misa.lagu-gereja.com        
 
Rabu, 19 April 2023
Hari biasa Pekan II Paskah
Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;
Yohanes 3:16-21
BcO Wahyu 2:12-29
Warna Liturgi Putih

Yohanes 3:16-21
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Penjelasan:

* Persoalan-persoalan Laten Dalam Berita Injil (3:16-21).

Kasih kepada dosa membuat orang menolak terang Kristus, sedangkan orang-orang yang menyambut terang ini siap untuk menaruh kepercayaan mereka pada-Nya.

* Yoh 3:16-17 - setiap orang, binasa, percaya, hidup kekal // dunia

Yohanes memperluas pernyataan Yesus (3:15), dengan tetap memakai kata-kata setiap orang, binasa, percaya, hidup kekal. Unsur-unsur yang ditambahkan ialah kasih Allah dan hal yang timbul karenanya yakni pengaruniaan Anak-Nya, yang dilukiskan sebagai yang tunggal. Yang dimaksudkan ialah unik, satu-satunya. Anak-anak angkat tidak menjadi anggota dari ke-Allah-an. Luasnya kasih ilahi ditekankan dengan menyebutkan bahwa obyeknya adalah (seluruh) dunia. Sekalipun kedatangan Kristus mencakup penghakiman, sebagaimana dikemukakan di sepanjang sisa bagian ini, tujuan langsung dari kedatangan tersebut, yang berlandaskan pada kasih ilahi, bukanlah penghakiman melainkan penyelamatan (3:17).

* Yoh 3:18-21 - yang jahat, // kata jahat // melakukan yang benar // dilakukan dalam Allah

Orang yang percaya kepada Kristus tidak akan dihakimi karena dosa-dosanya saat ini maupun pada masa yang akan datang (bentuk kata kerjanya cukup luwes sehingga dapat merangkum kedua aspek tersebut). Pada sisi yang lain, orang yang menolak untuk percaya menghadapi penghakiman karena penolakan tersebut. Dia telah menentukan nasibnya sendiri. Pengertian hakiki dari penghakiman ialah suatu pembedaan, suatu pemisahan (arti pokok dari kata ini): dan kedatangan Kristus sebagai terang ternyata merupakan pengaruh yang memisahkan. Sebagian besar orang memilih untuk mengasihi melebihi terang karena mereka terikat pada pola hidup mereka yang jahat, dan mereka tidak menanggapi kasih Allah dengan mengasihi Putra-Nya. Di dalam 3:20 kata jahat mengandung arti yang berbeda, menunjuk kepada hal-hal yang secara moral tidak berharga. Sang pelanggar mengetahui bahwa dirinya terperangkap di dalam kesalahan, tetapi tetap menolak untuk melangkah ke dalam terang Kristus, supaya semua perbuatannya, yang disenanginya, tidak terbongkar. Dalam pada itu, orang yang datang kepada terang dilukiskan sebagai melakukan yang benar. Dia bertindak sesuai dengan apa yang diketahuinya adalah benar (bdg. 18:37). Penyesuaian dengan apa yang diketahuinya sebagai kebenaran ini mempersiapkan dirinya untuk melangkah maju memasuki terang sempurna Kristus dan diselamatkan. Semua perbuatannya dilakukan dalam Allah yang telah menuntun dia kepada puncak kepercayaan ini (bdg. 1:47).


BcO Wahyu 2:12-29
Kepada jemaat di Pergamus
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: 2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. 2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. 2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. 2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. 2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."
Kepada jemaat di Tiatira
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: 2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. 2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. 2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. 2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. 2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. 2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. 2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang. 2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; 2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku -- 2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. 2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Penjelasan:

* Jangan mendua hati. (12-17)
Kristus mengatakan bahwa jemaat Kristen di kota ini berada di takhta Iblis, di tengah-tengah masyarakat yang menyembah berhala (ayat 13).

Kristus memperkenalkan diri sebagai yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua, yaitu Ia akan memerangi para pengikut Nikolaus, jika mereka tidak bertobat (ayat 12a,16). Di sini kita melihat gambaran Tuhan sebagai pejuang perang yang siap menghancurkan kesesatan. Jemaat ini dipuji karena tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan, bahkan tetap setia sekalipun di antara mereka ada yang terbunuh sebagai martir bagi Tuhan. Mereka memiliki keberanian dan kesetiaan untuk tetap setia kepada Tuhan. Meskipun demikian, Kristus masih mencela mereka karena ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam yang menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Praktik seperti ini membangkitkan murka Tuhan (ayat 14, bdk. Bil. 25:1-4), karena kuasa Tuhan dilecehkan. Ini sama saja dengan mereka melakukan praktik sinkretisme: menyembah Tuhan, sekaligus menyembah berhala/dunia. Kepada mereka yang tetap setia, Kristus menjanjikan manna yang tersembunyi, yaitu kepenuhan diri-Nya (ayat 17b, bdk. Yoh. 6:32-35). Manna yang tersembunyi itu adalah iman kepada Kristus, bersifat misteri dan rahasia, tidak dapat dimengerti oleh semua orang. Hal tersebut hanya dapat dimengerti oleh orang yang menerimanya (ayat 17).

Tindakan menduakan Tuhan adalah sama dengan penyembahan berhala. Hal itu menyakitkan hati Tuhan, tetapi juga melecehkan kedaulatan dan kekuasaan-Nya. Hukuman akan dijatuhkan kepada mereka yang melakukannya. Oleh sebab itu janganlah berlaku serong dalam ibadahmu.

Renungkan: Sikap Tuhan terhadap mereka yang menduakan-Nya tidak berubah. Ia akan menghunus pedang-Nya yang tajam kepada kita seperti yang Ia lakukan pada para pengikut Nikolaus.


* Batas tipis toleransi dan kompromi. (18-29)

Ruhan, Raja Gereja, kali ini mengingatkan sidang jemaat di Tiatira, yang di satu sisi masih memiliki hal-hal yang indah, yakni kasih dan iman sebagaimana terungkap dalam pelayanan dan ketekunan mereka. Istilah ketekunan barangkali menyiratkan adanya rintangan-rintangan dalam pelayanan yang jeaat Tiatira kerjakan. Namun, mereka tidak undur dari pelayanan tersebut. Bahkan, kasih dan iman mereka itu berbuahkan pelayanan yang secara kuntitatif semakin meningkan (ayat 9). Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka.

Namun demikian, kelemahan jemaat Tiatira juga tidak luput dari pengamatan Tuhan, Raja Gereja. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam jemaat Tiatira. Ia mencela jemaat tersebut karena membiarkan ketidakberesan tersebut tanpa tindakan penanganan. Persoalannya, seperti halnya di jemaat Pergamus, di jemaat Tiatira berkembang suatu bidat yang sudah pasti “mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku” (ayat 20). Kesesatan itu bermuara pada perzinahan dan kompromi dengan tuntutan dunia yang menganiaya Gereja. ‘Seluk-beluk iblis’ yang dimaksud mungkin semacam ajaran sekaligus praktik ritus misterius yang bermuara pada pemuasan hawa nafsu berikut penyangkalan terhadapnya sebagai dosa dan kecemaran. Anehnya, sidang jemaat Tiatira membiarkan hal itu. Toleransi macam ini, dicela secara tajam oleh Tuhan, Raja Gereja. Ia tidak hanya tidak rela Gereja-Nya dirusak oleh penyimpangan ajaran dan praktik hidup yang tak bermoral, tetapi juga tidak rela Gereja-Nya mendiamkan pembusukan yang terjadi di dalamnya.

Dalam keadaan seperti itu, masih ada orang-orang yang tidak rela melihat keadaan tersebut. “Orang-orang lain di Tiatira” (ayat 24). Kelihatannya mereka adalah kelompok minoritas. Mereka mempertahankan diri agar tidak terbawa-bawa ke dalam arus penyesatan.

Renungkan: Berusahalah tetap setia pada kebenaran Injil dan hidup dalam kekudusan. Karena Tuhan, Raja Gereja meminta kita untuk tetap untuk memelihara kesetiaan tersebut.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Kamis, 20 April 2023 - Tuhan Harus Lebih Besar Daripada Saya - Yohanes 3:31-36 - BcO Wahyu 3:1-22- Hari biasa Pekan II Paskah

PREV:
Renungan Katolik Selasa, 18 April 2023 - Yohanes 3:7-15 (Penjelasan) - BcO Wahyu 2:1-11 - Hari biasa Pekan II Paskah





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)