepada apa yang mereka perbuat, sebab mereka bukanlah terang itu, namun kita harus mendengarkan dan menerima kesaksian mereka, sebab mereka diutus untuk memberikan kesaksian tentang terang itu. Oleh karenanya, marilah kita menghargai mereka, dan janganlah kita berbuat sebaliknya. Seandainya Yohanes berpura-pura menjadi terang itu, maka dia bukanlah saksi yang setia tentang terang itu. Orang-orang yang merampas kehormatan Kristus akan kehilangan kehormatan mereka sendiri sebagai hamba-hamba Kristus. Namun Yohanes sungguh-sungguh melakukan tugasnya sebagai saksi bagi terang itu, meskipun ia sendiri bukanlah terang itu. Orang-orang yang bersinar hanya dengan cahaya pinjaman dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi kita. * Kesaksian Yohanes tentang Kristus; Yohanes Diperiksa oleh Imam-imam (1:19-28) Kita di sini melihat kesaksian Yohanes, yang disampaikannya kepada para utusan yang dikirim dari Yerusalem untuk menanyainya. Perhatikanlah di sini: I. Siapa itu yang diutus untuk menemuinya, dan siapa yang mengutus mereka. . Orang-orang yang mengutus mereka untuk menemuinya adalah orang Yahudi dari Yerusalem, Mahkamah Agama atau lembaga peradilan tinggi, yang berpusat di Yerusalem, badan perwakilan jemaat Yahudi yang menangani perkara-perkara agama. Kita mungkin berpikir bahwa orang-orang yang dijadikan sebagai sumber pengajaran, dan yang dipandang sebagai para pembimbing umat, seharusnya, melalui buku-buku yang mereka pelajari, sudah memahami betul masa-masa yang sedang mereka hidupi sekarang, sehingga mereka tahu bahwa kedatangan Mesias sudah di ambang pintu, dan karena itu pada saat ini mereka seharusnya sudah mengenal dia yang menjadi pendahulu Mesias, dan dengan senang hati akan merangkulnya. Akan tetapi, bukannya berbuat demikian, mereka malah mengirimkan para utusan untuk mempertanyakan jati dirinya. Pendidikan, kehormatan, dan kuasa duniawi jarang mencondongkan pikiran manusia untuk menerima terang ilahi. Orang-orang yang diutus itu adalah: (1) Beberapa imam dan orang-orang Lewi, mungkin anggota Mahkamah Agama itu, orang-orang terpelajar, orang terhormat dan berkuasa. Yohanes Pembaptis sendiri adalah seorang imam dari keturunan Harun, dan karena itu tidaklah pantas baginya untuk diperiksa oleh siapa pun kecuali oleh para imam. Telah dinubuatkan bahwa pelayanan Yohanes akan mentahirkan orang Lewi (Mal. 3:3), dan karena itu mereka iri terhadapnya dan terhadap pembaharuan yang dikerjakannya. (2) Mereka yang diutus ini adalah orang-orang Farisi, yang angkuh, suka membenarkan diri sendiri, dan berpikir bahwa mereka tidak memerlukan pertobatan, dan karena itu mereka tidak tahan terhadap orang yang pekerjaannya memberitakan pertobatan. II. Untuk tugas apa mereka diutus. Mereka diutus untuk bertanya-tanya mengenai Yohanes dan baptisannya. Mereka tidak menyuruh Yohanes untuk mendatangi mereka, mungkin karena mereka takut kepada orang banyak, kalau-kalau orang banyak yang berada di tempat Yohanes menjadi marah dan melawan mereka, atau kalau-kalau orang banyak yang berada di tempat mereka kemudian menjadi mengenalnya. Mereka berpikir lebih baik membiarkannya berada di tempat yang jauh dari mereka. Mereka bertanya-tanya mengenai dia: Untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka, seperti orang-orang Atena yang bertanya-tanya mengenai ajaran Paulus, karena ajarannya itu baru bagi mereka (Kis. 17:19-20). Begitu angkuhnya mereka memandang diri mereka sendiri sehingga ajaran pertobatan pun mereka anggap sebagai ajaran yang aneh. Untuk menunjukkan wewenang mereka. Mereka berpikir bahwa mereka akan tampak hebat apabila mereka menyuruh dia, yang dianggap semua orang sebagai nabi, untuk menjelaskan perbuatannya, dan mendakwanya di hadapan pengadilan mereka sendiri. Mereka berencana untuk menekannya dan membungkamnya jika mereka dapat menemukan hal-hal yang aneh di dalamnya, sebab mereka iri terhadap kehormatannya yang semakin bertambah, dan karena pelayanannya tidak sejalan baik dengan ketetapan Musa yang sudah lama mereka jalankan maupun dengan gagasan-gagasan yang telah mereka ciptakan sendiri mengenai kerajaan Mesias. III. Apa jawaban yang diberikannya kepada mereka, dan apa penjelasannya baik tentang dirinya sendiri maupun tentang baptisannya, yang di dalamnya ia bersaksi tentang Kristus. Tentang dirinya sendiri, dan apa tugasnya. Mereka bertanya kepadanya, Sy tis ei -- Engkau, siapakah engkau? Kemunculan Yohanes di dunia sangatlah mengejutkan. Ia berada di padang gurun sampai pada hari ia menunjukkan dirinya kepada bangsa Israel. Semangatnya, tindak tanduknya, dan ajarannya mengandung sesuatu yang membuat orang banyak menaruh hormat kepadanya. Akan tetapi, ia tidak berlagak, seperti yang biasa dilakukan para penipu, seolah-olah ia adalah seorang yang sangat penting. Ia lebih tekun berbuat baik daripada berusaha terlihat hebat, dan karena itu ia memilih untuk tidak berkata apa-apa tentang dirinya sampai ia ditanyai menurut hukum. Orang bisa bersaksi dengan sangat baik tentang Kristus bila mereka hanya bicara sedikit mengenai diri mereka sendiri, perbuatan mereka sendirilah yang memuji mereka, bukan bibir mereka. Ia menjawab pertanyaan mereka: (1) Dalam bentuk pengingkaran. Ia bukanlah seorang yang besar seperti yang dianggap oleh sebagian orang. Saksi-saksi Allah yang setia harus lebih waspada terhadap penghormatan yang berlebihan daripada terhadap penghinaan yang tidak adil. Dengan hangat Paulus menulis kepada orang-orang yang terlalu menghormatinya dengan berkata "Aku dari golongan Paulus," dan dengan cara yang sama hangatnya pula ia menulis kepada orang-orang yang meremehkannya, yang mengatakan bahwa dirinya lemah. Ia mengoyakkan pakaiannya ketika ada orang menyebutnya dewa. - Yohanes menyangkal bahwa dia adalah Mesias (ay. 20): Katanya: "Aku bukan Mesias," yang sedang diharapkan dan dinanti-nantikan itu. Perhatikanlah, hamba-hamba Kristus haruslah ingat bahwa mereka bukan Kristus, dan karena itu mereka tidak boleh merampas kuasa dan segala kewenangan yang hanya menjadi hak-Nya, atau mengambil pujian-pujian yang hanya layak diberikan kepada-Nya. Mereka bukan Kristus, dan karena itu mereka tidak boleh menjadikan diri mereka sebagai tuan atas milik Allah, atau mengaku-ngaku mempunyai wewenang atas iman orang-orang Kristen. Mereka tidak dapat menciptakan kasih karunia dan kedamaian, mereka tidak dapat mencerahi, mempertobatkan, menghidupkan, dan menghibur, sebab mereka bukan Kristus. Amatilah bagaimana hal ini ditekankan di sini mengenai Yohanes: Ia mengaku dan tidak berdusta. Hal ini menggambarkan kegigihan dan keteguhannya dalam memberikan penyangkalan ini. Perhatikanlah, godaan-godaan untuk bersikap sombong dan merampas kehormatan yang bukan milik kita sendiri, haruslah ditolak dengan semangat dan kesungguhan yang besar. Ketika Yohanes dianggap sebagai Mesias, ia tidak membiarkan anggapan itu begitu saja dengan berkata Si populus vult decipi, decipiatur -- Jika orang banyak tertipu, biarkan saja mereka, tetapi secara terang-terangan dan sungguh-sungguh, dan tanpa samar-samar, ia mengaku, aku bukan Mesias. Hoti ouk eimi egō ho Christos -- Aku bukan Kristus, bukan aku. Ada yang lain yang akan datang, dan Dialah orangnya, tetapi aku ini bukan. Penyangkalannya sebagai Mesias disebut sebagai pengakuannya dan bukan penolakannya terhadap Kristus. Perhatikanlah, orang yang merendahkan diri berarti mengakui Kristus, dan memberikan penghormatan kepada-Nya, tetapi mereka yang tidak mau menyangkal diri berarti menyangkal Kristus. - Ia menyangkal bahwa dia Elia (ay. 21). Orang-orang Yahudi menanti-nantikan pribadi Elia akan kembali dari sorga dan hidup di antara mereka, dan mereka mengharapkan banyak perkara besar dari hal ini. Dengan mendengar sifat, ajaran, dan baptisan Yohanes, dan dengan mengamati bahwa ia tampak seperti seorang yang jatuh dari sorga, di daerah yang sama di mana Elia diangkat ke sorga, tidaklah mengherankan bahwa mereka langsung saja menganggapnya sebagai Elia. Akan tetapi, Yohanes menolak kehormatan ini juga. Ia memang dinubuatkan dengan nama Elia (Mal. 4:5), ia juga datang dalam roh dan kuasa Elia (Luk. 1:17), dan memang dialah Elia yang akan datang itu (Mat. 11:14). Namun demikian, ia bukanlah Elia secara pribadi, bukan Elia yang pergi ke sorga dengan kereta berapi, bukan Elia yang menemui Kristus di gunung ketika Ia berubah rupa. Ia adalah Elia yang dijanjikan Allah, bukan Elia yang dengan bodohnya diimpi-impikan orang Yahudi. Elia memang datang, tetapi orang tidak mengenal dia (Mat. 17:12), dan dia tidak menunjukkan dirinya kepada mereka sebagai Elia itu karena mereka menantikan sosok Elia yang tidak pernah dijanjikan Allah kepada mereka. Ia menyangkal bahwa dia adalah nabi itu, atau nabi yang akan datang itu. Pertama, ia bukan nabi yang dikatakan Musa akan dibangkitkan oleh TUHAN dari antara saudara-saudara mereka, seperti Dia. Jika ini yang mereka maksudkan, maka mereka tidak perlu bertanya lagi, sebab nabi itu tidak lain dan tidak bukan adalah Sang Mesias sendiri, dan dia sendiri telah berkata, aku bukan Kristus. Kedua, ia bukanlah nabi seperti yang mereka harapkan atau idam-idamkan, yang seperti Samuel dan Elia, dan nabi-nabi lain, akan menengahi masalah-masalah umum dan akan menyelamatkan mereka dari kuk penjajahan Romawi. Ketiga, ia bukan salah seorang nabi pada zaman dulu yang bangkit dari antara orang mati, yang mereka harapkan datang sebelum Elia, seperti halnya dahulu Elia juga datang mendahului Mesias. Keempat, meskipun Yohanes adalah seorang nabi, bahkan lebih daripada nabi, ia diberi pewahyuan bukan melalui mimpi dan penglihatan, seperti pewahyuan yang diberikan kepada para nabi Perjanjian Lama. Tugas dan pekerjaannya mempunyai sifat yang berbeda, dan termasuk dalam masa pembabakan yang lain. Seandainya Yohanes berkata bahwa ia adalah Elia, dan seorang nabi, ia bisa saja berlaku seperti itu. Akan tetapi, hamba-hamba Tuhan haruslah, dalam segala kesempatan, menyatakan diri mereka dengan sangat hati-hati, baik supaya mereka tidak ikut meneguhkan orang lain di dalam kesalahan mereka maupun secara khusus supaya mereka tidak memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memandang diri mereka melebihi apa yang sebenarnya. (2) Dalam bentuk penegasan. Para utusan yang dikirim untuk memeriksanya mendesak agar dia membuat pernyataan yang sebenar-benarnya tentang dirinya. Mereka memperingatkan dia akan wewenang orang-orang yang mengutus mereka, dan meminta dia untuk menghormati mereka: "Katakanlah kepada kami, siapakah engkau? bukan supaya kami percaya kepadamu, dan dibaptis olehmu, tetapi supaya kami dapat memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami, dan supaya jangan ada yang berkata bahwa kami diutus untuk melakukan tugas yang bodoh." Yohanes dihormati sebagai orang yang jujur, dan karena itu mereka yakin bahwa dia tidak akan mengelak atau memberikan jawaban yang samar-samar, tetapi akan berlaku baik dan tulus, dan memberikan jawaban yang terang-terangan terhadap pertanyaan yang terang-terangan: Apakah katamu tentang dirimu sendiri? Dan dia pun mengatakannya, "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun." Perhatikanlah: - Ia memberikan jawabannya dengan mengutip Kitab Suci, untuk menunjukkan bahwa nubuatan Kitab Suci digenapi di dalam dirinya, dan bahwa jabatannya didukung oleh wewenang ilahi. Apa yang dikatakan Kitab Suci tentang jabatan pelayanan haruslah sering direnungkan oleh hamba-hamba Tuhan yang mendapat panggilan tinggi itu, dan mereka harus memandang diri mereka sendiri seperti, dan hanya seperti, apa yang dikatakan firman Allah tentang panggilan mereka itu. - Dia menjawab dengan memberikan pernyataan-pernyataan yang sangat rendah hati, sederhana, dan penuh dengan penyangkalan diri. Ia memilih menerapkan pada dirinya sendiri ayat Kitab Suci yang tidak menggambarkan kehormatannya, tetapi yang menggambarkan tugas dan kewajibannya, yang hanya memberikan sedikit kehormatan saja baginya: Akulah suara, seolah-olah ia hanyalah vox et præterea nihil -- sekadar suara saja. - Ia memberikan penjelasan tentang dirinya dengan cara yang dapat bermanfaat bagi mereka, dan dapat membangkitkan serta menyadarkan mereka untuk mendengarkan dia, sebab ia adalah suara itu (Yes. 40:3), suara untuk memperingatkan, suara yang jelas untuk mengajar. Hamba-hamba Tuhan hanyalah suara, sarana, yang dengannya Allah berkenan menyampaikan pikiran-Nya. Apakah Paulus dan Apolos itu? Mereka hanyalah para pembawa pesan. Perhatikanlah: Pertama, ia adalah suara manusia. Orang-orang Yahudi dipersiapkan menerima hukum Taurat dengan guruh yang bergemuruh dan bunyi sangkakala yang sangat keras, yang membuat mereka gemetar. Akan tetapi, mereka dipersiapkan menerima Injil dengan suara seorang manusia seperti kita, suara angin sepoi-sepoi basa, seperti bunyi suara yang terdengar ketika Allah mendatangi Elia (1Raj. 19:12). Kedua, ia adalah suara yang berseru-seru, yang menggambarkan: Kesungguhan dan kegigihannya dalam memanggil orang-orang untuk bertobat. Ia berseru-seru dengan suara nyaring dan tidak tanggung-tanggung. Hamba-hamba Tuhan haruslah memberitakan Injil seperti orang yang sungguh-sungguh, dan mereka sendiri harus benar-benar hidup sesuai dengan apa yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Perkataan-perkataan yang membeku di dalam bibir pembicara tidak mungkin mencairkan hati pendengar. Pernyataannya yang terang-terangan tentang ajaran yang diberitakannya. Ia adalah suara orang yang berseru-seru, sehingga semua orang dari berbagai kalangan dapat mendengar dan memperhatikannya. Bukankah hikmat berseru-seru? (Ams. 8:1). Ketiga, di padang gurunlah suara itu berseru-seru, di tempat yang sunyi dan senyap, jauh dari keramaian dunia dan berbagai kesibukannya. Semakin jauh kita dari hiruk pikuk urusan duniawi semakin siap kita mendengarkan Allah. Keempat, apa yang diserukannya adalah: Luruskanlah jalan Tuhan, yang artinya: (1) Ia datang untuk meluruskan kesalahan-kesalahan orang mengenai jalan-jalan Allah. Jalan Allah sudah pasti adalah jalan yang benar, tetapi para ahli Taurat dan orang Farisi, dengan tafsiran-tafsiran mereka yang melenceng terhadap hukum Taurat, telah membuat jalan-jalan itu menjadi bengkok. Sekarang Yohanes Pembaptis memanggil orang-orang untuk kembali kepada aturan yang semula. (2) Ia datang untuk mempersiapkan dan mencondongkan hati orang-orang agar menerima dan menyambut Kristus serta Injil-Nya. Ungkapan "Buatlah jalan" ini menggambarkan seruan yang biasa diucapkan oleh para pendahulu raja atau pembesar, yang berseru: Buka jalan. Perhatikanlah, ketika Allah mendatangi kita, kita harus siap menemui-Nya, dan bukalah jalan bagi firman Tuhan supaya Ia lewat dengan sebebas-bebasnya (Mzm. 24:7). Inilah kesaksian Yohanes tentang baptisannya. (1) Pertanyaan yang diajukan para utusan itu tentang baptisan ini: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" (ay. 25). - Mereka paham betul bahwa baptisan memang pantas dan sesuai untuk digunakan sebagai ritus atau upacara suci, sebab jemaat Yahudi menggunakan baptisan dan sunat untuk menyambut orang-orang bukan-Yahudi yang masuk ke dalam agama mereka, untuk menandakan pembersihan dari segala kecemaran keadaan mereka yang dulu. Tanda ini juga digunakan dan diberlakukan oleh gereja Kristen. Kristus tidak memperkenalkan suatu tata upacara yang baru, jadi hamba-hamba-Nya juga tidak boleh berbuat demikian. - Mereka sadar bahwa baptisan akan digunakan pada hari-hari Mesias, karena sudah dijanjikan bahwa pada waktu itu akan terbuka suatu sumber (Za. 13:1), dan air jernih akan tercurah (Yeh. 36:25). Sudah merupakan pandangan yang diterima orang banyak bahwa Mesias, Elia, dan nabi yang akan datang itu akan membaptis, ketika mereka datang untuk mentahirkan dunia yang cemar. Keadilan ilahi menenggelamkan dunia yang lama dalam kecemarannya, tetapi kasih karunia ilahi membersihkan dunia yang baru ini dari kecemarannya. - Dengan demikian, mereka akan tahu dengan kuasa apa Yohanes membaptis. Penyangkalannya bahwa ia adalah Elia, atau nabi yang akan datang itu, membuatnya ditanyai lebih lanjut lagi, "Mengapakah engkau membaptis?" Perhatikanlah, bukan hal baru jika kebersahajaan seseorang justru dijadikan sebagai sesuatu untuk menentangnya, dan membuatnya lebih dicurigai. Akan tetapi, lebih baik orang mengambil keuntungan dari pikiran-pikiran kita yang merendahkan diri kita sendiri, untuk kemudian menginjak-nginjak kita, daripada Iblis mengambil keuntungan dari pikiran-pikiran kita yang meninggikan diri kita sendiri, untuk menggoda kita supaya jatuh dalam kesombongan dan membawa kita ke dalam kutukannya. (2) Penjelasan yang diberikannya tentang baptisan itu (ay. 26-27). - Ia mengakui bahwa dia hanyalah hamba yang mengerjakan tanda lahiriah: "Aku membaptis dengan air, dan itu saja. Aku bukan apa-apa, dan tidak melakukan apa-apa, lebih daripada yang kamu lihat. Aku tidak mempunyai gelar lain selain Yohanes Pembaptis. Aku tidak bisa memberikan kasih karunia rohani yang dilambangkan dengan baptisan itu." Paulus berusaha agar orang lain tidak menganggapnya lebih daripada apa yang mereka lihat padanya (2Kor. 12:6). Demikian pula dengan Yohanes Pembaptis. Hamba janganlah berusaha menjadi tuan. - Ia mengarahkan mereka kepada seorang yang lebih besar daripada dirinya, yang akan melakukan bagi mereka, jika mereka menginginkannya, apa yang tidak dapat diperbuatnya: "Aku membaptis dengan air, dan itulah tugas terbesar yang dapat aku lakukan. Dengan membaptis, aku tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk menghantarkan kamu kepada Dia yang akan datang kemudian daripadaku, dan untuk menyerahkan kamu kepada-Nya." Perhatikanlah, tugas besar hamba-hamba Kristus adalah menuntun semua orang kepada-Nya. Bukan diri kita yang kita beritakan, tetapi Kristus Yesus, Tuhan. Yohanes memberikan penjelasan yang sama kepada para utusan ini seperti yang diberikannya kepada orang banyak (ay. 15): "Inilah Dia yang kumaksudkan." Yohanes tidak berubah-ubah dan tetap memberikan kesaksian yang sama, tidak seperti buluh yang digoyangkan angin kian kemari. Mahkamah Agama iri dengan kehormatan yang didapat Yohanes di kalangan orang banyak, namun ia tidak takut memberi tahu mereka bahwa ada seorang lain yang berdiri di ambang pintu yang jauh melebihi dirinya. Pertama, ia memberi tahu mereka kehadiran Kristus di antara mereka sekarang pada saat ini: Di tengah-tengah kamu, pada saat ini, berdiri Dia yang tidak kamu kenal. Kristus berdiri di tengah-tengah orang banyak, menjadi salah seorang dari antara mereka. Perhatikanlah: Ada banyak hal berharga sesungguhnya tersembunyi di dalam dunia ini. Ketidaktenaran sering kali merupakan nasib yang menimpa keunggulan yang sejati. Orang-orang kudus adalah orang-orang kepunyaan Allah yang tersembunyi, dan oleh karena itu dunia tidak mengenal mereka. Allah sendiri sering kali lebih dekat dengan kita daripada yang kita sadari. Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya. Mereka memandang ke depan sambil mengharapkan Mesias: Lihat, ia ada di sini, atau lihat ia ada di sana, padahal Kerajaan Allah sudah muncul dan ada di antara mereka (Luk. 17:21). Kedua, ia memberi tahu mereka tentang keutamaan Kristus melebihi dia sendiri: Ia datang kemudian daripadaku, namun Ia harus lebih diutamakan daripadaku. Hal ini sudah dikatakannya sebelumnya. Ia menambahkan di sini, "Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Namaku tidak pantas disebutkan dengan nama-Nya pada hari yang sama. Menjalankan tugas yang paling rendah untuk-Nya pun sudah merupakan kehormatan yang terlalu besar bagiku (1Sam. 25:41). Orang-orang yang sangat menghargai Kristus pasti akan memandang pelayanan yang mereka berikan kepada-Nya, bahkan pelayanan yang paling hina sekalipun, sebagai kehormatan bagi mereka (Mzm. 84:11). Jika seorang yang besar seperti Yohanes saja menganggap dirinya tidak layak mendapatkan kehormatan untuk berada di dekat Kristus, apalagi kita! Nah, kita mungkin berpikir bahwa imam-imam kepala dan orang-orang Farisi ini, setelah diberi petunjuk tentang kedatangan Mesias yang sudah dekat ini, pasti segera bertanya siapakah gerangan dan di manakah orang yang istimewa ini (dan siapa lagi yang lebih dapat memberi tahu mereka mengenai hal ini selain dia yang sudah memberikan pernyataan umum ini kepada mereka?) Tetapi rupanya tidak, mereka tidak menganggap pertanyaan ini sebagai bagian dari tugas mereka. Mereka tidak peduli dengan itu. Mereka datang untuk melecehkan Yohanes, bukan untuk menerima pengajaran-pengajaran darinya. Dengan demikian, mereka memang sengaja tidak mau tahu. Mereka bisa saja mengenal Kristus, tetapi mereka tidak mau. Yang terakhir, di sini diperhatikan juga mengenai tempat di mana semuanya ini terjadi: Di Betania yang di seberang sungai Yordan (ay. 28; KJV: di Bethabara yang di seberang sungai Yordan -- pen.). Bethabara berarti rumah penyeberangan. Sebagian orang berpikir bahwa tempat ini adalah tempat di mana bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan menuju tanah perjanjian di bawah pimpinan Yosua. Di sana dibuka jalan menuju tanah Injil oleh Yesus Kristus. Tempat ini sangat jauh dari Yerusalem, di seberang sungai Yordan, mungkin supaya apa yang diperbuat Yohanes di sana tidak akan begitu menyinggung pemerintah. Amos harus bernubuat di daerah pedesaan, bukan di dekat istana. Akan tetapi, sungguh menyedihkan bahwa Yerusalem menjauhkan darinya hal-hal yang justru dapat membawa damai sejahtera baginya. Ia membuat pengakuan ini di tempat yang sama di mana dia membaptis, supaya semua orang yang ikut dibaptis olehnya dapat menjadi saksi atas pengakuannya itu, supaya tidak ada yang dapat berkata bahwa mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat dengan-Nya. BcO Yesaya 29:13-24 29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, 29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi." 29:15 Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" 29:16 Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? Keselamatan sesudah penindasan 29:17 Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan? 29:18 Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat. 29:19 Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel! 29:20 Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, 29:21 yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang benar dengan alasan yang tidak-tidak. 29:22 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. 29:23 Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengahnya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub, dan mereka akan gentar kepada Allah Israel; 29:24 orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran."
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Senin, 18 Desember 2023 - Lukas 1:5-25 - BcO Yesaya 47:1-15 - Hari Biasa Khusus Adven PREV: Renungan Katolik Sabtu, 16 Desember 2023 - Matius 17:10-13 - BcO Yesaya 29:1-8 - Hari biasa Pekan II Adven 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |